Now, to the updates about: Kasus Korupsi Timah Rp271 T.....
We’re going up, up, and up.
Guys, kamu masih inget kan kasus korupsi timah yang melibatkan suami Sandra Dewi, Harvey Moeis itu? Dari awal kasus ini diungkap Kejaksaan Agung, kerugian negara kan ditaksir mencapai Rp271 T ya. Terus seiring berjalannya penyidikan, kerugian negara justru diperkirakan bertambah jadi Rp300 Triliun. Nah sekarang, kerugian negara disebut makin meningkat mencapai Rp332.6 Triliun. Kerugian negara mencapai Rp332.6 Triliun ini terungkap setelah Senin malam kemarin (18/11). Kejaksaan Agung resmi menangkap Hendry Lie di Bandara Soekaro-Hatta, Jakarta.
Wait. Who is he?
So now, everybody meet: Hendry Lie. Hendry Lie ini basically pengusaha, guys. Doi salah satu founder maskapai penerbangan Sriwijaya Air btw. Kenapa dari Sriwijaya Air larinya ke timah? Ya karena Hendry juga merupakan beneficiary owner dari PT Tinindo Inter Nusa aka PT TIN. Dialah yang jadi tokoh sentral dari segala skandal korupsi timah yang terjadi di BUMN PT Timah Tbk dari tahun 2015-2022 itu. Pertanyaan lagi? Kenapa Hendry Lie bisa disebut jadi tokoh sentral? Bukan Harvey Moeis suaminya Sandra Dewi itu? Dia perpanjangan tangannya, guys. Kita harus banget bahas peran Hendry Lie di kasus ini.
Gimana gimana?
As we mentioned, Hendry Lie ini merupakan beneficial owner dari PT Tinindo Inter Nusa ygy. Nah, dari penyidikan Kejagung, Direktur Jampidsus-nya Kejaksaan Agung, Abdul Qohar menyebut: PT TIN ini cuma perusahaan boneka aja. Iya, Perusahaan boneka buat menampung biji-biji timah. Biji timah yang dari mana? Ya dari hasil penambangan illegal. Jadi kayak kedok doang gitu lo, kalau diliat sekilas “Oh adaa nih transaksi biji timah dari Perusahaan A ke Perusahaan B”. Bahkan Hendry Lie ini sampe effort nyewa alat processing peleburan timah itu, guys. Terus doi juga kerja sama sama BUMN si PT Timah. Pokoknya gimana caranya si asal muasal sumber penambangan ilegal ini ketutup dah.
SHEZZHHH gila juga mainnya….
We know rite. Tapi kalau kata pepatah mah, “Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga,” ygy. Aksinya Hendry Lie ini akhirnya tercium sama Kejaksaan Agung kan. Sempat diperiksa sebagai saksi tuh sama Kejagung di akhir Februari lalu. Dari situ, apa yang terjadi coba? Yak, yang bersangkutan kabur dong ke SG! Otoritas Imigrasi Singapura mencatat Hendry Lie udah berada di sana sejak 25 Maret lalu. Diketahui sih doi emang mau berobat di sana, guys. Jadi dari situ, pergerakan Hendry ini terus dipantau oleh penyidik kan. Sampai tiba waktunya Passport Hendry Lie ternyata udah mau expired :))))).
Terus terus?
Sempat mau ngajuin perpanjangan kan tuh. Tapi since Kejagung udah kerja sama juga sama Imigrasi, jadi paspornya Hendry langsung ditarik, guys. Jadi udah nggak bisa dia stay lama-lama di sana. Puncaknya, Senin kemaren nih (18/11), Hendry Lie akhirnya pulang ke tanah air. Begitu dia mendarat, nyampe Terminal 2 Soetta, dia pun langsung ditangkap. Hendry yang udah ditetapkan sebagai tersangka sejak April lalu ini pun akhirnya ditahan di Rutan Salemba.
I see….
Dengan ditangkapnya Hendry, maka Hendry Lie ini menjadi tersangka ke-22 dalam kasus korupsi timah yang dinilai merugikan negara sampai ratusan triliun ini. Yep, banyak pihak yang terlibat di sini, guys. Makanya, taksiran kerugian negara pun terus melonjak dari Rp271 T, terus Rp300 T, sampai sekarang Pak Qohar bilang di angka Rp332,6 T. Angka segitu mostly berasal dari total kerusakan lingkungan yang terjadi gara-gara penambangan ilegal ini ygy. Angka ini juga yang nantinya bakal dipake sama jaksa untuk menuntut di persidangan mendatang.
Got it. Anything else I should know?
Well, emang enak punya kerjaan tambang timah ilegal yekan. Easy money asli. Hendry Lie ini, pernah masuk list 150 orang terkaya versi Asia Globe Magazine edisi Juni 2016 lalu. Kekayaannya disebut mencapai USD 325 juta, guys. Dirupiahin berapa? Nih angkanya: Rp 5.146.537.500.000 untuk asumsi dollar ke rupiah di Rp15.800. Total kekayaan Kendry ini diketahui naik sejak 2015 lalu, guys. Tapi ya itu, belum diketahui di tahun 2024 ini total kekayaannya udah berapa.