All you need to know about Seruan Aksi 'Indonesia Gelap'...
Gaes, kamu mungkin sadar bahwa berbagai pemberitaan soal negara sejak awal tahun belakangan kerasa bikin burn-out? Yep, ternyata bukan perasaanmu doang, kawan-kawan Mahasiswa di seluruh Indonesia juga sama resahnya. Hal inilah yang mendorong seruan aksi 'Indonesia Gelap' yang bakal digelar selama tiga hari, pada 17-19 Februari 2025. Apa sih makna di balik tagar yang lagi viral ini?
Background pls.
Alright, ngomongin aksi demonstrasi di negara demokrasi kaya Indonesia sebenernya bukan hal yang baru, sih. Gerakan protes rakyat ke pemerintah banyak dilakukan sejak dulu, kalo pemerintah bikin kebijakan yang aneh-aneh. Nah, tagar "Indonesia Gelap" yang lagi viral di X pertama kali disoroti sejak awal Februari 2025. Waktu itu lagi rame-ramenya masyarakat menyoroti kelangkaan gas melon sama PHK di instansi pemerintahan kaitannya sama efisiensi anggaran.
Tell me more...
Well, aksi demonstrasi serentak yang bakal digelar maraton dari Senin (17/2) sampai Rabu (19/2) ini diinisiasi sama Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), gaes. Menurut Koordinator BEM SI Herianto, "Indonesia Gelap" adalah tema yang tajam untuk mengkritik berbagai kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto yang nggak jelas dan bikin resah warga.
Amen...Lebih lanjut, Herianto juga menyatakan kalau kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah kian hari kian gelap dan makin jauh dari "terang". Padahal pemerintah sendiri yang menggaungkan "Indonesia Emas 2045", tapi fakta di lapangan generasi muda nasibnya makin abu-abu karena kebijakan yang nggak pro-rakyat.
Apa aja tuntutan demonya?
Herianto menjelaskan kalo setidaknya ada lima tuntutan yang jadi fokus aksi yang akan berlangsung selama tiga hari ini. Salah satunya yang paling utama, desakan buat Presiden Prabowo mencabut kebijakan efisiensi anggaran. Selain itu, ada tuntutan untuk transparansi status pembangunan juga keseluruhan program MBG yang dikeluhkan menimbulkan banyak problem di lapangan, mulai dari distribusi, kelayakan dan kualitas makanan, sampai operasionalnya. Tuntutan lainnya adalah penolakan atas revisi UU Minerba juga dwifungsi TNI/Polri hingga pengesahan RUU Perampasan Aset. Nggak ketinggalan, mahasiswa juga menuntut Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, ditangkap dan diadili.
EHEE..EHEH..EHEHEHE...
So, pada hari pertama aksi demonstrasi kemarin, Herianto memprediksi sekitar 5.000 mahasiswa dari berbagai universitas turun ke jalan. Lebih lanjut, Herianto menjelaskan kalau aksi puncak di Rabu (19/2) kemungkinan bakal digelar di depan Kompleks Parlemen, Jakarta dengan massa yang diperkirakan jauh lebih banyak lagi. Tak hanya di pusat, aksi "Indonesia Gelap" juga digelar di berbagai daerah, dengan titik aksi di depan Gedung DPRD masing-masing kota di daerah.
Pengamanannya gimana nih?
Buat menghadapi ribuan massa aksi demonstrasi ini, Polres Metro Jakarta Pusat udah nyiapin ribuan personel untuk mengamankan aksi. Dalam keterangannya, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyampaikan total 1.623 personel dikerahkan buat melakukan pengamanan aksi oleh BEM SI dan aliansi lainnya. Ribuan personel itu tersebar di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas sampai di depan Istana Negara.
Jangan rusuh-rusuh pliss, polisi...
Well, soal itu, Kombes Pol Susatyo bilang bahwa emang seluruh personel yang terlibat pengamanan nggak ada yang bawa senpi. Lebih lanjut, para personel pengamanan juga diingatkan supaya selalu persuasif dan berusaha melayani warga dengan cara yang humanis. Selain itu, pihak Polres juga menyatakan kalau rekayasa lalin di sekitar titik aksi akan diatur secara situasional tergantung jumlah massa aksinya.
I see. Anything else?
Yes, dalam keterangan persnya, Ketua BEM UI, Iqbal Cheisa Wiguna, menyatakan kalo akan ada demo lanjutan dari aksi "Indonesia Gelap" kalau pemerintah nggak memberi perhatian atau respons serius. Lebih lanjut, Iqbal menyatakan kalau aksi lanjutnya pastinya bakal lebih besar daripada aksi demonstrasi maraton yang rencananya akan digelar sampai Rabu (19/2). Aksi demonstrasi kerap diwarnai dengan berbagai poster sindiran dan kritik yang kreatif dan menarik, begitupun pada aksi "Indonesia Gelap" perdana di Senin (17/2). Dari poster Mayor Teddy yang disebut melanggar UU TNI karena dwifungsi jabatan sampai kritikan soal anak makan gratis ortunya di PHK.