When Gaza sees a glimmer of hope for a permanent ceasefire...
After the UN Security Council backs US Gaza ceasefire resolution..
Iyesss, secercah harapan untuk literally ngestop genosida Israel di Gaza kembali muncul setelah Senin kemarin Dewan Keamanan PBB sepakat buat mendukung proposal tiga fase gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat. Proposal ceasefire ini sebenernya udah di-mention Presiden US, Joe Biden dari akhir Mei kemarin dan sekarang posisinya makin diperkuat setelah Dewan Keamanan PBB ikut mendukung resolusi ini.
Hold on, I need some background.
You got it. Jadi to give you some context, kamu perlu tau dulu nih kalo proposal tiga fase ceasefire Gaza ini tuh surprisingly di-approve sama US dan Israel. Hal ini pertama kali di-mention Presiden Biden pada 31 Mei kemarin di mana doi pengen nyiptain “a permanent end to hostilities” di Gaza, guys. Nah dari situ pihak US dan Israel udah sepakat nih buat bikin tiga fase ceasefire di mana pada fase pertama akan ada masa ceasefire selama enam pekan yang diikuti dengan penarikan pasukan Israel di seluruh wilayah berpenduduk di Gaza. Terus di fase ini juga bakal ada penukaran sandera dari kedua pihak, seluruh pengungsi Gaza diizinkan buat balik rumah mereka masing-masing, dan peningkatan secara masif bantuan kemanusiaan di Gaza.
It sounds good.
Banget. Nah di fase pertama ini ofc juga bakal ada negosiasi lagi antara Israel dan Hamas buat lanjut ke fase dua di mana kedua pihak bakal membebaskan seluruh sandera sekaligus penarikan mundur seluruh tentara Israel di wilayah Gaza. Kalo semuanya berjalan lancar, di fase ketiga nanti Gaza bakal dibangun ulang setelah delapan bulan ini jadi target operasi genosida Israel. Di situ pihak-pihak macem US, PBB, dan berbagai komunitas internasional lain bakal saling bahu-membahu deh buat kembali membangun segala infrastruktur macem kayak tinggal, sekolah, sampe rumah sakit. Not forget to mention, fase terakhir ini juga menyangkut pengembalian jenazah sandera ke pihak keluarga.
Proposal ini disetujui DK PBB?
The answer is YES. Jadi Senin kemarin, seluruh anggota DK PBB yang terdiri dari lima anggota tetap dan sepuluh anggota tidak tetap tuh kumpul buat bahas resolusi ceasefire di Gaza. Di situ diperoleh suara yang mana 14 anggota DK PBB setuju nih buat mendukung resolusi tiga fase ceasefire Gaza. Mulai dari US, Inggris, China, Prancis, Aljazair, Ekuador, Guyana, Jepang, Malta, Mozambik, Korea Selatan, Sierra Leone, Slovenia, dan Swiss pada setuju buat ikut mendukung adanya ceasefire di Gaza. Satu anggota tetap DK PBB yang nggak ikut setuju dan memilih abstain buat mendukung resolusi ini adalah Rusia.
Emang Rusia kenapa deh?
Well, disampein langsung sama Duta Besar Rusia buat PBB, Vasily Nebenzya yang bilang kalo resolusi yang ditawarkan US tuh masih kurang jelas dan pihak Rusia nggak begitu mengikuti perkembangan soal adanya resolusi ini. Rusia juga nge-mention soal masih diperlukannya negosiasi ulang menuju fase kedua permanent ceasefire yang masih abu-abu serta syarat-syarat yang mungkin bakal diminta oleh Israel. In his words, Vasily bilang, “The council should not agree to any agreement that has vague parameters.” Hal yang kurleb sama juga di-mention sama perwakilan China di DK PBB yang menyebut resolusi ini sebenernya juga masih ambigu. Cuma ya gitu, in the end China tetep setuju tuh buat dukung resolusi ini demi masyarakat Gaza.
Any response from anyone?
We're gonna start from Hamas dulu deh di mana Selasa kemarin salah satu Pejabat Senior Hamas bernama Sami Abu Zuhri sangat menyambut baik atas dukungan DK PBB atas proposal tiga fase ceasefire Gaza. Soalnya ya dari pihak Hamas sendiri bener-bener berharap genosida Israel di Gaza tuh bener-bener bisa dihentikan. Lebih lanjut, petinggi Hamas ini juga bilang, “The US administration is facing a real test to carry out its commitments in compelling the occupation to immediately end the war in an implementation of the UN Security Council resolution.”
Kalo dari Israel gimana?
Nah Israel ini rasanya agak-agak laen deh, guys. Soalnya meskipun Presiden Biden mengklaim proposal tiga fase ceasefire Gaza ini approved by the US dan Israel, at least sampe berita ini ditulis Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tuh samsek nggak pernah nge-mention apa pun soal proposal ini. Yang ada justru Bibi terus aja ngelanjutin genosida mereka di Gaza dan bahkan terus nargetin kamp-kamp pengungsi di sana. Terlebih beberapa petinggi mereka macem Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir udah menolak mentah-mentah resolusi ini. Bahkan nih, Ben-Gvir yang juga jadi salah satu pemimpin koalisi mayoritas di parlemen Israel sampe mengancam bakal bubarin pemerintahan kalo resolusi tadi beneran diterima.
Selalu gila Israel. Anything else?
Well guys, kalo kamu inget, di tengah bulan Ramadhan atau di sekitar bulan Maret kemarin tuh, DK PBB sempet juga bikin resolusi soal ceasefire di Gaza selama bulan Ramadhan or terhitung dua pekan sejak resolusi tersebut disahkan. Cuma ya gitu, pas itu nggak ada samsek ceasefire yang terjadi di Gaza dan Israel juga masih fine-fine aja tuh ngelanjutin genosidanya di sana. Bahkan nih sejak resolusi DK PBB soal ceasefire Gaza ini disahkan, Israel udah membunuh lebih dari lima ribu masyarakat Palestina. Makanya, banyak orang yang hopeful dengan resolusi ini, walaupun banyak juga yang skeptis.