When Israel’s genocide still continues…
Now, they killed 45 and injured more than 200 refugees in Rafah.
Guys, ulah Israel di Palestina udah biadab banget. Nggak cukup sama lebih dari 36 ribu masyarakat Palestina di Gaza yang udah mereka genosida sejak awal Oktober lalu, Minggu malam kemarin tentara Israel masih aja tancap gas buat lanjutin pembantaian massal mereka di kamp-kamp pengungsi yang ada di wilayah Rafah, Gaza. Dari serangan ini, Israel membakar habis tenda-tenda darurat di Rafah beserta para pengungsi di dalamnya yang kebanyakan berisi perempuan dan anak-anak. Total 45 orang tewas sedangkan lebih dari 200 lainnya terluka.
All eyes on Rafah, tell me.
You got it. Jadi to give you some context, kamu pasti udah tau lah kalo selama lebih dari tujuh bulan ini Israel nggak pernah libur buat ngelakuin genosida di Gaza, Palestina. Dari data yang dirilis Kementerian Gaza disebutin bahwa udah lebih dari 36 ribu masyarakat Palestina yang dibunuh serta lebih dari 81 ribu lainnya luka-luka karena ulah Israel. Para penyintas Palestina yang masih hidup juga diusir dari rumah-rumah mereka serta dipaksa buat tinggal di kamp-kamp pengungsian yang sebelumnya udah ditetapin Israel sebagai safe zone.
Tapi Israel bohong kan?
Iyesss bener banget. Safe zone yang Israel janjiin ke para pengungsi Gaza tuh cuma omong kosong, guys. Soalnya setelah wilayah Rafah yang ada di Gaza selatan dijadikan safe zone dan dihuni sekitar 1,4 juta pengungsi, awal Maret kemarin Israel justru ngerahin pasukan darat, laut, dan udaranya buat menguasai Rafah dan balik mengusir para pengungsi di sana buat pindah ke tempat lain. Padahal as everyone knows, Gaza udah bener-bener nggak punya tempat aman untuk berlindung.
Ngapain sih Israel sampe ke Rafah segala?
Well, kalo alibi klasik Israel sih bilangnya mereka pengen mencari para sandera mereka yang diculik Hamas sekaligus jaringan-jaringan Hamas yang ada di sana. Cuma yha again, alasan ini cuma kamuflase buat terus ngelanjutin genosida mereka ke orang-orang Palestina di sana. Soalnya Minggu malam kemarin ketika para pengungsi di Rafah udah pada tidur, roket dari Israel tiba-tiba aja jatuh di kamp pengungsi Rafah dan membakar banyak banget tenda-tenda darurat beserta orang-orang yang sedang tidur di dalamnya.
Dibakar hidup-hidup???
Iya lho guys :(( Kalo kamu lihat video amatir dari salah satu pengungsi di sana yang baru-baru ini viral banget di sosmed, bisa dilihat tuh kalo para pengungsi di Rafah tuh pada berlarian panik banget buat nyelametin diri. Sebagian ada yang berusaha madamin api yang super gede dengan selang air seadanya serta terlihat juga beberapa mayat yang terbakar sedang berusaha untuk diselamatkan dari api dan reruntuhan bangunan.
OMG :((
Huft, dari statement yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Gaza, disebutkan bahwa ada 45 pengungsi yang tewas yang di antaranya merupakan 23 perempuan, anak-anak, serta para lansia. Nggak cuma itu, sekitar 249 pengungsi di Rafah juga dilaporkan ikut terluka dari serangan ini. Padahal nih di sana tuh udah literally nggak ada rumah sakit yang bisa menampung para korban yang terluka setelah sebelumnya Rumah Sakit Khusus Kuwait di Rafah terpaksa ditutup karena ikut diserang Israel. Selain itu, Rumah Sakit al-Aqsa di Gaza tengah sekarang ini juga akan segera ditutup imbas diblokirnya pasokan bahan bakar oleh Israel di sana.
It's just getting worse :(
Makanya boikotnya juga jangan kendor, sip? As for now, kamu perlu tau nih statement Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang belagak simpati sama apa yang udah doi lakukan di Rafah. Soalnya aki-aki ini justru bilang kalo pihaknya udah melakukan kesalahan tragis dengan membakar dan membunuh para pengungsi yang ada di Rafah. Dalam statement-nya, Netanyahu bilang kalo Israel cuma nargetin Hamas dan samsek nggak nyangka bakal ikut membunuh puluhan pengungsi di sana. In his words, Netanyahu bilang, “Despite our best effort not to harm those not involved, unfortunately a tragic mistake happened last night. We are investigating the case.”
Bokis banget…
Fix, sih. Nah salah satu petinggi penting AS yang nggak mau disebutin namanya juga sempet bilang kalo Israel langsung lapor nih ke AS setelah mereka malah membunuh masyarakat sipil di kamp pengungsian Rafah. Dari pengakuan Israel ke AS sih bilangnya mereka bener-bener mau nargetin roket tersebut ke salah satu markas Hamas di sana. Eh nggak taunya, serangan yang mereka lancarin justru menyulut tangki bahan bakar di dekatnya dan membakar habis kamp-kamp pengungsi di sana.
Terus respon AS gimana?
Nah sampe berita ini ditulis, Presiden AS, Joe Biden diem aja kayak AFK gitu soal masalah ini. Padahal nih, aki-aki ini tuh pernah ngasih peringatan keras ke Israel yang intinya mereka nggak akan bestie-an lagi kalo Israel sampe membunuh para pengungsi yang ada di Rafah. Pas itu Biden bilang, “If they go into Rafah, I’m not supplying the weapons that have been used historically to deal with Rafah, to deal with the cities, that deal with that problem.” But again, omongan para pelaku genosida ini samsek nggak bisa dipercaya.
Tapi pasti ada pihak AS yang ngomong something, rite?
Yoi. Nggak kayak Presiden Biden yang halu, Dewan Keamanan Nasional AS dalam release-nya bilang kalo pihaknya secara aktif terlibat pada serangan memilukan yang terjadi di Rafah pada hari Minggu kemarin. Cuma yha gitu, kayak nggak ada penyesalan banget, Dewan Keamanan Nasional AS malah lanjut bilang, “Israel has a right to go after Hamas, and we understand this strike killed two senior Hamas terrorists.”
I am so done with this so called “negara adidaya”
Ya kan? Jangan beli produk AS lagi fix. Menanggapi serangan ini, Kepala Bantuan PBB, Martin Griffiths justru mengkritik tajam statement Netanyahu soal “kesalahan” yang doi buat. Kata Griffiths, serangan Israel di Rafah kemarin kesalahan tragis melainkan yha another kejahatan perang. “What happened last night was the latest and possibly most cruel abomination," gitu kata Griffiths.
I heard negara-negara Eropa juga pada marah ya?
You heard it right. Kayak Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang secara langsung bilang kalo dirinya marah liat ulah Israel membakar kamp-kamp pengungsian Rafah. Hal yang sama juga disampein salah satu petinggi Uni Eropa, Josep Borrell yang menegaskan bahwa Israel harus banget sesegera mungkin ngelaksanain putusan Mahkamah Internasional untuk menghentikan segala operasi militer Israel di Rafah.
Got it. Anything else I should know?
FYI, setelah kedok kesalahan tragis yang Israel buat dalam serangannya ke kamp pengungsian Rafah kemarin, tanpa rasa bersalah Israel masih aja ngelanjutin berbagai serangan mereka di Rafah, guys. Berbagai alutsista militer macem tank dan drone masih ada di sudut-sudut Rafah sampe sekarang. Hal ini juga di-confirm langsung sama militer Israel yang bilang kalo pihaknya bakal terus melanjutkan operasi militer mereka yang menargetkan Rafah dan wilayah-wilayah lain di Gaza.