Sidang Kasus Pembunuhan Brigadir J Masih Berlanjut

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

When you’ve been looking forward for the latest updates from: Ferdy Sambo’s trial..

Together with their allies.
Are you ready for it, people? Yep, sesuai perkiraan kamu, kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bripka Ricky Rizal, dan Bharada Richard Eliezer masih belum kelar juga, guys, even sampai hari ini. Sidangnya masih berjalan, masih banyak bantahan, dll. And as always, we got everything covered here. All you need to know. Langsung dari keterangan para terdakwa. Leggooo…

Oh God….
We know what you think. Kasus ini emang pelik ygy. Dimulai dari pembunuhan, terus lanjut ke skenario, ada obstruction of justice, anggota Polri ikut keseret, terus skenarionya kebongkar, merekanya ngelak, nggak kelar-kelar.  Duh.. Di persidangan sendiri, sejak sidang perdana yang digelar Oktober lalu, sampai sekarang sidangnya masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dengan majelis hakim yang diketuai Wahyu Iman Santoso, barengan hakim anggota Morgan Simanjuntak dan Alimin Ribut Sujono.

Sekarang udah sampai mana?
Well, setelah beberapa saksi dari berbagai sisi dihadirkan, sekarang Ferdy Sambo yang diduga sebagai otak pembunuhan, istrinya Putri Candrawathi, dan pelaku penembakan Bharada Richard Eliezer aka Bharada E juga dihadirkan sebagai saksi, guys. Senin kemarin, Putri Candrawathi jadi saksi buat sidangnya Bharada E serta Kuat Maruf dan Bripka Ricky Rizal, sedangkan besokannya giliran Bharada E yang jadi saksi buat sidangnya Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

Tell me. 
Sure. Kita mulai dari kesaksian Putri Candrawathi ygy. As we all know, selama ini pihak FS dan PC tuh tetep kekeuh bahwa Brigadir Yosua melakukan pelecehan seksual terhadap PC kan. Kekeuh banget, sampai di persidangan kemarin, hal itu juga di-mention sama Putri, guys. Dalam penuturannya, Putri menyebut yang terjadi adalah Yosua melakukan kekerasan seksual, pengancaman, dan penganiayaan. Bahkan Putri bilangnya Brigadir Yosua membanting dia sebanyak tiga kali.

WHAT???
Iya. Pernyataan ini kontras banget sama fakta Brigadir Yosua dimakamkan secara kepolisian kan, di mana kalau ada anggota Polri yang dimakamkan secara protokol kepolisian, syaratnya nggak boleh ada noda dalam catatan kariernya. Pelecehan seksual bahkan penganiayaan of course jadi noda dong buat catatan kariernya, tapi buktinya kemarin Yosua emang dimakamkan secara kepolisian, which nggak mungkin terjadi kalau emang yang disampaikan PC bener. Lebih jauh, kuasa hukum keluarga Yosua, Mansur Febrian, bilang kalau emang kejadiannya kayak gitu, buktinya mana?? In his words, Bang Mansur bilangnya, “Hukum ini harus berdasarkan alat bukti, bukan pengakuan semata. Apa bukti konkritnya? Apakah ada visumnya?” katanya gitu.

Tapi ada laporannya kan di situ?
Nah iya. Soal Laporan Dugaan Pelecehan Seksual. Di persidangan akhirnya Putri ngaku kalau laporan itu emang dibuat Putri atas suruhan dan paksaan suaminya, Ferdy Sambo. Dia nggak bisa nolak karena takut sama FS, katanya. Yep, even istrinya sendiri nggak bisa membantah karena takut, guys. Di situ PC juga bilang karakter suaminya tuh emang tegas, bawaan karakter polisi. Jadi when he says A, ya udah tetep A. Period. Kalau kemarin sih gitu situasinya kata PC ehehehehe.

Somehow
 ini lucu. Eh, tapi dia selingkuh nggak si sebenernya?
Ini juga ada di-mention sama Jaksa Penuntut Umum kemarin sih. In that sense, jaksa meragukan kalau hubungan Putri dan Yosua tuh cuman sebatas ajudan dengan atasan. Digali lah informasinya di situ. Bingung tuh PC di situ kan, terus dia bilang Brigadir Yosua adalah driver yang udah dianggap sebagai anak kandung sama dia. Dikejar lagi informasinya, “Beneran cuman itu aja alias nggak ada hubungan romantis nih??” gitu kan. Putri bilang nggak ada. Again, pernyataan ini kontras sama hasil tes poligraf aka tes uji kebohongan yang dijalani Putri beberapa waktu lalu. Waktu itu, Putri juga ditanya apakah dia selingkuh sama Yosua atau nggak, dijawab tidak kan. Nah tapi hasil tesnya ada indikasi berbohong, guys. Same, waktu di-confirm lagi Putri juga menjawab nggak tahu sama sekali soal hasil tesnya.


Nggak tahu mulu perasaan…
.
Wait until you hear about: PC nggak tahu soal dugaan pemberian iPhone dan uang 1 miliar buat Richard dan masing-masing 500 juta buat Ricky Rizal dan Kuat Maruf. Iya, beberapa waktu lalu kan ada dugaan tiga orang terdakwa itu dikasih imbalan berupa iPhone 11 ProMax sama janji uang tunai karena udah membunuh Yosua kan. Nah tapi di kesaksiannya kemarin Putri bilangnya dia nggak tahu soal itu, gengs. Dipancing lah sama Hakim Wahyu, “Kapan memberikan handphone kepada mereka semua?” Dijawab nggak pernah kasih handphone, katanya.

Bisa dipercaya nggak ya….
Well, we’ll leave it to you, gengs. Tapi kamu harus tahu nih, besokannya, pas majelis sidang menghadirkan Bharada Richard Eliezer sebagai saksi, Richard bilang dia punya bukti kalau FS dan Putri emang kasih mereka bertiga handphone dan janji uang ratusan juta sampai 1 miliar. Iya, bukti itu berupa foto, gengs. Disampaikan langsung oleh Richard, foto itu diambil tanpa sengaja karena momennya waktu itu dia lagi nge-pap sama tunangannya, namanya Ling Ling. Lagi chat gitu katanya, terus ngirim foto kasih tahu lagi sama Ferdy Sambo dan Putri. Udah gitu, mereka bertiga bilang terima kasih dan langsung turun deh.

Okay….. Terus terus?
Selain itu, di persidangan kemarin, sempat ada perdebatan antara Bharada E sama kuasa hukumnya Ferdy Sambo, guys, Arman Hanis. Awalnya Arman tuh tanya alasan Richard sering ngubah-ngubah keterangannya di Berita Acara Pemeriksaan aka BAP. Terhitung udah tiga kali tuh kan, di tanggal 5 sama 18 Agustus, terus di 7 September juga ada. Ditanya mana nih yang benar. Nah waktu Richard mau mulai jelasin biar nggak ditanya-tanya lagi itu BAP, langsung dipotong tuh sama Arman; “Ya saya harus nanya buat terang persidangan”. “Ya ini saya mau jelasin”, kata Bharada E gitu. Merespons perdebatan itu, Hakim Wahyu pun langsung mengambil sikap supaya Arman kasih ruang Bharada E buat jelasin.
 
Ya ampun drama lagi…
Nggak berhenti di situ, Arman terus bilang kalau dia harus menanyakan hal itu karena nggak konsisten itu BAP-nya Richard. Akhirnya yaudah, dijelasin lah sama Richard aka si Bharada E ini bahwa dia selama periode 8 Juli sampai 8 Agustus terus terusan didoktrin sama Ferdy Sambo tentang skenario. Sebulan, gengs. Direspons sama Arman pake nada tinggi, “Siapa yang doktrin? Di mana yang doktrin? Di mana saudara didoktrin?” Dengar nada tinggi begitu, Richard pun balas ucapannya pake nada tinggi juga, guys, “Di lantai tiga rumah Saguling!”.. Akhirnya ditengahi lagi lah sama hakim, nggak usah sampai bentak katanya. Lebih jauh, Bharda E juga bilang sampai sekarang dia juga masih mengingat-ngingat kejadian demi kejadian, dan nggak mudah ngingat kejadiannya lagi, guys.

Short term memory can relate….
Tapi yang Bharada E ingat, dia pernah disuruh PC buat beresin barang-barangnya Yosua dari posko ADC di rumah Duren Tiga ke rumah yang di Saguling. But the thing is, waktu beresin barang-barang itu, Putri bilangnya Richard, Kuat, Ricky kudu pake sarung tangan. Termasuk PC-nya sendiri juga pake. Plus disinfektan dan pake handsinitizer. Kenapa sampe segitunya, menurut penuturan Richard, karena kata Bu PC mereka harus ngilangin sidik jari Ferdy Sambo yang masih membekas di barang-barang itu since sebelumnya Sambo juga sempat memeriksa barang-barang itu, guys. Jadi berempat tuh mereka beresinnya barengan sama Putri juga kata Richard. Tapi again and againstatement ini kemudian dibantah sama Putri Candrawathi, guys. Dia ngaku nggak pernah beresin barang-barang Yosua. Dia cuman minta tolong buat dicariin dokumen keuangan Bhayangkari, jadi nggak terjun langsung beresin gitu.

Hadehhh. Anything else? 
Jadi ya gitu deh, guys. Nggak kelar-kelar. Even sampai kemarin, sidang masih berlanjut dengan menghadirkan ahli DNA dan ahli Digital Forensik plus satu pembantu Olah TKP dari Biologi Forensik untuk bersaksi. Nggak banyak yang kita ketahui soal sidang kali ini, guys. Karena sidangnya emang berjalan secara tertutup based on keputusan hakim. Hal itu karena keterangan yang diberikan kemarin tuh emang berhubungan sama keamanan guys, di mana rentan banget disalahgunakan oleh pihak yang nggak bertanggungjawab dalam menangani pidana di kemudian hari.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.