Good morning
Craazy how the weather has been scorching hot lately. At this point, you should just stay indoor a lot, but if you can't, remember to always stay hydrated. Also, remember our mantra: sunscreen is my best friend. Stay safe, everyone!
Now, let's talk about: Tom Lembong....
Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula.
Guys, Kamu pasti udah nggak asing kan sama Tom Lembong? Yep, Co-Captain tim pemenangannya Pak Anies sama Cak Imin waktu jaman Pilpres kemaren ini sekarang lagi diomongin seluruh Indonesia, guys. Gara-garanya, Selasa (29/10/2024) lalu, Kejaksaan Agung menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka dugaan korupsi impor gula. Tom Lembong bahkan diduga merugikan negara senilai Rp400 miliar! Gimana penjelasan kasusnya? Keep reading if you don't wanna skip a bit!
Tell. Me. Everything.
You got it. For starters, everybody meet: Thomas Trikasih Lembong aka Tom Lembong. Sebelum jadi 01 garis keras, Pak Tom ini sempat menjabat sebagai Menteri Perdagangan periode 2015-2016 lalu, guys. Nah, pada saat menjabat inilah, diduga Pak Tom melakukan tindak pidana korupsi. Korupsi ini sekarang lagi ditangani sama Kejaksaan Agung.
Bentar. Kejadiannya dari 2015 kenapa baru di-up sekarang?
Well, Direktur Penyidikan Jaksa Muda Pidana Khusus Kejagung, Abdul Qohar kemaren bilang penyidikan kasusnya Tom Lembong ini udah dimulai sejak lama, guys, dari tahun 2023 katanya. Kenapa bisa lama banget? Ya karena Kejaksaan Agung harus ngitung dulu pelan-pelan kerugian negara yang dihasilkan dari kasus ini berapa, sambil ngumpulin semua bukti, dan dengerin keterangan para ahli. That being said, dalam keterangannya kemaren, Pak Qohar legit confirmed nggak ada unsur politisasi dalam kasus ini. Namanya mantan pejabat negara diduga korupsi kan. Kayak, kalau u korup ya korup aja. Gitu lah kira-kira.
Now tell me about the case….
Sure. Balik lagi ke kasusnya. Remember kasus ini diduga terjadi waktu Tom Lembong menjabat sebagai Menteri Perdagangan RI ygy. So, let’s go back to 2015-2016 era, shall we? Di tahun-tahun itu, Indonesia tuh kan lagi surplus gula. Yep, banyak banget stok gula kita pada saat itu, guys. Meaning, harusnya nggak perlu lagi dong impor-impor. Nah, saat itu Pak Tom sebagai Menteri Perdagangan, beliau malah meng-acc izin impor gula, guys. Hal inilah yang menyebabkan negara disebut Kejaksaan Agung rugi sampe Rp400 miliar tadi.
HAH???
Iya. Pak Tom bahkan disebut nggak pake acara ngomong-ngomong dulu sama Menko Perekonomian dan pihak lainnya. Terus, yang diimpor banyak pula, yaitu gula kristal mentah sebanyak 105.000 ton! Kasih acc izin impor buat siapa-nya juga jadi masalah. Iya, yang harusnya izin impor itu cuma boleh buat perusahaan BUMN, ini Pak Tom malah kasih izin impor ke perusahaan swasta. Not to mention gula yang diimpor tuh masih mentah kan. Padahal, harusnya kalau mau impor ya langsung aja gula kristal putih. Pokoknya tabrak aturan sana-sini lah. Ceunah.
OMG…
Belum selesai, beb. Pas tu gula udah nyampe ke Indonesia, sama perusahaan swasta harganya juga dimainin lagi. Yep, gula itu dijual ke masyarakat seharga Rp16.000 per kilogramnya. Ini lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi pada saat itu, Rp13.000 per kilogramnya. Untung banget kan si swasta ini? Apalagi disebut ada delapan perusahaan swasta yang terlibat, guys. In that sense, Kejagung menyebut delapan swasta ini udah meraup untung (tapi merugikan negara) senilai Rp400 miliar. Gara-gara siapa? Tom Lembong.
Terus gimana dong tuh?
Makanya, sejak Selasa (29/10/2024) lalu, Tom Lembong udah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung. Pak Tom ditetapkan sebagai tersangka bersama satu orang lainnya, Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia aka PT PPI atas nama Charles Sitorus. PT PPI ini merupakan perusahaan BUMN yang jadi ‘kapten’ buat delapan perusahaan swasta tadi ya. Mereka tuh yang seolah-olah ngimpor gula, biar mainnya cantik. Terus baru koordinasi lagi sama perusahaan swasta, terus dapet cuan juga dari harga gula yang dimainin tadi.
Oalah pantes….
In that sense, menyikapi penetapan kasus tersangka ini, Direktur Utama PPI, Hernowo bilang mereka menghormati aja dan bakal kooperatif selama proses hukum ini. “Ini wujud nyata aksi bersih-bersih BUMN,” kata Pak Hernowo. Jadi ya gitu, Charles sendiri sekarang udah ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung, meanwhile Pak Tom ditahannya di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Pak Tom sendiri kayak 'yaudah aja' gitu lo, “Saya serahkan pada Tuhan,” cenah.
So, how did everyone react to this?
Ya kaget, ya nggak percaya, ya sedih. Macem-macem deh. Termasuk Pak Anies dan Cak Imin juga gitu. Dalam keterangannya disampaikan di media sosial kemarin, Pak Anies kaget banget bestie-nya itu sekarang udah jadi tersangka kasus korupsi. Kayak nggak percaya juga Tom Lembong yang dia kenal lurus dan nggak neko-neko itu bisa korupsi. In that sense, Pak Anies bahkan bilang, “I still have my trust in Tom,” cenah. Meanwhile, Cak Imin sendiri ya sedih. Ditemui di Istana Negara kemaren banget nih, Cak Imin menyebut semoga Pak Tom kuat, gitu.
HMMMM...
We know what you're thinking. Anyway guys, balik lagi soal kejadian korupsinya yang udah berlangsung sejak 2015, anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Rudianto Lallo bilang bahwa sebenernya harusnya Kejaksaan fokus sama kasus baru dan bukan malah ngebongkar kasus lama. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa kalau Kejagung mau fair and square, dan lepas dari asumsi politisasi kayak yang selama ini berkembang, ya usut aja Menteri Perdagangan lainnya setelah Tom Lembong. Biar jelas juga si kasus impor gula ini kan. For context, setelah Pak Tom sampai Oktober 2024 ini, ada empat orang yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan, guys. Mulai dari Enggartiasto Lukita (Juli 2016 - Oktober 2019), Agus Suparmanto (Oktober 2019 - Desember 2020), Muhammad Luthfi (Desember 2020 - Juni 2022), dan Zulkifli Hasan (Juni 2022 - Oktober 2024). Apakah Kejagung bakal memeriksa mereka? We’ll see.
Who’s going backwards, but not Michael Jackson’s moonwalk dance?
Indonesia, on it’s biodiversity policy.
Yep guys, kamu pasti udah paham banget lah ya, bahwa saat ini krisis iklim bener-bener udah parah. Keanekaragaman hayati kita makin terancam, dan alih fungsi hutan terjadi di mana-mana. Nah untuk men-tackle masalah ini, hampir 200 negara berkumpul di Cali, Kolumbia untuk mengikuti COP16 CBD.
What’s that?
In a nutshell, COP16 CBD stands for Conference of Parties - Convention on Biological Diversity, yang bertujuan untuk merundingkan gimana caranya nih, membalikkan kerusakan alam dan mencegah punahnya keanekaragaman hayati. Hal ini penting banget, mengingat kerusakan alam yang terjadi udah terlalu masif akibat pertambangan, eksploitasi dan penebangan hutan, pertanian skala besar, dan berbagai proyek strategis nasional.
Go on…
Ga tanggung-tanggung, di Indonesia sendiri izin ekstraktif ini udah menguasai lebih dari 100 juta hektare daratan dan lautan di Indonesia (55,5 juta hektare di daratan dan 45,4 juta hektare di lautan). Karena udah terlalu urgent inilah, menurut Ogy Dwi Aulia dari Forest Watch Indonesia, komitmen terhadap perlindungan keanekaragaman hayati udah harus segera direalisasikan.
How?
Well, selain mengurangi secara signifikan aktivitas-aktivitas industri ekstraktif yang membahayakan, satu hal yang penting juga adalah… pemberdayaan masyarakat adat!! Yep, let’s admit bahwa masyarakat adat merupakan salah satu kekuatan penting dalam menahan perubahan iklim dan punahnya keanekaragaman hayati. Hal ini karena mereka emang biasanya tinggal di alam dan hidupnya mempraktekkan kearifan lokal yang ngga merusak alam.
Agree…
In that sense, masyarakat adat membutuhkan dukungan pemberdayaan supaya bisa terus berpartisipasi dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati. Dalam hal pemberdayaan ini, Masyarakat Adat yang hadir di COP16 CBD mendorong negara-negara yang hadir untuk memastikan pengakuan penuh atas kontribusi Masyarakat Adat dalam perlindungan keanekaragaman hayati di dunia, serta mendorong ditetapkannya pembentukan badan permanen (Subsidiary Body) yang mengikat terkait pengetahuan lokal, inovasi, dan praktik-praktik tradisional dalam perlindungan keanekaragaman hayati.
Sounds good…
Ya tapi itu guys, sayangnya perwakilan delegasi Indonesia justru menolak pendirian Subsidiary Body tersebut. Padahal, lembaga ini bisa memberikan pendanaan langsung pada masyarakat adat, nelayan skala kecil, petani, hingga masyarakat lokal untuk mengelola keanekaragaman hayatinya. Menurut Eustobio Rero Renggi sebagai juru bicara dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), memang diperlukan sistem pendanaan yang transparan dan akuntabel, yang dapat diakses langsung oleh Masyarakat Adat untuk melanjutkan pekerjaan konservasi yang sangat penting.
Terus kenapa Indonesia malah nolak :(
Well, Indonesia sih idem sama statement-nya India yang bilang masyarakat adat ngga butuh pendanaan langsung. Kita juga idem-idem aja sama statement-nya pemerintah Brazil yang bilang bahwa dukungan pendanaan langsung tersebut harus bisa masuk melalui otoritas nasional (pemerintah), sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan (kepentingan) nasional.
Cape deh…
Jyjyr emang cape bgt. Makanya Eustobio juga nyesel banget sama sikap delegasi pemerintah Indonesia dan mendesak pemerintah Indonesia supaya menarik pernyataan tersebut. “Kami atas nama Masyarakat Adat menyesalkan sikap dan pernyataan delegasi pemerintah Indonesia yang telah mengabaikan hak-hak konstitusional kami sebagai penyandang hak utama yang telah menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati secara turun temurun, jauh sebelum adanya negara,” gitu ceunah. Furthermore, AMAN juga menyarankan kepada delegasi pemerintah Indonesia untuk menyepakati usulan dari mayoritas negara-negara yang menghendaki adanya pendanaan langsung tersebut.
Guys, can we be a little bit.... human?
Trigger warning: This content contains rape, which may be unsettling for some readers. Proceed with cautions!
Get this: Ada dua sisters nih, kakak beradik. Yang satu 17 tahun, sementara adiknya masih umur 15 tahun, dan tinggalnya di Purworejo, Jawa Tengah. Yang harus kamu tahu adalah, selama setahun full 2023 lalu, dua kakak beradik ini bolak-balik diperkosa oleh 13 orang, guys! Gilanya lagi apa coba? Udah lapor polisi sejak bulan Juni kemaren, tapi sampe sekarang belom ada perkembangan. Halo polisi, are you there????
HAH???
We know, we know. Emang bikin emosi nih profesi inisial isilop. Jadi, saking nggak digubris sama institusi kepolisian, dua kakak beradik ini akhirnya ngadu ke…. Hotman Paris Hutapea. Dengan segala power yang Bang Hotman punya, dengan satu posting-an video aja cukup banget menyita perhatian netizen, rite? Di situlah Bang Hotman cerita lengkap soal kasusnya kakak beradik ini, gengs.
Coba gimana gimana?
Ya itu. Soal awalnya mereka dicekokin alkohol. Soal gimana mereka sepanjang tahun diperkosa back and forth oleh 13 orang. Nggak sampe di situ, ada yang udah sampe melahirkan anak salah satu pelaku pemerkosaan ini, guys. Terus akhirnya nikah siri, eh tapi itu mokondo malah ilang nggak kasih nafkah. Gilanya lagi adalah, kakak beradik ini juga diancam. Diancam bakal disebarin foto dan videonya. Sampe akhirnya melapor ke Polres Purworejo sejak Juni lalu, tapi nggak ada kemajuan samsek sampe sekarang.
Gila sih….
Namanya Negeri Konoha ygy. No viral, no justice. Begitu Bang Hotman up itu video, baru deh ditanggapi langsung oleh pihak kepolisian. Adapun kasus ini udah dilimpahkan ke Polda Jawa Tengah, guys. Disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, bilang saat ini pihaknya udah memeriksa sebanyak 20 saksi. Selain itu, pihak Polda juga udah melakukan tes DNA buat make sure anak yang dilahirkan tadi itu bapaknya siapa. Per 29 Oktober 2024, Kombes Artanto menyebut, “Saat ini masih proses penyelidikan terhadap kasus tersebut,” katanya gitu.
Kerja yang bener pak...
As they should. Tapi ya gitu, hal serupa juga yang disampaikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Arifatul Choiri Fauzi. beliau bilang bahwa sekarang sih pihaknya masih monitor dulu, make sure kasus ini diselesaikan sampai tuntas sama pihak kepolisian. “Tapi, nanti bila itu tidak terselesaikan, kami akan ikut menyelesaikan,” katanya gitu.
I see. Anything else I should know?
Jadi ya gitu, guys. Sampai saat ini KemenPPPA masih belum bisa ambil keputusan. Soalnya mereka juga belum tahu detail kasusnya kayak apa. Jadi masih harus koordinasi dulu sama pihak kepolisian. Terus, dari kepolisian, itu tadi mereka masih ngumpulin berbagai alat bukti dan memeriksa sakis-saksi kan. Jadi ya belum bisa ada penetapan tersangka. That being said, 13 orang yang tadi memperkosa setahunan itu, sekarang masih bebas berkeliaran. Oh FYI, dari pengakuan kedua korban, di antara 13 orang ini, satu orang bahkan masih di bawah umur btw. Gila nggak tuh?
When you're in mood for some moonlit floor....
But can't afford it...
Calling all of you Lilies yang pengen banget ketemu langsung sama Lisa Blackpink, but cannot because of this economy, fret not. Kamu masih ada harapan karena harga Lisa fan meet di Jakarta yang bakal digelar di BCIS Ancol nanti baru aja turun. Yep, Promotor acara fan meet ini, yakni Big Ground Entertainment baru aja mengumumkan soal adanya perubahan harga tiket fan meeting tersebut. Terus, kenapa harganya diturunin? Well, dari keterangan resminya, penurunan ini merupakan respons atas kritik penggemar yang rame sampe viral di media sosial soal harga fan meet yang terlalu mahal. Makanya, penyesuaian ini juga merupakan wujud nyata dari komitmen Big Ground Entertainment "Untuk mendengar, memahami, dan merespons masukan yang diberikan para penggemar," gitu ceunah.
So, ready to to check out the new price? Let's goooo!
- Big Diamond Floor: Rp3.870.000 (sebelumnya Rp5.950.000)
- Big Diamond Tribune: Rp3.870.000 (sebelumnya Rp5.950.000)
- CAT 1: Rp3.350.000 (sebelumnya Rp5.550.000)
- Big Platinum Tribune: Rp3.250.000 (sebelumnya Rp5.350.000)
- CAT 2 Tribune: Rp2.950.000 (sebelumnya Rp4.850.000)
- CAT 3 Tribune: Rp2.650.000 (sebelumnya Rp4.350.000)
- CAT 4 Tribune: Rp1.900.000 (sebelumnya Rp2.850.000)
- CAT 5 Tribune : Rp1.350.000 (sebelumnya Rp1.850.000)
"Kami akan tunaikan yang belum terselesaikan,"
Gitu guys bunyi janjinya Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Hasan Basri kalo kepilih lagi sebagai gubernur. Yep, jadi dalam ajang debat antar dirinya dan pasangan Bobby Nasution-Surya tadi malem, Pak Edy yang merupakan petahana berjanji akan menyelesaikan pekerjaannya yang belum terselesaikan jika terpilih. Dirinya juga komit nih guys, bakal menunaikan tugas dengan baik dan bakal menjadikan Sumut sebagai provinsi yang maju dan bermartabat.
When it's the new month and your "ngutang" friend is still not paying their utang...
Announcement
Thanks to Caratdeul and wawan for buying us coffee today :)
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
We know you need this.