Vladimir Putin Menang Lagi di Pilpres Rusia

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

Who’s saying, “Kamu jangan bosen sama aku ya?

Not your bf, but Vladimir Putin.
Definisi warga Rusia disuruh kagak usah move on sih ini, guys. Soalnya kemarin banget nih, Presiden mereka Vladimir Putin dinyatakan menang lagi dalam Pemilihan Presiden Rusia. Dengan kemenangan ini, maka Putin bakal masuk ke periode KELIMA dalam pemerintahannya, dan jadi presiden dengan jabatan paling lama dalam sejarah negeri itu.
 
Kita yang mau tiga periode aja udah ribut, lah ini lima periode???
We know rite. Kali ini let’s talk about seberapa powerful-nya seorang Vladimir Putin. Kayak, di dunia internasional aja doi diomongin mulu, ya apalagi di kandang sendiri yekan. Putin sendiri udah berkuasa sebagai Perdana Menteri Rusia sejak 1999 lalu, terus lanjut kepilih jadi Presiden di tahun 2000 sampai 2008. Dua periode tuh kan. Nah dari tahun 2008-2012, saat Dmitry Medvedev jadi presiden, Putin tetap berkuasa sebagai Perdana Menteri, dan Medvedev banyak dibilang jadi bonekanya aja. Jadi ya, basically sama aja.
 
HMM, terus terus? 
Terus, sejak tahun 2012, masa kejayaan Putin sebagai Presiden lanjut lagi, guys. Iya, 2012, doi kepilih lagi sebagai presiden. Gituuu terus sampai di Pilpres-Pilpres selanjutnya. bahkan Pilpres 2024 ini, yang berlangsung sejak 15 Maret kemaren, Putin kan nyapres lagi ya. Hasilnya, ya gitu, doi menang telak dengan perolehan suara 87,3%. That being said, Vladimir Putin dipastikan tetap akan jadi Presiden Rusia sampai tahun 2036 mendatang.
 
Bentar, emang boleh jadi presiden selama itu??
Ya engga, tapi yang harus kamu tahu adalah, selama ini, Putin tuh kekeuh kalau dia nggak akan mengubah konstitusi cuma buat berkuasa. Konstitusi Rusia pun jelas mengatur Presiden itu cuma boleh berkuasa dalam dua kali masa jabatan doang. Sama kayak di Indonesia sini kan. Cuma bedanya di sana satu periode tuh empat tahun. But the thing is, Putin nih pinter, guys. Di tahun 2008 lalu, di akhir periode keduanya, dia disebut mundur dari pencapresan. Hasilnya, di Pilpres 2012, pas doi nyapres dan menang, dia bisa berkuasa selama dua periode lagi sampai 2024.
 
Loh kok 2024???
Here we go, playing with the constitution. Di tahun 2008 lalu, highest court Rusia yang mengatur soal konstitusi mengubah masa jabatan presiden dari yang awalnya empat tahun doang, di-extend sampai enam tahun. Jadi dari 2012, Pilpres selanjutnya digelar tahun 2018 lalu, guys. Di situ Putin menang lagi. Makanya bisa jadi Presiden Rusia sampai tahun ini. Tapi santai, kita belum sampai di gongnya nih. Ada yang lebih parah yang dilakukan Mahkamah Konstitusi Rusia.
 
And that is….
Presiden bisa menjabat sampai kapanpunYep, you heard it right. Di tahun 2020 lalu, waktu dunia dan Rusia sendiri lagi hectic ngurusin Covid-19, Mahkamah Konstitusi Rusia justru mengubah lagi aturan soal masa jabatan, guys. Aturan ini kemudian membolehkan presiden tetap nyapres, meskipun udah berkuasa selama dua periode.

 
HAH???
Jadi kayak case-nya Putin nih, meskipun udah dari jaman baheula jadi presiden, kalau ada Pilpres, ya nggak papa doi nyapres lagi. Nggak akan ada masalah kalau tetap kepilih jadi Presiden. In that sense, Vladimir Putin diprediksi bakal jadi presiden seumur hidup, ngalahin penguasa terlama di Rusia sebelumnya, Joseph Stalin.
 
Emang namanya MK ya, ga di mana, ga di mana…
EHEHEHEHE. Nah guys, seiring dengan makin berkuasanya Putin, maka pemerintah Rusia makin sering melakukan berbagai cara buat menghambat munculnya pemimpin oposisi, terutama yang mau bersaing sama Putin di Pilpres. Either mereka tewas, dipenjara, diasingkan, atau dilarang mencalonkan diri. Yep, kayak pas pemilu ini, kandidat Pilpres pesaing Putin tuh bener-bener dikurasi deh sama Kantor Kepresidenan Rusia. Ending-nya cuma ada tiga nama pesaing Putin di surat suara, guys. Ada Leonard Slutsky dari Liberal Democratic Party of Russia, terus ada Vladislav Davankov dari New People’s Party, dan  Nikolay Kharitonov dari Partai Komunis. Nggak ada harapan karena mereka semua nggak ada yang dapat suara lebih dari 5%.
 
KALAU GITU KENAPA SAMPE REPOT-REPOT PILPRES DAH?
Pertanyaan yang sama buat Negeri Wakanda yang juga baru kelar pemilu gak? Kayak, “Langsung lantik aja nggak sih?” Wkwkwkw. Well, at this point, Kremlin sebagai kantor kepresidenan Rusia tuh tetap mau Pemilu digelar, guys. Dari pov Putin sendiri pun, dia butuh menang dari hasil Pemilu supaya doi ada legitimasi di hadapan para world leaders lainnya.  Pokoknya apapun dilakukan dah, yang penting menang. Kritikus sana sih bilangnya pihak Putin selama ini juga melakukan penekanan kepada PNS Rusia untuk tetap nge-vote Putin, dan masyarakat in general juga clueless mau milih siapa selain Putin.
 
So, is everything fine there? 
Of course not. At least dari pov orang-orang yang menentang pemerintahan Vladimir Putin. Kamu tahu dong selama masa pemerintahannya, banyak yang nggak suka sama rezimnya Putin. Nah, salah satu lawan politik doi yang paling tangguh adalah Alm. Alexei Navalny, yang eventually udah tewas secara misterius di penjara Arktik pada Februari lalu. Atas kematian ini, Putin bahkan disebut harus bertanggung jawab, karena kuat banget indikasi keterlibatan pemerintah dalam tewasnya beliau. That being said, with the fact that Putin kepilih lagi jadi presiden nih, orang-orang yang ada di barisan Navalny pun murka, guys.
 
Murka how?
Di hari Minggu kemarin, para ‘oposisi’ di bawah pimpinan istrinya mendiang Navalny, namanya Yulia Navalnaya, kumpul dalam aksi “Noon against Putin”. Jadi di Moskow, dan kota-kota lainnya di luar Rusia kayak London, Paris, dan kota-kota lainnya, mereka kumpul dan akhirnya terjadilah kericuhan. Mereka nyalain api, ngelampar bom molotov, coba ngebakar TPS, dll. Akibatnya, ada 60 warga di 16 kota yang ditahan otoritas Rusia. Putin-nya? Ya unbothered.
 
So, where are we going from here?
Well, Putin tetap jadi Presiden Rusia at least sampai tahun 2030, meaning kita bakal semakin banyak dan sering ngeliat Putin gontok-gontokan dan drama sama world leaders dari circle Barat, guysOn the other side, kita juga bakal semakin sering ngeliat Putin ‘mesra-mesraan’ dengan para bestie-nya, which is ada Kim Jong-un di Korea Utara, terus ada Xi Jinping di China, dan yang terbaru, ada Iran di mana Iran sampai hari ini nggak mengutuk invasi Rusia di Ukraina.

 
Got it. Now wrap it up….
Jadi ya gitu sih intinya, guys. Putin jadi Presiden Rusia over and over again. Adapun di masa pemerintahannya enam tahun mendatang, tetap banyak masalah dalam negeri yang harus Putin beresin sih. Mulai dari tingkat harapan hidup yang makin rendah, dan kemiskinan yang semakin meluas. Yep, meskipun Rusia sejauh ini bisa survive melawan semua sanksi dari kanan kiri karena melakukan perang terhadap Ukraina, ya tetep aja ekonomi mereka tergoncang, guys. Inflasi makin melonjak, harga bahan pokok jadi nggak ngotak, plus anak-anak muda banyakan ngerantau meninggalkan negara itu. Jadi yaa.. Good luck buat enam tahun ke depan deh, pak!

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.