Tiket Pesawat Domestik Mahal Karena Bahan Bakar

Catch Me Up!
UTC
7 kali dilihat
0 kali dibagikan

When you keep wondering “Kenapa harga tiket pesawat mahal bet si?”

 

Meet: Avtur.

The perks of living in negara kepulauan ya begini nih, guys. Mau healing ke Bali, pake pesawat. Mau mudik ke luar Jawa, juga pake pesawat. Boncos juga ya tsay dikit-dikit naik pesawat. Secara harga tiket pesawat domestik tuh nggak make sense banget. Nah, kalau menurut Menko Marves Opung Luhut Binsar Pandjaitan, penyebab mahalnya harga tiket ini gara-gara harga bahan bakar pesawat alias Avtur di Indonesia tuh juga mahal, guys. Jadi kemaren banget nih, Opung bahkan udah meeting sama CEO AirAsia, maskapai yang terkenal dengan harga iritnya itu. Kayak, “Sharing, dong. Business model lu gimana si?” Gitu.


Plis turunkan harga tiket pesawat…

Well, ternyata ada satu faktor yang jadi biang masalah atas tingginya harga tiket pesawat, yakni Aviation Turbine Fuel aka Avtur. Singkatnya, Avtur ini bahan bakar pesawat ygy. Jadi kalau pesawatmu delay gara-gara “lagi isi bensin” ya meaning yang diisi si Avtur ini, bukan pertamax apalagi pertalite eheheh. Avtur ini disebut harganya rada mahal, guys. Sebesar Rp13.211 per liternya. Kompetitif sama Pertalite atau Pertamax ya? But wait until you hear that: Avtur di Indonesia disebut jadi yang paling mahal se-ASEAN.


Iya ta? 

Yep. Hal ini disampaikan oleh CEO Capital A Berhad, yang juga menaungi AirAsia, Tony Fernandes. Dalam keterangannya awal bulan lalu (5/9/2024), harga bahan bakar pesawat di Indonesia adalah yang tertinggi di ASEAN. Bahkan lebih tinggi 28 persen kalau dibandingkan negara-negara lain di dunia, katanya gitu. Hal ini kemudian dikonfirmasi juga oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, “Memang relatif lebih mahal dari negara lainnya,” cenah. In that sense, Menhub Budi pun kemaren bilang pemerintah lagi cari solusi terkait hal ini, guys.


Nyari mulu, dapet nggak?

Sabar dongggg eheheh. Yang harus kamu tahu adalah, Kementerian Perhubungan tuh di sini bareng sama Kemenko Maritim dan Investasi lagi koordinasi buat mecahin masalah ini, guys. Karena, Menko Marves Opung Luhut Binsar Pandjaitan tuh juga gemes gitu lo kenapa harga Avtur di Indonesia bisa mahal. Dalam keterangannya kemaren, Opung bahkan bilang, “Singapura aja bisa lebih murah dari kita. Kan aneh. Pasti ada high cost tersembunyi yang harus kita selesaikan," katanya gitu. Secara, kalau harga Avtur mahal, dampaknya tuh sampai harga tiket pesawatnya juga jadi mahal, guys.


Paling ada mafia gasi....

WKWKWW gatau yhaa tapi yang pasti, Opung Luhut kan kemaren udah meeting tuh sama Tony Fernandes. Yang diomongin ya terkait harga Avtur ini, guys. Soal pembentukan harga Avtur, dan gimana caranya itu harga bisa ditekan. Selain itu, di meeting kemaren Opung dan Mister Tony juga bahas soal rute penerbangan yang juga disebut berdampak sama Avtur. In his words, Opung meyakinkan, “Kita mau lebih murah. Kita mau kompetitif."


Lagian kenapa bisa mahal sih? 

Well, kalau kata Tony Fernandes sih, ada beberapa faktor di sini, guys. Salah satunya, ya karena bahan bakar di Indonesia didominasi sama Pertamina kan (basic economy 101: ketika satu perusahaan MEMONOPOLI satu produk, maka mereka bisa mainin harga seenaknya. Lagian juga monopoli tuh haram dalam ekonomi, didn't our govt learn that at schooool?) termasuk si Avtur ini. That being said, “Bila hanya ada satu di Indonesia, mereka dapat mengenakan biaya yang mereka inginkan,” katanya. In their defense, Pertamina be like, "Kok jadi gue sih?” Yep, pihak Pertamina bahkan ngeklaim harga yang mereka tawarkan tuh udah yang kompetitif, guys. Dan sesuai sama peraturan yang berlaku di Indonesia.


Atur ae. Now wrap it up….

Anyways, to make it clear, mari kita liat segimana harga-harga Avtur di negara Asia Tenggara lainnya ygy. Soalnya kalau kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Harga Avtur disebut yang paling mahal tuh tidak benar, guys. Contoh Singapura deh. SG tuh harga avturnya ada di angak sepuluh ribuan per liter. Filipina lebih murah lagi, cuma di Rp8.500. Thailand? Cuma Rp7.500. Terus kalau di Malaysia, mereka harganya macem-macem. Di range tertinggi ada yang sampe Rp17.000. tapi start from tujuh ribuan juga ada. Gimana nggak dibilang harga tertinggi di ASEAN?

© 2024 Catch Me Up!. All Rights Reserved.