Virus Nipah di India

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

When the virus is threatening us (again)…

Everybody, meet: Virus Nipah in Kerala, India.
India lagi nggak baik-baik aja nih setelah munculnya wabah Virus Nipah di salah satu negara bagiannya. Dilaporkan, dari enam kasus terkonfirmasi Virus Nipah, dua di antaranya meninggal dunia. Hal ini membuat beberapa sekolah dan fasilitas umum di sana ditutup sementara waktu. Semuanya dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus nipah.
 
HADEH. Apalagi neh.
Jadi mungkin kamu baru denger soal virus nipah, tapi sebenernya virus ini tuh udah ada dari lama, guys. Tepatnya pada tahun 1998 lalu, wabah Virus Nipah pertama kali tercatat di negara tetangga kita, Malaysia. Nama virus ini sendiri juga diambil dari nama desa tempat virus ini ditemukan. Pada saat itu, Wabah Nipah udah menewaskan lebih dari 100 orang di Malaysia dan mendorong pemusnahan satu juta babi untuk membendung penularan virus tersebut. Virus serupa juga pernah menyebar di Singapura, yang mencatatkan 11 kasus Virus Nipah dan satu kematian.

Ok go on.
After terjadi di Malaysia dan Singapura, pada tahun 2001 virus ini juga terdeteksi di Bangladesh dan India. Bangladesh jadi negara paling terdampak virus ini, guys. Soalnya dari tahun 2001 lalu, udah lebih dari 100 orang meninggal karena Virus Nipah. Sedangkan di India, virus Nipah sendiri udah menewaskan lebih dari 50 orang sebelum akhirnya dapat dikendalikan. Tapi baru-baru ini, entah dari mana Virus Nipah balik lagi nih ke India. Udah dari Agustus kemarin, dilaporkan ada enam kasus terkonfirmasi Virus Nipah dengan dua diantaranya meninggal dunia.

WHAT
 sampe meninggal dunia?

<divUnfortunately iya, guys. Virus Nipah dilaporkan kembali mewabah di Distrik Kozhikode di Negara Bagian Kerala, India. Ketua Menteri Kerala bernama Pinarayi Vijayan membenarkan adanya wabah ini dan menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan mengikuti pedoman keselamatan dari departemen kesehatan setempat. Selain itu, beberapa sekolah dan fasilitas umum lainnya juga ditutup sementara nih untuk mencegah penyebaran virus ini.


So, what’s going on there?
Nah udah lebih dari 700 orang di sana diidentifikasi sebagai orang dengan kontak dekat penderita Virus Nipah. Keseluruh orang ini udah menjalani tes Virus Corona nih. Dari jumlah itu, ada sekitar 77 orang yang dianggap ‘berisiko tinggi’ dan diminta untuk sementara waktu isolasi mandiri di rumah sambil memantau kesehatan mereka. Pemerintah setempat kini juga lagi menutup sementara tujuh desa yang dinyatakan ‘containment zones.’ Masyarakat di sana juga udah kembali menggunakan masker nih. Semua ini sebagai upaya untuk mencegah Virus Nipah semakin menyebar.

OMG
 Itu virus apalagi sih?
Well, Virus Nipah ini tuh termasuk virus zoonosis atau virus yang ditularkan dari hewan ke manusia. Tapi ada kemungkinan virus ini bisa ditularkan lewat makanan yang terkontaminasi dan penularan langsung antar manusia. Kelelawar buah tuh jadi pembawa alami virus ini dan udah diidentifikasi sebagai penyebab paling mungkin terjadinya wabah Virus Nipah. Nah semakin intensifnya pertumbuhan perjalanan internasional yang sekarang terjadi makin memungkinkan penyebaran virus ini terjadi.

Emang gejalanya apa aja?
Based on World Health Organization aka WHO, ada beberapa gejala yang dialami seseorang apabila terinfeksi Virus Nipah. Berbagai gejala tersebut antara lain demam hebat, muntah-muntah sampai dapat menyebabkan kejang serta peradangan otak. Masih dari WHO nih, tingkat kematian pasien akibat virus ini tuh berkisar antara 40 sampai 75 persen. Semuanya bergantung pada respon kesehatan masyarakat terhadap virus ini.


I believe Kemenkes said something about this.
Ofc ada. Kemarin banget nih, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan diperlukan adanya peningkatan kewaspadaan di pintu-pintu masuk Indonesia. Lebih lanjut, Ibu Nadia juga mengingatkan masyarakat kita untuk nggak makan daging mentah serta nggak mengonsumsi buah yang ada bekas gigitan hewan. Soalnya, ada indikasi virus ini tuh bisa menyebar lewat daging hewan positif Virus Nipah yang dimasak kurang matang serta air liur hewan yang udah terkontaminasi Virus Nipah.

Got it. Anything else I should know?
Since pandemi Covid-19 kini udah mereda, rasanya kita masih terus dihantui dengan berbagai virus mematikan lain. Nah menurut para ahli, ada kontribusi manusia nih di dalam terjadinya gangguan ekosistem yang memungkinkan mutasi virus secara acak menyerang manusia. Contohnya aja ada di sektor industri pertanian yang meningkatkan risiko penyebaran patogen di antara hewan dan aksi penggundulan hutan yang lebih meningkatkan kontak antara satwa liar, hewan peliharaan, dan manusia.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.