Situasi Banjir di Jabodetabek

Admin
UTC
10 kali dilihat
0 kali dibagikan

All updates on the current situation of Banjir Jabodetabek...

That's really concerning.
Iya nih guys, sejak merendam wilayah Jabodetabek dari Hari Minggu (2/3) lalu, hingga kemarin, totalnya masih ada 89 RT di Jakarta yang masih terendam banjir. Selain itu, ada sekitar 4.258 orang masyarakat yang mengungsi karena masih ada 119 RT yang terendam. Adapun RT terendam ini tersebar 15 RT di Jakarta Barat, dua RT di Jakarta Pusat, 46 RT di Jakarta Selatan dan 56 RT di Jakarta Timur.

OK terus...

Terkait kondisi ini, Kepala pusat data dan informasi BPBD Jakarta, Muhamad Yohan menjelaskan bahwa hingga Selasa (4/3) malam, ada sekitar 20 titik pengungsian yang jadi naungan sementara para warga terdampak banjir. Para pengungsi mayoritas ditampung di bangunan sekolah, rumah ibadah, kantor kelurahan, juga Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Nggak hanya di Jakarta, banjir yang menggenangi Bogor, Bekasi, dan Tangerang juga membuat warga harus mengungsi.

Itu juga w mau tau...
Alright. Berdasarkan data BPBD Kota Bekasi, ada 20 titik banjir di tujuh kecamatan, yaitu Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Kecamatan Rawalumbu. Banjir terparah terjadi di Jatiasih dengan ketinggian air berkisar antara 1,2 - 3 meter. Meanwhile di Bogor, bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang terjadi di 20 kecamatan. Bahkan di Kabupaten Bogor, sejumlah jembatan putus akibat terjangan banjir. Pihak BNPB setempat juga udah koordinasi dengan pemerintah setempat dan TNI AD untuk membangun jembatan sementara untuk akses warga.

Gimana proses evakuasi warga?
Masih berjalan, guys. Polri sampe mengerahkan ratusan Korps Brimob buat mastiin keamanan warga dan distribusi bantuan lancar di wilayah Jabodetabek. Menurut Kepala Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Kakorpolairud) Baharkam Polri, Irjen Yassin Kosasih, pihaknya udah menyiagakan perlengkapan SAR kayak perahu karet, pelampung, dan alat evakuasi lain untuk mengevakuasi warga. Sejauh ini, personel yang terlibat dalam evakuasi korban banjir berasal dari berbagai satuan, baik Brimob, Sabhara, sampai Lantas. Tak hanya evakuasi, Polri juga memastikan keamanan lingkungan dengan patroli malam yang dilakukan oleh Sabhara.

Nice...

Selain itu, BNPB juga saat ini tengah melakukan operasi modifikasi cuaca. Dengan langkah ini, diharapkan bakal terjadi peralihan potensi hujan di wilayah Jabodertabek yang terdampak banjir ke area yang lebih aman. So far, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto bilang bahwa per kemarin, cuaca udah membaik karena efek modifikasi tadi. Meski begitu, modifikasi-nya bakal terus dilakukan sampai tanggal 11 Maret, di mana pada tanggal itu, diprediksi bakal terjadi curah hujan ekstrem.


AAAAAAAA...

Tenang guys, kita berdoa aja semoga si modifikasi ini lancar yah. FYI, menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, operasi modifikasi besok bakal fokus di wilayah Jawa Barat. Hal ini nggak lepas dari faktor kontur wilayah, di mana hujan yang turun di Jawa Barat bakal mengalir ke hilir dan jadi sumber banjir di Jakarta. Lewat operasi modifikasi cuaca ini, BMKG bakal menurunkan awan-awan hujan ke laut atau waduk supaya nggak bikin banjir di daratan. Selebihnya, Dwikorita meminta masyarakat buat lebih waspada dan siaga menyikapi menurunnya intensitas hujan beberapa hari ke depan. BMKG telah memprediksi bahwa akan ada cuaca ekstrem pada Selasa (11/3) depan.


How has the government responded so far?
Well, dalam keterangan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, Presiden Prabowo udah monitor terus kejadian ini, guys. Intinya ya, Presiden minta semua pihak koordinasi sama BNPB supaya banjir di semua daerah segera ditangani. Wamen PU juga bilang bahwa intensitas hujan yang tinggi jadi faktor penyebab bencana banjir bisa terjadi di wilayah Jabodetabek.

Nyalahin hujan mulu dah...

Well, while curah hujan tinggi emang bisa menyebabkan banjir, tapi jangan lupa bahwa hal ini bisa diantisipasi banget kok, tentunya dengan tata ruang kota yang baik. Yep, menurut pengamat kebijakan publik Agus Pambagio penyebab banjir ini ga lain karena adanya pelanggaran tata ruang dan alih fungsi lahan di dataran tinggi Bogor yang memicu kerusakan alam. Selain itu, kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah ke sungai juga menyebabkan bencana banjir makin parah. Menurutnya meski sudah ada peraturan dan undang-undang, tetap saja terjadi pelanggaran. Selain itu, makin banyaknya penduduk yang nggak dibarengi dengan kualitas SDM yang nggak aware sama lingkungan juga jadi pemicu.

I see. Anything else?
Yes. Kamu juga harus tahu guys Wakil Presiden, Gibran Rakabuming kemarin (5/3) baru aja mengunjungi lokasi banjir di Perum Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi. Dalam kunjungannya itu, Gibran juga meminta supaya kebutuhan makanan dan layanan kesehatan buat korban terdampak banjir di posko mendapatkan perhatian lebih mengingat bencana ini terjadi di Bulan Ramadan. Selain itu, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mencuri perhatian netizen karena menginap di hotel bersama sang istri padahal di daerahnya lagi banjir parah. Tapi, Pak Walkot berdalih kalau keputusan buat menginap di hotel gara-gara lokasi hotelnya yang strategis buat mantau banjir.

Well, tetep aja bad move, Pak Walkot... 

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.