Konten Viral : Haji Jalan Kaki

Admin
UTC
57 kali dilihat
0 kali dibagikan

When you want to go somewhere far away, but you're not hopeless...

The Viral "Haji Jalan Kaki"
Bukan orang Indonesia namanya kalau nggak bikin geleng-gelang sama keviralannya. Yep, pernah bayangin nggak sejauh apa yang harus ditempuh buat pergi Haji ke Mekkah dengan jalan kaki? Belakangan lagi viral soal konten TikTok soal "Haji Jalan Kaki". Gimana ceritanya pergi ke Tanah Suci modal sepasang kaki?

Tell me.

Alright, fenomena viral beberapa orang mengaku berjalan kaki ke Arab Saudi bikin banyak warganet jadi pro kontra nih, guys. Yep, jadi ada dua orang pemuda pejalan kaki yang ingin pergi ke Mekkah membawa ransel dan poster bertuliskan Indonesia Madura Tanah Air to Makkah Tanah Suci. Dua pemuda bernama Anas Mahfud dan Moh. Muhab itu juga terlihat membawa bendera Indonesia. Nggak sekedar jalan kaki, keduanya juga menggunakan ponsel dan merekam aksi mereka berjalan kaki menuju Mekkah lewat akun TikTok. Tekad kedua pemuda asal Sampang, Madura, itu bulat setelah diajak beberapa teman yang sudah berangkat ke Mekkah dengan berjalan kaki lebih dulu.

Kok bisa...
Yep, beberapa musafir ke Mekkah lain berasal dari Solo, Jawa Tengah dan Ciamis, Jawa Barat yang udah duluan berangkat dengan jalan kaki. Meanwhile, Anas dan Muhab berangkat pada Sabtu (1/2) membawa bendera Merah Putih, pakaian ganti, juga dokumen pribadi berupa KTP dan KK. Mereka mengaku akan mengurus paspor dan visa di perbatasan Singapura nantinya. Perjalanan ke Mekkah dengan berjalan kaki diperkirakan makan waktu sekitar 8-12 bulan lamanya. Aksi jalan kaki yang direkam keduanya disebut bertujuan untuk meraup banyak gift dari pengguna TikTok yang menonton siaran live mereka.

Hmmm...jadi buat konten?
Well, banyak netizen yang curiga sama para konten kreator ini. Soalnya selama berjalan kaki menuju ke Mekkah, para musafir ini selalu live TikTok, gaes. Belom lagi, sama bawaan mereka selama perjalanan yang dianggap kaya orang yang nggak sedang merencanakan perjalanan jauh. Beberapa netizen bahkan menyebut kalau bisa jadi "Haji Jalan Kaki" ini jadi terobosan baru buat ngemis di media sosial. Jauh sebelum ini, fenomena kaya mandi lumpur sampai joget sadbor juga pernah bikin orang meraup banyak keuntungan dari TikTok. Jadi, banyak yang mengira kalau akan terus ada modus baru buat mendapat keuntungan dari TikTok seperti yang sudah-sudah.

Tapi, bener nggak sih bisa haji sambil jalan kaki?
Ya, sebenernya bisa-bisa aja tapi rempong bGT dan kayak, ga ada kerjaan. Menanggapi fenomena Haji Jalan Kaki ini, Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umroh dan Haji Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi, mengatakan kalau masuk ke Arab Saudi dengan berbagai moda transportasi nggak dilarang. Tapi, perlu dipertimbangkan apakah jalan kaki menuju ke Arab Saudi buat Haji atau Umroh masih memungkinkan di zaman sekarang. Sedangkan menurut Ustad Derry Sulaiman, pergi ke Mekkah dengan jalan kaki udah dilakuin sejak lama dan nggak dilarang jika memang mampu. Tapi, harus lurus niatnya buat ibadah bukan untuk sombong dan dapat gift.

Now, on the netizen...
Aksi nekat Anas dan Muhab ini memicu pro-kontra warganet. Pendapat terbelah jadi dua, ada yang mendukung niat baik keduanya, ada juga yang menganggap kalau aksi keduanya adalah bentuk baru "ngemis dengan gaya" dengan bawa-bawa agama. Tapi, sebagian warganet merasa kalau apa yang dilakukan oleh kedua pemuda dari Madura ini lebih berguna daripada orang yang sengaja merugikan pihak lainnya. Selain itu, ada yang menganggap kalau perintah haji untuk yang mampu nggak valid karena keduanya terkesan memaksakan diri. Ada juga yang khawatir soal status ilegal jika keduanya masuk ke Arab Saudi dengan berjalan kaki tanpa paspor juga visa kunjungan.

I see. Anything else?
Yes, aksi kedua pemuda dari Madura yang ingin Haji dengan jalan kaki ini direspons juga oleh Sosiolog. Menurut Sosiolog Universitas Muhammadiyah Surabaya, Khoirul Anam, perjalanan keduanya mencerminkan perjalanan spiritual penuh ketulusan. Tapi, tetap perlu pertanyaan soal kesiapan dokumen perjalanan dan motif dibalik perjalanan yang berat dan nggak mudah itu. Lebih lanjut, Anam melihat kalau aksi keduanya berorientasi nilai dan keyakinan spiritual tanpa mempertimbangkan rasionalitas.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.