When you need more updates on Israel's genocide in Gaza…
Here’s some news from the gore man itself.
Yep, hari Minggu kemarin Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk pertama kalinya dalam lebih dari delapan bulan genosida Israel di Palestina akhirnya mau nih menerima wawancara langsung dengan media lokal Israel bernama Channel 14. Di situ, manusia sadis ini banyak ngomongin soal Gaza mulai dari genosida intens di Rafah yang bakal segera berakhir, pemindahan fokus militer Israel melawan kelompok Hizbullah, sampe gagasannya soal pemerintahan di Gaza.
I feel awful, tell me.
You got it. Jadi kayak yang udah di-mention di awal, wawancara Netanyahu dengan Channel 14 tuh merupakan wawancara pertamanya sejak Israel kembali melanjutkan genosida intens mereka di Gaza pada tujuh Oktober lalu. Nah di situ Netanyahu ada nge-mention beberapa hal penting salah satunya yang bilang kalo serangan intens yang tengah Israel lakuin di Rafah tuh bakal segera berakhir, guys. Cuma aki-aki ini terus lanjut bilang, “It doesn’t mean that the war is about to end, but the war in its intense phase is about to end in Rafah.”
Lah maksud?
Jadi maksud Netanyahu bilang serangan intens di Rafah bakal segera berakhir tuh bukan karena doi insaf atas genosida yang udah doi lakuin tuh enggak, guys. Netanyahu bilang gini karena yha doi ngerasa udah enough aja ngacak-ngacak kamp pengungsi Rafah serta membunuh masyarakat Gaza di sana. Terus militer Israel yang sekarang ini menduduki Rafah bakal dipindah nih ke wilayah Israel utara yang berbatasan dengan Lebanon buat gantian memerangi kelompok Hizbullah.
Doyan perang banget…
Bukan lagi. Apalagi sejak Israel ngelanjutin genosidanya di Gaza dengan membunuh lebih dari 37 ribu masyarakat Palestina pada delapan bulan yang lalu, kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon ofc ikut memerangi Israel dengan beberapa kali melancarkan serangan ke wilayah Israel utara. Hal ini juga sempet bikin masyarakat Israel di wilayah perbatasan dengan Lebanon tuh dievakuasi karena tempat tinggal mereka yang jadi medan perang. Jadi yah pasukan militer Israel di Rafah bakal asap ditarik ke perbatasan Lebanon buat kembali perang ngelawan kelompok Hizbullah.
The real Israel vs everybody.
Iya kan. Melihat hal ini, Jenderal Angkatan Udara US, Charles Brown sebenernya khawatir banget bakal eskalasi perang yang makin meluas di Timur Tengah kalo Israel dan Hizbullah sampe terlibat perang langsung. Terlebih Jenderal Charles juga nge-mention kalo kelompok Hizbullah tuh punya sumber daya dan kekuatan militer lebih kuat dibanding Hamas, guys. Belum lagi Iran yang diduga pihak US ada dibalik kelompok Hizbullah juga bakal ngasih dukungan besar ke kelompok ini kalo perang antara Hizbullah-Israel bener-bener bakal terjadi.
Terus soal ceasefire Gaza gimana?
Well dalam wawancaranya kemarin, Netanyahu juga bilang kalo dirinya siap buat bikin kesepakatan parsial sama Hamas demi pertukaran sandera kedua pihak. Cuma again, aki-aki ini masih ngotot banget nggak mau ngasih persetujuan apapun soal kesepakatan yang bakal mengakhiri perang dengan dalih genosida di Gaza. “Our terms are not ending the war, leaving Gaza, and leaving Hamas intact. I refuse to leave Hamas intact. We need to eliminate them,” gitu kata Netanyahu.
I believe Hamas has something to say.
Iyesss. Jadi Hamas ofc langsung ke-trigger banget nih sama statement yang Netanyahu bilang pada hari Minggu kemarin. Dalam statement resmi yang Hamas publish baru-baru ini bilang pihaknya nggak setuju banget sama omongan Netanyahu soal kesepakatan parsial. Soalnya hal ini jelas berbanding terbalik banget sama proposal ceasefire Gaza tiga tahap yang udah US kirimkan pada akhir Mei kemarin. In his words pihak Hamas bilang, “Our insistence that any agreement include a permanent ceasefire and complete withdrawal was necessary to block Netanyahu’s path.”
Kalo gini kapan Gaza ceasefire dong?
Unclear. But again, banyak pihak yang masih terus mendesak Israel buat segera merealisasikan gencatan senjata di Gaza, termasuk masyarakat Israel sendiri. Yep jadi Sabtu kemarin, keluarga para sandera di Israel ikut langsung nih dalam protes anti pemerintahan dan menuntut diadakannya pemilu dini serta pemulangan para sandera lewat ceasefire. Nggak cuma berpusat di Tel Aviv aja, unjuk rasa ini juga terjadi secara masif di kota-kota lain macem Yerusalem, Be'er Sheva, sampe Kiryat Gat. Tapi ya lagi-lagi Netanyahu cs masih nggak peduli-peduli amat sama unjuk rasa ini dan milih buat terus fokus lanjutin genosida di Gaza.
Huft, anything else I should know?
FYI, setelah Hamas menyandera sekitar 240 orang dalam surprise attack yang mereka lancarkan ke Israel delapan bulan yang lalu, pihak Israel udah balik menangkap sekitar 9.360 masyarakat Palestina di wilayah Gaza dan West Bank, guys. Penggerebekan dan penangkapan masyarakat Palestina di sana dilakuin secara masif banget sama Israel. Dengan dalih berhubungan sama Hamas, ada banyak sipil yang ikutan ditangkap bahkan beberapa di antaranya merupakan perempuan dan anak-anak.