When too much social media could affect your eating habits...
What is ideal?
Guys, hidup tanpa sosial media may seem impossible for now. Everything is easily exposed and connected through that, right? Tapi, ternyata kebiasaan berlebihan menggunakan sosmed bisa memicu gangguan makan pada anak-anak dan remaja, loh. Sebuah penelitian pada 2023, nunjukin kalo remaja yang ngehabisin banyak waktu online di media sosial punya risiko lebih tinggi mengalami gejala gangguan makan. Hal ini karena media sosial dan segala konten yang ada di dalamnya emang bakal sangat mudah memengaruhi anak-anak dan remaja. Mereka secara nggak langsung bakal terpapar konsep perbandingan tentang apa yang dianggap ideal, termasuk dalam bentuk badan. Hal ini kemudian memicu munculnya sikap impulsif ketika menyikapi realita kehidupan. Ga cuma sampai situ, tapi belakangan ini emang makin banyak influencer yang dibayar buat promosiin produk penurun berat badan. Meski micro, jika konten itu terpapar ke anak-anak dan remaja sepanjang waktu maka hal ini bisa berdampak ke mindset dan cara pandang mereka soal standar ideal tubuh itu sendiri. Dorongan buat terlihat ideal di mata orang lain bisa memicu gejala stres dan kecemasan berlebihan pada remaja. Even though, banyak poin-poin negatif tentang pengaruh media sosial bagi remaja dan anak-anak, nyatanya lewat media itulah anak-anak belajar melihat keberagaman dan menyikapinya. Jadi yah intinya, perlu komunikasi terbuka dan quality time antara orang dewasa dan anak-anak di rumah untuk mengurangi risiko munculnya gangguan makan di kemudian hari.