Warga China Turun Ke Jalan Menentang Kebijakan Zero Covid Policy

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

Who’s feeling so bored?

Chinese citizens.
Yang udah ga kuat, cape, plz bosen banget sama kebijakan COVID-19 yang super ketat di China. Untuk memprotes kebijakan inilah, ribuan warga di seantaro China sejak awal minggu ini banyak yang turun ke jalan untuk menentang kebijakan zero covid policy-nya pemerintah aka Presiden Xi Jinping.
 
Background please. 
Okay. Jadi guys, kamu pasti udah paham lah ya sama miss rona datengnya dari mana, nyebar ke mana, dan bikin kamu ter-dalgona-dalgona. Nah tapikan sejak pandemi itu menyebar, pemerintah global dan para ahli juga gercep cari solusinya hingga vaksin ditemukan dan didistribusikan ke seluruh dunia. Kini, kondisi udah berangsur-angsur membaik dan berbagai kebijakan pembatasan udah banyak yang dilonggarkan, bahkan ngga berlaku. However...
 
Ini ngga terjadi di China.
Karena mereka memberlakukan kebijakan “zero covid policy” aka beneran harus sampe zero guys, kasusnya. Kalo engga maka berbagai aturan pembatasan ketat bakal terus berlaku. Dengan adanya kebijakan ini, maka kalo ditemukan satu aja kasus, maka satu wilayah atau daerah bisa langsung lockdown atau warganya wajib stay @home dan ga boleh ke mana-mana. Setahun… dua tahun… masih nurut lah ya, nah tapi tuh aturan ini terus berjalan sampe sekarang.
 
OMG…
Nah, lama-lama kan masyarakat China juga bosen banget kan. Gimana enggak? Dikurung selama bertahun-tahun, di saat belahan dunia lain udah sorak sorak dan mulai ke kehidupan normal. Akhirnya, masyarakat China yang selama ini dikenal manut manut aja sama pemerintahnya, nggak tahan juga. Ribuan orang demo di sejumlah kota besar dan akhirnya bentrok sama polisi. Demonya juga meluas ngga cuma minta aturan Covid-19 dilonggarkan, tapi juga meminta Xi Jinping buat mundur.
 
Whoaaa….
Iya guys, bahkan protes di salah satu kota akhirnya mengakibatkan kebakaran mematikan, tepatnya di sebuah blok apartemen di wilayah paling barat Xinjiang. Kebakaran ini juga yang bikin warga makin geram. Soalnya, gara-gara lockdown itu, para petugas pemadam kebakaran nggak bisa menjangkau para korban. Akibatnya, 10 orang tewas dalam insiden tersebut.
 
Sounds really bad…
Iya betul. Aksi demonstrasi ini udah menyebar banget guys. Di puluhan kampus, para mahasiswa ngadain demonstrasi dan masang poster-poster bernada protes. Selain poster protes, banyak juga pendemo yang membawa kertas putih. Menurut pengamat, kertas putih ini melambangkan simbol frustrasi warga karena engga bisa menyuarakan protes mereka secara terbuka karena sensor ketat di negaranya.
 
Sensor?
Iya. Sebagai negara komunis, pemerintah China emang ketat banget dalam mengontrol kritikan dari warganya sendiri. Pokoknya kalo ada kritik di sosmed maka postingannya bakal langsung di-takedown. Tapi kali ini warga udah ngga tahan dan aksi demonya juga udah keburu menyebar ke mana-mana, khususnya di kota-kota besar mulai dari Beijing sampe Shanghai. Keadaannya makin chaos ketika para polisi mulai pake kekerasan, bahkan ada beberapa warga yang udah dibawa pergi pake mobil polisi.
 
Ada komentar dari pemerintah?
Selain nurunin polisi untuk nge-handle demo, pemerintah setempat juga akhirnya ngumumin bahwa mereka bakal sedikit demi sedikit mengakhiri lockdown di daerah dengan resiko rendah. Dengan begini, maka warga yang tinggal di daerah resiko rendah tadi udah bisa pergi meninggalkan rumah.
 
Anything else? 
Salah satu hal yang bikin masyarakat China makin ngerasa nggak adil juga adalah dengan adanya penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar. Di sana orang-orang haha hihi, tepuk tangan buat nonton bola, bener-bener tanpa aturan COVID-19 yang ketat. Mereka bahkan nggak pake masker. Sedangkan warga China, kondisi ekonominya udah makin merosot gara-gara lockdown yang super ketat. Sampe-sampe mereka bilang, “Are they living in a different planet?” Terkait perkembangan ini, TV di China sampe menyensor gambar para supporter bola yang keliatan di TV ga pake masker.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.