Tersisa 11 Dari 36 RS yang Beroperasi di Gaza

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, some update on Gaza, zooming on: Healthcare.

That’s more and more collapsing.. 
Beraaaaat banget guys hidup di Gaza saat ini. Emang bener kali ya kata Pak Prabowo, bersyukur Indonesia tetep aman (yatapi yatapiiii). Anyway guys, kamu pasti udah tahu bahwa genosida membabibuta yang dilakukan Israel udah bikin kondisi di Gaza rungkad, dan layanan healthcare di sana ancur-ancuran.

Yep, go on…
Nah, collapse-nya segala sistem kesehatan di Gaza saat ini tuh bener-bener parah, guys. Hal ini diceritakan langsung sama perwakilan WHO yang sekarang berada di Gaza bernama Richard Peeperkorn. Kata Richard, segala bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Gaza tuh udah bener-bener nggak mencukupi kebutuhan lagi. “The humanitarian support system is on the verge of falling apart,” gitu kata Peeperkorn.

Tell me more! 
OK. Jadi Peeperkorn yang udah dua pekan ini ada di Gaza melaporkan bahwa tinggal tersisa sebelas dari 36 rumah sakit yang masih beroperasi di Gaza. Sebelas rumah sakit ini rata-rata ada di wilayah Gaza selatan dengan perbandingan sepuluh rumah sakit di wilayah Selatan dan satu rumah sakit di wilayah utara. Selain kesebelas rumah sakit ini, udah nggak ada lagi fasilitas kesehatan yang masih berfungsi di Gaza.

Over
 pasien dong jadinya.
Banget, guys. Dari data yang dihimpun Kementerian Kesehatan Gaza aja, udah hampir 50 ribu orang luka-luka imbas bombardir tentara Israel di wilayah Gaza. Ini belum ditambah sama banyaknya penyakit lain yang menyerang kamp-kamp pengungsian masyarakat Palestina. WHO sendiri menyebutkan ada sekitar 165 ribu infeksi pernafasan serta lebih dari 50 ribu kasus diare yang diderita balita-balita di sana.

OMG:((
Kalo kamu mikir kondisi ini udah parah banget, wait until you hear about adanya berbagai penyakit epidemi yang juga menyerang masyarakat Palestina di penampungan. Yep, selain banyaknya temuan infeksi pernafasan dan diare, masyarakat Gaza yang sekarang tinggal di kamp-kamp pengungsian juga lagi diserang berbagai penyakit macem campak, meningitis, cacar air, sampe virus hepatitis akut. Selain beragam penyakit ini, Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan lebih 17.000 kasus kutu dan telur kutu, 35.000 kasus ruam kulit dan lebih dari 1.900 kasus keracunan makanan.

This is reallllly sad :*
Memang, guys. Semuanya gara-gara ulah Israel yang udah memblokade akses keluar masuk Gaza dari tanggal 9 Oktober lalu. Jadi masyarakat di Gaza juga udah terjebak banget tuh sama berbagai bombardir Israel dan banyaknya serangan penyakit karena sanitasi yang cenderung nggak terjaga. Data dari WHO juga menyebutkan bahwa 1,9 juta penduduk dari total dua juta penduduk di Gaza sekarang ini udah nggak tinggal lagi di rumah mereka dan hidup di kamp pengungsian. Jadi ya kebayang dong gimana serba berdesakan dan jeleknya sanitasi yang ada di sana.

Can anyone do something about that?
Now, we got a new hope from United Nations General Assembly aka UNGA yang baru aja dapet suara mayoritas buat mendukung resolusi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Yep, setelah berulang kali resolusi gencatan senjata permanen ini gagal dalam DK PBB karena veto dari Amerika Serikat, sekarang ini PBB harusnya punya cukup power buat bener-bener menekan Israel melakukan gencatan senjata.

Seriously?
Yep. Hari Selasa kemarin, 153 negara dari total 193 negara anggota UNGA tuh menyetujui resolusi gencatan senjata di Gaza. Detailnya, ada 23 negara yang abstain dari resolusi ini dan sepuluh negara yang menentang adanya gencatan senjata di Gaza. Yah kamu pasti udah bisa tebaklah bahwa negara-negara yang menolak resolusi ini tuh ya AS dan sekutunya termasuk Israel itu sendiri. Yha meskipun secara internasional resolusi ini nggak mengikat dan nggak berkekuatan hukum, tapi ini bisa jadi indikator opini global soal apa yang sedang terjadi di Gaza sekarang.

I heard that 
lewat resolusi ini PBB bisa kerahkan militer juga ya?
You heard it right. Kalo kamu baca newsletter Catch Me Up yang kemarin banget, kamu pasti juga tau kalo meskipun resolusi ini nggak mengikat, PBB bisa minta pengerahan militer dengan tujuan mendamaikan penjajahan yang terjadi di Gaza. Hal serupa juga pernah terjadi waktu Korea Utara dan Korea Selatan konflik. But, kita masih belum tau nih, apakah sampe perlu ada pengerahan militer untuk menerapkan resolusi gencatan senjata di Gaza atau nggak. So yah, kita tunggu aja deh update selanjutnya dari penerapan resolusi ini.

Got it. Anything else I should know?
Kita bener-bener perlu do our part supaya penjajahan di Gaza bisa segera selesai, guys. Soalnya segala bombardir dan berbagai serangan Israel ke Palestina tuh nggak pernah libur. Terus aja mereka ngelakuin genosida di sana. Sekarang ini, total udah lebih dari 18 ribu orang yang terbunuh di Gaza, akibat serangan Israel. Jumlah ini juga udah termasuk lebih dari tujuh ribu anak-anak yang terbunuh serta lebih dari tujuh ribu orang lainnya dilaporkan hilang.

So, seriously. STOP drinking Sbux. They don’t taste good anyway.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.