Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara Rusak Parah

Admin
UTC
12 kali dilihat
2 kali dibagikan

To start off: Israel has destroyed the Indonesian hospital in Gaza.

We. Should. Be. Mad.
Iya guys, ga pernah ada abisnya kalo bahas kejahatan Israel di Gaza. Setelah hampir dua tahun meluluhlantakkan Gaza dan menggenosida warganya tanpa terkecuali, baru aja Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melaporkan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara rusak parah karena serangan udara tentara Israel pada Minggu (18/5). Akibat bom-bom yang dijatuhkan oleh pasukan Israel di sekitar area RS, bangunan dan beberapa alat medis di RS mengalami kerusakan.

Tell me about it.
Okay, serangan pasukan Israel yang terus berlangsung kali ini menyasar RS Indonesia sebagai fasilitas medis terakhir di Gaza utara. Menurut laporan Al Jazeera, setidaknya ada 55 orang yang masih terjebak di dalam gedung, termasuk empat dokter dan delapan perawat. Dalam berbagai video yang viral di medsos, tampak para pasien dan kru rumah sakit berusaha menyelamatkan diri dari reruntuhan. Tampak juga warga yang berusaha mengevakuasi keluarganya yang lagi dirawat langsung dengan kasur-kasurnya karena kondisi pasiennya yang udah kepayahan :(

Jahat bener lu Israhelllll....

Udah ga ngerti lagi, guys. Jadi menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Israhell terus melancarkan serangan karena Hamas menolak rencana AS buat memperpanjang gencatan senjata dan proses pembebasan sandera yang masih ditahan. Sejak kesepakatan gencatan senjata tahap pertama antara Hamas-Israel berakhir di 1 Maret, Israel udah memutus pasokan listrik ke pabrik desalinasi dan menutup akses truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Saat ini, rakyat Gaza terancam mengalami bencana kelaparan parah karena keterbatasan makanan di mana-mana.

:(
Saat ini, kondisi RS Indonesia di Gaza udah sangat memprihatinkan, gaes. Banyak kaca-kaca jendela yang pecah dan plafon berjatuhan ke lantai. Efek dari serangan ini otomatis melumpuhkan berbagai pelayanan medis penting yang lagi berjalan di Intensive Care Unit (ICU), Instalasi Gawat Darurat (IGD), juga ruang-ruang operasi yang ada di RS Indonesia Gaza Utara. Selain mengepung RS Indonesia dengan pesawat nirawaknya, pasukan Israel juga berjaga dan melarang aktivitas apa pun dari jarak 500 meter di sebelah utara dan selatan RS Indonesia. MER-C menyatakan kalau serangan terencana tanpa peringatan ke RS Indonesia oleh militer Israel ini adalah pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.

Are there any comments from the hospital?
Yep, menurut keterangan dari Direktur RS Indonesia, Dr Marwan al-Sultan, ada penargetan langsung ke RS termasuk ke ruang ICU. Lebih lanjut, Dr Marwan juga menyampaikan kalau enggak ada seorang pun yang bisa menjangkau ruang ICU di mana di dalamnya terdapat sekitar 30 pasien dan 15 staf medis. Before that, direktur RS al-Shifa, Dr Muhammad Abu Salmiya, mengatakan kalau serangan Israel udah berlangsung sejak Sabtu (17/5) dan makin intens. Situasi makin sulit karena serangan demi serangan membuat lebih banyak orang memerlukan perawatan medis dari RS yang makin habis sumber dayanya.

Ya pasti sih :(
FYI guys, saat ini Israel juga terus meningkatkan serangan militernya ke Gaza hingga bikin makin banyak orang yang sakit dan terluka di Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, saat ini sangat dibutuhkan persediaan donor darah. Selain itu, pasukan Israel juga sudah menghentikan kedatangan pasien juga staf yang otomatif memaksa rumah sakit buat berhenti beroperasi. Dengan ditutupnya Rumah Sakit Indonesia, maka semua rumah sakit umum di Gaza Utara udah enggak beroperasi lagi. Sebelumnya, pasukan Israel udah melakukan pengepungan, pemboman, juga pembakaran pada berbagai fasilitas kesehatan di Gaza Utara, kayak RS Kamal Adwan, RS al-Shifa, RS al-Ahli, dan RS al-Awda.

Gimana sama kondisi daerah lain di Gaza?
Of course, enggak luput juga dari serangan membabi buta Israhell, gaes. Awal minggu ini, Israel juga dilaporkan menyerang beberapa rumah sakit di wilayah tengah dan Selatan Gaza, termasuk RS Al-Aqsa di Deir el-Balah juga Kompleks Medis Nasser di Khan Younis. Pada awal pekan ini, sembilan rudal Israel menghantam RS Eropa Gaza, menewaskan 16 orang. Sedangkan, serangan ke Kompleks Medis Nasser menyebabkan dua orang tewas dengan salah satu korbannya seorang jurnalis. Serangan tanpa henti ke sektor kesehatan di Gaza membuat RS enggak bisa berfungsi dan krisi obat-obatan untuk pengobatan rutin.

How about the casualties?
Well, menurut direktur eksekutif Airwars, Emily Tripp, jumlah korban tewas di Gaza akhir-akhir ini sama intensnya dengan hari-hari awal perang sekitar 18 bulan lalu. Lebih lanjut, Emily menunjukkan bahwa ada 700 insiden di mana setidaknya satu orang terbunuh/terluka di Gaza akibat tembakan Israel pada April 2025. Sedangkan, UNICEF memperkirakan dalam 10 hari terakhir di bulan Maret, rata-rata 100 anak terbunuh atau terluka akibat serangan udara Israel setiap harinya. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa hampir 3.000 dari total 53.000 orang Palestina terbunuh sejak Israel melanggar gencatan senjata pada pada 18 Maret 2025.

:( anything else?
Yes, ditengah serangan udara ke fasilitas kesehatan di berbagai wilayah Gaza, Israel mengumumkan kalau mereka akan kasih izin masuk "sejumlah kebutuhan pokok" ke Gaza buat mastiin enggak ada krisis kelaparan di wilayah yang dibombardirnya itu. Pengumuman ini muncul beberapa jam setelah militer Israel mengatakan kalau mereka akan meningkatkan operasi darat ekstensif di seluruh wilayah Gaza. Kemungkinan besar Israel dapet pressure dari berbagai pihak buat mencabut blokade bantuan kemanusiaannya ke Gaza.

Yuk, bisa yuk kasih
pressure terus...

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.