Warga Turun ke Jalan Tuntut PM Malaysia Mundur Dari Jabatannya

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

When things are heating up in Malaysia…

Iya ni guys, Malaysia lagi panas nih.
Karena Sabtu kemarin, banyak warga yang turun ke jalan protokol di Malaysia untuk menuntut Perdana Menteri Muhyiddin Yassin agar mundur dari jabatannya.
 
HAH bukannya di sana lagi lockdown ya?
Iya, aksi protesnya juga sehubungan sama lockdown. Jadi gini, sejak awal Juni lalu, Malaysia emang udah memberlakukan lockdown secara nasional demi menekan angka penularan covid-19 di sana. Namun meskipun udah menerapkan lockdown total selama hampir sebulan, ternyata kasus covid-19 di sana tetap aja tinggi. For example, per Sabtu kemarin aja ada penambahan kasus positif sebanyak 15.902 dalam sehari, dan total kasus covid-19 di sana menjadi 996.393 kasus. That’s why muncullah kelompok masyarakat yang menuntut supaya Perdana Menteri mundur karena dianggap gagal menangani pandemi covid-19.
 
Go on… 
Terus warga juga melakukan konvoi mobil di beberapa kota di Malaysia, kayak Kuala Lumpur, Johor, Kedah, Melaka, Penang, Pahang, Sabah, Kucing, Sarawak, Perak, dan Selangor pada Sabtu siang kemarin. Nah, di KL sendiri, ada 10 mobil yang konvoi selama satu jam di beberapa titik di ibu kota.
 
Only 10 cars? 
Iya yang di KL hanya 10 aja gengs. Terus, mobilnya juga cuma ada satu penumpang yang sambil mengibarkan bendera hitam dan klakson.  Menurut keterangan dari Sekretariat Solidariti Rakyat (SSR) yang menggelar aksi ini, pihaknya emang nggak menargetkan banyak mobil karena aksinya masih “pemanasan” aja. Adapun aksi puncaknya bakal dilaksanakan pada tanggal 31 Juli nanti di berbagai kota di Malaysia.
 
I see…
Yep, jadi pas jadwalnya nanti, SSR mengundang seluruh masyarakat untuk ikutan aksi puncak yang berjudul “#Lawan” yang akan digelar pada Sabtu (31/7) jam tiga sore waktu sana. Dalam aksi tersebut, warga akan tetap mendesak agar Muhyiddin beserta seluruh kabinetnya untuk mundur dan menerapkan moratorium otomatis atas pinjaman bank kepada seluruh debitur.
 
Any responses from the govt? 
Yep.  Pimpinan Kepolisian Malaysia memperingatkan bahwa mereka akan memberikan tindakan tegas bagi peserta konvoi. Menurut polisi, aturan pembatasan pergerakan (movement control order/MCO) masih berlaku, sehingga masih nggak boleh ada pertemuan publik.
 
OK…
FYI, selain memperpanjang masa lockdown, Pemerintah Malaysia juga memperpanjang paket stimulus ekonomi yang dinamakan Pemulih (paket perlindungan rakyat dan pemulihan ekonomi) senilai 150 miliar Ringgit (Rp 523,7 triliun).  Paket tersebut bertujuan untuk membantu warga yang mengalami kesulitan keuangan gara-gara pandemi dan penerapan lockdown total. Meanwhile, lockdown diterapkan tanpa ‘batas waktu’, di mana pelonggaran baru akan dilakukan jika kasus baru harian turun di bawah 4.000 kasus, dan masyarakat yang divaksin sudah mencapai 10 persen.
 
OMG. Anything else?
Well, penambahan kasus covid-19 yang tinggi dan warga yang nggak puas dengan pemerintahnya bikin Muhyiddin makin pusing ni guys. Pasalnya saat ini, doi juga lagi menghadapi gejolak politik di mana UMNO, sebagai partai politik terbesar di Malaysia baru aja menarik dukungan untuk dirinya. Mereka juga meminta doi mundur karena dibilang gagal memimpin negara kala pandemi. Terus hari ini, parlemen Malaysia bakal kembali dibuka setelah semua kegiatan ditunda dalam enam bulan terakhir, so everybody was like, “Bakal ada drama politik apalagi niii” and finally, akhir-akhir ini juga muncul gerakan mengibarkan bendera putih karena warga udah nggak kuat lagi sama lockdown.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.