TNI : KPK Melebihi Kewenangannya, Bom Bunuh Diri Acara Kampanye Partai di Pakistan, Kebakaran Hutan di Aceh Barat, Cardi B Dilempar Air Ketika Manggung

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

Hello

Welcome to August, officially a melancholy season for all of us Swifties. It’s also fall season in other parts of the world, but here at home especially, August is all about optimism. It’s about being independent, free, and having confidence in yourself. Hand in hand, let’s take a step now…

When you think “Lo militer, lo punya kuasa…”

On KPK VS TNI.
Tiada hari tanpa drama di negeri +62 yah. Alias, “Halooo ketinggalan apa lagi nih gue??” Relax, everybody. we won’t let you skip a bit dari serangkaian drama yang terjadi di tanah air, termasuk yang satu ini. Yep, kali ini kita mau bahas soal TNI yang lagi bete sama KPK. Gara-garanya, TNI bilang KPK melebihi kewenangannya. Sounds spicy, rite? Serunya lagi, di sini ada yang pro ke KPK, ada juga yang pro TNI. Yuk ahh kita bahas….

Hold on. I need some background. 
You got it, Jadi segala drama ini dimulai dari penetapan pejabat Basarnas RI, mulai dari Koordinator Administrasi Kabasarnas Letkol Afri Budi Cahyanto sampai Kepala Basarnas himself, Marsekal Henri Alfiandi sebagai tersangka korupsi oleh KPK. Jadi, Marsekal Henri diduga terlibat korupsi suap berbagai projects pengadaan yang ada di lingkungan Basarnas, kayak peralatan pendeteksi korban reruntuhan, public safety diving equipment, sampai pengadaan ROV.

Korup mulu astaga….
IYA KAN??? Disampaikan langsung oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Marsekal Henri diduga menerima uang suap senilai Rp88.3 Miliar dan aksi korupsi ini diduga udah berlangsung sejak 2021 lalu. (Read the full story here).  In that sense, Marsekal Henri pun ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan aka OTT sama KPK pada Rabu lalu. Nah tapi ternyata ada yang ngga hepi dengan penetapan ini, guys. Yep, TNI sebagai institusi induknya Marsekal Henri dan Letkol Afri ternyata be like, “Objection!! Disagree!” sama KPK! Iya, now let’s zoom in on: Pusat Polisi Militer TNI aka Puspom TNI.

Nggak senang gimana mereka?
Gini gini. Waktu bertugas di Basarnas, Marsekal Henri dan Letkol Afri tuh kan sama-sama masih berstatus sebagai personel TNI aktif yah. In that sense, TNI ngeliatnya kalo ada personel TNI yang kesandung masalah hukum, ya ditindaknya ke Pusat Polisi Militer TNI, bukan yang lain. Hal ini juga berlaku buat dugaan korupsi. Menurut TNI sih yang berhak menetapkan status tersangka dll tuh ya penyidik militer, which is si Puspom ini, bukan KPK. Makanya once KPK menetapkan Letkol Afri dan Marsekal Henri sebagai tersangka, TNI be like, “Ga gitu cuy mainnyaa,” gitu lo. Disampaikan oleh Komandan Puspom TNI Marsekal Muda Agung Handoko: “Dalam UU Peradilan militer sudah jelas bahwa kami, TNI, ada kekhususan. Ada undang-undang tentang peradilan militer. Nah itu yang kami gunakan.”

I believe KPK has a say….
“Yaaak punten bapak-bapak militer, kami juga bisa salah,” gitu katanya guysLiterally, KPK minta maaf dong. Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak menyebut tim penyidik mereka tuh lupa dan khilaf kalau ada anggota TNI yang mereka tangkap Rabu kemarin. That being said, Pak Johanis juga menyebut pihaknya aware kok kalau yang namanya berhubungan sama TNI yha harusnya ditindak khusus sama TNI. Lebih jauh, Pak Johanis juga ngaku bahwa penyidik KPK yang emang keliru di sini. Makanya KPK minta maaf dan meminta supaya permintaan maaf ini juga disampaikan ke Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono.

….
Same. Nah soal polemik ini, Indonesian Corruption Watch aka ICW menilai bahwa KPK tuh ngga harusnya nyalahin penyidik. Menurut Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, tindakan Pak Johanis yang nyalahin penyidik tuh udah termasuk perbuatan tercela. Dan karena itu, menurut Mas Kurnia, Pak Johanis better mundur aja atau diberhentikan sekalian sebagai pimpinan KPK.

Jadi kemana-mana banget….
We know rite. Nah, yang harus kamu tahu nih guys, sesuai yang tercantum dalam UU KPK Pasal 32 ayat (1) huruf c, pimpinan KPK yang udah melakukan perbuatan tercela harus berhenti atau diberhentikan dari jabatannya sebagai pimpinan. In his words, Mas Kurnia bilang, “Masyarakat malu memiliki pimpinan KPK seperti Johanis yang tidak bertanggungjawab dan sibuk mencari kambing hitam dalam penanganan perkara Basarnas.”

Terus? Where are we going from here?
Well, kalo menurut Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia aka PBHI Julius Ibrani, ya KPK lanjut aja. Karena menurut informasi yang diterimanya, KPK tuh udah mengusut dan menyelidiki kasus ini sejak lama. Konstruksi perkaranya udah dibangun sejak April 2022 lalu, di mana KPK udah ngumpulin semua bukti segala macem. Nah, kalau sekarang baru dilimpahkan ke Puspom TNI, menurut Julius hal itu bakal bikin konstruksi perkara yang udah dari lama ada itu bakalan rusak, terus jadinya cacat prosedur, perkaranya jadi nggak sah, dan tersangka end up dibebaskan.

HMMMM….
Lebih jauh, Julius juga bilang supaya jangan sampai UU Peradilan Militer ini jadi penghalang buat membongkar skandal pencurian uang negara dengan terbuka dan tuntas. Secara, tersangka dalam kasus ini kan nggak cuma dua orang personel TNI itu aja. Ada masyarakat sipil juga kan di situ, and they are Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati (MGCS), Mulsunadi Gunawan; Direktur Utama PT Intertekno Grafika Sejati (IGK), Marilya; dan Direktur Utama PT Kindah Abadi Utama (KAU), Roni Aidil. Nah untuk tersangka masyarakat sipil ini, yang nanganin tetap KPK. Aneh banget kalau kata Julius, guys. Karena based on teori juga penyelidikan dalam suatu perkara kasus tuh harusnya nggak boleh dipisah kan.

So, are there any updates now?
Ada dong. Kemarin banget nih, salah satu tersangka yaitu Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati (MGCS), Mulsunadi Gunawan yang juga pemberi suap ke Marsekal Henri tiba-tiba datang ke Gedung Merah Putih KPK. Yep, dia menyerahkan diriguys. Dikonfirmasi langsung oleh kuasa hukumnya, Juniver Girsang, kliennya itu emang inisiatif sendiri untuk datang dan ketemu sama tim penyidik. That being said, Mulsunadi pun resmi ditahan deh per hari ini.

Tuh KPK masih bisa nahan tersangka…
Ya bisa, kan si Mulsunadi Gunawan ini dari masyarakat sipil. Makanya karena kasusnya tuh jatohnya kayak militer x sipil, pengadilannya juga jadi dua yuridiksi yekan. Ke peradilan militer iya, ke peradilan umum juga iya. In that sense, dalam situasi begini, di mana ada dua yurisdiksi dan dua kewenangan,  Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata bilangnya kudu ada tim koneksitas gitu, yang terdiri dari penyidik KPK dan penyidik militer dari Puspom TNI. Lebih jauh, Pak Alex juga bilang dalam minggu ini pihaknya bakalan ketemu sama Laksamana Yudo Margono untuk kordinasi terkait penanganan kasus ini. Biar nggak ada ketimpangan putusan hukum juga antara masyarakat sipil dengan anggota TNI.

“Lo militer, lo punya kuasa.”
Yaaa, sort of. Tapi ada yang lebih punya kuasa lagi ni guys di atas militer. MeetPresiden Joko Widodo. Kemarin banget nih, Pak Jokowi bilang bahwa doi nggak mau kejadian kayak gini keulang lagi dan beliau bakal mengevaluasi semua perwira TNI. Lebih jauh soal dramanya TNI VS KPK, Presiden Jokowi sih bilangnya ini cuma masalah koordinasi aja. In his words, “Masalah koordinasi yang harus dilakukan semua instansi sesuai dengan kewenangan masing-masing menurut aturan. Kalau itu dilakukan, rampung.”

Got it. Now wrap it up…
Jadi ya gitu, guys intinya. Semalem banget nih, Puspom TNI menilai perkara ini udah terpenuhi unsur pidananya, guysThus, Puspom pun menetapkan Marsekal Henri dan Letkol Afri sebagai tersangka deh. Mereka pun ditahan di instalasi militernya TNI AU di Halim Perdanakusumah. Dalam keterangannya Kamis kemaren, Marsekal Henri pun menyebut udah menerima dan udah siap mempertanggungjawabkan perbuatannya, pakai hukum di lingkungan TNI dengan UU Peradilan Militer.
 
Kayak, masih puzzled? Ga paham kenapa bisa begini kenapa bisa begitu? Sama, jujurrrr….

When bomb is being the headlines over and over again….

In Pakistan.
Huft. Sedih banget kalau ngomongin Pakistan tuh ya. Negara yang nggak kelar-kelar konfliknya. Mulai dari konflik politik, terus unjuk rasa, masyarakat tewas. Gituu terus. Kali ini juga sama. Hari Minggu kemarin tepatnya, terjadi bom bunuh diri sewaktu orang-orang lagi menghadiri acara kampanye partai. Serangan bom ini menyebabkan puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Bom bunuh diri??? Gimana ceritanya??
We know, we know. Sounds so scary, rite? Jadi gini, guys. Di Hari Minggu itu, para pendukung partai garis keras, namanya Jamiat Ulema Islam Party yang dipimpin oleh ketua partai namanya Fazlur Rehman lagi menggelar pawai kampanye. Adapun pawainya dilakukan di Bajur, sebuah kota kecil di Pakistan. FYI, election-nya sendiri bakal berlangsung Oktober-November nanti, tapi emang udah disiapin dari sekarang. Rame tuh di situ, nyampe seribu orangan lah yang hadir dan menyatakan dukungannya.

Okay 
terus….
Nah waktu mereka lagi seru-serunya attending kampanye gitu, tiba-tiba aja ada yang teriak-teriak terus disusul dengan ledakan bom. Warga yang lagi kumpul pun langsung panik dan berusaha menyelamatkan diri. Ngga lama, ambulans pun datang untuk melakukan evakuasi terhadap para korban.
 
OMG 🙁
Akibat kejadian ini, sampai berita ini ditulis, udah ada 54 orang yang tewas dan udah dimakamkan kemarin. Terus, lebih dari 200 orang juga mengalami luka-luka yang langsung dilarikan ke rumah sakit untuk dapat penanganan medis.

Hold on,
 gara-gara apa sampai ngebom begitu?
Jujur otoritas setempat juga masih belum tahu pasti apa motif dari bom bunuh diri ini dan siapa pelakunya. Tapi so far sih, otoritas keamanan Pakistan menduga pelakunya adalah kelompok yang terafiliasi ke ISIS. Saat ini, polisi masih terus menyelidiki perkara ini 360 derajat, dari segala aspek pokoknya. Karena diduga, banyak konspirasi di balik bom ini. Kayak dugaan pelemahan partai, dll.
 
OK. Anything else?
FYI guys, pemboman kemarin Minggu itu adalah salah satu yang terparah di area tersebut sejak tahun 2014. Jadi waktu itu, terjadi pemboman juga di Peshawar, yang menewaskan 147 orang. Terkait serangan ini, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif udah menyatakan belasungkawanya dan berjanji bakal mengusut kasusnya hingga tuntas.

What makes you think “Not again…”?

Karhutla in Aceh Barat.
Yep, masuk Agustus, harusnya udah masuk fall szn, eh tapi ini malah karhutla aka kebakaran hutan yang terjadi di Aceh Barat, guys. Jadi karhutlanya udah terjadi sejak awal pekan kemarin, dan so far, api udah melahap belasan hektar lahan di beberapa kecamatan dan hampir mendekati pemukiman warga.

No 🙁 Tell me everything.
Sure. Jadi udah hampir seminggu ini, beberapa wilayah di Aceh Barat menghadapi karhutla yang membakar sekitar 14 hektar lahan di wilayah Gampong Lapang dan Suak Raya. Informasi ini didapatkan dari Kepala Desa Suak Raya bernama Pak Abdullah, Sabtu kemarin. Pak Abdullah juga bilang kalo karhutla ini udah sangat mengganggu warganya dengan jarak pandang yang terbatas dan membuat mata perih.

🙁
Terus, Pak Abdullah juga menerangkan bahwa karhutla yang terjadi tuh udah meluas dan mulai mendekati pemukiman warga, di mana jaraknya kini tinggal sekitar 800 meter doang. Makanya Pak Abdullah mulai khawatir dan berharap para petugas damkar dan terkait bisa segera bisa memadamkan api.

Upaya pemadamannya gimana?
Well, karena lahan yang terbakarnya tuh kebanyakan berupa lahan gambut, petugas gabungan yang dikerahkan dibuat cukup kewalahan nih, guys. Hal ini disampein Sabtu kemarin sama Kapolres Aceh Barat, AKBP Andi Kirana yang bilang pihaknya kesulitan memadamkan api karena area kebakaran yang luas. Apalagi menurut Pak Andi, cuaca di Aceh Barat lagi sangat terik, jadi akan sangat beresiko apabila masyarakat membuang puntung rokok atau sengaja melakukan pembakaran lahan tanpa pengawasan.

Terus gimana dong?
Nah untungnya nih, keesokan harinya which is hari Minggu, hujan dilaporkan turun dari subuh sampai siang hari di wilayah Aceh Barat. Tentu ini bikin karhutla yang udah melanda hampir seminggu mulai berangsur padam juga. Hal ini dijelaskan sama pelaksana tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Pak Jamal Mirda yang bilang sekitar 85 persen karhutla di sana sudah berhasil padam lewat hujan ini. Meskipun begitu, Pak Jamal masih terus berupaya memadamkan keseluruhan titik api yang ada.

Ini sih definisi campur tangan Tuhan.
Bener banget, guys. Karhutla yang udah terjadi dari tanggal 24 Juli lalu itu kini udah mulai terkendali dan berangsur padam. So far, Kepala Desa Suak Raya meyakini totalnya ada sekitar 14 hektar lahan yang terbakar selama seminggu ini, tapi menurut Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Aceh sih nggak sebanyak itu, guys. Senin kemarin, lewat kepala pelaksana BPBA, namanya Ilyas, dijelaskan bahwa lahan yang terbakar tuh cuma sekitar delapan hektar. Kedelapan hektar karhutla ini tersebar di Kecamatan Johan Pahlawan, Woyla, dan Meureubo.

Yeaaa regardless,
 tetep aja ada yang kebakar. 
Iya juga sih. Terus parahnya lagi, Aceh tuh sering banget karhutla. Soalnya menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, di setengah tahun 2023 ini aja, Provinsi Aceh udah tercatat mengalami karhutla sebanyak 53 kali. Angka ini berada di urutan tertinggi kasus karhutla di seluruh Indonesia yang memiliki total kejadian 206 karhutla. Makanya nggak heran lah kalo sering kali kita denger kasus karhutla yang berasal dari Aceh, guys. Kamis kemarin, direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh, Ahmad Shalihin sampe berpesan jika kasus karhutla masih setinggi ini, bisa jadi akan berdampak pada kekeringan dan krisis air di Aceh.

Huft, anything else?
Meskipun pihak kepolisian setempat belum dapat memastikan penyebab karhutla yang terjadi di Aceh Barat, tapi Pak Andi sebagai Kapolres Aceh Barat terus melakukan sosialisasi soal dampak karhutla ini. Pak Andi juga secara tegas akan menindak pelaku karhutla sesuai dengan UU Nomor 41 tahun 1999 tentang pelaku karhutla yang diancam pidana paling lama 15 tahun atau denda paling banyak Rp5 miliar.

When you’re like: TF?

In Cardi B drama.
Iyaaaa kayak plz banget guys sebenernya nonton konser sambil ngerekam pake hape all the time aja tuh udah cukup ngeselin kan. Nah ini another level of ngeselin, di mana rapper Cardi B, Sabtu kemarin dilempar air sama concert goers pas doi lagi manggung di Drai’s Beach Club, Las Vegas, Amerika Serikat. Jadi, awalnya semua berjalan lancar-lancar aja nih. Cardi B ngerap sambil di-instastory penonton gitu-gitu. Tapi tiba-tiba, pas Cardi B bawain lagu Bodak Yellow, ada salah satu penonton yang nyiram doi pake gelas minuman dari bawah dong. Like, nggak ada angin nggak ada ujan tiba-tiba aja gitu doi disiram sama stranger. Nah Cardi B yang kaget langsung refleks ngelempar pake microphone ke arah pelaku. After that, pihak keamanan buru-buru naik ke atas panggung buat ngamanin Cardi B yang setelahnya mutusin buat turun dari panggung dengan muka marah. Ya siapa yang nggak kezel sih digituin.
 
Trend caper begini bukan sesekali doang nih dialami oleh singer like Cardi B. Sebelumnya udah banyak banget singer seperti Drake, Harry Styles, sampe Bebe Rexha yang juga ngalamin hal serupa. Beberapa di antaranya malah sampai berakibat fisik seperti Bebe Rexha yang hampir pingsan setelah dilempar ponsel oleh penonton. Based on pengakuan pelaku yang melempar ponsel ke Bebe Rexha sih, doi cuma caper aja dan berpikir tindakannya itu lucu. Tapi akhirnya pelaku ditangkap dan dapet tuduhan pelanggaran ringan berupa pelecehan dan penyerangan. So please guys, kalo kamu ada niat caper ngikutin trend kayak gitu, gausah yaa…

“Saya dengar itu mau jadi gini, mau jadi gini, ya karepmu.” 

Gitu guys kata Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang bilang bahwa beliau ngga pernah mengintervensi langkah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam urusan politik. Bu Mega bilang, Bu Khofifa mau jadi apa aja bebas, dia ngga pernah nelepon untuk jangan ke sana atau ke sini. Pokoknya suka-suka Bu Khofifa ajaaa. FYI guys, hal ini disampaikan Bu Mega pas ngasih sambutan di peresmian Kebun Raya Mangrove pertama di Indonesia, di Gunung Anyar, Surabaya minggu lalu.
 
When your bestie said that she would leave her toxic bf for the 10000th times…

Announcement


Thanks to Termingu, Yuzu, and Rerere for buying us coffee today! 

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

We all need protein to stay healthy and lean. So, read this to increase your protein intake.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.