Tagar #KaburAjaDulu Ramai di Media Sosial X, Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Land Forum, HUT ke-17 Partai Gerindra, Prekuel Film Legally Blonde

Admin
UTC
24 kali dilihat
0 kali dibagikan


Hello
Wakey wakey! Welcome to another week in February, everybody! Hope you had some great days off, and in case you've missed the news over the weekend, worry no more... 

First stop: the hashtag #KaburAjaDulu that everyone's been considering lately...

Are you considering to leave, too?
Nope, bukan ninggalin pacar, ninggalin kerjaan, atau ninggalin messages unread, tapi ninggalin negeri ini. Yep, kamu pasti sadar kan bahwa banyak hal belakangan ini yang kerasa nggak kondusif? Ekonomi kerasa makin berat, kebijakan pemerintah yang rasanya ga bijak, sampe ketakutan kita akan masa depan yang makin suram. Makanya, di sela-sela situasi yang quite stressful ini, muncul tagar #KaburAjaDulu yang ramai-ramai dibahas di media sosial X, nih. Apa sih maksudnya?

Tell me.
Alright. Kamu pastinya ngeh bahwa belakangan ini, banyak banget carut marut kebijakan pemerintah yang bikin kamu kayak: Ini serius nih 58% warga milih mereka? Yep, mulai dari kenaikan PPN yang mencekik, kebijakan lingkungan yang merusak (food estate, anyone?) efisiensi yang tapinya kok... malah banyak stafsus, sampe yang baru ini terjadi, kebijakan distribusi gas melon yang berubah-ubah. Nah karena udah lelah banget, makanya netizen memunculkan tagar #KaburAjaDulu di media sosial X ini membahas gimana cara kabur buat cari peluang studi atau kerja di luar negeri. Pokoknya kemana aja yang dirasa pasti bakal lebih baik daripada bertahan dan menghadapi kehidupan di Indonesia these days.

 
I see...

Well, emang enggak ada jaminan juga kalau pergi mengadu nasib ke negeri orang semua bakal berjalan mulus-mulus aja, sih. Tapi, naiknya tren dan tagar #KaburAjaDulu jadi semacam ungkapan frustasi para generasi muda soal situasi yang sulit, timpang, juga minimnya opportunities di Indonesia. Lewat medsos juga, kritik disampaikan dalam berbagai bentuk, mulai dari poster, infografis, cuitan, meme, hingga video parodi. Di balik ekspresi kekecewaan yang lucu dan menghibur, banyak yang akhirnya relate dengan situasi saat ini.

 
Jadi kayak, mau kabur ke mana nih?

Ya bebas. Jadi, in a nutshell, tagar ini bahas soal kalo ke negara lain dulu, kita bagusnya ke mana, lalu ngapain, terus tipsnya apa aja, gitu-gitu. Dari tagar itu muncul deh conversation soal jadi imigran di negara orang, tips cara survive, paspor mana yang powerful, bahkan sampe ada yang nge-share foto Pak Presiden Prabowo himself yang sempet #kaburajadulu ke Jordania pas ada issue di tanah air.

I see. Any comments about this trend?
Of course, menurut Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, keputusan buat pergi dan bekerja di luar negeri adalah hak tiap warga negara. Tapi, lebih lanjut, dalam keterangan pers pada Kamis (13/2), Judha menekankan hal itu sah aja buat dilakuin asal lewat prosedur yang legal dan sesuai aturan. Berdasarkan data kasus WNI yang ditangani Kemlu, ada sekitar 67.297 kasus yang mayoritasnya merupakan pelanggaran keimigrasian. Dari situ bisa terlihat bahwa masih banyak WNI yang bekerja di luar negeri tapi nggak melalui jalur yang resmi.

Why does it have to be legal?
Well, jalur resmi ke luar negeri pastinya bakal mastiin tiap WNI terpenuhi hak dan perlindungannya. Bayangin aja kalau misalnya kamu kerja di luar negeri dengan jalur ilegal, bakal susah buat pemerintah buat membantumu kalo ada masalah di kemudian hari. Penting banget buat siapa pun yang berencana kerja di luar negeri buat punya visa kerja, tanda tangan kontrak awal yang jelas, sampai informasi tentang kredibilitas perusahaan yang mempekerjakan. Duh, jangan sampai berakhir jadi korban scamming. Nggak hanya bakal rugi uang tapi tinggi juga risiko terjebak di sindikat kejahatan internasional.

So ironic...
Selain perwakilan Kemlu RI, respon soal tren #KaburAjaDulu juga datang dari Anies Baswedan. Tanggapan Abah Anies soal tren ini cukup bisa jadi perenungan banyak pihak. Dalam postingan Instagram-nya pada Jumat (14/2), abah membahas tentang cara mencintai Indonesia yang menurutnya nggak hanya ketika semua terasa baik-baik aja. Di sisi lain, Pak Anies juga bilang kalau rasa lelah dan kecewa melihat situasi belakangan itu wajar, tapi harus sabar dan nggak boleh menyerah buat terus berusaha mencintai negara kita.

Tapi, seriusan mulai capek nggak sih?
Yep, memang nggak bisa dipungkiri, sih. Tren ini muncul karena orang-orang merasa resah dengan pemberitaan kurang menyenangkan yang muncul silih berganti soal negara kita. Ternyata situasi ini memang bisa memicu brain drain, ketika banyak kaum intelektual dan terampil yang pergi ke luar negeri untuk mengadu nasib di negara orang. Menurut Dosen Psikologi Universitas Sanata Dharma (USD) Jogja, Albertus Harimurti, tren #KaburAjaDulu adalah sesuatu yang rasional dan nggak ada hubungannya sama nasionalisme seseorang. Moreover, kekecewaan dan perasaan marah warga yang terus tertumpuk bisa memicu burn-out juga, gaes.

Terus, apa kata kementerian terkait?
Merespons tren #KaburAjaDulu, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyoriti sisi baik dan positifnya. Katanya sih ya silakan aja kabur, tapi jangan lupa meningkatkan keterampilan sama kemampuannya lebih dulu. Kalo hal itu sudah diupayakan, maka kemungkinan besar pekerja migran asal Indonesia bakal disambut baik dan bisa punya karir yang menjanjikan di luar negeri. Lebih lanjut, KemenP2MI juga berjanji bakal hadir dan membantu masyarakat buat ningkatin kompetensi supaya keinginan bekerja di luar negeri bisa terwujud. Pokoknya harus ada kesadaran buat mendukung kompetensi dan kapasitas diri sebelum benar-benar 'kabur' meninggalkan tanah air.

... Anything else?
Yes, Psikolog Anak, Kak Seto Mulyadi, menyoroti penggunaan istilah #KaburAjaDulu yang sedang ngetren belakangan. Kak Seto bilang kalau penggunaan kata 'dulu' dalam tagar bisa diartikan sementara atau nggak selamanya. Jadi, kak Seto menilai kalau tren ini nggak harus dilihat selalu dari sisi negatif. Selama itu dilakukan dengan cara yang benar, legal, dan berpeluang membawa kesuksesan bagi anak bangsa, maka sah-sah aja. Intinya meski berhadapan dengan situasi yang buruk, upaya untuk bisa tetap kreatif bertahan hidup harus diapresiasi.

Asia Land Forum 2025: The consolidation we all need.

Hashtag: #EqualLandRight #TanahuntukRakyat
Yep, guys, pada gelaran Asia Land Forum (ALF) yang bakal diselenggarakan di 17-21 Februari 2025, Indonesia didapuk jadi tuan rumah acara, nih. Alasan utama pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah berkaitan dengan pemerintahan baru Prabowo-Gibran, dengan harapan bakalan ada peluang kerja sama baru antara organisasi masyarakat sipil sama Pemerintahnya.

Tell me about it. 

Yep, ALF adalah salah satu forum agraria terbesar di Asia. Forum ini dibentuk sebagai wadah bersama buat menangani dan cari solusi buat permasalahan hak atas tanah, konflik agraria, ketimpangan sosial, krisis pangan, ketidakadilan gender, perubahan iklim, dan berbagai tantangan global lain. Nah, tema besar ALF 2025 adalah menjamin hak atas tanah buat masa depan yang adil dan berkelanjutan. Menurut keterangan koordinator International Land Coalition (ILC) di Asia, Anu Verma, perburuan mineral yang terjadi di Asia, termasuk Indonesia meningkatkan investasi tanah yang mengorbankan masyarakat lokal. Lebih lanjut, makin kompetitif pasar global, menciptakan dorongan ekspansi kolonial yang pada akhirnya merugikan masyarakat.

I see, go on…

Alright, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah buat Forum Agraria se-Asia ini nandain kalo masyarakat di Asia percaya sama konsistensi dan pencapaian dari gerakan masyarakat sipil di Indonesia, gaes. Menurut keterangan pers pada Sabtu (15/2), Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika, bakalan ada lebih dari 500 peserta yang terdiri atas perwakilan pemerintah juga organisasi masyarakat sipil dari 14 negara di Asia Tenggara, Asia Tengah, juga Asia Selatan yang akan menghadiri forum ini. Forum yang bakal digelar selama 4 hari ini bakal diawali dengan kunjungan komunitas ke tiga lokasi, yaitu Kasepuhan Jamrud di Lebak, Banten; desa Gunung Anten, Lebak; juga Desa Sukaslamet, Indramayu. Ketiganya adalah lokasi yang mengalami konflik lahan baik dengan pemerintah maupun perusahaan swasta.


What's the importance of this forum?

Lebih lanjut, Dewi menyatakan kalau forum ini jadi momentum penting buat gerakan reforma agraria. Yep, lewat forum inilah komitmen politik pemerintah baru bisa ditagih dan dijadikan reminder bagi semua pihak. Dengan begitu, bakal terwujud percepatan redistribusi tanah juga penyelesaian konflik agraria di Indonesia. Selain itu, reforma agraria yang berasal dari inisiatif dari bawah a.k.a people led initiative juga usaha-usaha penyelesaian konflik di Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA) bakalan jadi terobosan supaya hak rakyat atas tanahnya bisa lebih terjamin di masa depan.

How about the agrarian conflicts in Indonesia?

Okay, sejak Indonesia merdeka, kasus ketimpangan dan konflik agraria malah makin masif. Bisa dibilang kebijakan pemerintah sangat timpak dan nggak memihak ke masyarakat. Gambarannya gini, cuma 1% kelompok yang menguasai hampir 68% tanah juga kekayaan alam di nusantara. More than that, sejak 2015-2024, sedikitnya ada 3.234 kasus konflik agraria yang mencakup sekitar 7,4 juta hektar dan melibatkan 1,8 juta keluarga terdampak. Meanwhile, pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo udah menetapkan kalo Reforma Agraria jadi jalan buat mewujudkan swasembada pangan lewat program perbaikan kesejahteraan petani juga peningkatan produksi bahan pangan di bidang pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan, juga kelautan.

Kayak apa sih rencana pemerintah?

So, pemerintah juga rencananya bakal jadiin reforma agraria buat mewujudkan pemulihan alam, pemerataan ekonomi, pemberantasan kemiskinan, pembangunan pedesaan, sampai penguatan badan usaha koperasi. Menurut Dewi, rancangan buat mencapai itu semua memerlukan keterlibatan rakyat, salah satunya lewat momentum ALF dan cita-citanya buat bergerak bersama mewujudkan reforma agraria. Sedangkan, menurut Direktur Eksekutif Walhi, Zenzi Suhadi, memaknai gelaran ALF 2025 sebagai momen untuk mengkonsolidasi dan perjuangan ekonomi politik negara-negara di Asia dalam kancah geopolitik global. FYI, Asia yang awalnya jadi penyedia bahan mentah sedang beralih ke fase industrialisasi. Nah, di proses atau tahapan inilah rakyat diputus dari sumber penghidupan mereka dan bahkan 'disulap' jadi tenaga kerja murah, gaes.

:(

Well, nggak hanya berdampak ke manusianya aja, industrialisasi yang bersifat ekspansif juga bakal berdampak ke kerusakan lingkungan. Lebih lanjut, Zenzi menyatakan kalau prioritas pemerintahan baru punya kebijakan yang fokus ke isu-isu pro rakyat, seperti nutrisi, pangan, juga perumahan rakyat. Tapi, kalau kebijakan ini nggak dijalankan dengan tepat guna malah bisa mengancam masa depan rakyat. Di sisi lain, Deputi 2 Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Erasmus Cahyadi, ALF 2025 ini penting karena wilayah Asia punya masyarakat yang sangat heterogen, sejalan dengan konflik yang ada di dalamnya.

Gimana tuh penjelasannya?

Yep, heterogenitas sama tingginya konflik dalam masyarakat  juga pastinya berkaitan sama sistem politik pemerintahan nasionalnya, nih. Forum ALF diharapkan bisa jadi ruang buat membahas bersama permasalahan yang dihadapi sama masyarakat adat. Jika pemerintah hadir dalam forum, segala sesuatu bisa dibicarakan dan dicarikan solusi bersama. While, menurut Koordinator Nasional Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP), Imam Hanafi, ALF 2025 bisa jadi wadah saling belajar dan sharing soal upaya masyarakat di banyak negara Asia buat mencapai kedaulatan rakyat atas ruang. Konflik agraria harusnya nggak perlu terjadi jika ada perhatian dan jaminan pemerintah soal pembangunan yang pro rakyat.

I see, anything else?

Yep, menurut Direktur Rimbawan Muda Indonesia (RMI), Wahyu Binara Fernandes, salah satu kunjungan komunitas ke Kasepuhan Jamrud mencontohkan kalau sebenarnya keamanan pangan itu ada. But, sistem pangan nasional ngga ada afirmasi soal itu dan malah banyak bukaan lahan baru buat ditanami sawit. Lebih lanjut, Wahyu menyatakan kalau ada 522 komunitas masyarakat adat yang udah diakui di Kabupaten Lebak, Banten. Tapi, baru ada delapan hutan adat yang diakui pemerintah dengan legal standing yang harus dijelaskan. On the other side, Ahmad Jaetuloh dari Sajogyo Institute, ALF bakal jadi forum buat saling belajar karena meski sudah lewat enam dekade, sampai saat ini belum ada kebijakan komprehensif pemerintah Indonesia yang bisa menyelesaikan berbagai konflik agraria yang terjadi.

 All you need to know about Pidato Presiden Prabowo...

at HUT ke-17 Partai Gerindra.
Ada yang baru ngerayain sweet seventeen-nya, nih. Bukan anak-anak ABG sih yang lagi kita omongin, melainkan Partai Gerakan Indonesia Raya a.k.a Gerindra. Puncak peringatan HUT ke-17 partai Gerindra diselenggarakan pada Sabtu (15/2) bertempat di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Adapun puncak HUT ini dihadiri oleh Sang Ketum Prabowo Subianto himself, mantan presiden Jokowi, dan para pemimpin partai di parlemen. Pokoknya bertabur bintang deh, guys...

Tell me more.
OK. Jadi meski ultahnya dirayain di tanggal 15, sebenarnya partai berlambang kepala burung Garuda ini resmi berusia 17 tahun pada 6 Februari 2025 kemarin. Nah, dalam Rapimnas Gerindra pada Kamis (13/2), Presiden Prabowo Subianto kembali ditunjuk jadi Ketua Umum Partai Gerindra, gaes. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyinggung banyak tema, mulai dari demokrasi hingga ucapan terima kasih ke Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo. Terima kasihnya karena udah sukses mendukung Prabowo buat jadi Presiden ke-8 di Pilpres 2024. Intinya pak presiden bilang makasih soalnya udah didukung sampe bisa jadi Presiden ke-8 RI, gitu, gaes.

Hmmm. Go on..

Alright. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan kalo dari awal pendirian partai, tujuan Gerindra adalah berguna buat rakyat. Semua partai juga tujuannya berjuang buat segenap bangsa dan negara. Lebih lanjut, Presiden Prabowo menilai kalo sistem demokrasi di Indonesia mengacu ke sistem gotong royong. Ya, hal ini bisa ditunjukkan dengan sikap merangkul ke lawan politik supaya bisa bersama-sama berbakti buat rakyat. Pokoknya buat beliau nggak ada lawan politik, yang ada adalah kawan seperjuangan buat membawa negara bangkit dan makmur.

Gimana pandangan si bapak soal oposisi-koalisi?
Yep, buat Presiden Prabowo oposisi punya peran sebagai pengawas. Beliau bilang harus ada kerjasama meski nggak semua bisa masuk ke pemerintahan. Mereka yang nggak masuk ke pemerintahan juga tetap dianggap sebagai patriot bangsa, pengawas, juga pengoreksi pemerintah yang berkuasa. Selain itu, di momen HUT ke-17 Gerindra ini juga, koalisi sama Presiden ke-7, Joko Widodo, mengusung Prabowo buat maju lagi di Pilpres 2029 mendatang.

Chill dulu nggak sih????
Ikr, kesannya kok ya padet banget agendanya, Pilpres 2024 baru kelar beberapa bulan lalu, udah ada obrolan soal Pilpres 2029 aja?? Ya, emang bener kalo koalisi bisa jadi benteng kekuatan politik buat jalanin sebuah negara. Tapi, tentu aja cara ini dinilai bisa banget buat jadi sarana monopoli kekuasaan, nih, gaes. Menurut keterangan Ketua Lembaga Komunikasi dan Informasi Partai Golkar, Dave Laksono, wacana koalisi permanen udah jadi pertimbangan koalisi pemerintahan sejak lama.

Waduh, kayak gimana tuh...
Iya, gaes, di waktu yang bersamaan Dave juga langsung nyangkal kalo potensi monopoli kekuasaan itu bakal terjadi kalo koalisi permanen terwujud. Doi bilang kalo politik sama demokrasi bakal tetap berjalan kaya biasa. Lebih lanjut, kebebasan berpendapat semua pihak nggak ada yang dibatasi. Well, it's kinda off ketika perwakilan dari partai yang punya sejarah berkuasa selama orba yang bilang sih...

Terus ada yang kontra nggak?
Ada, dan pandangan kontra datang dari partai oposisi pemerintahan yaitu PDI-P. Seperti keterangan Jubir PDI-P, Guntur Romli, yang menyebutkan kalo tujuan hadirnya koalisi permanen nggak lain karena ingin melanggengkan monopoli kekuasaan. Kalo benar terbentuk, maka proses bagi-bagi jabatan bakalan berjalan lebih mulus. Intinya sih demokrasi kekuasaan absolut macam itu bakal sangat berbahaya buat negara. Kalau bisa dibilang hal ini seperti mengulang sejarah kelam Orde Baru yang kekuasaannya bahkan lebih kuat dari trias politica (eksekutif, legislatif, juga yudikatif).

Gimana respon partai-partai?
Well, respon dari partai di lingkaran kekuasaan cukup bervariasi. Meski banyak yang pro sama ide koalisi permanen, misalnya Gerindra, PAN, Golkar, sampai Demokrat, tiga partai nonpendukung Prabowo di pilpres (PKB, PKS, dan Nasdem) punya pendapat yang berbeda. Misalnya Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar a.k.a Cak Imin yang berpendapat kalo koalisi permanen bakal memperkuat pemerintahan baru. Meanwhile, Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar Al Habsyi, menyatakan ada peluang kalo PKS bakal mendukung Presiden Prabowo buat maju putaran kedua di Pilpres 2029. Sebaliknya, Partai Nasdem melihat wacana koalisi parlemen buat Pilpres 2029 masih terlalu dini.


Any interesting scenes there?
Yep, di HUT ke-17 Partai Gerindra, banyak puja-puji antara Presiden yang berkuasa dengan tokoh presiden-presiden terdahulu. Kehadiran Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, nggak hanya ucapan terima kasih, Presiden Prabowo bahkan menyerukan 'Hidup Jokowi!' dari atas podium. Sebaliknya, Jokowi juga menyatakan kalau Prabowo adalah presiden yang sangat kuat dan nggak ada yang berani mengkritik, malah banyak kritiknya beralih ke Jokowi. Nggak ketinggalan, Presiden Prabowo juga menyinggung jasa besar Presiden ke-5 RI dan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang tak bisa menghadiri undangan karena sedang menunaikan Umrah ke tanah suci.

I see. Anything else?
Yes, dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengklaim ada sekitar 15 megaproyek bernilai miliaran dolar AS di 2025 yang berjalan tanpa investasi asing. Hal ini disebut sesuai sama cita-cita Bung Karno buat jadi negara berdikari. Selain itu, salah satu kebijakan baru Presiden Prabowo yang jadi angin segar buat para pekerja korban PHK adalah pemberian insentif Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebesar 60% untuk 6 bulan berdasarkan PP Nomor 6 Tahun 2025. In the end, Prabowo minta agar nggak dicalonkan Pilpres lagi kalo programnya di periode pertama nggak berhasil. Pak presiden sih bilangnya malu kalo sampai mengecewakan rakyat... 

Now, if you've been inspired by Elle Woods from Legally Blonde...

Everybody meet Lexi Minetree!
Guys, siapa nih yang masih inget sama karakter Elle Woods dari film Legally Blonde? Seri film box office ini pertama kali rilis di 2001, diikuti sekuelnya di 2003. Di Mei 2024 lalu, Reese Witherspoon a.k.a the OG 'Elle Woods' spilled the tea soal rencana produksi serial prekuel Legally Blonde. Nah, serial yang nantinya berjudul 'Elle' ini bakal ngebahas soal masa muda seorang Elle Woods semasa sekolah. Pada garapan ini, Reese bakal jadi produser dan bekerja sama bareng Laura Kittrell sebagai showrunner-nya. Nah yang bikin excited, Reese baru aja ngumumin aktris berbakat yang bakal memerankan sosok Elle Woods muda di proyek prekuel Legally Blonde tadi, yakni Lexi Minetree. Melalui unggahan media sosial pada Kamis (13/2), Reese menampilkan cuplikan video yang nunjukkin proses ketika memanggil Lexi buat nyampein langsung keputusan lolosnya aktris muda berusia 24 tahun itu buat meranin karakter  Elle Woods.

Lexi nggak bisa menutupi kebahagiaan dan keharuannya setelah diumumkan terpilih memerankan Elle Woods. Pada saat bersamaan, Lexi meminta izin buat menelepon sang Ibu yang tengah bekerja sebagai seorang akuntan. Kabar bahagia disampaikan dengan penuh excitement. Pada unggahan di akun official Instagramnya, Lexi mengucap syukur karena terpilih sebagai pemeran Elle Woods. Not only that, Lexi juga bilang makasih ke keluarga dan semua pihak yang terlibat dalam kariernya, termasuk Reese Witherspoon yang disebutnya sudah mau menyerahkan peran 'Elle Woods' kepadanya. Seperti apa prekuel dari series tersukses tahun 2001 ini? Series 'Elle' dijadwalkan bakal tayang di Prime Video pada 2025 ini. Sabar ya gaes nunggu seriesnya!

"Sudah waktunya bertaubat,"
Gitu guys komentar dari pengacara kondang Hotman Paris terkait sanksi etik berupa pemberhentian tetap dari Kongres Advokat Indonesia (KAI) terhadap lawannya di pengadilan, pengacara Razman Nasution. Jadi dalam video yang viral beredar, tampak di persidangan, Razman yang ngga setuju dengan putusan hakim untuk menggelar sidang secara tertutup langsung nyamperin Bang Hotman. Doi tampak ga terima terus nunjuk-nunjuk sambil megang bahu. Hal inipun jelas-jelas dianggap sebagai pelanggaran etik di kalangan pengacara dan doi langsung mendapatkan sanksi tegas.

When you finally arrived at the office on time on a Monday morning...

Announcement

Thanks to Someone, Bimzz, and Aulany for buying us coffee today :)

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here.  Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

We know, we know, you're obsessed with nails. So read this.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.