Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
Who’s singing “Welcome to New York”?
Bruh seriously, I am a Swiftie???
Yep, Taylor Swift. But also, The United Nations General Assembly aka UNGA. Jadi emang guys, September ini lagi banyak banget agenda internasional para pemimpin negara-negara di dunia. Setelah awal bulan kemarin KTT G2O udah berlangsung di India, sebelumnya lagi KTT ASEAN di JKT, awal pekan ini, giliran Sidang Majelis Umum PBB ke-78 diselenggarakan di Manhattan, New York, Amerika Serikat. Agenda yang lebih dikenal masyarakat internasional sebagai UNGA ini tuh direncanakan bakal berlangsung sejak 18 sampai 26 September mendatang.
So, this is International Relations 101 for me…
Airite. Jadi Selasa kemarin tuh jadi hari pertama diselenggarakannya UNGA ke-78 ini. Sidang ini dibuka langsung sama Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. Dalam pidato pembukanya, Guterres berfokus pada ketegangan geopolitik yang sebagian besar dipicu oleh perang di Ukraina. Lebih jauh, Sekjen PBB ini juga mengindikasikan adanya multi-polar world baru yang sedang terbentuk dan makin meningkatkan ketegangan di berbagai penjuru dunia.
Terus…
Nah selain Guterres, satu sosok yang juga stole all the highlights adalah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy yang untuk pertama kalinya hadir secara langsung di UNGA sejak sejak Rusia menginvasi negaranya tahun 2022 lalu. Dalam pidatonya di hadapan para world leaders, Zelenskyy meminta supaya dunia internasional jangan kasih kendor nih ke Rusia. Hal ini karena Rusia udah melakukan tindakan terorisme, genosida, dan bahkan menggunakan sumber makanan dan energi untuk bikin dunia makin kacau. Zelenskyy juga mentioned soal tindakan tentara Rusia yang ‘menculik’ anak-anak Ukraina untuk dibawa ke Rusia.
WOW.
Iya guys, emang sebenernya tuduhan inilah yang jadi dasar Mahkamah Internasional menerbitkan perintah penangkapan buat Putin, yang bikin doi rada susah ke mana-mana sekarang ini. Pihak Rusia sendiri mengakui bahwa mereka emang meng-‘amankan’ beberapa anak-anak Ukraina untuk kemudian diurus sama keluarga Rusia, dan bahkan sampe dikasih paspor segala. Makanya menurut Zelenskyy, dengan segala kebiadaban ini, kalo Rusia didiemin, maka bisa aja pas UNGA tahun depan, kursi-kursi para delegasi tuh kosong karena negaranya diserang Rusia.
Wow terus apa lagi?
Banyak, guys. Dengan waktu pidato yang dibatasi cuma 15 menit, Zelensky begitu vokal menentang invasi Rusia di negaranya. Bahkan dirinya juga nggak segan memperingatkan negara-negara lain yang punya kerja sama dengan Putin bahwa tu orang bahaya banget. Zelensky mencontohkan tewasnya pemimpin Wagner Troops, Yevgeny Prigozhin bulan lalu. Iya guys, jadi Prighozin ini awalnya bestie-nya Putin banget. Namun kemudian terjadi drama-drama yang bikin Putin marah, Prighozin mengasingkan diri ke Belarus, dan bulan lalu, doi meninggal misterius dong dalam kecelakaan pesawat terbang. Siapa yang ngga serem coba? Full on the news here.
Serem 🙁
Well, setelah melakukan pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Zelensky terus mencari dukungan dari negara-negara lain. Salah satunya adalah dari mantan Presiden US, Donald Trump. As we all know, Donald Trump bakal mencalonkan diri lagi kan di pemilu Amerika Serikat tahun depan. Makanya nih Zelenskyy pengen tahu rencana perdamaian buat perang Rusia-Ukraina dari Donald Trump tuh kek mana. Secara kan US ini jadi sohib paling berpengaruh untuk Ukraina.
Anything else from President Zelenskyy?
Yep, nampaknya Ukraina dan sekutunya ini lagi berusaha banget menarik atensi negara-negara di Selatan untuk ikut aware soal perang Rusia-Ukraina. As we all know, banyak negara di Afrika dan Asia tuh nggak mau ikut-ikutan dalam urusan Rusia-Ukraina ini *looking at you, Indonesia??*. Kebanyakan negara di sana tuh cuma berharap perang bisa segera diakhiri, meskipun opsinya Ukraina yang menyerah. Makanya Negara Blok Barat ini tuh terus menegaskan kalau perang ini tuh bukan soal keamanan di Eropa, tetapi juga ikut mempengaruhi krisis dunia.
Let’s talk about global economy.
Got it, now wrap it up please.
Let’s talk about global economy.
Sure. We believe you know about ‘sustainable development goals’ aka SDGs, rite? Yep, ke-17 tujuan berkelanjutan ini tuh udah disepakati oleh anggota PBB dari 2015 lalu untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem serta mengatasi krisis iklim. Tapi sayangnya, 17 tujuan yang semula ditargetkan bisa dicapai pada tahun 2030 ini justru terhambat nih karena berbagai hal seperti pandemi dan perang di Ukraina. Makanya dalam sidang ini, Guterres lagi mencari stimulus ekonomi baru untuk mendorong adanya reformasi lembaga keuangan internasional untuk berfokus pada kebutuhan negara-negara berkembang.
Got it, now wrap it up please.
FYI, meskipun Indonesia tergabung di dalam PBB, Presiden Jokowi nggak pernah sekalipun datang langsung ke agenda UNGA ini. Pak Jokowi hanya pernah ikut dalam sidang ini pada tahun 2020 dan 2021 lalu, itupun secara virtual karena pandemi Covid-19. Nah nggak hadirnya Pak Jokowi secara langsung di UNGA ini dinilai Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana karena presiden cukup sibuk mengurusi persoalan dalam negeri. Kalau presiden harus mengikuti forum multilateral, Jokowi tentu aja mementingkan pertemuan yang nggak begitu banyak anggota dengan harapan bisa membangun hubungan bilateral yang lebih intim, guys.