Nah upah minimum ini penting banget biar para pekerja dapat bayaran yang layak atas semua hasil kerja kerasnya. Juga biar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Tapi harus dipisahin per provinsi atau kabupaten/kota. Secara, biaya hidup tiap daerah kan beda-beda ya. Jadi nggak bisa disamaratakan tuh. That being said, kenaikan UMP pun harus di-design sama pemerintah provinsi masing-masing, dibantu sama Dewan Pengupahan di masing-masing daerah, dan ditetapkan oleh masing-masing gubernur.
Sure. Di DKI Jakarta sendiri, UMP Jakarta buat 2024 tuh naik 3,6% atau setara dengan Rp165.583. That being said, UMP DKI Jakarta sekarang udah sebesar Rp5.067.381, guys. Terus di Jawa Barat juga UMP-nya naik 3,57%, meaning sekarang UMP-nya ada di angka Rp2.057.495. Yogyakarta nih yang naiknya lumayan signifikan, guys, 7.27% mereka naiknya. Jadi sekarang upah minimumnya ada di Rp2.125.897. Terus, di atas Jogja, masih ada Maluku Utara yang naiknya sampai 7,50%. UMP mereka sekarang jadi Rp3.200.000 deh. Other than that, daerah-daerah lain sih naiknya juga sekitaran 3 persenan, guys. Kayak Sumatera Utara, Jambi, Nusa Tenggara Barat, Bali, Lampung, Kalimantan Barat, semuanya kompak 3%-an semua tuh naiknya. Tapi merata seluruh Indonesia UMP-nya naik, guys.
Jadi kita semua naik gaji?
Eits tunggu dulu. Disampaikan langsung oleh Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan nih terkait kenaikan UMP. Pertama, in case you’re wondering persentase kenaikannya tuh datang dari mana, itu emang ada formulanya ya, guys. Ada tiga variabel utamanya: inflasi, pertumbuhan ekonomi, sama indikator-indikator lainnya.
Terus terus?
Terus,
in case you’re wondering kita naik gaji apa kagak. Ya
it depends. Kamu kerja udah berapa lama? Karena upah minimum tuh diterapkan buat para pekerja yang masih
newbie fresh graduate gitu,
guys. Dengan masa kerja di bawah satu tahun. Nah kalau udah di atas satu tahun atau lebih, Bu Ida bilang gaji yang ditetapkan wajib mengacu ke produktivitas atau kinerja masing-masing karyawan. Jadi bayarannya per
output gitu.
In that sense, kebijakan UMP ini ya nggak berlaku buat sepuh-sepuh perusahaan itu.
Udah kerja bertahun-tahun tapi gaji masih UMP can’t relate….
Hehehehe. Yang jelas sih, pihak Kementerian Ketenagakerjaan tuh udah kasih sosialisasi ke berbagai unsur masyarakat sejak beberapa bulan lalu, kayak pekerja, pengusaha, Dinas Ketenagakerjaan, sampai para akademisi udah khatam sama kebijakan ini. Nggak cuma itu, Bu Ida juga bilang dia udah kasi arahan ke para Kepala Dinas Ketenagakerjaan soal UMP ini sejak beberapa waktu lalu, biar semuanya clean and clear, dan bisa segera ditetapkan dan diterapkan.
So, is everybody happy?
Nggak juga. Buruh di
Jawa Barat nggak terima sama kenaikan UMP di wilayah mereka yang naiknya cuma 3,57% itu. Yep, menurut serikat pekerja di Jawa Barat, hal ini sangat merugikan kaum buruh,
guys. Bahkan secara general, formula yang dipake buat kenaikan UMP tuh dinilai merugikan kaum buruh. Ditambah fakta bahwa PNS gajinya naik sampai 8%, pensiunan 12%, tapi gimana bisa buruh cuma 3%, gitu yekan. Menurut mereka, harusnya gaji buruh di Jawa Barat bisa naik sampai 15%. Di Cimahi bahkan para buruh meminta supaya UMP naik sampai 25%. Makanya mereka menolak dah tu. Mereka bahkan ngancam mogok kerja dan mau demo di depan Gedung Sate Kota Bandung akhir bulan nanti kalau nggak ada jalan keluarnya.
Got it. Anything else?
Btw terkait penetapan kenaikan UMP, dari kemaren kan surat ketetapannya masih ditunggu sama Kementerian Tenaga Kerja sampai
tengah malem ya. Nah per sore kemaren, masih ada beberapa provinsi yang belum submit nih,
guys.
In that sense, pihak Kemnaker sih bilangnya kalau ada yang submit lewat dari
deadline yang ditentukan, pemerintah provinsi tersebut bakal dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri dan akhirnya ditindaklanjuti. Sampai berita ini ditulis, masih belum diketahui sih apakah ada yang lewat
deadline atau nggak.
We’ll see.
Now, what’s got everyone veeeerrrry concerned?
The climate crisis.
GUYSSS jujur tahun ini tuh rasanya PANAS banget ga si? Meski belakangan ini udah kadang-kadang mendung dan hujan, tapi tetep aja kan panasnya tuh nyengat banget kalo siang. Nah sebenernya kegerahan yang kamu rasain akhir-akhir ini sebenernya merupakan sinyal bahwa bumi emang ga baik-baik aja, guys. Ini legit banget karena ada studi yang nyebutin kalo bumi baru aja ngalamin 12 bulan terpanas dalam 125 ribu tahun terakhir.
WHAT?? Nggak salah tuh 125 ribu tahun…
Iyes bener kok,
guys. Jadi dari analisa data yang diterbitkan kelompok riset nirlaba bernama Climate Central, dari November 2022 sampai Oktober 2023 merupakan 12 bulan terpanas suhu bumi dalam
125 ribu tahun terakhir. Dampak meningkatnya suhu ini juga dialami sama 7,3 miliar orang di dunia alias 90 persen populasi global. Kebayang dong bahwa hampir seluruh orang yang di dunia tuh ngerasain nggak wajarnya suhu bumi yang terus-terusan meningkat.
Kasih w contoh konkret dong.
You got it. Kalo kamu tau nih, ada sekitar 1,2 miliar orang di India yang ngalamin peningkatan suhu ekstrem di negaranya. Jumlah ini udah setara dengan 86% populasi orang yang ada di sana. Meskipun jumlahnya nggak sebanyak India, di US juga ada 88 juta orang yang ngalamin hal serupa. FYI aja nih, dari studi yang Climate Central lakukan, cuma ada dua negara yakni Islandia dan Lesotho yang nggak ngalamin meningkatnya suhu dalam 12 bulan terakhir ini.
OMG.
Well, temuan Climate Central soal suhu bumi yang makin mendidih ini berkorelasi juga sama studi lain dari Copernicus Climate Change Service yang diterbitin pada awal bulan ini. Di studi itu disebutkan bahwa tahun ini tuh udah hampir pasti jadi tahun terpanas sepanjang sejarah, guys. Ini bisa dilihat dari tren peningkatan suhu panas yang mengkhawatirkan setiap bulannya. Disebutkan juga bahwa mulai dari Juni kemarin, rekor suhu panas bulanan bumi tuh udah tercapai. Malahan dari Juli kemarin, peningkatan suhu bulanannya tuh mencapai 1,5 derajat celcius di atas masa pra industri.
Maksudnya di atas masa pra industri tuh gimana deh?
Good question! Buat memahami ini, kita perlu agak
flashback nih ke tahun 2016 lalu. Di tahun itu, banyak negara menyepakati
Perjanjian Paris di mana salah satu resolusinya adalah mempertahankan kenaikan suhu rata-rata global supaya nggak nambah sampe dua derajat Celsius di atas masa pra industri serta mengupayakan kenaikan suhu cuma ada di 1,5 derajat Celsius di atas masa pra industri. Meskipun nggak disebutin pasti tahun berapa masa pra industri yang dimaksud, tapi banyak pihak meyakini tuh kalo masa pra industri ini berada antara tahun 1850-1900 atau sebelum sektor industri menjamur seperti sekarang dan ngakibatin banyaknya emisi yang dibuang dan bikin suhu bumi makin panas.
Emang suhu bumi udah nyampe segitu yah?
Sadly, yes. For the first time, suhu rata-rata global pernah sekali berada di atas dua derajat celcius dari masa pra industri. Ini terjadi pada hari Jumat kemarin di mana suhu rata-rata global mencapai
2,06 derajat Celsius di atas masa pra industri. Kejadian ini disampaikan sama wakil direksi Copernicus Climate Change Service bernama Sam Burgess di platform X (yang dulunya bernama Twitter). Meskipun data ini masih harus dikonfirmasi dalam berminggu-minggu ke depan dan bersifat sementara, tapi temuan ini
ofc udah jadi
alert gejala awal makin panasnya suhu bumi.
So, what will the international community do?
Jujur ini interesting banget sih, guys. Karena tercapainya ambang batas dua derajat Celsius ini terjadi sekitar dua minggu sebelum diadakannya UN COP28 climate conference di Dubai, UEA. Di konferensi itu, negara-negara di dunia bakal saling unjuk kemajuan atas strateginya membatasi pemanasan global serta mem-planning strategi ke depan untuk menjaga kenaikan suhu rata-rata global tetap di bawah dua derajat Celsius dari masa pra industrial.
Got it. Anything else?
Well pekan lalu, pihak UN juga abis menerbitkan laporan yang isinya terkait jumlah pemanasan global di tahun 2030 besok akan lebih tinggi sekitar sembilan persen dibanding pada tahun 2010 lalu. Nah biar hal ini nggak beneran terjadi, UN bener-bener mengimbau komunitas internasional agar bisa mengurangi pembuangan emisnyai sebesar 45 persen. Kalo hal ini nggak bisa diterapkan, yha besar kemungkinan rata-rata global suhu bumi akan berada di atas dua derajat Celsius dari masa pra industri dalam waktu yang ngga lama lagi.
Here’s your A to Z recap on: Kasus Penipuan Tiket Konser Coldplay…
Now, everybody meet: Ghisca Debora.
Well well well, abis konser Coldplay di Jakarta,
we have good news and bad news. Good news-nya adalah, aksi Chris Martin dkk kemaren sukses bikin kita semua gagal
move on dan sampai sekarang masih dilanda
post-concert syndrome.
But the first bad news is that return rate wristband Colplay nggak masuk tiga besar. Kedua, konser kemaren juga nggak lepas dari unsur
penipuan,
guys. Yep, we’re talking about penipuan tiket konser yang udah rela beli dari pihak ketiga, eh malah ketipu.
So now, everybody meet: pelaku tunggal penipuan tiket konser Coldplay, Ghisca Debora Aritonang, yang kemarin udah ditetapkan sebagai tersangka.
Tell. Me. Everything.
Sure. Jadi as we all know konser Coldplay di Jakarta kemaren tuh kan rada-rada chaos ya, guys. Adapun highlight utamanya itu ada di bagian ticketing. Iya, di balik masyarakat yang heboh war ticket sejak Mei lalu, nggak semua orang bisa dapetin ticket-nya. Sekalipun dapet nih, nggak semua dari mereka bisa berhasil masuk ketemu venue nikmatin konsernya. Banyak dari mereka yang punya tiket, hasil war sendiri, tapi nggak bisa masuk karena tiketnya dinyatakan nggak valid.
Itu nyesek sih….
Banget. Tapi yang nggak kalah nyesek adalah, saking pengennya nonton Coldplay ngeliat Chris Martin muter-muter pas lagu Yellow nih, banyak juga dari masyarakat kita yang rela beli tiket dari sejumlah pihak ketiga, guys. Kayak dari reseller gitu jatohnya. Nah si reseller-reseller ini ada lagi ‘tuan’nya. Nah tuannya ini yang kemudian melakukan penipuan. Doi ngaku punya tiket yang bisa dibeli sama orang banyak, terus dibantu jualin sama reseller-reseller tadi, dan puncaknya, pas Hari-H, tiket yang dijanjikan nggak pernah ada. Dan modus inilah yang dilakukan oleh… Ghisca Debora Aritonang.
Ohh dia orangnya….
Yoi. Kamu harus tahu nih,
guys. Kalau Ghisca ini bukan orang baru lagi di jagat per-tiket konser-an duniawi. Diketahui doi udah menjalankan aksinya sejak tahun lalu, dan kemaren-kemaren, doi berhasil mengakomodir tiket-tiketnya, dan menyampaikan tiket-tiket itu ke kliennya. Tapi kali ini ya udah nggak bisa. Akibatnya, orang-orang yang jadi korban penipuan ini, termasuk
reseller-reseller tadi pun akhirnya melapor ke Polres Metro Jakarta Pusat. Ada
enam laporan yang menjerat Ghisca. Nah, setelah dilakukan pendalaman dan penyelidikan oleh polisi, akhirnya Ghisca pun ditetapkan sebagai tersangka.
Mampus u….
We know, we know. Adapun dalam konferensi persnya Senin lalu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro akhirnya jelasin dah tuh A-Z kasus yang menjerat Ghisca. Mulai dari modus penipuan, gimana dia bekerja, keuntungan yang dia dapat, sampai dugaan keuntungan itu masuk ke salah satu rekening bank di Belanda. Kita bahas satu-satu deh ya.
Walk me through it…
Oke. Jadi disampaikan oleh Kombes Susatyo, Ghisca ini pas
ticket war kemaren ikutan,
guys. Doi berhasil dapat
39 tiket. Ghisca bahkan ngaku ke orang-orang kalau doi kenal “orang dalam” alias punya kenalan pihak promotor. Biar orang juga pada percaya mau pada beli gitu kan. Tapi faktanya, ketika dikonfirmasi sama PK Entertainment selaku promotor, dari periode Mei-November itu nggak pernah ada komunikasi antara Ghisca dengan PK Entertainment. Yang ada, dia malah menggandakan 39 tiket tadi jadi sebanyak 2.268 tiket dan meraup untung sebanyak Rp5.1 miliar dari situ.
Busettt….
Belum selesai, beb. Masih dalam keterangannya, Kombes Susatyo juga menyebut Ghisca dari awal emang udah
niat nipu orang-orang yang berniat beli, atau yang pengen jadi reseller tiket konser Coldplay. Kebukti dari salah satu pengakuan korban di mana dia udah rugi hampir Rp800 juta gara-gara kelakuan Ghisca. Disuruh transaksi terus menerus, dijanjiin kasih harga miring, sampai akhirnya dia tahu kalau tiket yang dijanjiin bodong. Itu baru satu korban tuh dapat Rp800 juta. Makanya bisa sampai Rp5 miliar yekan. Rp5 miliar ini yang kemudian menghasilkan barang-barang
branded kayak tas, sepatu, sandal, dll.
I heard duitnya dilariin ke bank di Belanda….
Nah soal itu juga. Polres Metro Jakarta Pusat sih sampai saat ini belum bisa memastikan hal itu, gengs. Cuma yang pasti, disampaikan oleh Kombes Susatyo, si Ghisca ini emang udah pernah pergi ke
Belanda buat cari-cari kampus dan nyamperin pacarnya di sana.
In his words, Pak Susatyo bilang, “Mohon waktunya. Kami masih melakukan pengembangan terhadap kasus ini.” Sejauh ini, Ghisca udah ditahan dan barang-barang
branded punyanya dia tadi pun udah disita sebagai barang bukti.
Di-refund nggak tuh duit tiketnya?
Kalau soal
refund, ayahnya Ghisca atas nama Natalis beberapa hari sebelum konser tuh udah sempat menjanjikan bakal bertanggung jawab dan melakukan
refund terhadap uang-uang yang ditilep anaknya,
guys. “Don’t worry,” katanya. Tapi ya gitu, sampai hari ini,
even setelah Ghisca ditetapkan sebagai tersangka, Om Natalis udah nggak pernah lagi koar-koar menunjukkan batang hidungnya. Upaya
refund disebut bakal diomongin lagi seiring dengan perkembangan kasusnya,
which is di tingkat pengadilan ntar. Jadi ya gitu deh.
Ada kemungkinan keterlibatan pihak lain nggak?
Pasti kamu berpikir nggak mungkin si Ghisca ini bertindak
sendirian gitu ya? Ya secara kalau liat profilnya sih, Ghisca ini emang masih 19 tahun usianya,
guys. Dari
track record-nya pun polisi menyebut baru kali ini nih Ghisca melakukan penipuan.
But still, Polres Metro Jakarta Pusat sampai saat ini bilangnya belum menemukan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus penipuan ini. Jadi yaa..
she’s all by herself di sini.
Crazy. Now wrap it up….
Ya gitu. Dalam konferensi pers kemaren itu, Ghisca kan akhirnya
ditampilkan di publik ya,
guys. Nah di kesempatan itu, nggak ada kata maaf sama sekali yang diucapkan Ghisca, guys. Ghisca cuma ngaku salah dan bakal mengikuti segala proses hukum, dan menyerahkan kasus ini ke kepolisian. Dia dijerat pasal 378 KUHP tentang Penipuan Juncto 372 KUHP tentang Penggelapan dengan ancaman hukuman pidana maksimal empat tahun penjara.
Yep Senin kemarin, salah satu anggota parlemen Maladewa bernama Mohammed Nasheed Abdulla baru aja ngajuin proposal tuh buat mengamandemen UU Imigrasi di negaranya. Dalam usulan tersebut, Pak Nasheed mengusulkan supaya negaranya memberlakukan aturan untuk melarang pemegang paspor Israel buat masuk ke Maladewa. Menurut Nasheed, hal ini perlu diambil sebagai bentuk solidaritas kepada Palestina yang tengah dijajah oleh Israel. Usulan ini juga sekaligus dapat digunakan sebagai sanksi yang Maladewa berikan ke Israel atas agresinya ke Palestina.
FYI, Maladewa ini memang negara bermayoritas muslim yang hubungannya ga baik-baik aja sama Israel. Sebelumnya di tahun 2014, Maladewa telah memutuskan seluruh hubungan diplomatiknya dengan Israel dan melarang adanya perdagangan negara Zionis tersebut.