Videotron Anies Baswedan Diturunkan, Sidang Paripurna Pembuka Masa Persidangan III 2023-2024, AI Akan Mempengaruhi 40% Lapangan Kerja Global, Thailand Keluarkan Visa Khusus Turis Belajar Muay Thai

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

Rise and shine, fighters! Another day, another drama you’re facing, be it at work, in your relationship, or even in the election. Today, we’re gonna zoom in on: the campaign ads, DPR RI, love-hate relationship with AI, and muaythai. Yep, scroll down…

When kampanye Pilpres went wrong….

Gara-gara posternya pada di-take down.
Ini dia yang rame banget diomongin netizen di internet, guys. Soal munculnya iklan Capres nomor urut 1, Anies Baswedan di sejumlah titik pake videotron gitu. Kamu yang di JKT udah liat belom? Hah? Belom sempat? Yahh sayang banget. Soalnya nih, nggak lama sejak iklan itu naik, iklannya harus di-take down lagi tanpa alasan yang jelas.

What? Background pls.
Sure. Jadi gini ceritanya, guys. As we all know, makin ke sini, tiga capres-cawapres kita tuh kan makin jadi sorotan ya. Pendukung mereka dari berbagai lapisan masyarakat pun masih dinamis nih naik turunnya. Banyak faktor sih yang memengaruhi hal ini, dan salah satunya, ya appearance mereka lewat baliho/poster yang dipasang di banyak ruas jalan seluruh Indonesia. *Asal jangan dipaku di pohon pls, kalau yang satu itu marah banget asli*. Nah yang harus kamu tahu adalah, baliho/poster/videotron yang memuat para paslon ini belakangan lagi rame gara-gara banyak yang di-take down, dicabut, ilang, tanpa alasan yang jelas. Paling baru, ya kasus videotronnya Pak Anies yang ujug-ujug gajadi tayang, guys.

Lah….
Kita bahas satu-satu deh ya. Mulai dari couple AMIN aka Anies-Muhaimin, Capres-Cawapres nomor urut 01. Well, kayak yang sempat kita bahas kemaren, gara-gara live TikTok kemaren, Park Ahn Nice dan Cak I Min ini berhasil menarik perhatian dan dukungan dari para millenial dan Gen-Z, khususnya para K-popers. Nggak tanggung-tanggung, para fans K-Pop yang bernaung di Olppaemi Project bahkan sampai nge-book sejumlah videotron di wilayah Jakarta dan Bekasi buat media promosi Pak Anies. Adapun pem-booking-an dilakukan selama satu bulan, dari tanggal 15 Januari sampai 21 Januari mendatang. Cuma ya gitu, guys, nggak berapa lama, videotronnya Pak Anies harus dihentikan.

Why??
Gatau. Adapun dalam keterangannya kemaren, Olppaemi Project selaku organizer sih bilangnya videotron itu nggak bisa lanjut tayang karena satu hal di luar kuasa mereka. Padahal nih ya, videotron itu di-book dan bisa tayang pake duit patungan dari komunitas itu sendiri. Iya, jadi buat bayar videotronnya itu, pihak panitia beneran pake duit mandiri dari pendukung tanpa ada campur tangan timnya AMIN sama sekali. Terharu sih ada dikit. Kayak, “Oh My God. Ini kan mahal,” gitu kata Pak Anies. Tapi dengar kabar soal videotronnya stop tayang, ya beliau menyayangkan juga, guys.

HMMM…
Dalam keterangannya kemarin, Pak Anies bilang masang-masang videotron kaya gini tuh sebenarnya bagian dari demokrasi. Termasuk mau milih capres yang mana, pendapatnya kayak apa, pilihan politiknya kayak apa, tuh harusnya dihormati, kata Abah. So, in that sense, kalau ada pihak yang nggak bisa menghormati pilihan orang lain, bahkan sampe nge-take down videotron begini, ya menurut Pak Anies pihak tersebut nggak bisa berdemokrasi aja. As simple as that sih ehe ehe.

Lagian siapa yang nge-take down sih….
Nah soal itu, let’s hear it from Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jadi disampaikan kemarin oleh Plt Kepala Dinas Kominfotik DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, urusan videotronnya Pak Anies itu bukan tanggung jawab mereka (??). Yep, to give you some little context, videtronnya Pak Anies ini dipasang di Graha Mandiri, Jakarta. Nah fasilitas videotron di Graha Mandiri itu dikelola swasta, bukan pemerintah. Jadi ya salah alamat kalau ngelapor ke mereka mah. Mending langsung ke Bawaslu aja karena kontennya juga related to Pemilu kan.

Terus, dilaporin ga?
Of course. Kapten Timnas AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus udah menegaskan bahwa pihaknya bakal menindaklanjuti kejadian ini, gengs. Iya, tim hukum mereka bakalan gerak ngelapor ke KPU dan Bawaslu. Lebih jauh, Pak Syaugi juga menyebut masyarakat tuh harus bisa mengawal Pemilu ini dengan bener-bener baik, dan supaya persaingannya beneran sehat. Jadi nggak ada lagi ketidakadilan, nggak ada ketidakbenaran, dan Politik Riang Gembira beneran bisa exist gitu.

Aaaand, this kind of thing happened to everyone?
Yep, paslon lain juga sama, guys. Kayak 02 misalnya. Nih yah, beberapa waktu lalu, sebelum Tahun Baru kemaren, sempat viral banner-nya Prabowo-Gibran yang dipasang di atas pos kantor polisi, tepatnya di pos polisi 905 Jalan Raya Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Menyikapi hal ini, pihak Bawaslu Mojokerto sih bilangnya baliho tersebut nggak ada kaitannya sama kepolisian, tapi emang pure vendornya aja yang naro di situ. Terus karena juga dinilai melanggar estetika, ngga lama baliho tersebut dicabut deh.

Kalau 03 gimana? 
Sama juga. Pasangan Ganjar-Mahfud mengalami berbagai kejadian baliho dicopot udah berkali-kali di sejumlah wilayah yang berbeda. Nggak cuma sekadar dicopot, poster dan baliho Ganjar-Mahfud bahkan tiba-tiba ilang gitu aja, guys, di Bali, Banten, Boyolali, dll. Kalau kata PDI Perjuangan selaku partai utama pengusung Ganjar-Mahfud sih, “Cie ketar-ketir ya?”

Maksud???
Iya, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto bilangnya pencopotan baliho Ganjar-Mahfud itu emang sengaja dilakukan sama sejumlah oknum yang cemas, khawatir, takut kalau elektoral Ganjar-Mahfud bakalan naik gara-gara poster itu. Apalagi yang di case Banten tuh, di mana Pak Mahfud beberapa waktu lalu sempat datang ke rumahnya ulama yang berpengaruh di sana. Dipasang baliho, eh tau-tau ilang. Jadi kayak, “Paansi? Takut banget 03 menang di Banten?” Jadi ya gitu, deh. Kalau balihonya Mas Ganjar yang dicium ibu-ibu mah aman, guys. Nggak dicopot wkwkwk.

WKWKWKWK. Yaudah, wrap it up dulu coba…
Again, jadi intinya tuh gitu, guys. Ya namanya Pemilu emang ada aja dramanya, termasuk drama intimidasi copot-copot baliho kayak gini. Tapi yang pasti, kalau kata Presiden Joko Widodo mah, yang namanya copot-copot baliho yuh harus izin dulu sama partai politik yang bersangkutan, nggak bisa tuh langsung dicabut, apalagi sampai ngilang nggak ada jejaknya lagi. Biar nggak salah paham, dan nggak ada miskomunikasi, cenah.

Who’s back ngantor again?

Anggota DPR RI
Yep. Setelah sebulanan reses aka balik ke kampung aka daerah pemilihan (Dapil) masing-masing, akhirnya kemaren banget, bapak ibu anggota DPR RI balik lagi ngantor di Senayan, guys. Sidang lagi dah tuh mereka. Membahas berbagai isu yang mesti dibahas, terutama di masa pemilu kayak sekarang. Scroll down aja coba.

Tell me. 
Sure. Jadi in case you need some context, emang udah sejak awal Desember tahun lalu, bapak ibu anggota dewan tuh menjalani masa reses, di mana mereka ngga ngantor di DPR.
 
ENAK DONG LIBUR SEBULAN?
Ya engga libur ges. Mereka tetep kerja (?) di daerah pemilihan aka dapil masing-masing. Misalnya nih, kamu orang Jakarta Selatan, maka Pak Masinton yang balihonya ada di mana-mana itu lagi balik ke Jaksel buat ketemu para konstituennya. Dalam pertemuan ini beliau menyerap aspirasi dan berbagai masukan dari rakyat, sehingga pas ngantor lagi, mereka udah refreshed dan siap kembali berjuang lewat parlemen. Idealnya begitu. Ehe. Ehe.
 
Mantap. 
Nah untuk menandakan dimulainya kembali masa ngantor aka masa sidang, maka kemarin digelarlah Sidang Paripurna yang membuka masa persidangan III 2023-2024. Tapi ya gitu, guys. Namanya hari pertama ngantor, pasti ada aja tuh yang ngga masuk aka absen. Nggak tanggung-tanggung, dari total 575 anggota DPR RI, ada sebanyak 338 anggota yang nggak hadir kemaren. Kebayang dong sekosong apa itu kursi-kursi di Ruang Sidang :)))). Adapun menurut Ketua DPR RI Puan Maharani, ratusan anggotanya yang masih bolos ini disebut emang masih berada di dapil masing-masing. In that sense, Mbak Puan udah minta seluruh fraksi buat kasih paham anggota-anggotanya ini supaya “Yuk dateng yuk. Tinggal dikit lagi kerjaan kita kelar, guys”.”

So, make the best out of it, I guess…
Exactly. Ini juga yang kemaren dibahas sama Mbak Puan, guys. Disampaikan langsung oleh Mbak Puan, tahun ini pihaknya commit bakal ngelarin tugas konstitusional sebagai anggota DPR RI. Tujuannya, ya supaya bisa ada legacy dan supaya kehidupan bermasyarakat plus kedaulatan rakyat juga bisa jadi lebih baik di sisa-sisa masa jabatan mereka ini. In that sense, ada sejumlah pembahasan yang bakal jadi fokus para bapak-ibu dewan di masa sidang kali ini.

Such as….
Pembahasan soal 19 RUU yang sekarang masih on-progress dibahas di parlemen. Nggak dijelasin detail sih 19 RUU ini apa-apa aja, tapi yang pasti, 19 RUU ini terdiri dari  tiga usul DPR, lima usul Pemerintah, tiga usul DPD, dan delapan RUU kumulatif terbuka. Selain itu, ada juga 34 RUU yang otw mau dibahas sama DPR dan menteri, guys. Makanya, penting banget dong buat bapak ibu anggota DPR RI yang terhormat ini buat datang hadir langsung karena emang sepenting itu agenda-agenda ke depannya.

Terus apa lagi?
Ya banyak. Mulai dari isu Palestina sampai yang terbaru, temuan PPATK terkait dugaan transaksi dari luar negeri sebesar Rp51 triliun yang melibatkan caleg dan bendahara partai (Read the full story here). Nah soal isu Palestina, ada movement dari Anggota Komisi I dari Fraksi PKS, Sukamta namanya, yang minta pimpinan DPR RI buat nge-lobby seluruh kedubes yang ada di Indonesia buat mendukung kemerdekaan Palestina biar genosida yang terjadi di sana juga bisa cepetan kelar. “Bakal jadi movement yang bagus banget tuh buat DPR kalau sampe itu kejadian,” katanya gitu.

Kalo PPATK?
Nah soal ini juga nih. DPR kan akhirnya speak up ya soal temuannya PPATK terkait transaksi mencurigakan caleg dan partai politiknya yang katanya sampe ratusan triliun itu :)) Nah, penemuan ini langsung disambut oleh Komisi III yang emang merupakan mitra kerja PPATK. Menurut Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni, mending di-spill aja siapa-siapa caleg yang disebut PPATK menerima dana luar negeri sebanyak itu, biar ga jadi bola liar ceunah.

HMMMM Pemilu nggak dibahas nih?
Ya jelas pasti. Nggak mungkin nggak nggak sih. Speaking of Pemilu, masih dalam keterangannya kemaren, Mbak Puan bilang hak pilih rakyat tuh harus dilindungi, guys. Harus dipastiin masyarakat seluruh Indonesia di manapun berada kudu bisa nyoblos dengan bebas, rahasia, jujur, dan adil. Makanya, nggak boleh tuh hak milik kita dihalang-halangi, ditekan, apalagi dimanipulasi.

Awww taqud banget lo. Anything else?
We know rite. Tapi fyi aje nih. Talking about sidang paripurna yang digelar tadi, tadi itu ada banget seorang perempuan teriak-teriak di depan Gedung Nusantara II tempat sidang digelar, guys. Nurmala namanya, asal Sukabumi, Jawa Barat. Tetehnya datang all the way from Sukabumi cari keadilan buat suaminya yang 2019 lalu menentang korupsi di Pemda Kabupaten Sukabumi, terus di-bully, dan efeknya berasa sampai sekarang. Bahkan sampai terjerat pinjol dan berurusan sama debt collector. Makanya, politisi PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat nyamperin dong tuh. Diomongin, sampai Pak Djarot bilang bakal manggil suami Mbak Nurmala ntar. Gituuu.

AI, AI apa yang bikin takut?

Artificial intelligence. Karena kalo AI yang A ketemu Y, justru bikin seneng :))))
 
-_____-
Ehehehehehe… Anyway guys, calling out all of you yang tiap hari buka ChatGPT atau model Artificial Intelligence aka AI lainnya buat kelarin kerjaan kantor atau tugas kuliah. Cepuin nggak nih? But, ya trend AI di mana-mana emang lagi hype banget, guys. Nggak cuma individu aja yang pada manfaatin AI macem ChatGPT gitu-gitu, beberapa kantor sekarang juga udah mulai mengadopsi teknologi ini. Saking masifnya nih, Ketua International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva sampe bilang kalo AI bakal mempengaruhi 40 persen lapangan kerja global di masa depan. Meaning in the near future, 40% dari kerjaan manusia udah bisa digantiin sama AI.

Takut 🙁 Tell me everything.
Yes, jadi emang rasanya serba salah yah gimana caranya kita nyikapin perkembangan AI yang lagi masif banget beberapa tahun ini. Pengen ikut seneng karena banyak kerjaan yang jadi cepet kelar berkat AI, tapi kok takut juga nih kalo lahan kita cari cuan bakal direbut sama AI. Soalnya temuan IMF yang dirilis hari Minggu kemarin bilang kalo hampir 40 persen pekerjaan di seluruh dunia udah terpapar sama yang namanya AI, guys. Malah jumlahnya bakal makin besar nih di negara-negara maju.

Emang AI secanggih itu yah?
Balik lagi, ini tergantung sektor pekerjaan dan di mana tempat tinggal kita. Soalnya kata Bu Kristalina, ada beberapa faktor nih yang bakal mempengaruhi banyak tidaknya pengaruh AI ke lini sektor pekerjaan. Kata Bu Kristalina sih, pekerja kantoran punya risiko lebih besar terdampak AI daripada pekerja kasar macem teknisi dan orang yang kerja di sektor tambang gitu. Terus juga dari negara maju, berkembang, dan berpendapatan rendah juga punya dampak AI yang beda-beda. Terbanyak sih ada negara maju di mana ada 60 persen pekerjaan yang sekarang masih bisa di-handle manusia, di masa depan mungkin banget kena dampak AI.

Lho kok bisa?
Yah sesimpel di negara maju tuh lebih banyak orang kerja kantoran daripada mereka yang jadi pekerja kasar. Lebih lanjut, Bu Kristalina juga bilang kalo AI bisa menjalankan lebih dari separuh pekerjaan manusia di negara maju. Meskipun nggak dirinci apa aja jenis pekerjaannya, tapi Bu Kristalina yakin nih kinerja AI bisa sampe mengurangi perekrutan tenaga kerja, menurunkan upah pekerja, dan yang paling ekstrem yha jenis pekerjaan tersebut bisa ilang diambil alih AI.

Terus kalo di Indonesia gimana?
Kalo buat sekarang ini sih, AI masih jarang-jarang ada di negara kita yah. Hal ini diungkapin juga sama Managing Partner Skystar Capital, Abraham Hidayat yang bilang bahwa sekarang ini startup dan perusahaan Indonesia masih lagi nyari bentuk AI yang sesuai sama konteks Indonesia. Perlu diinget juga kalo Indonesia nih negara pemakai AI ya guys, bukan produsen. Jadi ya kalo kata Pak Abraham sih, perlu dua sampe tiga tahun lagi sampe ada perusahaan yang sounding berhasil nerapin AI secara masif di Indonesia.

Berarti bisa
 chill dulu dong kita.
Well, nggak juga guys. Soalnya AI ini juga diperkirakan bakal berdampak buat 40 persen tenaga kerja di negara-negara berkembang macem India, Brazil, dan termasuk juga Indonesia. Meanwhile di negara berpendapatan rendah kayak Burundi dan Sierra Leone, dampaknya ada di angka 26%. Jadi yang paling tinggi tetap efeknya di negara-negara maju, guys.
 
TBL. TBL. TBL.
Wait until you heard about its side effect. Yep, lebih jauh Bu Kristalina juga bilang bahwa AI punya peluang buat makin memperburuk kesenjangan masyarakat. Jadi gini, kalo perusahaan-perusahaan udah nerapin AI nih, para pekerja yang bisa bertahan tuh ya cuma mereka-mereka yang bisa nge-develop dan ngerti cara pake AI. Buat yang cuma ngerti basic atau bahkan udah terlanjur kudet banget yah cuma bisa jadi pekerja kelas bawah atau apesnya ya bisa wasallam, guys. Jadi ya potensinya emang sengeri itu deh.

So, what should we do?
Well, nggak cuma nakut-nakutin doang, IMF juga kasih beberapa saran nih buat pemerintah dunia dan masyarakatnya. Pertama emang chance AI buat berkembang itu ada banget. Makanya IMF bilang kalo pemerintah perlu bikin macem-macem pelatihan yang bisa ningkatin basic skill tenaga kerjanya biar nggak tergantikan sama AI. Kita yang jadi masyarakat juga perlu mau terus ningkatin skill biar nggak kalah sama kualitas AI. Terus IMF juga bilang kalo perlu ada dasar peraturan yang kuat buat aplikasi AI itu sendiri. Jadi yah pemerintah perlu rumusin tuh gimana peraturannya sesuai dengan konteks di negaranya.

Got it. Anything else from 
IMF?
Kalo dari tadi ngomongin soal sisi negatif AI di masa depan, ternyata ada juga loh sisi positif dari teknologi ini. Yep, selain emang bikin jadi lebih produktif, para experts juga bilang kalo penerapan AI secara luas bisa ningkatin Gross Domestic Product aka GDP global sampe tujuh persen, guys. Hal ini diperkirakan juga bakal bikin pendapatan seluruh negara di dunia bakal naik dan mengubah perekonomian global.

When you looooove Tom Yum so much…Here’s how you can stay longer in Thailand.

Somehow, negeri Gajah Putih ini gemes banget sih guys? Dramanya seru, makanannya enak, letaknya deketan banget sama kita, sampe pemandangan alamnya yang mantap. Nah, kalo kamu suka banget sama Thailand dan pengen bisa tinggal di sana dalam jangka waktu at least 90 hari, nah ini ada caranya nih. Jadi baru aja, pemerintah Thailand nge-launch campaign yang bakal memberikan visa khusus buat turis yang dateng ke Thailand untuk belajar Muay Thai. Emang sih Indonesia-Thailand tuh nggak perlu pake visa juga bisa. Tapi kalo paspor doang kan cuma terbatas sampe 30 hari aja nih. Nah kalo mau stay lama, visa turis juga cuma bisa bolehin para turis memperpanjang masa tinggal selama 60 hari. Meanwhile, dengan visa turis khusus ini, kamu bisa tetep stay di Thailand dengan memperpanjang masa tinggal sampe 90 hari, guys. Syaratnya ya cuma kamu dateng ke Thailand dan belajar Muay Thai aja.
 
Jadi visa baru ini dibuat bukan cuma biar ngepromosiin Muay Thai aja lho. Lebih dari pada itu, pemerintah Thailand pengennya coach Muay Thai lokal juga bisa nih dapet pendapatan dari turis-turis yang dateng buat belajar seni bela diri asal Thailand. Jadi yha ada tambahan pemasukan juga gitu buat para coach Muay Thai di sana. Terus Thailand juga serius banget sama program ini dan rencana mau ngembangin standar pelatihan Muay Thai dan bikin sesi pelatihan bersertifikat buat para pelatih. Pokoknya program ini didesain mateng banget sampe ada program pelatihan Muay Thai di kapal pesiar buat turis yang mau belajar bela diri ini.
 
Pak Sandiiiii plz liat ini Pak Sandiiiii….

“Perasaan saya ngga ngomongin…”

Gitu guys isi twit dari wakil presiden 01 Muhaimin Iskandar pas ngomentarin soal beef-nya sama Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa yang juga Gubernur Jawa Timur. Jadi for context, ni orang dua-duanya tuh tokoh Nahdlatul Ulama aka NU, guys. Cuma emang Bu Khofifah dukung 02, meanwhile Cak Imin kan cawapres 01. Makanya minggu lalu, Cak Imin bilang, bahwa kalo ada kader NU yang ngga dukung AMIN, maka patut dipertanyakan ke-NU-annya. Mendengar statement ini, Bu Khofifah ngegas dong. Beliau bilang bahwa Cak Imin tuh ketum PKB, meanwhile doi di Muslimat NU. Satu partai politik, satu organisasi masyarakat. Jadi please Cha I-min bisa bedain, ceunah. Terus kata Cak Imin, perasaan w ga ngomongin u….
 
When you just want to avoid all the drama…

Announcement


Thanks to Yanto, PAK 64, uliherdi and someone for buying us coffee today! 

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

You’re a sweet tooth but also want to lose weight? Read this.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.