Wakil Ketua KPK Mengakui Gagal Kerja

Admin
UTC
9 kali dilihat
0 kali dibagikan

Who's finally saying, "Iya gue emang gabisa kerja"?

 

KPK.

You read it right. Bosen ga sih guys baca berita korupsi? Dari mulai Juliari Batubara, SYL, para kepala daerah, belum lagi di BUMN, kayak.... hellooo KPK? Katanya Komisi Pemberantasan Korupsi, apakah kamu qerja? Nah kemaren, kita dapetin jawabannya guys, di mana wakil ketua KPK namanya Pak Alexander Marwata mengakui bahwa.... iya, gue udah gagal :(


HAH emang apa katanya? 

Well, jadi kemaren tuh pimpinan KPK kan menggelar meeting sama Komisi III DPR RI ya. Nah di situ dua lembaga negara ini saling serang dan bertahan, guysFrom DPR’s side kayak, “Ni gimana sih, makin hari makin nggak bener deh u kerjaan u KPK." Meanwhile, from KPK’s side juga kayak, “Iya we know. Nobody’s perfect kan Tapi dengerin dulu dong cerita kita."


Interesting. Gimme all the details…

Sure. Kita akan mulai dari survei yang dilakukan Litbang Kompas terhadap KPK. Dari survei yang dilakukan Mei kemaren, ditemukan sebanyak 41,3% responden nggak puas sama hasil kinerja lembaga antirasuah tersebut. Nggak sampai di situ, dari survei yang sama, citra positif terhadap KPK tuh diketahui jadi yang paling rendah dibanding lembaga negara yang lain. Cuma 56,1% yang menyatakan positif, beda jauh sama TNI yang mencapai 89,8% dan Polri dengan 73,1%. Even DPR yang… you know, kebijakannya sering bikin esmosi tuh masih dapat citra positif sampai 62,6%.


HMMMM….

Hal ini ofc menarik perhatian dong. “Ada Apa Dengan KPK? Kok bisa sampai sejeblok itu hasil surveinya?” Nah, hal ini juga yang kemaren disampaikan oleh Komisi III DPR RI dalam rapatnya bareng pimpinan KPK, guys. Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan, yang juga mantan Jubir KPK, Johan Budi kemaren nanya, “Emang ada kendala apa di KPK? Kalo ada mending dibahas sekarang deh,” gitu kan.


Terus apa katanya? 

Nah, dijelaskan oleh Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, kendalanya tuh giniguys: “”Problem di KPK itu kalau boleh saya sampaikan ada beberapa yang menyangkut kelembagaan. Mungkin juga regulasi, dan juga SDM." Yep, kita bahas satu-satu deh ya. Pertama terkait kelembagaan. Pak Alex jelasinnya case pemberantasan korupsi di Indonesia tuh nggak bisa disamain dengan negara lain kayak Hong Kong atau Singapura. Pemberantasan korupsi di dua negara ini kan diketahui udah bagus banget ya, nah Indonesia tuh nggak bisa kayak gitu kalau kata Pak Alex.


Why?

Hal ini kemudian mengarah ke faktor regulasinya. Ngomongin regulasi, ofc yang diomongin ya Undang-Undang dong. Nah menurut Undang-Undang, mau itu di UU yang lama ataupun yang baru, KPK tuh menjalankan fungsi koordinasi dan supervisi barengan sama dua lembaga lainnya, which is Polri dan juga Kejaksaan. Pertanyaannya sekarang, apakah koordinasi dan supervisi antara KPK, Polri, dan Kejaksaan udah bener? Pak Alex bilangnya, “Harus saya sampaikan Bapak/Ibu sekalian, tidak berjalan dengan baik." Yep, masih ada ego sektoral di sini katanya. Kayak, kalau jaksa atau polisi yang ketangkep KPK nih, pasti Kejaksaan/Polri udah nggak mau koordinasi lagi itu.


Yeu itu mah masalah SDM-nya aja nggak sih…

Nah soal SDM, DPR juga punya pandangannya sendiri nih. Terutama terkait SDM-nya KPK. Dalam hal ini, Anggota Komisi III dari Fraksi Demokrat, namanya Benny K. Harman meng-highlight masalah Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Bareskrim Polri. Kayak, kok bisa saling serang gitu sii. Terus, belum lagi masalah mundurnya Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli. In case you need some refresher, Lili Pintauli ini Wakil Ketua KPK yang diduga melakukan gratifikasi, guys. Nah, pada saat kasusnya lagi ditangani sama Dewas, eh doi malah mundur. Jadi ya gitu, konflik internal + masalah kelembagaan: Ya bubar sudah.


Kumaha ini KPK???

Nah makanya itu guys, dengan segala masalah yang ada di KPK, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata kemaren bilang gini: “Saya harus mengakui secara pribadi 8 tahun saya di KPK kalau ditanya apakah Pak Alex berhasil? Saya tidak akan sungkan-sungkan, saya gagal memberantas korupsi Bapak/Ibu sekalian, gagal."


Terus...

Well, ibarat kata anak SMA aja gagal masuk PTN juga nyoba lagi tahun depan yekan. Nah tapi kalau buat KPK, case-nya rada sulit nih, guys. Yep, rada sulit buat bangkit dari sebuah kegagalan. Soalnya nih, kalau kata Ketua KPK, Nawawi Pomolango, komitmen di daerah juga masih kurang. Terutama terkait komitmen kepala daerah dalam pemberantasan korupsi. Buktinya, di daerah juga masih banyak ditemukan tindak pidana korupsi.


I see. Anything else I should know? 

Jadi ya gitu intinya, guys. Oh, FYI, momen rapat kemaren tuh jadi momen terakhir pimpinan KPK yang saat ini menjabat ketemu Anggota DPR di forum resmi. Soalnya, pimpinan KPK juga mau lengser bentar lagi. Nah karena mau lengser, maka panitia seleksinya sekarang lagi pusing mencari sosok pimpinan yang baru untuk Komisi Pemberantasan Korupsi. Adapun pendaftarannya sendiri udah dibuka sejak 26 Juni kemaren sih, guys. Dari berbagai kabar burung yang beredar, udah ada beberapa nama yang ke-spill mencalonkan jadi pimpinan lembaga tersebut. Mulai dari Praswad Nugraha, Harun Al Rasyid, sampai the legendary Novel Baswedan. 

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.