WFH Untuk ASN Mulai Hari Ini

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

When you get to work from home again…

Now because of air pollution.
Grup WhatsApp kantor kamu pasti udah ramai banget kan ngomongin soal polusi udara dan salah satu solusinya yaitu work from home aka WFH? Iya guys, soalnya kebijakan WFH untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang semula direncanakan dimulai bulan Februari besok, eh sama Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono tiba-tiba diajuin nih jadi mulai per hari ini. Malahan nih, kebijakan WFH juga bakal diterapin ke seluruh pemda Jabodetabek dan pekerja kementerian, guys.

WEH background pls.
Sure. Jadi sebelumnya wacana untuk menerapkan kembali program WFH sudah santer terdengar dari Juli lalu. Awalnya sih WFH ini mau kembali diterapkan untuk jadi solusi macetnya jalan-jalan di Jakarta ini. Eh karena akhir-akhir ini kualitas udara juga makin memburuk, akhirnya sekalian aja deh WFH kembali diterapkan untuk mengurangi emisi karbon kendaraan. Awalnya tuh WFH mau diterapkan di bulan September besok. Eh lha kok Jumat kemarin, Pak Heru tiba-tiba aja bilang kalau WFH di kalangan ASN Pemda Jakarta udah bisa dilakukan hari ini, guys.

Gercep amat.
Yoi. Ga itu aja, lebih jauh Pak Heru juga bilang kalau seluruh pemda Jabodetabek juga bakal menerapkan WFH. Lewat surat edarannya, WFH bakal dilakuin selama tiga bulan dulu, mulai tanggal 21 Agustus 2023 sampai 21 Oktober 2023. WFH 50 persen ini bakal diterapkan buat ASN yang nggak langsung bersinggungan sama masyarakat. Jadi pelayanan terhadap masyarakat diharapkan sih nggak terganggu lewat kebijakan ini.

Ok go on.
Well nggak cuma Pemda Jabodetabek aja nih yang ngerencanain WFH. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan juga udah menginstruksikan semua kementerian WFH aja. Instruksi ini Opung Luhut sampaikan Jumat kemarin pada saat rapat koordinasi di kantor Menko Marves terkait polusi udara di Jabodetabek. Rapat itu dihadiri juga oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Pj Gubernur Banten Al Muktabar.

Yakin WFH bisa jadi solusi?
Nggak tau juga ygy, soalnya kalau kata direktur Pure Earth Indonesia Budi Susilorini, WFH tuh opsi aja, bukan solusi. Hal ini terkait dengan masih ada banyak pekerjaan yang nggak memungkinkan buat WFH. Makanya pemerintah perlu memikirkan solusi konkret lain seperti perbaikan sistem transportasi massal yang terintegrasi serta pembatasan volume kendaraan. Hal ini belum termasuk keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang disampaikan pakar lingkungan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, I Dewa Ayu Agung Warmadewanthi. Menurutnya keberadaan PLTU ini perlu diatur dan punya kajian lingkungan hidup strategis biar bisa diketahui dampak dan resikonya.

I heard
 rame-rame soal PLTU…
You heard it right, guys. Sebelumnya emang banyak banget yang nyalahin PLTU atas memburuknya kualitas udara di Jakarta beberapa bulan terakhir ini. Salah satu komentar datang dari anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasludin yang bilang 16 PLTU dan pabrik-pabrik di sekitar Jabodetabek jadi salah satu penyebab utama buruknya kualitas udara di Jakarta. Meskipun begitu, kalau kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya sih, polusi udara di Jakarta bukan dari PLTU Suralaya di Cilegon, Banten karena studi yang pernah pihaknya lakukan bilang uap PLTU ini bergerak ke Selat Sundaguys. Jadi yaa bentar ya w dalami dulu. Gitu ceunah.

Mending langsung cari solusinya aja, Bu….
True. Nah saat ini, pembatasan kendaraan emang jadi salah satu poin yang lagi dibahas pemerintah buat ngatasin polusi udara. Kalau beberapa ruas Jakarta sekarang udah nerapin ganjil-genap, nah Senin lalu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengajukan wacana four-in-one seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Tentu aja wacana ini diragukan beberapa pihak termasuk anggota DPRD DKI, Gembong Warsono yang bilang three-in-one aja udah nggak efektif, apalagi four-in-one dong. Pak Gembong juga khawatir kalau sistem ini bakal mengundang joki dan menimbulkan masalah baru.


Terus piye…
Now we’re zooming on: Ruang Terbuka Hijau aka RTH. Dalam statement-nya over the weekend kemarin, Pemprov DKI udah berencana menambah 800 titik ruang terbuka hijau, guys. Hal ini diumumkan langsung sama Pak Herudalam rangka memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Upaya penghijauan di Jakarta ini emang lagi gencar-gencarnya dilakukan Pemprov DKI. Mulai dari Juli kemarin aja, udah ada 25 ribu pohon setinggi tiga meter seperti Ketapang Cendana dan Tabebuya yang ditanam Pemprov DKI.

Ok now wrap it up pls.
FYI menurut riset Institut Teknologi Bandung, penghasil polusi udara di Jakarta berasal dari sektor transportasi. Kontribusi asap knalpot menjadi sumber polusi paling dominan di atas 40 persen di beberapa wilayah Jabodetabek. Selain itu, pembakaran batu bara, pembakaran terbuka, konstruksi, debu jalan, dan partikel tanah yang tersuspensi jadi sumber utama pencemaran udara di Jakarta.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.