Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
Who’s making an epic comeback?
Tilang Manual.
Yoi. Buat kamu yang udah ngerasa dipermudah atau bahkan keenakan sama sistem tilang elektronik yang selama ini berlaku, bersiaplah untuk kembali pada kenyataan, nak. Karena Senin kemarin, Polri memastikan bahwa tilang manual di jalanan bakal make a comeback.
Wait. Background pls.
Gini gini. Jadi misalnya nih kamu lagi otw ke kantor naik motor. Trus, saking buru-burunya mau ngejar meeting, kamu pun nekat ambil jalan pintas, pokoknya yang paling cepet, sekalipun itu jalan ngelawan arus. (Pls siapa yang pernah? Ini bahaya banget gila) Ok lanjut. Kamu pun sampai kantor dengan selamat dan ngerasa menang banget karena nggak harus berurusan sama aparat kepolisian Satlantas padahal udah melanggar aturan lalu lintas…
Terus…
Nah tapi eh tapi… kok tiba-tiba ada surat tilang datang ke rumah kamu? Dengan bilang bahwa kamu udah ngelanggar aturan lalu lintas tadi, dengan waktu dan tempat yang akurat banget. Bahkan ada fotonya kamu lagi *cekrek-cekrek* gapake helm wkwkwkww. Nah itulah yang belakangan berlaku guys, di mana sistem tilangnya pake elektronik, aka Electronic Traffic Law Inforcement (ETLE).
Tell me this ETLE thing…
OK. Jadi ETLE ini merupakan inovasi di kepolisian sejak Oktober tahun lalu yang melarang proses tilang manual di mana semuanya dialihkan ke online lewat ETLE ini. Jadi segala bukti pelanggarannya tuh terekam dengan kamera CCTV yang terpasang di sejumlah titik, kayak di lampu merah, dll, yang mana hasil screenshot-an CCTV-nya dikirim langsung ke rumah kamu tanpa harus berurusan lagi sama polisi. In that sense, kalau kamu melanggar lalu lintas tapi nggak ditilang, berarti aksimu itu nggak ter-cover sama kamera CCTV-nya ETLE.
I see….
Di satu sisi sistem ETLE ini oke banget ya guys, secara jadi meminimalisir praktek pungli oleh polisi yang sering terjadi. However, dengan segala keterbatasannya, mungkin banget ETLE ngga menangkap pelanggaran yang dilakukan, dan eventually pelanggarnya bebas aja gitu. Kalo sering-sering kejadian begini kan malah chaos ya jalanan….
Ya ga salah sih.
Nah makanya, karena bisa aja ada pelanggaran yang nggak ter-cover sama ETLE, maka baru aja, Polri mengeluarkan kebijakan untuk memberlakukan kembali tilang manual biar ruas-ruas jalan yang nggak terjangkau ETLE tetap terawasi. Adapun menurut NTMC Polri, terdapat 12 jenis pelanggaran yang bakal jadi concern-nya petugas selama tilang manual diberlakukan lagi.
Gimme all the details…
Macem-macem nih. Mulai dari berkendara melawan arah, bawa kendaraan di bawah umur, boncengan lebih dari satu orang, mainin handphone di jalan, nerobos lampu merah, nggak pakai helm, kendaraan overload dan over dimensi (bombastic side eyes ke bapak-bapak bawa kandang ayam setinggi langit tapi pakai motor) dll. Nah jadi kalau ada orang-orang dengan kondisi kayak gini berkendara terus ketahuan sama petugas yang lagi patroli, ya udah pasrah aja karena bakalan ditilang secara manual, guys.
Tapi di ETLE kena juga ga?
Nah soal itu juga, disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, tilang secara elektronik tetap berlaku meskipun tilang manual udah come back. Malah sekarang makin dimaksimalkan tuh ETLE. Dan dengan diberlakukan lagi tilang manual, Kombes Latif bilangnya mungkin banget kamu ditilang berkali-kali both manual dan elektronik. Misal, kalo di titik A kamu melanggar dan udah ditilang manual, kalau di titik B kamu melanggar lagi dan ketangkap CCTV kamu jadi ditilang lagi secara elektronik. Bisa lima kali lah kalau kata Kombes Latif. Konsekuensinya juga bertingkat, pertama SIM-nya ditahan, terus STNK-nya yang ditahan. Nah kalau masih rebel juga nih, yha mau nggak mau kendaraannya deh yang ditahan.
Kalau razia gimana?
Well, masih dari keterangan Kombes Latif, penilangan ini tuh sifatnya nggak di satu titik aja, tapi lebih ke spontan gitu. Selain itu, kamu juga harus tahu bahwa nggak semua penindakan polisi tuh artinya tilang. Ada juga yang cuma ditegur kalo pelanggarannya ngga berat. In his words, “Selama masih bisa diingatkan, ngapain ditilang?” Tapi kan tetap yah, yang namanya ditilang diberhentiin di tepi jalan tuh, kita paling takut sama yang namanya pungli. Menyikapi hal ini, Polri memastikan bakal terus melakukan pengawasan secara ketat buat mencegah praktik pungli ini.
Yakin???
Got it. Anything else I should know?
Yakin???
Iya. Kayak di Jawa Timur misalnya. Dirlantas Polda Jawa Timur yang udah bikin SOP terkait batasan-batasan buat mencegah peluang pungli ini bisa kejadian. Terus kalau nationwide, Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho menyebut pihaknya bakal kasih sanksi yang tegas buat petugas nakal yang masih menetapkan pungli waktu lagi nilang. Mulai dari sanksi disiplin sampai sanksi kode etik, bahkan sanksi pidana siap mereka terapkan. Speaking of which, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni juga bilangnya kalau terbukti masih ada petugas modelan begitu, “Maka satu ucapan, langsung pecat.”
Got it. Anything else I should know?
Fyi Polri pun mengakui sistem tilang elektronik tuh emang belum sepenuhnya efektif buat mencegah angka pelanggaran lalu lintas. Yaitu karena sistem ini belum merata dan belum sepenuhnya available di semua wilayah, jumlahnya juga belum banyak. Makanya sekarang Polri lagi memaksimalkan distribusi ETLE di berbagai wilayah. Nah kalau dirasa udah oke nih, maka tilang manual ini disebut bakal dihentikan lagi dan switch balik ke ETLE. Polda Metro Jaya sih bilangnya ini bukannya nggak konsisten. Tapi considering berbagai hasil evaluasi selama ini, yha kebijakan inilah yang harus mereka lakukan, guys.