Viral Aplikasi World App Belum Berizin, Pemilu Singapura 2025, Serangan Rudal Israel, Angka Kelahiran Jepang 2025 Paling Rendah

Admin
UTC
4 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning 
It's Tuesday, everyone! Time to turn off your snooze button and hit the ground running! Now, we know tech is one thing that keeps evolving, so we will update you more on... World App. More on the news, from the Singapore elections to fewer and fewer babies in Japan. Let's go!

First stop, viral aplikasi World App yang ternyata belum berizin...

dan end up dibekuin Komdigi.
Bukan Indonesia namanya kalau ada yang baru dan cuan tapi nggak langsung viral diburu orang-orang. Aplikasi World App baru-baru ini bikin geger warga karena menjanjikan bayaran sampai Rp800 ribu hanya dengan scan retina mata aja. In this economy, bayaran besar buat hal yang terkesan mudah harusnya kita waspadain nggak, sih?

Tell me about it.
So, before going deeper, World App tuh salah satu layanan perusahaan
World yang mencakup layanan lain kayak World ID, World Coin, sama World Chain. Aplikasi ini dibuat sama Sam Altman yang juga CEO dari OpenAI yang memproduksi ChatGPT. Nah, World App dikembangin sama Tools for Humanity (TFH) dengan perangkat kamera berbentuk bola yang disebut Orb.

Okay. Go on...
Nah yang bikin World App ini viral soalnya aplikasi ini nawarin uang ratusan ribu hanya dengan scan retina mata aja. Makanya in this economy, banyak yang daftar kan. FYI, sebenernya aplikasi ini udah ada di Indonesia sejak beberapa bulan lalu. Warga udah bisa memiliki identitas digital bernama World ID dengan scan retina di beberapa lokasi resmi yang ada di wilayah Jabodetabek. Setelah berhasil verifikasi, pengguna bakal nerima imbalan berupa Worldcoin yang otomatis bakal dikirim ke akun dompet digital yang ada di aplikasi World App. Imbalan uang tunai yang bisa diterima sama pengguna bervariasi antara Rp300.000 - Rp800.000 tergantung sama wilayah juga kebijakan yang berlaku. 

Mayan banget...

Banget. Makanya saking viralnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akhirnya bertindak buat menyelidiki laporan masyarakat soal aktivitas mencurigakan World App ini. Sebagai tindak lanjut laporan itu, Komdigi akhirnya membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin sama WorldID. Rencananya, Komdigi bakal memanggil pihak pengelola.

Really?

Yep. Dalam siaran persnya pada Senin (5/5), Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi Alexander Sabar bilang bahwa pihaknya bakal memanggil PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara buat kasih klarifikasi atas dugaan pelanggaran ketentuan penyelenggaraan sistem elektronik (PSE). Lebih lanjut, Alexander mengatakan pembekuan ini jadi langkah preventif buat mencegah efek negatif ke masyarakat. Dari hasil penelusuran awal oleh Komdigi, PT Terang Bulan Abadi belum terdaftar sebagai PSE dan enggak punya TDPSE sesuai aturan perundang-undangan. At the same time, layanan Worldcoin tercatat menggunakan TDPSE atas nama PT Sandina Abadi Nusantara.

Hayolohhhhh...
Sus banget kan??? Nah, sebelum masuk Indonesia, World App sempat juga menuai kontroversi di Spanyol. Tepatnya di Desember 2024, World Coin didesak sama Agencia Española de Protección de Datos (AEPD) atau lembaga pengawas perlindungan data Spanyol buat menghapus data pemindaian retina mata yang udah dikumpulin sejak proyek itu dimulai di 2019. Pihak AEPD menyebut kalau proyek ini melanggar Peraturan Perlindungan Data Umum di Uni Eropa.

Waduh, kok serem...
Wait until you read about this part, nih, gaes. Sejumlah desa yang ada di wilayah Jawa Barat disebut-sebut jadi sasaran buat pengumpulan data biometrik ini. Katanya buat memudahkan dan meyakinkan warga buat join, ada kerja sama juga sama sejumlah aparatur desa. Denger-denger pendekatan World buat dapetin data-data biometrik di tiap negara bisa beda-beda. Di Sudan misalnya, World bakal giveaway Airpods buat orang-orang yang setuju scan retina mata mereka.

Tapi, kenapa sih mereka butuh banget scan retina?

Jadi, Worldcoin tuh sekarang masih berfungsi sebagai wallet cryptocurrency. Namun ke depannya, Altman punya goal untuk bikin proyek universal basic income di mana semua orang di seluruh dunia harus punya uang dalam jumlah tertentu untuk menjalani hidup (Yes, Altman pengen semua orang dapet uang, kinda UMR, dan harus universal. Hence the money giveaway). Nah retina ini digunakan untuk memverifikasi user, dan memastikan hanya user itu aja yang bisa akses wallet-nya. Ini karena retina itu kayak sidik jari: punya formulasi bentuk yang unik per individu dan ga ada sama satu sama lain.

I see...

Sejauh ini, World App udah memiliki 2,2 juta users yang udah memverifikasi data dengan retina matanya. Di Indonesia sendiri, startup di balik aplikasi World yaitu Tools for Humanity (TFH) bilang bahwa pihaknya udah menghentikan sementara layanan verifikasinya di Indonesia. Selanjutnya, TFH bakal komunikasi lebih lanjut sama pemerintah terkait perizinan mereka di tanah air. Lebih lanjut, pihak TFH juga menegaskan kalau proses scan retina ini dilakukan tanpa menyimpan data pribadi siapa pun. Jadi emang pure buat verifikasi aja

I see. Anything else?
Yes, selain Komdigi, viralnya aplikasi World App ini juga direspons sama Polri dan OJK. Dalam keterangannya pada Senin (5/5), Karopenmas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bakal menindak World App setelah ada koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Lebih lanjut Brigjen Trunoyudo menyatakan kalau Polri akan mengambil langkah buat mengamankan dan menertibkan masyarakat. Sedangkan, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, juga menyatakan kalau sampai saat ini World App belum punya izin operasional sehingga masih dianggap high risk.

Now, on the results of 2025 Singaporean General Election...

The winning of the ruling party.
Guys, negara tetangga Indonesia, Singapura baru aja menyelesaikan gelaran pemilu mereka pada Sabtu (3/5) sejak pukul 08.00 - 20.00 waktu setempat. Dan People's Action Party a.k.a PAP yang udah jadi ruling party di Singapura for decades kembali memenangkan suara terbanyak, mengalahkan partai oposisinya, Worker's Party (WP).

OK. Tell me about it.
Alright. Jadi, PAP menang dengan 65,57% suara dari total 2,4 juta pemilih (Kayak?? Dikit banget???). Anyway, hasil ini membuat PAP berhasil meraih 87 dari 97 kursi di parlemen unikameral. Meanwhile, WP yang udah jadi oposisi terbesar PAP sejak 2020 kembali mengamankan 10 kursi di parlemen. Dengan kemenangan PAP ini, Lawrence Wong bakal kembali menjabat sebagai Perdana Menteri Singapura. Tahun lalu, Lawrence mengambil alih jabatan PM Singapura dari Lee Hsien Loong yang udah berkuasa selama dua dekade sejak 2004 silam. FYI, Lee Hsien Loong tuh putra dari pendiri Singapura modern yaitu Lee Kuan Yew. Partainya? Ya PAP juga.

Tell me how the election went...
Well, Kemenangan PAP ini diraih di tengah banyaknya tantangan ekonomi global yang terdampak oleh kebijakan tarif Trump. Meski dilihat sebagai simbol stabilitas dan kemakmuran bagi warga Singapura, PAP dinilai tetap punya minusnya sendiri. Yep, bagi warga Singapura kehidupan sebagai warga negara di bawah PAP mengalami peningkatan ketidakbahagiaan karena pemerintahnya super controlling. Warga dibatasi berpendapat, sehingga tumbuh antipati terhadap berkuasanya PAP. Even though Singapura jadi satu-satunya negara maju di ASEAN, negara ini juga enggak lepas dari berbagai masalah sosial sama ekonomi.

Really??? Apa aja contohnya?
On this, we all pastinya agree bahwa Singapura tuh mahal buanget. Jangankan buat tinggal, buat jalan-jalan aja ga affordable. Yep, Singapura emang merupakan salah satu kota termahal di dunia, dengan biaya hidup tinggi dan kesenjangan pendapatan yang terus melebar. Hal ini diperparah dengan risiko resesi kalau perang dagang AS berdampak ke sektor perdagangan mereka.

I see...

Selain masalah perkembangan ekonomi, kepadatan penduduk yang meningkat hingga 6,04 juta penduduk di 2024 juga bikin harga perumahan di Singapura makin enggak terjangkau. Banyak keluarga yang harus nunggu bertahun-tahun buat dapet slot apartemen, let alone memiliknya. Berbagai permasalahan itu menyebabkan perolehan suara PAP merosot dari 70% di 2015 menjadi 61,24% di 2020. That's why, pihak oposisi mengecam pemerintah yang dianggap belum berbuat banyak buat mengendalikan kenaikan biaya hidup di Singapura.

Jadi, apa kabar sama oposisi?
In fact, WP is getting more recognition dari para pemilih muda. Belakangan wacana buat meningkatkan keberagaman sama persaingan politik di Singapura makin meningkat, nih. Bahkan selama masa kampanye, banyak kaum muda yang hadir di rapat umum WP yang dipimpin sama Slyvia Lim. Meanwhile, oposisi menyatakan kalau kehadiran kuat mereka di parlemen bakal menciptakan sistem politik yang lebih berimbang dan bisa dipertanggungjawabkan. But, beda kayak PAP yang udah lebih lama menjabat sebagai ruling party, WP cukup struggling karena kurangnya dukungan sama sumber daya.

Now, back on PAP...
Jadi dengan hasil ini, kandidat PAP berhasil memenangkan lebih dari 2/3 suara di 18 out of 33 daerah pemilihan. Dalam pidato kemenangannya, PM Lawrence mengucapkan terima kasih ke konstituennya dengan bilang "Kami sekali lagi berterima kasih buat mandat yang kuat dari anda. Kami akan menghormatinya." Sampai di titik ini kekalahan PAP sebagai ruling party di Singapura sangat tidak mungkin terjadi. Meski begitu, para analis menyatakan kalau keberadaan para pemilih muda di pemilu tetap bisa mengubah dinamika politik Singapura di masa mendatang.

I see. Anything else?
Yes, menanggapi kemenangan PAP, Presiden Prabowo langsung menelepon PM Lawrence Wong buat kasih ucapan selamat pada Senin (5/5) siang. "Saya mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada Yang Terhormat Lawrence Wong atas kemenangan Partai Aksi Rakyat (PAP) di Singapura." Bagi Presiden Prabowo, kemenangan PAP mencerminkan kalau rakyat Singapura yakin dan percaya sama kestabilan dan kepemimpinan PM Lawrence Wong. Nggak ketinggalan, ucapan selamat buat kemenangan pemilu PM Lawrence Wong juga datang dari Wapres Gibran Rakabuming. Ucapan selamat itu disampaikan lewat unggahan foto bersama PM Lawrence Wong di akun Instagramnya pada Minggu (4/5).

Who's just got attacked right in their airport?

Isra-hell.
Yep, these last few days must be bad for the Israelis, karena merake terus-terusan ditimpa musibah. Setelah sempat kewalahan memadamkan kobaran api yang membesar di Yerusalem minggu lalu, Israel kembali menghadapi serangan rudal Houthi Yaman yang menyasar bandara utama Tel Aviv yaitu Ben Gurion pada Minggu (4/5). Akibat serangan rudal balistik hipersonik Houthi itu, terbentuk kawah yang lebar dan kedalamannya sampai puluhan meter di sekitar bandara.

Tell me about it.
OK, jadi menurut pernyataan pihak Houthi, serangan rudal itu sebagai bentuk penolakan atas kejahatan genosida Israel yang terus terjadi di Gaza. Nah, serangan rudal Yaman ini dilancarkan beberapa jam setelah pihak militer Israel mengumumkan bakal mengerahkan 10 ribu tentara cadangan buat menyerbu Gaza. Akibat serangan itu, Israel menyatakan ada delapan orang yang dibawa ke rumah sakit karena luka-luka baik ringan sampai sedang. Lebih lanjut menurut komandan polisi senior Israel, Yair Hetzroni, enggak ada kerusakan signifikan yang timbul akibat serangan ini.

Go on...
OK, meski enggak ada kerusakan signifikan, tembakan rudal itu meninggalkan bekas berupa kawah di sekitar bandara Ben Gurion. Meanwhile, media Israel melaporkan bahwa sistem THAAD buatan AS yang canggih dan sistem pertahanan jarak jauh Arrow milik Israel udah gagal menghalau rudal balistik Yaman.

Si paling ungrateful padahal AS udah ngasih mereka segalanya...

True. Akibat serangan rudal ini, para penumpang yang lagi berada di area bandara otomatis panik. Penerbangan di Bandara Ben Gurion sempat dihentikan selama 30 menit. Beberapa menit sebelum jatuhnya rudal di dekat bandara, sirene peringatan sempat menyala di seluruh Israel bagian tengah mendorong banyak orang berlindung ke tempat yang lebih aman.

Terus, apa komentar Houthi?
Related to that, Jubir militer Houthi, Yahya Saree, menegaskan ke maskapai penerbangan internasional bahwa bandara Israel udah enggak aman buat melakukan perjalanan udara. Segera setelah serangan rudal dilancarkan ke bandara Ben Gurion, Jubir Houthi menyatakan bakal menyerang Ben Gurion lagi dalam waktu dekat. That's why, Houthi memperingatkan maskapai-maskapai internasional buat membatalkan penerbangannya ke Israel. Because of this warning, penerbangan Air India yang akan tiba di Ben Gurion dialihkan ke Abu Dhabi. Selain itu, maskapai penerbangan lain seperti ITA Airways dari Italia dan Luftansa Group dari Jerman juga ikut menangguhkan penerbangan mereka ke Tel Aviv.

Gimana reaksi Israel?
Jelas marah banget. Netanyahu menanggapi soal serangan itu dan bilang kalau Israel enggak bakal diem-diem aja. Doi bersumpah bakal bales nyerang setelah koordinasi sama bestie-nya, AS. Lebih lanjut, Netanyahu juga nekenin enggak akan bales impas tapi bakal kasih serangan-serangan lain buat bales serangan Yaman ke Israel. Di kesempatan yang sama, Netanyahu juga nge-drag Iran sebagai pendukung militer Houthi sebagai target serangan balas dendam mereka.

Terus respons Iran gimana?
Of course they give a clapback response. Menurut keterangan Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, Iran bakal balas serang kalau Israel atau AS nyerang duluan. Lebih lanjut, Aziz juga menegaskan kalo Iran bakal menargetkan kepentingan, pangkalan, sama pasukan AS atau rezim Zionis everywhere and everytime when it's needed. Selain itu, Nazirzadeh juga menyatakan kalau serangan Houthi ke Israel itu motivasi Houthi sebagai solidaritas sama perjuangan Hamas dan penindasan di Gaza.

I see. Anything else?
Yes, meski udah dapat serangan dari Yaman, Israhell tetep bakal lanjut melaksanakan aksi genosida mereka di Gaza. Beberapa jam setelah serangan rudal Houthi ke bandara Ben Gurion, Netanyahu mengunggah pernyataan kalau pihaknya udah menggelar rapat kabinet keamanan buat ngebahas perluasan genosida di Gaza. Menurut keterangan dari Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel, Eyal Zamir, IDF bakal beroperasi di area tambahan buat menghancurkan semua infrastruktur yang ada di atas atau di bawah tanah. Kalo urusan jahat, Israhell emang nggak bisa dideskripsikan dengan kata-kata fr...

When there are fewer and fewer babies in Japan...

The number is decreasing at an alarming rate!

Yes guys, trend penurunan kelahiran di seluruh dunia ini emang lagi ramai terjadi, but no one suffers worse than Japan. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah bayi lahir di Jepang terus menurun, dan dalam rilis data estimasi populasi anak terbaru, diketahui bahwa angka kelahiran di Jepang di tahun ini udah mencapai rekor yang paling rendah. Perilisan data ini dilakukan menjelang perayaan Kodomo no Hi a.k.a hari anak yang diperingati tiap 5 Mei di Jepang. Based on data Kementerian Dalam Negeri Jepang per 1 April 2025, jumlah anak di bawah 15 tahun termasuk penduduk asing tercatat 13,66 juta. Angka itu disebut turun 350.000 orang dari catatan tahun lalu. Kalo menurut data PBB, Jepang punya rasio anak terendah kedua di antara 37 negara dengan populasi yang sedikitnya 40 juta orang. Rasio anak di Jepang turun 0,2% menjadi 11,1%. Selain itu, data juga menunjukkan ada 6,99 juta anak laki-laki dan 6,66 juta anak perempuan. Berdasarkan usia ada 3,14 juta anak berusia antara 12-14 tahun dan 2,22 juta anak di kelompok usia 0-2 tahun. Btw, jumlah anak di Jepang emang terus menurun sejak 1982, gaes. Buat mengatasi hal itu, Pemerintah Jepang udah memprioritaskan upaya buat memerangi penurunan cepat angka kelahiran dengan menyediakan bantuan keuangan buat rumah tangga yang membesarkan anak-anak. Nggak sampai di situ, Pemerintah juga memperluas layanan penitipan anak dan mengizinkan working style yang fleksibel buat para orang tua. Meski Pemerintah udah effort segitunya, penurunan populasi anak-anak di Jepang tetap terjadi selama puluhan tahun.

"Iya itu sebuah aspirasi, sebuah usulan ya. Boleh-boleh saja,"

Gitu guys komentar mantan Presiden Jokowi pas dimintai pendapat terkait wacana pemakzulan anaknya Gibran Rakabuming Raka dari posisinya sebagai Wapres. Kata Pak Jokowi, ya bebas aja, karena kita kan negara demokrasi. Beliau juga bilang bahwa terpilihnya Gibran udah melalui *ehem* proses *ehem* konstitusi.

*EHEM*

Announcement

Thanks to Someone for buying us coffee today :)

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here.  Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

In case you need this on a hectic Tuesday...

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.