Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
What’s dry-er than your dad’s jokes?
Amazon river, South America.
Yep, sedih guys. Karena sungai Amazon yang jadi sungai terpanjang di dunia kini lagi nggak baik-baik aja nih. Soalnya sejak minggu lalu, sungai yang membelah Brazil dan Peru ini tuh dilaporkan lagi berada di kondisi paling surut aka kering dalam lebih dari satu abad terakhir. Hal ini tentu berdampak buruk buat ratusan ribu orang yang hidup di sepanjang sungai Amazon serta ekosistem hutan yang ada di sana. Hiks.
Tell me what happened.
Sure. Kamu pasti tahu dong sama yang namanya sungai Amazon. At least kamu juga pasti pernah denger nama sungai ini dari beberapa latar film macem Anaconda atau Jungle Cruise-nya Dwayne Johnson. Yep, sungai Amazon emang se-hype itu buat jadi latar film, guys. But siapa yang sangka, kekeringan yang lagi terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini di sekitar Amerika Selatan udah bikin debit air sungai Amazon turun ke titik terendah sejak pencatatan ketinggian air dimulai pada 121 tahun yang lalu.
Sekering itu?
Yep. Misalnya aja, pelabuhan Manaus, Brazil yang jadi kota terpadat di kawasan sungai Amazon tuh cuma mencatat aliran air setinggi 13,59 meter aja di awal pekan lalu. Padahal di hari yang sama pada tahun lalu, aliran sungai di sana tuh tercatat mencapai 17,60 meter. Jumlah ini jadi rekor aliran terendah sungai Amazon sejak mulai dilakukan pencatatan pada tahun 1902.
Lho kok bisa?
Well kalau kata pemerintah Brazil sih, curah hujan di beberapa wilayah sungai Amazon tuh emang lagi dikit banget, guys. Dari bulan Juli sampai September kemarin, beberapa wilayah di sungai Amazon tuh punya curah hujan paling sedikit sejak tahun 1980. Makanya nggak heran dong kalau udah beberapa bulan ini nggak ada hujan sama sekali di sana. Kementerian Ilmu Pengetahuan Brazil juga bilang kalau cuaca ekstrem yang terjadi di sana tuh ada hubungannya sama fenomena iklim El Nino.
Lagi-lagi El Nino.
Iya, guys. Anyway buat yang belum tahu, El Nino ini tuh merupakan pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal gitu. Nah fenomena ini yang dinilai sama Kementerian Ilmu Pengetahuan Brazil jadi faktor munculnya cuaca ekstrem berupa kemarau yang berkepanjangan di sekitar sungai Amazon. Lebih jauh, lembaga yang sama juga memprediksi kalau kemarau berkepanjangan ini bakal berlangsung sampai bulan Desember di mana dampak El Nino diperkirakan mencapai puncaknya.
So, what’s the impact?
Well, salah satu yang paling parah sih dengan adanya temuan lebih dari 100 lumba-lumba yang mati di danau Tefe, Brasil yang masih berada di sekitar aliran sungai Amazon. Peristiwa ini tuh terjadi pada akhir bulan September kemarin di mana ratusan lumba-lumba diperkirakan mati karena tingginya suhu danau yang mencapai lebih dari 39 derajat celcius. Suhu ini juga jadi rekor tertinggi suhu di danau Tefe yang terjadi di tengah cuaca ekstrem kekeringan berkepanjangan di wilayah tersebut.
OMG:((
Sedih banget emang. Tapi emang cuaca ekstrem dan turunnya aliran air di sungai Amazon ini nggak berdampak ke lumba-lumba doang. Lebih jauh, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai ini juga ikut terdampak parah, guys. Di pelabuhan Manaus aja, ada sekitar 481.000 masyarakat yang kekurangan air bersih karena cuaca ekstrem ini. Mata pencaharian mereka sebagai nelayan juga ikut terganggu karena kapal-kapal yang terdampar hasil dari surutnya aliran sungai Amazon.
Emang pemerintah sana nggak ada yang mau bantu?
Well, kalau soal itu, bantuan justru lebih banyak didapat dari para Lembaga Swadaya Masyarakat aka LSM setempat, guys. Berbagai LSM di Brazil udah mulai mengirimkan pasokan makanan dan minuman ke desa-desa di sekitar aliran sungai Amazon. Tapi yha gitu, karena sebagian besar aliran sungai Amazon sekarang ini lagi surut dan beberapa bahkan sampai kering, upaya distribusi bantuan juga jadi terkendala. Eventually, sebagian besar distribusi bantuan dari LSM dilakukan menggunakan traktor dan berjalan kaki.
Sad 🙁 anything else I should know?
Sad 🙁 anything else I should know?
FYI, cuaca ekstrem yang melanda Amerika Selatan juga berdampak ke salah satu desa terapung yang berada di danau Puraquequara, Brazil yang juga masih di sekitar aliran sungai Amazon. Desa terapung ini sekarang terdampar karena nggak adanya aliran air yang menggenangi danau tersebut. Mereka ini tuh begitu terisolasi dan terpaksa menggali sumur di dasar danau buat mendapatkan air.