Trump Ingin Tutup Kementerian Pendidikan AS

Admin
UTC
16 kali dilihat
0 kali dibagikan

When budget efficiency is not only happening in Wakanda...

but also in the US.
Rasa-rasanya pemerintahan AS sejak Trump resmi menjabat kedua kalinya super dar-der-dor banget, nih. Karena baru aja, Presiden Trump bilang kalau dia mau kepala pendidikan barunya, Linda McMahon, buat undur diri dan dirinya disebut bakal segera menandatangani executive order yang bakal menutup Kementerian Pendidikan Amerika Serikat. Gokil gatu

Apa ga cukup di-reshuffle aja kayak di Wakandaaaa?
Apparently no, guys. Karena dari awal, pemerintahan Trump lewat DOGE aka Kementerian Efisiensi yang dipimpin Elon Musk (we know, we know, too much randomness in one sentence) sudah merombak mayoritas pekerjaan di departemen pendidikan ini. Nah, ga kayak di sini, di Amerika, kementerian pendidikan itu lebih banyak mengatur soal dana pendidikan. Yep, not so much about curriculum misalnya. Jadi lebih ke dana dari negara yang dikasih buat ke kampus-kampus, sekolah, sampe aturan buat pelajar maupun mahasiswa yang berkebutuhan khusus, anak-anak berpenghasilan rendah, juga tunawisma. Finally, dan yang paling di-highlight adalah: mengatur soal student loan.


Student loan?

Yep, aka pinjaman buat sekolah. Jadi guys, di US itu buat kuliah mahaaal banget biayanya, hingga mayoritas warga sana ngambil student loan. Kayak KPR, student loan ini cicilannya bisa 15-20 tahun, dengan bunga yang floating. Nah, record hingga aturan soal student loan ini diatur oleh departemen pendidikan tadi. Namun dengan ditutupnya lembaga tersebut, masih belum jelas nih gimana nasib para mahasiswa yang masih ngutang ke negara lewat student loan ini.


Ya ampuun...

Balik lagi ke keuangan, selain student loan, Department of Education juga mengelola dana pendidikan dari pusat yang dialokasikan buat perguruan tinggi sama sekolah-sekolah di US. Dengan efisiensi ini, Trump emang sengaja ingin menghentikan pendanaan negara buat sekolah maupun kampus yang mendorong diskusi kritis soal ras, transgender, seksualitas, hingga politik. Biasanya, anggaran ini disalurkan ke institusi pendidikan lewat hibah penelitian bersama dan bantuan keuangan. Tapi kalo dihapuskan, diyakini bakal banyak sekolah dan kampus yang struggle untuk mensubsidi biaya sekolah para muridnya.

But, I've heard about student loan forgiveness...

Oh iya, jadi emang saking membebaninya student loan ini buat anak-anak yang baru lulus kuliah, Presiden Biden pada eranya memutuskan untuk mengampuni lebih dari US$175 miliar untuk lebih dari 4,8 juta peminjam student loan. Jadi lunas aja gitu. Tapi bagi Trump hal ini ilegal dan nggak fair. Meski begitu, rencana Trump buat menyikapi utang mahasiswa masih belum pasti dan rinci. Trump pada Kamis (6/3) mengakui kalau besarnya angka pinjaman di departemen pendidikan membuat pembubaran departemen ini nggak mudah dilakukan.

What's the plan?
So, Trump mengisyaratkan bahwa student loans bisa dikelola di bawah Departemen Keuangan, Departemen Perdagangan atau sama Kemen UMKM aka the Small Business Administration (SBA). Atau bisa jadi, akan dibentuk badan baru yang khusus ngurus pemberian pinjaman siswa di masa mendatang. Nantinya, badan itu bakal dijalankan sama pemimpin dan dewan pengawas yang dikonfirmasi oleh senat. Badan baru ini rencananya bakal didanai Kongres, dengan investasi yang berasal dari pembayaran pajak negara.

Apa respons pakar soal ini?
Well, peneliti di Cato Institute for Economic Freedom, Andrew Gillen bilang bahwa bakal aneh banget kalo student loan jadi dikelola sama Kemen UMKM karena kantor ini sebenarnya dibentuk buat memproses pinjaman dari usaha kecil. Lebih lanjut, Gillen ragu kalau kantor itu bisa jadi wadah buat menangani lebih dari 40 juta peminjam student loan dengan utang pinjaman federal. Sedangkan, asisten profesor ilmu politik dan pendidikan di Teachers College Columbia University, Jonathan E. Collins, kemungkinan besar tugas menangani student loans bakal diserahkan ke Departemen Keuangan.

 
Alright. Anything else?

FYI guys, student loan ini emang udah jadi isu yang sangat politis di kalangan milenial, Gen Z dan pelajar di sana. Gimana engga, biaya kuliah yang extremely mahal bikin mereka harus terperangkap bertahun-tahun bayar cicilan yang ngga sedikit. Ga heran, banyak anak muda di AS yang udah stres duluan sebelum dapat pekerjaan pertamanya, karena udah harus bayar student loan ini. Menurut data dari Education Data Initiative, saldo federal student loans yang belum dibayar mencapai US $1.693 triliun dengan jumlah peminjam mencapai 42,7 juta orang.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.