When the economy is not so good....
Meet: Sritex
Si Raksasa Tekstil yang Sekarang Pailit.
Huft. Ekonomi emang lagi down sekarang ygy. Yang kerja pada kena PHK, yang usaha pada merugi, utang di mana-mana, dll. Bahkan, perusahaan raksasa yang udah gede dan kita pikir settle aja, pada akhirnya nggak bisa survive. Yep, we’re talking about perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk, aka Sritex. Pada Rabu minggu lalu, tepatnya (23/10/2024,. PT Sritex resmi dinyatakan pailit. Gara-gara pailit, pemerintah pun turun tangan untuk menyelamatkan perusahaan raksasa tersebut.
Background pls.
You got it. So now, everybody meet: PT Sritex, perusahaan tekstil yang udah berdiri sejak 1966 lalu. Definisi from nothing to something sih, awalnya Sritex ini dagang eceran di pasar, sampe akhirnya jadi perseroan terbatas pada 1978. Dari situ growth-nya Sritex gila banget, guys. Sampe ekspor, bikinin seragam buat NATO, dan sukses menjangkau pasar di lebih dari 100 negara di dunia. Krisis Moneter ‘98? Mereka survive. Bahkan di 2000-an awal, growth-nya udah makin gila di mana sahamnya masuk Bursa Efek dengan obligasi global senilai US$150 juta.
Wow…
Dari sini everything seems great kan? Tapi namanya roda itu berputar ygy. Di 2020, waktu pandemi Covid-19, like any other companies, stabilitas Sritex juga tergoncang di situ. Iya, karena semua penjualan terjun bebas kan. Terus, keadaan di Sritex terus tambah parah gara-gara kondisi geopolitik yang bikin ekspor mereka jadi terhambat. Not to mention product China juga mulai banyak masuk. Produk China yang dijual dengan harga murah itu jadi faktor Sritex mulai ditinggalkan, guys. Omzet nggak ada masuk, tapi operasional harus tetap jalan. Ya jalan ninjanya…. ngutang ke bank.
HMMMM….
Nggak tanggung-tanggung, dari 2020 sampai saat ini, Sritex ini diketahui udah ngutang ke 28 bank! Ada bank dalam negeri kayak BCA, BNI, Bank Muamalat, Bank DKI, Danamon, dsb. Dan ada juga bank-bank luar negeri kayak Bank of India, Bank of China, Deustche Bank, dsb. Totalnya? Per Juni 2024 ini, utang mereka mencapai Rp25 triliun. Nggak sebanding banget sama nilai asetnya yang sejumlah…. Rp9 triliun.
BUSET
We know riteee. Tapi masalah utang piutang Sritex nggak cuma sampe di bank aja. Sritex juga diketahui ngutang ke salah satu perusahaan manufaktur namanya PT Indo Bharat Rayon. Udah tuh, ngutang sana-sini sampe di titik si Sritex ini nggak sanggup lagi bayar utang. Hal ini kemudian juga ke-notice sama PT Indo Bharat Rayon, gengs. Mereka kayak, "Punya duit nggak? Bisa bayar nggak? Hah? Enggak? Yaudah, kita ambil jalan ini." Yep, Akhirnya, 2 September 2024 lalu, Indo Bharat Rayon akhirnya menggugat Sritex biar pailit ke PN Niaga Kota Semarang, Jawa Tengah.
Terus terus?
Hasilnya, keluar minggu lalu, tepatnya Rabu (23/10/2024). PN Niaga Semarang akhirnya memutuskan PT Sri Rejeki Isman Tbk ini resmi pailit. Dalam amar putusannya, legit tertulis gini: “Menyatakan bahwa para termohon (termasuk Sritex) pailit dengan segala akibat hukumnya." Nah, yang jadi masalah adalah, gara-gara pailit, ruang gerak operasionalnya Sritex ini jadi sangat amat terbatas, gengs. Meanwhile, mereka punya 50 ribu pekerja di situ.
Terus nasib mereka gimana???
Sadly, 50 ribu karyawan Sritex terancam PHK. PHK tanpa pesangon bahkan! Hal ini kemudian jadi concern pemerintah dong. Nggak tanggung-tanggung, menyikapi hal ini, Presiden Prabowo Subianto disebut udah kasih instruksi ke empat kementerian untuk menyelamatkan PT Sritex. Empat kementerian dimaksud antara lain: Kementerian Perindustrian, Kementerian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Ketenagakerjaan.
And then….
Nah dari situ, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer langsung take action datang langsung ke pabriknya Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin kemaren (28/10/2024). Adapun dalam kunjungannya kemaren, Pak Noel ngeliat langsung tuh buruh di sana masih pada semangat kerja, meskipun company-nya udah pailit. In his words, Pak Noel bahkan bilang, “Semangat kawan-kawan buruh ternyata sangat luar biasa. Masih punya sense of belonging terhadap perusahaan."
See how much they love the company….
We know, we know. Makanya dari pihak Sritex sendiri, menyikapi putusan pailit ini, sekarang lagi ngajuin kasasi ke Mahkamah Agung, guys. Iya, disampaikan oleh Presiden Direktur PT Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, company-nya itu lagi ngajuin kasasi ke tingkat MA di mana pihaknya berharap putusan pailit ini bisa dicabut, atau dibatalkan. Sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan apapun sih dari Mahkamah Agung. Just wait and see, deh ya.
Got it. Wrap it up pls…
Sure. Setelah gonjang-ganjing segala drama per-pailit-an ini, mari kita bahas apa sih exit plan yang available buat PT Sritex? Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara, Rustadi, Sritex punya dua opsi di sini, guys. Opsi ini yaa bisa jalan kalau pemerintah emang serius mau bantuin mereka ygy. Pertama, kata Rustadi ya utang-utangnya Sritex itu di-take over sama pemerintah, gengs. Termasuk aset yang ada juga di-take over dulu. Kalau udah settle semua, baru bisa jadiin Sritex BUMN baru. Nah, kedua, ya pemerintah pinjemin duit ke Sritex buat lunasin utang-utang itu. Tapi ini perintilannya kudu diperhatiin banget detail, termasuk skema pengembaliannya ntar gimana juga harus jelas.