Unjuk Rasa Antipemerintah di Ibu kota Serbia

Admin
UTC
8 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, when people are on the streets...

In Serbia.
Yes guys, Serbia lagi ngga baik-baik aja. Negaranya Novak Jokovic itu lagi dilanda goncangan politik, di mana rakyatnya melakukan aksi unjuk rasa antipemerintah di Ibu kota Serbia, Belgrade pada Sabtu (15/3). Setidaknya sekitar 300.000 warga memadati pusat kota di tengah turunnya hujan.

Tell me more.
So, unjuk rasa antipemerintahan ini jadi puncak dari protes yang udah berjalan berbulan-bulan terhadap Presiden Serbia, Aleksandar Vuvic dan jajaran pemerintahannya. Adapun awalnya, pada 15 November tahun lalu itu terjadi keruntuhan atap beton di stasiun kereta api di Novi Sad, Serbia yang menyebabkan 15 orang tewas. Sounds normal, rite? Except, it's not. Karena buat warga Serbia, hal ini hanya menunjukkan makin merajalelanya korupsi yang dibuktikan dengan makin melemahnya pengawasan pemerintah pada proyek-proyek infrastruktur di sana.

Go on...
Ya udah, sejak saat itu aksi protes yang menuntut pelengseran Vuvic makin besar terjadi, di mana para pengunjuk rasa melakukan konvoi mobil yang panjang dan berkumpul di pusat kota Belgrade mengibarkan bendera dan spanduk nasional sebagai atribut unjuk rasa. Pada Jumat lalu, jumlah pengunjuk rasa yang turun ke jalan diperkirakan ada 325.000 orang. Angka ini menjadi aksi dengan jumlah terbesar yang pernah terjadi di negara-negara ex-Yugoslavia. 

That bad?

Yep, kamu harus tahu juga guys bahwa weekend kemarin itu, aksi ini juga bikin semua transportasi umum di Belgrade dihentikan operasinya karena pergerakan pengunjuk rasa yang terus berdatangan ke pusat kota. Selain itu, warga tetangga yang mau masuk ke Serbia kayak dari Kroasia dan Slovenia juga diminta untuk balik lagi, karena kondisi di dalam negeri yang ngga kondusif.

Terus respon Presidennya gimana?
Jelas, respons dari Presiden yang otokratis nggak jauh-jauh dari klaim kalau ada pihak lain yang menunggangi aksi. Sebelumnya, Vuvic menolak usulan untuk pemerintahan transisi yang bakal menyelenggarakan pemilu lebih awal. Ketika itu, Vuvic mengklaim kalau badan intelijen Barat ada di balik aksi protes yang dipimpin oleh mahasiswa. Meski menuduh kalau ada pihak ketiga yang mau melengserkannya, Vuvic nggak kasih bukti apa pun soal klaimnya yang kontroversial ini. Sebelum demonstrasi pecah, Vuvic berulang kali mengingatkan soal adanya dugaan rencana kerusuhan sembari mengancam bakal menangkap dan memberi hukuman berat ke warga untuk tiap insiden.

Ada yang pro-pemerintah nggak?
Yep, ada ratusan pendukung pemerintah yang sebagian besar adalah kelompok pemuda yang juga menyatakan dukungannya pada pemerintah. Kelompok itu berkumpul di Taman Pionirski Belgrade, tepat di seberang gedung parlemen Serbia yang jadi titik demonstrasi. Berdasarkan laporan lokal, beberapa di antara pendukung pemerintah itu adalah kelompok hooligan sepak bola yang terorganisir dan veteran unit pasukan khusus Baret Merah yang sempat terlibat kasus pembunuhan PM liberal Serbia, Zoran Djindjic di 2003 lalu. Menjelang sore hari, para pengunjuk rasa yang berkumpul dekat kantor pusat penyiaran negara diperintahkan Polisi untuk pindah karena ada ancaman serangan dari massa pro-pemerintah.

How's the situation there?
Rada mencekam, guys. Terlebih ketika kereta antarkota buat hari itu udah dibatalkan dengan alasan keamanan. Kebijakan ini tentunya bikin warga makin ngamuk karena diduga pemerintahan Vuvic emang sengaja mau membatasi datangnya pengunjuk rasa dari daerah lain. Selain kereta api, beberapa layanan transportasi kota juga dihentikan di Belgrade. Not stopping there, di jalanan menuju kota terdapat puluhan traktor yang bergabung dalam aksi unjuk rasa, menunjukkan dukungan para petani terhadap aksi antipemerintah.

Hmmm...anything else?
Yes, baru aja, Polisi dan Kementerian Pertahanan Serbia membantah adanya penggunaan senjata sonik militer untuk membubarkan dan menebar teror pada warga yang berunjuk rasa. Meski begitu, pemerintah Serbia nggak membantah soal kepemilikan perangkat akustik yang tersimpan di gudang senjata mereka. Selain itu, dari rekaman aksi unjuk rasa juga keliatan bahwa orang-orang yang berdiri selama 15 menit untuk mengheningkan cipta atas bencana stasiun di Novi Sad akhirnya panik karena terdengar suara mendesing tiba-tiba.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.