The story of Welsh puppies that became heroes in Africa for...
Namanya Shinga, seekor anjing Belgian Malinois yang dibesarkan di Dogs4Wildlife yang ada di kota Carmarthen, Wales. Dogs4Wildlife adalah sebuah organisasi nirlaba yang melatih anjing buat mendukung unit-unit anti perburuan liar (Anti-Poaching Unit) yang berupaya melindungi satwa liar yang terancam punah di seluruh Afrika bagian Selatan. Pada Oktober 2024, Shinga berhasil melacak rute pemburu liar di Imire Rhino and Wildlife Conservation di Zimbabwe. Berbekal ceceran darah, jejak kaki, sama bekas ban, Shinga berhasil menuntun tim anti-perburuan liar ke rumah sang pemburu yang jaraknya sejauh 4,5 kilometer dari lokasi perburuan. Organisasi ini dijalankan oleh pelatih anjing profesional Darren Priddle dan Jacqui Law yang akhirnya memutuskan untuk melatih anjing-anjingnya untuk keperluan konservasi. Sampai saat ini, keduanya udah mengirim 15 ekor anjing ke lima negara Afrika sub-Sahara. Dua ras paling umum dikerahkan buat melakukan pelacakan di organisasi adalah anjing gembala Belanda dan Belgian Malinois. Anjing-anjing pelacak pilihan biasanya adalah jenis labrador dan spaniel.
Anjing-anjing pelacak ini sudah dilatih sejak usianya dua hari, hal ini disebut bisa membantu otak anjing bekerja dengan lebih peka dan tajam. Setelah 16-18 bulan, anjing-anjing yang udah dilatih itu bakal siap ditugasin ke lapangan. Menurut keterangan manajer taman dan kepala operasi anti perburuan liar di konservasi Imire, Reilly Travers, selama tujuh tahun terakhir Shinga dan juga Murwi--seekor anjing gembala Belanda--udah sangat menunjukkan performa terbaik sebagai anjing pelacak. Dua anjing pelacak ini bisa menempuh jarak sejauh 10 kilometer/jam bahkan dalam kegelapan dan juga memastikan para petugas lapangan aman dari potensi ancaman yang mematikan. Dampaknya kelihatan dari perburuan liar di Imire yang menurun drastis. Berdasarkan data dari lembaga konservasi Save the Rhino, dulunya Zimbabwe pernah punya ribuan badak namun perburuan liar membuat jumlahnya menjadi 450 ekor di tahun 1992. Nah, berkat upaya penjagaan anjing pelacak di konservasi Imire dari para pemburu liar, jumlah badak di Zimbabwe bisa kembali ke angka 1.000 ekor pada 2022.