Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
Good morning
Tuesday is here everyone. Today we want to zoom in on: Obesity. Yep, we are seeing the rise of obesity rate in Indonesia. Thanks to those sugary and high-calories food/drinks that are easily accessible lately. So, if you want to stay fit, put on those running shoes and let’s hit the ground running. Literally. Go!
Everybody, we need to talk about this….
Obesity.
Yep. Rumit emang kalo ngomongin kesehatan. Adaaa aja challenge-nya. Mulai dari pandemi Covid-19, nakes yang banyak meninggal, drama-drama BPJS, dugaan bullying di kalangan dokter dan dokter spesialis, RUU Kesehatan yang kontroversial, sampeee masalah kesehatan publik yang harus banget dicari solusinya, karena sesuai namanya, ya menyangkut kesehatan publik. Nah kali ini guys, kita mau zoom in on… data dari Kementerian Kesehatan yang menunjukkan bahwa tingkat obesitas di Indonesia tuh meningkat selama 10 tahun terakhir.
How is that “masalah kesehatan?”
Ya masalah dong, karena obesitas tuh ngga stand alone gitu. Kalo seseorang udah obese, biasanya mereka ada penyakit tambahannya, mulai dari yang butuh penanganan serius kayak jantung atau diabetes, sampe as simple as sakit lutut kalo jalan karena berat badannya yang ngga ideal. Nah kalo yang obese banyak, kan masalah penyakit-penyakit tadi jadi banyak juga ya, guys…
Gimme an example.
Well, kamu pasti masih inget nih baru akhir bulan lalu, ada cowok berusia 27 tahun, Fajri namanya yang meninggal karena komplikasi di jantung dan paru-paru. But the thing is, Fajri ini berat badannya mencapai 300kg. Jadi most likely than not, meninggalnya tuh ada faktor kontribusi dari obesitasnya tadi. Makanya hal ini jadi salah satu concern-nya Kementerian Kesehatan, guys. Yep, dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah aka RPJMN, pemerintah committed bakal menahan laju obesitas sampai cukup di 21,8% per 2024 mendatang.
Terus so far gimana update-nya?
Nah ini yang jadi masalah. Instead of ketahan peningkatannya, selama 10 tahun terakhir, laju obesitas di Indonesia justru malah nambah banyak. Iya, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa dari tahun 2007 di mana obesitas ada di angka 10,5%, di tahun 2018 kemarin angkanya naik drastis sampai 21,8%. Mirisnya lagi, obesitas ini dialami sama 1 dari 5 anak usia sekolah, meaning anak-anak ini masih kecil, bahkan belum masuk ke usia produktif :(.
🙁 Terus solusinya apa?
Well, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti menyebut emang kudu ada intervensi secara komprehensif terkait obesitas ini, guys. Di samping emang banyak banget faktor yang bikin angka obesitas ini meningkat terus. Adapun faktor-faktor yang bikin angka obesitas meningkat di Indonesia itu meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, semuanya deh.
Break it down, baby.
Misalnya, jenis makanan yang tinggi pemanis buatan atau tinggi kalori itu berkontribusi banget sama meningkatnya berat badan. Nah sekarang, makanan dan minuman manis-manis itu banyak banget, murah dan mudah diakses kan di mana-mana. Faktor kedua adalah juga penurunan aktivitas fisik (Looking at u, kaum rebahan) di mana orang jadi jarang olahraga. Padahal olahraga itu penting banget, at least 30 menit aja per hari. Selain itu, ada juga fenomena urbanisasi yang bikin ruang publik jadi berkurang sehingga masyarakat jadi jarang gerak. Iya kan, kamu kalo mau main bulutangkis di gang aja kagok banget pasti kalo ada motor lewat. Perlu lapangan yang gede. Nah gimana mau ada lapangan kalo banyak area lahan yang beralihfungsi jadi gedung-gedungan…
Kayak ponakan w kerjanya gadget mulu….
Ya kannn. Akses teknologi yang serba mudah sekarang juga turut jadi penyumbang meningkatnya obesitas di Indonesia, guys. Secara, nggak tua nggak muda, dari pagi sampai malam kerjanya di depan gadget mulu. Makanya ngembang dah itu badan ehehehe. Hal ini yang harus kita cariin solusinya. Yep, gimana caranya supaya obesitas di Indonesia bisa dikendalikan, atau kalau bisa dicegah sekalian. Bu dr. Eva sih bilangnya ada tiga pilar utama yah terkait upaya pengendalian dan pencegahanmya.
Apa aja tu?
Satu, mendorong masyarakat supaya lebih awas dengan fenomena obesitas. Hal ini dinilai penting karena persepsi orang terkait obesitas perlu diubah. Ya kan di kita kalo anak gendut tuh masih diliatnya lucu atau gmz ya guys, nah tapi kalo udah overly gendut, itu bahaya. Persepsi kayak gini nih yang perlu dipahami oleh masyarakat, khususnya ayah bunda. Setelah mengubah persepsi, dr. Eva bilang bahwa masyarakat juga perlu paham bahwa obesitas itu masalah. Dan sebagai masalah, tentu harus ditemukan solusinya. Dengan begitu, baru deh pencegahan dan pengendalian obesitas bisa berjalan.
Got it. Anything else I should know?
Now, if you’re reading this far and thinking, “Duh, takut obese nih..,” tenang aja, guys. Mencegah obesitas tuh ngga susah kok. Cuma butuh niat. Ehehehe. Hal-hal kecil yang bisa kamu lakukan misalnya dengan lebih banyak makan buah dan sayur, hindari kebanyakan makan/minum yang mengandung pemanis buatan tinggi, terus olahraga bentar juga gpp asal tiap hari. Kalo susah banget, kamu bisa exercise di rumah pake YouTube atau jalan-jalan cantik di depan kompleks. Makin seru kalo sambil nanya, “Eh, udah baca Catch Me Up! hari ini belum?” ke tetangga sebelah, terus lanjut gosip berfaedah deh. Sabi kannnn…
Who’s making their neighbour unhappy?
Emang ya guys, ngga orang, ngga negara, kalo makin tajir, masalahnya juga makin macem-macem. Kali ini kita mau bahas si tajir dari Asia Timur, namely Jepang, yang lagi jadi common enemy di antara negara-negara tetangganya.
Hah ada apa sih?
Satu kata: Fukushima. Ring some bell? Yep, 100 buat kamu yang masih inget soal kejadian Fukushima. Jadi back in 2011, Jepang sempat mengalami gempa bumi dan tsunami yang parah banget di distrik Fukushima. Sebagai negara kepulauan dengan lokasi yang emang rawan gempa, sebenernya Jepang udah biasa banget menghadapi gempa. Mereka bahkan udah punya templatenya yang rapih banget soal cara-cara menghadapi dan survive saat gempa terjadi. But little did they know...gempa dan tsunami kali ini kenceng banget, sampe menyebabkan kerusakan pembakit listrik tenaga nuklir aka PLTN di Fukushima.
Nah lho…
Namanya kerusakan nuklir ya guys, pemerintah Jepang saat itu langsung gercep mengevakuasi warganya hingga mencapai 154.000 orang. Terus, pemerintah juga menentukan zona evakuasi sampe 30 kilometer dari PLTN. Meskipun nggak ada korban jiwa atas kerusakan PLTN ini, tapi International Atomic Energy Agency aka IAEA mengklasifikasikan level tertinggi atas kejadian di Fukushima atau setara dengan tragedi di Chernobyl, Rusia.
Ngeri…
Iya kan? Nah balik lagi ke Jepang yang lagi bikin bete para tetangganya, jadi yang perlu kamu tahu adalah, gempa itu bikin reaktor nuklirnya Fukushima overheat dan perlu didinginkan terus-terusan dengan dialiri air. Air ini kemudian jadi limbah yang terkontaminasi oleh bahan radioaktif nuklir (serem banget gatu). Nah bayangin guys, si airnya tuh dialirkan sejak tahun 2011 kan, dan sekarang jumlah limbah airnya udah banyak banget, yakni mencapai 1,32 juta metric ton, atau setara dengan 500 kolam renang seukuran Olimpiade.
Wowww…
Makanya pemerintah Jepang be like, “Ga bisa lagi nih limbahnya kita tampung.” Udah banyak banget dan penampungannya juga bakal full capacity by early 2024 jadi solusinya adalaaah…. yak, buang ke laut.
WAH becanda.
Serius, guys. Jadi emang dalam mengambil keputusan ini, Jepang tuh udah konsultasi sama lembaga nuklirnya PBB, yaitu IAEA (Stands for: International Atomic Energy Agency). Menurut IAEA, rencana Jepang untuk membuang limbah radioaktifnya ke laut itu udah sesuai standar internasional dan emang ga ada solusi lain selain mengosongkan tangki dengan dibuang ke laut airnya. Soalnya ga mungkin juga kan pemerintah Jepang terus-terusan bikin tangki. Selain itu, pengosongan ini juga diperlukan supaya PLTN di Fukushima dapat dinonaktifkan secara aman. Finally, according to IAEA, air yang nanti dibuang ke laut itu bakal difilter berkali-kali sampe radioaktifnya udah ngga terdeteksi lagi.
Uhm… still not convinced.
Bukan kamu doang kok yang ngga convinced, tapi negara-negara tetangganya Jepang juga. Yep, warga Korea Selatan, Korea Utara sampe China kompak menolak pembungan air ini karena emang semenakutkan itu. China bahkan kenceng banget bilang bahwa panilaian IAEA itu ngga sesuai sama penilaian badan nuklir China yang bilang bahwa air limbahnya tuh masih berbahaya. Even further, China juga melarang impor seafood dari 10 perfektur di Jepang, termasuk Fukushima.
Terus terus…
Di Hong Kong, pemerintah setempat juga udah menyatakan bahwa mereka bakal hati-hati banget dalam hal keamanan makanan akibat pembuangan limbah ini. Hong Kong juga berencana untuk melarang beberapa jenis impor seafood yang berasal dari daerah yang terkontaminasi di Jepang. Moving on ke Korea Utara, negaranya Kim Jong Un ini juga bete banget, guys. Melalui media resmi pemerintah, Korut mengajak komunitas internasional untuk menghentikan tindakan Jepang. Korea Utara sampe literally bilang ini kelakuan “setan” yang ngga ber-perikemanusiaan dan merusak bumi.
Buset…
Nah yang menarik guys, meski warganya banyak yang protes, tapi pemerintah Korsel justru meng-endorse rencana ini. Yep, minggu lalu, pemerintah Korsel secara formal menyatakan dukungannya dan bilang bahwa endorsement ini diberikan setelah para peneliti Korsel melakukan review selama 22 bulan. Hasilnya, menurut mereka, ya aman.
“Tapi menurut gua ngga gitu…”
LOL bukan kata si abang TikTok yang lagi viral, tapi kata warga Korsel yang justru ketakutan sama rencana Jepang ini. Mereka sampe turun ke jalan buat memprotes kebijakan pemerintahnya. Warga yang khawatir juga jadi panic buying dan numpuk berbagai makanan sumber daya laut kayak garam, ikan, dan rumput laut, mumpung belum terkontaminasi ceunah. Saking banyaknya yag panic buying, pasar-pasar di Korsel sempat mengalami kelangkaan garam dan bikin pemerintah harus menyalurkan garam cadangan untuk menstabilkan harga pasar.
Kalo Indonesia aman ga, bun?
Yha well, yang perlu kamu tahu ya guys, kita emang impor ikan dari Jepang dengan nilai mencapai 6.578 ton di tahun 2022 aja. Nah kalo soal limbahnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah udah menegaskan bahwa pembuangan limbah ini harus dilakukan seara transparan.
Got it. Anything else I should know?
Ternyata nih ternyata, Jepang bukan yang pertama kali kepikiran membuang limbah nuklir ke laut, guys. Amerika Serikat sendiri udah rutin banget membuang limbah PLTN miliknya ke saluran air di dekatnya. Meskipun sampe sekarang belum ada laporan terkait dampak pembuangan tritium tersebut, tapi Robert Richmond menilai perilaku buruk orang lain bukanlah suatu hak yang perlu dicontoh.
When you’ve been through so much drama in your life…
You should add political drama to the list.
Karena drama politik, apalagi menjelang Pemilu, beneran nggak ada habisnya, guys. Nah yang terbaru, ada kader PDI Perjuangan malah mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres mendatang. Dari sini muncul pertanyaan dong, “Jadi PDI Perjuangan terbelah nih?”
HAH gimana?
Ini yang lagi rame diomongin sama netizen +62 sekarang, guys. Jadi as we all know, PDI Perjuangan tuh kan dari H-1 Lebaran kemaren udah mengumumkan kalau mereka mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, aka kadernya sendiri, sebagai calon presiden pada Pilpres tahun depan kan. Sejauh ini, selain Pak Ganjar, ada Pak Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan (Gengnya NasDem, Demokrat, PKS) dan juga Pak Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra dan PKB buat maju juga sebagai capres.
Okay….
Nah dari sini, masing-masing partai dan koalisi plus kader-kadernya rame dong mendukung bakal capres pilihan mereka. Jadi kayak, Demokrat yha dukungnya Pak Anies gitu kan. Gerindra dukungnya Pak Prabowo. Nah tapi kalau PDI Perjuangan, case-nya agak beda nih, guys. Iya, diketahui ada satu kader PDI Perjuangan yang secara obvious menyatakan dukungannya terhadap Pak Prabowo Subianto. Yep, everybody meet: Effendi Simbolon.
Gimme all the details….
Sure. Jadi Pak Effendi Simbolon ini adalah Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, guys. Jumat lalu, di Rakernas Marga Simbolon di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Pak Effendi ngeluarin statement pinggir jurang di mana dalam Rakernas yang juga dihadiri langsung sama Pak Prabowo itu, Pak Effendi bilang, “Saya pribadi, secara jujur berharap Indonesia dinahkodai pemimpin yang punya keandalan. Secara jujur dan objektif, saya melihat figur itu ada di Pak Prabowo”. Nah loo… Heboh lah orang-orang, guys. Termasuk DPP PDI Perjuangan juga heboh.
Yaeyalaaaah mereka kan dukungnya GP…
Yoi. Makanya heboh banget sampai Pak Effendi dipanggil menghadap ke DPP PDI Perjuangan untuk melakukan klarifikasi di hadapan Sekjen mereka, Pak Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Bidang Kehormatan, Pak Komarudin Watubun. Udah dipanggil tuh guys kemarin banget. Udah klarifikasi juga Pak Effendi-nya.
Apa katanya?
Jadi dalam keterangannya kemarin, Pak Effendi bilangnya dia tuh nggak beneran dukung Prabowo. Bahkan, kedatangan Pak Prabowo kemaren itu juga dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan. Lebih jauh, Pak Effendi juga menjelaskan bahwa doi tuh sebenarnya mengkritik Pak Prabowo di acara kemaren itu. Kayak soal beli pesawat bekas, pengadaan alutsista yang nggak proper, dan kebijakan-kebijakan lainnya di Kementerian Pertahanan. Secara Pak Effendi juga kerjanya di komisi I yang ngurusin pertahanan kan. Tapi karena di situ rame orang, nggak mungkin dikritik di depan umum. Makanya he had no choice selain memuji dan menjunjung Prabowo deh.
Iya apa iyaaa?
Kata Pak Hasto juga gitu sih. Pakk Hasto juga bahkan menegaskan Effendi Simbolon tetap tegak lurus mengikuti instruksi partai yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. Dia katanya juga udah committed bakal membantu memenangkan Mas Ganjar. Cuma statement-nya kemarin aja yang ngeri-ngeri sedap. Makanya ditegur deh sama PDI Perjuangan.
Ya lagian.
Ini juga yang di-highlight sama Komarudin Watabun. Menurut Pak Komar, anggota partainya tuh nggak bisa lagi seenak jidat dan sebebas-bebasnya mengeluarkan statement. Apalagi sampai bawa-bawa pihak lain kayak gini. Semuanya harus ngikut aturan partai. In his words, Pak Komar bahkan bilang, “Jadi kalau mau jadi orang partai ya harus diatur oleh aturan partai. Kalau mau jadi orang bebas ya jangan berpartai.”
Wow serem. So, where are we going from here?
Well, Pak Hasto sih bilang pihaknya nggak langsung menjatuhkan sanksi ya sama Pak Effendi. Iya, jadi mekanismenya tuh setelah klarifikasi kemaren, hasil klarifikasi ini ntar bakal dibahas lagi di Rapat DPP, guys. Tapi ya gitu, gara-gara statement ini, spekulasi sejumlah pihak terhadap PDI Perjuangan tuih jadi kemana-mana banget, guys. Bahkan ada yang mencium aroma-aroma perpecahan PDI Perjuangan di sini.
Lah…
Iya, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiludin Ritonga, menilai bahwa dukungan PDI Perjuangan tuh bakal terpecah karena ada yang dukung Pak Ganjar, tapi ada juga yang dukung Pak Prabowo.. Nggak sampai di situ, Pak Jamil juga menilai mereka yang keliatan ‘membangkang’ ini adalah barisan sakit hati yang pengennya Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang maju sebagai Capres. Tapi, karena Pak Ganjar yang akhirnya terpilih maju, akhirnya suara mereka diberikan ke capres lain, salah satunya Prabowo Subianto.
….
Oh belum selesai, beb. Di sejumlah wilayah yang jadi basisnya PDI Perjuangan kayak Jawa Tengah dan DKI Jakarta, terpampang tuh baliho Prabowo Subianto tapi di sampingnya juga ada Presiden Joko Widodo. Yep, kamu pastinya nggak lupa dong kalau Presiden Jokowi itu kader PDIP. Only God knows dah tu apa tujuannya ada Pak Jokowi di situ. Tapi kalau kata Pak Hasto sih, PDI Perjuangan chill aja, guys. Pak Hasto tetap teguh Ganjar Pranowo adalah sosok yang tepat melanjutkan kerjanya Jokowi. Bukan yang lain.
Got it. Now wrap it up…
Jadi ya gitu intinya, guys. Pak Prabowo sih nggak mau ambil pusing yah soal dramanya Effendi Simbolon ini. “Bukan urusan saya,” katanya. Lebih jauh, Pak Prabowo sekarang lagi nunggu nih kapan bisa ketemu sama Ketua Umum PDI Perjuangan Bu Megawati Soekarnoputri. Terus, pihak Bu Meganya juga lagi rungsing ngurusin jadwal since belakangan ini emang lagi full banget schedule-nya untuk ketemuan-ketemuan sama orang. Mulai dari sama Ketua Umum PKKB, Muhaimin Iskandar, sampai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
When your mom always tells you to finish your food…
Chinese can relate.
Siapa di sini yang kalo pesen makanan sering kebanyakan dan berujung nggak dihabisin? Ish ish.. Selain itu mubazir, kegiatanmu juga bikin food waste yang bisa memicu krisis pangan lho. Nah, kalo sampe kamu melakukan hal ini di China, bisa jadi kamu berurusan sama polisi, guys. Serius, karena hal inilah yang baru dialami oleh sebuah restoran di sana. Jadi awalnya, restoran ini tuh mengadakan lomba yang menantang pesertanya buat makan lebih dari 100 pangsit. Kalo berhasil, nanti yang menang bakal dapet hadiah berupa merchandise dan makanan gratis. Yaudah aja tuh kan, niatnya mah mau promosi aja. Eh tapi, otoritas setempat ternyata mengendus kegiatan ini dan menetapkan bahwa restoran tersebut telah melanggar undang-undang anti-mubazir makanan yang emang berlaku di China. Di bawah peraturan ini, pemilik restoran bisa dikenakan denda sampe US$1.400 jika terbukti melakukan pemborosan makanan.
At this point kamu tentunya mikir: Beneran ada aturan anti mubazir makanan di China? Dan jawabannya iya, beneran ada gengs. Jadi emang buat masyarakat China, buang-buang makanan tuh haram banget, terutama karena mereka masih teringat dengan tragedi kelam “The Great Famine” atau kelaparan massal yang terjadi pada kurun waktu tahun 1950 hingga 1960. Waktu itu, diperkirakan ada sekitar 45 juta rakyat China yang meninggal karena kelaparan. Faktor lainnya, pemerintah China juga tegas mengatur ketersediaan pangannya, di mana Presiden China, Xi Jinping juga kerap menegaskan bahwa sektor pertanian adalah fondasi utama keamanan nasional.
“Alhamdulillah koleksi baru lagi masyaallah kita beli di Jeddah. Kalungnya unik karena pinggirnya emas batang. Ini totalnya 91500 rial, berarti kalau dirupiahkan kali Rp4.000 totalnya Rp366 juta. Ini dia kalungnya masyaallah tabarakallah, alhamdulillah.”
Whoaaaa super tajir ya guys jemaah haji asal Makassar ini, yang namanya Mira Hayati dan jadi viral gara-gara doi belanja emas sampe satu kilo pas lagi menunaikan ibadah haji di Arab Saudi. Jadi dalam unggahan Instagramnya, Bu Mira ini cerita bahwa doi beli emas di Jeddah, Saudi Arabia karena emang bentuknya yang unik. Bu Mira bilang, emas-emas itu nantinya bakal jadi oleh-oleh buat keluarga.
Bu, adopsi kami jadi keluarga, bu…
Announcement
Thanks to talkingcat, Michaelino, and Puspa for buying us coffee today!
(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)
Catch Me Up! recommendations
If you’ve been looking for some diet options, look no further.