Who is being hunted down for crimes against humanity?
Israeli and Hamas leaders.
Yep, baru aja terjadi kejadian yang bakal sangat berpengaruh sama keberlanjutan aksi genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza yang dilakukan sejak Oktober lalu in a broad daylight. Karena baru aja nih, Senin kemarin Jaksa Mahkamah Pidana Internasional aka International Criminal Court aka ICC menerbitkan surat perintah penangkapan buat beberapa petinggi Israel dan Hamas terkait aksi genosida yang tengah terjadi di Gaza.
Really? What does it say?
Well, dalam surat perintah ini, pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar sampe Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dinilai bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kemanusiaan yang terjadi di Gaza sejak awal Oktober lalu. Selain keduanya, ada beberapa nama lain yang juga diperintahkan untuk ditangkap yakni Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, dan panglima militer Mohammed Deif.
Wait, how did we get here?
Jadi, ofc kamu tahu bahwa sejak 7 Oktober lalu, Israel melakukan aksi genosida terhadap warga Gaza dengan sangat indiscriminate. Artinya mau anak-anak, orang tua, perempuan, Hamas atau bukan semuanya warga sipil Gaza mereka bantai. Korban jiwanya sendiri udah mencapai lebih dari 30.000 orang di Gaza dan hampir seluruh populasi Gaza yang berjumlah 1,8 juta orang jadi pengungsi.
Terus...
Adapun serangan ini, kalo dari argumennya Israel sih, dilakukan dengan dalih pembelaan atas ‘surprise attack’ yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober itu. Jadi waktu itu, lagi ada konser musik di wilayah Israel yang emang berdekatan dengan Gaza. Kemudian Hamas melakukan serangan ke area Israel dengan rudal dan melancarkan penyerangan darat terhadap para concert goers. Disebutkan ada sekitar seribuan orang warga Israel yang tewas akibat serangan ini, dan sekitar 250 orang yang ditawan. Nah dengan alasan nyari para tawanan inilah, si Israel gila menyerang berbagai lokasi di Gaza, dari mulai perumahan sampe rumah sakit. Semua mereka bilang tempat sembunyi Hamas dan ada tawanannya. Ya tapi itu, banyak banget yang ga terbukti.
Tapi kayak... ribuan vs 30ribu yang tewas 😢
Ya emang sangat ga berimbang. Makanya selain Biden dan negara-negara Barat yang double standard belain Israel terus, most of us melihat aksi serangan Israel ini sebagai kejahatan kemanusiaan. Makanya banyak aksi protes, solidaritas, hingga berbagai kecaman terhadap Israel datang bahkan langsung dari organisasi legit macem UN. Tapi gitu guys, semua mental karena Israel di-backing banget sama Amerika Serikat.
Ngeselin banget.
Yes, but they only can do so much. Karena begitu banyaknya desakan dan protes terhadap pembelaan Biden dkk, ditambah juga kondisi di Gaza yang dire banget, akhirnya mulai banyak lembaga maupun world leaders yang speak up bahwa kelakukan Israel nih sakjiw banget. Terakhir ya itu, Jaksa ICC mengajukan surat perintah penangkapan buat beberapa petinggi Israel dan Hamas, termasuk, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Serius??
Yha serius dong. Hal ini disampaikan langsung pada awal minggu ini oleh Jaksa ICC, Karim Khan yang bilang kalo pihaknya udah punya bukti yang kuat buat meminta tanggung jawab Netanyahu cs atas segala kejahatan kemanusiaan yang udah Israel lakukan di Gaza. Dalam beberapa poin yang Jaksa Khan sampaikan, beliau nge-mention soal pembunuhan dan penganiayaan yang disengaja, membuat warga sipil kelaparan, sampe sengaja mengarahkan berbagai serangan militer ke penduduk sipil.
Selain Netanyahu ada siapa lagi?
Masih ada banyak, guys. Kalo dari pihak Israel sih, masih ada nama Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant yang ikut di-mention dalam surat perintah penangkapan ini. Terus jaksa ICC juga menargetkan para pemimpin Hamas kayak Kepala Hamas di Gaza Yahya Sinwar, Panglima Militer Hamas Mohammed Diab Ibrahim Al-Masri alias Deif, serta Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh. Di situ mereka bertiga dinilai udah melakukan berbagai tindakan kejahatan perang macem pembunuhan, penyanderaan, sampe penyiksaan.
Emang ICC punya power sekuat itu?
Namanya aja Mahkamah Pidana Internasional, ofc tugas mereka yha menyidangkan kasus-kasus pidana soal perang, kemanusiaan, dan genosida. Sesuai prosedur yang ada di sana, setelah jaksa mengajukan surat perintah penangkapan ini, para hakim ICC bakal langsung menyelidiki tiap bukti atas segala tuduhan yang Jaksa ICC tuntut ke para petinggi Israel dan Hamas. Biasanya sih perlu beberapa pekan bahkan bulan buat menyelidiki kasus-kasus kek gini. Nah kalo para Hakim ICC menerima pengajuan surat penangkapan, nasib Netanyahu cs para petinggi Hamas bakal sama kayak Presiden Rusia, Vladimir Putin yang juga udah punya surat perintah penangkapan dari ICC atas perang Rusia-Ukraina.
Terus Netanyahu bete dong?
Bukan lagi. Si paling playing victim ini langsung menggelar konferensi pers dan bilang bahwa perintah penangkapan ini menjijikan dan emang mereka benci aja sama Yahudi aka antisemit. Netanyahu juga bilang bahwa dia jijik banget disamain sama Hamas yang membunuh, menyandera dan menyiksa orang (emang u enggaaa?) dan dia juga menegaskan bahwa tentara Israel cuma membela diri dari kekejaman Hamas.
Emosi pagi-pagi.
Pastinya. Nah tapi kayak yang udah disebutin sebelumnya, selain dari pihak Israel, perintah penangkapan ini juga dikenakan pada para petinggi Hamas. Nah atas perintah ini, Hamas juga ga hepi, guys. Mereka minta perintah penangkapan ini di-cancel, karena hal itu sama aja dengan menyamakan korban dengan algojo dalam genosida yang terjadi di Gaza. Selain itu, mereka juga bilang bahwa perintah penangkapan atas Netanyahu ni udah "telat" selama tujuh bulan.
Selain keduanya, ada komentar?
Oh tentu ada. Si aki-aki gajels Joe Biden langsung ngamuk ges pas tau Netanyahu dijatuhkan status ini sama ICC. Dia menegaskan bahwa Israel cuma "membela diri" dan pihaknya bakal terus membela Israel. Meanwhile, yang rada beda adalah Pemerintah Prancis yang justru menyampaikan dukungannya atas keputusan jaksa ICC. Dalam keterangan resmi dari kemlu-nya, Prancis bilang bahwa mereka udah "ngingetin" berkali-kali soal konsekuensi dari pelanggaran HAM, khususnya yang dilakukan dengan membunuh banyak warga sipil. Hal yang sama kurleb juga dilakuin Kemenlu Jerman yang bilang kalo pihaknya bakal menghormati segala independensi dan prosedur ICC.
Ahh I got it, anything else?
Well, Pakar Hukum Internasional Israel, Yuval Shany justru melihat pengajuan surat perintah penangkapan oleh Jaksa ICC bakal berpengaruh pada posisi Netanyahu yang kian sulit di warganya sendiri. Yep, di satu sisi, warga Israel udah ga sabar lagi sama Netanyahu yang belum juga bisa mengembalikan para sandera, tapi di sisi lain, perangnya juga ga kunjung selesai dan nama Israel makin buruk di muka internasional.