Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Dampak Buruk Medsos Bagi Kesehatan Mental Remaja, Produk Halal Mengandung Babi, Shinga : Anjing Pelacak Pemburu Liar

Admin
UTC
5 kali dilihat
0 kali dibagikan

Moin moin 
It's already Thursday again! We know you are sooo looking forward to the weekend. But, listen up: today's news is kinda a little bit mixed up as we've got updates from a former (controversial) president, the bad effect of social media, to a heartwarming story of a puppy. Let's go!

All you need to know about wacana Soeharto jadi Pahlawan Nasional...

it's not the first time.
Ada-ada aja emang gebrakannya warga di negara +62 ini. Baru aja, Kementerian Sosial (Kemensos) dan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) mengusulkan Presiden ke-2 RI, Soeharto, buat jadi pahlawan nasional. But, usulan Kemensos ini menuai berbagai respons penolakan dari sejumlah kalangan.

....
Yes. Jadi berdasarkan keterangan resmi dari Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati, pada Selasa (18/3), nama Soeharto masuk dalam daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025. FYI, wacana buat ngusulin nama Soeharto sebagai pahlawan nasional udah berlangsung sejak 15 tahun lalu. Nama Soeharto pertama kali diajukan buat dapat gelar pahlawan nasional oleh Pemprov Jawa Tengah pada 2010.

Ngusulin? So, I can "ngusulin" my self to be a pahlawan?

Uhmmm kind of. Adapun totalnya ada sepuluh nama yang diusulkan ke Kemensos untuk jadi pahlawan, di antaranya: Abdurrahman Wahid (Gusdur); Soeharto; K.H. Bisri Sansuri; Idrus bin Salim Al-Jufri; Teuku Abdul Hamid Azwar; K.H. Abbas Abdul Jamil; Anak Agung Gede Anom Mudita; Deman Tende; Prof. Dr. Midian Sirait; dan K.H. Yusuf Hasim. Kalo menurut keterangan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf a.k.a Gus Ipul, pemilihan nama ini didasarin sama semangat kerukunan juga kebersamaan yang diperjuangkan oleh tokoh tokoh itu.

Hmmm, mekanisme pemilihan namanya gimana sih?
Well, kalo kata Gus Ipul, pemilihan nama calon Pahlawan Nasional tahun ini hasil dari diskusi sama TP2GP yang didalamnya termasuk staf ahli, akademisi, budayawan, dan juga Perpusnas. Terus, Gus Ipul juga bilang bahwa pemilihan nama ini melalui tahapan yang berjenjang dari tingkat daerah sampai ke pemerintah pusat. Nah, buat memberikan gelar pahlawan nasional ke seorang tokoh ada beberapa syarat baik umum sama khusus yang diatur dalam Pasal 25 UU Nomor 20 Tahun 2009, gaes.

Apa aja tuh syarat umumnya?
Oke, jadi syarat buat menetapkan pahlawan nasional kebagi jadi dua, yaitu syarat umum sama syarat khusus. Nah, syarat umumnya ada enam poin, yaitu pertama WNI atau seseorang yang udah berjuang di wilayah yang sekarang termasuk NKRI. Terus, tokohnya harus punya integritas moral sama keteladanan. Selanjutnya, harus tokoh yang berjasa terhadap bangsa dan negara. Pastinya harus berkelakuan baik juga setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara. Terus syarat umum terakhir adalah nggak pernah dipidana penjara.

Terus syarat khususnya?
Oke, selain syarat umum ada syarat khusus yang harus dipenuhi dalam proses pemberian gelar pahlawan nasional di Indonesia. Pertama, tokoh yang diajukan pernah memimpin dan berjuang mencapai, merebut, mempertahankan, atau mengisi kemerdekaan juga mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Tokoh yang diajukan jadi pahlawan nasional juga nggak pernah menyerah sama musuh dalam perjuangannya dan teguh melakukan pengabdian seumur hidup. Selain itu, tokoh juga pernah melahirkan gagasan besar buat pembangunan bangsa sama negara termasuk karya besar yang bermanfaat buat kesejahteraan masyarakat luas. Terakhir harus ada konsistensi jiwa sama semangat kebangsaan yang tinggi buat berjuang dan berdampak secara nasional.

I see...

Nah guys, masalahnya emang sosok Pak Harto ini sangat kontroversial. Yep, pemerintahannya yang berjalan selama 32 tahun diyakini banyak pelanggaran HAM-nya, terus juga banyak KKN, dan kehidupan berdemokrasi hampir ga ada. Makanya, banyak pihak menolak beliau diusulkan jadi pahlawan. Menurut  Kepala Divisi Pemantauan Impunitas Kontras, Jane Rosalina, "Usulan pahlawan ini merupakan upaya penghapusan sejarah dan pemutihan terhadap kejahatan yang telah dilakukan oleh Soeharto.” Selain itu, petisi menolak ngasih gelar pahlawan ke Pak Harto juga udah ditandatangani oleh lebih dari 4.000 orang.

Terus, pemerintah bilang apa?

Well, Menteri Sekretariat Negara merangkap Jubir Presiden RI, Prasetyo Hadi menilai pengusulan mantan presiden Soeharto sebagai hal yang wajar. Menurutnya, mantan presiden patut mendapatkan penghormatan dari bangsa sama negara. Doi juga mengingatkan masyarakat buat nggak selalu melihat kekurangan tapi juga mempertimbangkan prestasinya (??). While, menurut Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, pernyataan Prasetyo itu dinilai ahistoris dan nggak peduli sama perasaan korban pelanggaran HAM yang terjadi pada era Soeharto menjabat.

Emang apa aja pelanggaran HAM-nya?
Listen up, Gen Z. In case you missed your history class, kamu harus tahu bahwa semasa 32 tahun Indonesia dipimpin sama tangan besi Soeharto terjadi banyak kekerasan negara yang sistematis dan termasuk dalam pelanggaran HAM berat. Contohnya: peristiwa 1965-1966; Peristiwa Penembakan Misterius (Petrus) 1982-1985; Peristiwa Tanjung Priok 1984; Peristiwa Talangsari, Lampung 1989; Peristiwa Rumoh Geudong dan Pos Sattis Aceh 1989; Penyerangan Kantor PDI 27 Juli 1996; Penghilangan Orang Secara Paksa 1997-1998; Kerusuhan Mei 1998; Peristiwa Trisakti dan Semanggi I & II pada 1998-1999. Selain itu, masih ada kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Aceh, Timor Timur, Papua juga kasus pelanggaran HAM lain yang belum selesai diusut sama negara.

No wonder banyak yang nolak...

Yes. Menanggapi terkait hal ini, puteri ketiga Soeharto, Siti Hediati Hariyadi Soeharto a.k.a Titiek Soeharto mengaku bersyukur dan berterima kasih kalo pemerintah berencana kasih gelar kehormatan itu ke ayahnya. Ketika dimintai keterangan pada Selasa (22/4), Titiek juga mengingat bahwa jasa sang ayah buat bangsa dan negara sangat besar. Namun, lebih lanjut Mba Titiek menegaskan bahwa kalaupun sang ayah nggak dapat gelar itu, bagi keluarga besarnya Soeharto adalah sosok pahlawan. Di sisi lain, Sekjen Partai Golkar, Sarmuji, melihat terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, Soeharto udah mencurahkan pikiran dan tenaga buat Indonesia sehingga pantas dapat gelar sebagai Pahlawan Nasional.

It's a "no" from me. Anything else?
Yes, melihat banyaknya respons penolakan dari sejumlah kalangan, Mensos Gus Ipul menyatakan kalau Kemensos siap mendengarkan aspirasi publik. Lebih lanjut, Gus Ipul menegaskan kalau semua saran juga kritik adalah bagian dari mekanisme yang harus dilalui dalam proses penilaian usulan gelar pahlawan. Meanwhile, ketika ditanyai pendapat soal polemik wacana pemberian gelar pahlawan Soeharto, Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, meminta semua pihak buat duduk bersama dan menjalin dialog rekonsiliatif. Selebihnya, Haedar juga mendorong segala kebijakan yang berdampak negatif pada era Soeharto juga harus diselesaikan dengan mekanisme ketatanegaraan.

When nearly half of the teenagers realize that social media is bad for their...

mental health.
Siapa sih yang hari gini nggak menggunakan media sosial? Meski kemungkinan tetap ada, tapi most of people use it for dear life. Termasuk para remaja yang baru beranjak besar, medsos mungkin udah kaya bagian dari keseharian. Penting buat terus keep on track dan mastiin nggak ketinggalan tren terbaru. But, penelitian dari Pew Research Center yang rilis pada Selasa (22/4), menunjukkan kalau hampir setengah dari remaja AS menyatakan kalau medsos punya dampak yang mostly bad for people of their ages.

Tell me about it.
OK. Jadi emang dampak penggunaan medsos ke kesehatan dan kesejahteraan mental anak muda emang udah jadi topik yang sering dibahas dan jadi perhatian berbagai kalangan. Nah, rilisnya laporan penelitian ini berbarengan sama permintaan para orang tua dan para pembuat kebijakan ke perusahaan media sosial buat do something good for the young generation. Intinya sih they ask for help, biar anak-anak muda nggak stuck dan ngabisin terlalu banyak waktu mereka buat main medsos.

Now, tell me about the research...

Nah, penelitian ini menggunakan data survei yang melibatkan 1.391 remaja AS berusia antara 13-17 tahun juga orang tua mereka antara September-Oktober 2024. Dari responden remaja itu, 48% menyatakan kalau mereka melihat medsos punya efek yang sebagian besar buruk buat remaja seusia mereka. Adapun persentase itu naik 16% dari Survei serupa pada 2022 yang menunjukkan persentase sebesar 32%. Meanwhile, hanya 11% remaja yang menyatakan kalau media sosial bawa efek positif buat mereka.

Wow...

Meski begitu, para remaja di AS terlihat sudah mulai berusaha mengendalikan penggunaan media sosial mereka. Survei menunjukkan kalau 45% dari mereka menyadari bahwa mereka menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial. Sedangkan, 44% responden juga udah menyatakan bahwa mereka udah mengurangi screen time mereka dengan smartphone juga akun medsosnya.

Emang apa sih dampak yang bisa timbul?
Maybe bisa kelihatan sepele dan nggak ngaruh, tapi menurut salah satu anak laki-laki yang jadi responden penelitian, penggunaan media sosial yang berlebihan bisa jadi penyebab utama depresi pada remaja. Hal ini nggak lepas dari kecenderungan buat membiarkan pandangan dan pendapat orang lain yang nggak dikenal mempengaruhi pikiran dan mental kita. Selain itu, laporan ini juga nunjukkin kalau efek dari penggunaan media sosial berlebihan bakal beda tergantung sama jenis kelamin, ras, bahkan etnis. Misalnya, temuan kalau remaja perempuan lebih mungkin mengalami gangguan tidur, produktivitas, kesehatan mental, sampai krisi kepercayaan diri daripada remaja laki-laki.

Kok bisa gitu?
Iya gaes, mungkin tanpa sadar anak-anak terkontaminasi konten-konten yang viral yang dianggap tren. Padahal antara satu individu dengan individu lain situasi dan kondisi nggak akan pernah bisa disamakan. In link to that, pada 2021 Meta merilis dokumen internal yang menunjukkan penelitian perusahaan bahwa Instagram menimbulkan kesan buruk soal body images untuk satu dari tiga remaja perempuan. Sejak itu, Meta berupaya buat memperkenalkan kebijakan-kebijakan dan praktik baru yang bisa meningkatkan keamanan remaja. Salah satunya alat AI terbaru yang dirilis pada Senin (21/4) yang khusus dirancang buat filter para remaja yang berbohong soal usia mereka ketika mendaftar aplikasi.

Segitu ngaruhnya umur?
Iya dong, bayangin deh di media sosial segala konten bisa ditampilkan tanpa filter. Mungkin kalau kamu yang udah cukup umur bisa tahu efek dan dampak dari tayangan yang kamu saksikan. Sedangkan, buat anak-anak atau remaja yang masih belum cukup umur segala tren atau konten yang mereka lihat bisa aja diserap mentah-mentah. Hal ini nggak hanya bisa bikin mereka punya cara pandang yang salah tapi juga bikin mereka nggak berkembang sesuai usia mereka. Pastinya kita semua ingin anak-anak remaja dijaga dari risiko kejahatan internet atau konten-konten jahat yang bisa bikin pikiran terkontaminasi, kan?

Iya sih.. terus kalo di Indo gimana?
Yep, di Indonesia media sosial juga udah jadi barang yang super biasa dikonsumsi sama anak-anak dan remaja. Efeknya ya jadi kecanduan medsos, kaya Instagram atau TikTok. Saking kecanduannya, kita jadi susah banget buat lepas dari kebiasaan scrolling yang berujung bikin otak mudah kena brain rot. Tren-tren joget atau konten viral bisa dikonsumsi bebas sama anak-anak, meskipun mungkin hal itu nggak sesuai sama umur mereka. Efeknya ya mereka jadi lebih cepat dewasa daripada umurnya.

Ada studi soal fenomena itu nggak?
Yep, sebuah studi di tahun 2023 nunjukkin kalau sebagian orang mengalami masalah psikologi, termasuk kecemasan (anxiety), depresi, kesepian, Attention Deficit Hyperactivity Disoder (ADHD), juga kecanduan gara-gara too much main medsos. Selain itu, ada risiko para remaja jadi target child-grooming, mengalami gejala Fear of Missing Out (FOMO), cyber bullying, hingga masalah harga diri dan kepercayaan diri. Terlepas dari berbagai risikonya, nyatanya nggak semua sisi medsos efeknya buruk. Kalo dimanfaatkan dengan tepat, medsos bisa jadi wadah buat menyalurkan kreativitas dan kampanye positif buat para remaja yang baru tumbuh besar dan mengenal dunia.

I see. Anything else?
Yes, menurut We Are Social pada 2024, pengguna TikTok di Indonesia mencapai 73,5% dari total pengguna internet. Warga Indonesia rata-rata menghabiskan 38 jam 26 menit per bulan buat main TikTok, efeknya attention span penggunanya jadi makin singkat. Hal ini bisa bikin kita susah fokus dalam keseharian. Maybe kerasa banget kalau dulu bisa nonton video berdurasi belasan menit, sekarang udah mulai gelisah dan cepat bosan. Begitu juga dengan aktivitas non screen-time kaya baca buku, hal ini mungkin kerasa berat kalau kita udah terlalu terpapar konten-konten reels atau video yang durasinya singkat. Let's start to reduce our screen time wisely, gaes.

Now, on temuan produk makanan bersertifikat Halal mengandung babi...

New fear unlocked.
Label halal buat negara yang mayoritas penduduknya muslim kaya di Indonesia tuh penting banget. Perihal kita mau beli produk, label Halal dulu yang pastinya bakal dicek. Tapi, baru-baru ini Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis temuan sembilan produk olahan mengandung unsur babi (Porcine). Yang jadi problem, tujuh dari sembilan produk itu udah mengantongi sertifikat halal.

WADUHHHHH...tell me about it.
Okay, setelah melalui proses uji laboratorium oleh BPOM sama BPJPH, sembilan produk itu terbukti mengandung porcine yang merupakan kandungan babu. Selanjutnya, produsen sama distributor wajib menarik sembilan produk ini dari pasaran. Moreover, izin edar sama sertifikat halalnya juga dicabut.

Apa aja nama-namanya?

Nama-nama produk yang mengandung unsur babi (porcine) tapi berlabel halal berdasar siaran pers BPJPH Nomor 242/KB.HALAL/HM.1/04/2025: Corniche Fluffy Jelly (Filipina), Corniche Marshmallow Rasa Apel Bentuk Teddy Bear (Filipina), ChompChomp Car Mallow (China), ChompChomp Flower Mallow (China), ChompChomp Marshmallow Bentuk Tabung (China), Hakiki Gelatin (PT Hakiki Donarta), dan Larbe- TYL Marshmallow isi Selai Vanila (China). Sedangkan, dua produk mengandung babi lain tanpa sertifikasi halal adalah AAA Marshmallow rasa jeruk (China) dan SWEETIME Marshmallow rasa Coklat (China).

Okay, go on...
So, kasus temuan produk ini lagi dalam proses pengusutan, gaes. Dalam keterangannya pada Selasa (22/4), Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan, negesin kalau pihaknya bakal menyelidiki dan menindak tegas soal temuan produk ini. Lebih lanjut, doi bilang temuan produk bermasalah itu sudah dapat sertifikasi halal sebelum doi menjabat. Meanwhile, Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menegaskan kalau pelaku industri harus bertindak jujur dengan mencantumkan kandungan bahan dalam produk yang beredar di pasaran. Lebih jauh, Taruna menyatakan kalau kandungan alkohol atau gelatin jika ditulis tetap bisa dapat izin BPOM. Meski, untuk sertifikasi halal kewenangannya ada di BPJPH.

Iyaa... kenapa sih gitu aja harus boong?
Well, Taruna juga menjelaskan kalau kasus ini bisa terjadi karena kandungan unsur babi nggak dicantumin sama produsen dalam label produk. Akibatnya, produk itu sempat dapat sertifikat halal sebelum akhirnya diuji laboratorium BPOM dan terbukti mengandung babi. Menanggapi hal ini, Taruna menyatakan BPOM nggak melanggar ketentuan. Tapi, karena ditemukan ada kandungan babi, pertanggungjawaban secara moral dengan cara announces lewat BPJPH. Selanjutnya, BPOM mengimbau masyarakat lebih teliti sebelum membeli sebuah produk meski sudah ada klaim label halal.

Are there any comments about this case?
Yep, pemerintah juga udah didesak mengusut dugaan penipuan produk camilan berlabel halal yang mengandung unsur babi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Menurut Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, ada peran kelalaian lembaga penjamin halal produk-produk itu. Dalam keterangan resminya pada Selasa (22/4), Jasra berharap akan ada sanksi tegas kepolisian jika ditemukan unsur kelalaian atau bahkan kesengajaan. Menyoroti produk-produk ini merupakan camilan anak, penting untuk memastikan perlindungan konsumen anak-anak terkait produk yang aman dan sesuai dengan labelnya.

Any other respons from the authority?
Yep, temuan produk makanan bersertifikat halal tapi mengandung unsur babi ini mengundang keprihatinan banyak pihak, salah satunya dari DPR. Dalam keterangannya pada Rabu (23/4), Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, Asep Romy Romaya, mendesak BPJPH buat mengusut dan menyeret produsen atau distributor makanan mengandung babi ini ke ranah hukum. Lebih lanjut, Asep juga mendorong evaluasi. Selanjutnya, Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf a.k.a Gus Yahya juga mendesak supaya mekanisme sertifikasi halal di Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) di Indonesia segera dievaluasi menyeluruh.

I see. Anything else?
Yes, buntut dari temuan produk makanan mengandung babi yang bersertifikasi halal, KPAI membuka layanan pengaduan masyarakat. Masyarakat bisa mengaksesnya di Hotline Whatsapp Pengaduan KPAI di 0811-1002-7727 atau email [email protected]. Nggak hanya itu, masyarakat bisa mengisi form Pengaduan KPAI di link berikut ini. Selanjutnya, Jasra berharap BPJPH dan jajarannya bisa belajar dari kasus obat sirup yang menyebabkan ratusan anak mengalami gagal ginjal dan meninggal dunia. Ada kemungkinan awalnya komposisi produk sudah sesuai BPOM, namun setelah dapat izin beredar komposisi diubah dan membahayakan konsumen anak.

The story of Welsh puppies that became heroes in Africa for...

stopping wildlife poacher.
Namanya Shinga, seekor anjing Belgian Malinois yang dibesarkan di Dogs4Wildlife yang ada di kota Carmarthen, Wales. Dogs4Wildlife adalah sebuah organisasi nirlaba yang melatih anjing buat mendukung unit-unit anti perburuan liar (Anti-Poaching Unit) yang berupaya melindungi satwa liar yang terancam punah di seluruh Afrika bagian Selatan. Pada Oktober 2024, Shinga berhasil melacak rute pemburu liar di Imire Rhino and Wildlife Conservation di Zimbabwe. Berbekal ceceran darah, jejak kaki, sama bekas ban, Shinga berhasil menuntun tim anti-perburuan liar ke rumah sang pemburu yang jaraknya sejauh 4,5 kilometer dari lokasi perburuan. Organisasi ini dijalankan oleh pelatih anjing profesional Darren Priddle dan Jacqui Law yang akhirnya memutuskan untuk melatih anjing-anjingnya untuk keperluan konservasi. Sampai saat ini, keduanya udah mengirim 15 ekor anjing ke lima negara Afrika sub-Sahara. Dua ras paling umum dikerahkan buat melakukan pelacakan di organisasi adalah anjing gembala Belanda dan Belgian Malinois. Anjing-anjing pelacak pilihan biasanya adalah jenis labrador dan spaniel. 

Anjing-anjing pelacak ini sudah dilatih sejak usianya dua hari, hal ini disebut bisa membantu otak anjing bekerja dengan lebih peka dan tajam. Setelah 16-18 bulan, anjing-anjing yang udah dilatih itu bakal siap ditugasin ke lapangan. Menurut keterangan manajer taman dan kepala operasi anti perburuan liar di konservasi Imire, Reilly Travers, selama tujuh tahun terakhir Shinga dan juga Murwi--seekor anjing gembala Belanda--udah sangat menunjukkan performa terbaik sebagai anjing pelacak. Dua anjing pelacak ini bisa menempuh jarak sejauh 10 kilometer/jam bahkan dalam kegelapan dan juga memastikan para petugas lapangan aman dari potensi ancaman yang mematikan. Dampaknya kelihatan dari perburuan liar di Imire yang menurun drastis. Berdasarkan data dari lembaga konservasi Save the Rhino, dulunya Zimbabwe pernah punya ribuan badak namun perburuan liar membuat jumlahnya menjadi 450 ekor di tahun 1992.  Nah, berkat upaya penjagaan anjing pelacak di konservasi Imire dari para pemburu liar, jumlah badak di Zimbabwe bisa kembali ke angka 1.000 ekor pada 2022.

"Tumpas semua,"

Gitu guys kata Mantan Kepala Staff Presiden Moeldoko ketika merespons soal aksi premanisme di proyek pembangun pabrik BYD di Subang, Jawa Barat. Pak Moel juga meminta supaya semua kelompok yang melakukan aksi merugikan segera ditumpas habis. Hal ini karena menurutnya, harusnya masyarakat tuh ikut bantu dalam  menciptakan situasi kondusif terhadap investor yang masuk ke tanah air.

Yes, govt, do your job!

Announcement

Thanks to jauhmadu, avisena, Agnes, dan febiresi for buying us coffee today :)

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here.  Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

In case you're thinking about going meatless...

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.