Rumah Pensiun Presiden Jokowi

Admin
UTC
9 kali dilihat
0 kali dibagikan

When you think about getting a house using Tapera…..

Presiden Jokowi can’t relate.

Yep. Rakyatnya mah pusing gaji dipotong buat Tapera, berharap suatu hari nanti bisa kebeli tuh rumah yang jaraknya 15 menit dari Jakarta. Presidennya, bakal tenang menikmati masa tua di sebuah rumah pensiun berlokasi di Karanganyar, Jawa Tengah. Mehehehhee. Jadi guys, Rumah pensiun Presiden Jokowi ini lagi jadi pembahasan hangat karena dari tujuh presiden yang udah menjabat, rumahnya Pak Jokowi diketahui yang paling luas. Bahkan disebut emang diperluas. Dan pembangunannya baru aja dimulai beberapa hari lalu. More on those, scroll down….


Background pls. 

You got it. Kita mau ngomongin rumah nih, guys, rumah pensiunnya Presiden Joko Widodo saat nanti Oktober lengser dari kursi kepemimpinannya. Adapun aturan soal rumah pensiun ini legit diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 tentang Hak Keuangan Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan Bekas Wakil Presiden RI. Dari situ, terbit lagi berbagai aturan soal rumah pensiun Presiden dan Wakil Presiden ini, guys. Kayak Perpres Nomor 52/2014 tuh, di mana Presiden dan Wapresnya cuma bisa dapat satu rumah doang meskipun udah menjabat lebih dari satu periode.


Terus terus? 

Yang terbaru, ada lagi Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 120 Tahun 2022. Di sini aturannya lebih spesifik lagi nih, guys. Tepatnya di Pasal 3, di mana legit menyebut: Paling banyak seluas 1.500 m2 untuk yang berlokasi di Jakarta atau jika berada di luar Jakarta, maka paling banyak setara dengan nilai tanah 1.500 m2 di Jakarta. Jadi ya gitu, baik Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, sampai Susilo Bambang Yudhoyono masing-masing dapat petakan rumah di Jakarta sebagai hadiah dari negara.


How about Jokowi?

Nah, rumah buat Presiden Jokowi baru banget dibangun mulai bulan Juni ini nih, gengs. Lokasinya pun nggak di Jakarta. Di mana tebak coba? Solo? Nope. IKN? Kejauhan. It’s Desa Blusukan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Yep, disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, emang Pak Jokowi-nya langsung yang milih rumah di daerah Karanganyar sana. Nggak diketahui pasti sih alasan Pak Jokowi milih rumahnya di Karanganyar. “Pertimbangan keluarga,” lah kalau kata Pak Setya.


Okay…..

Jadi ya udah. Selain lokasinya yang nggak di Jakarta, ada satu lagi nih hal yang menarik dari pembangunan rumah pensiunnya Presiden Jokowi. Yaitu soal ukurannya. Iya, dari keterangan Kepala Desa Blusukan, Pak Slamet Wiyono namanya, rumahnya Pak Jokowi ini diperluas, guys. Dari yang awalnya cuma 9.000 meter persegi, sekarang jadi 12.000 meter persegi. Ada empat patok kata Pak Slamet.


Emang boleh seluas itu? 

Well, kalau bandingannya sama rumah pensiunnya Bu Mega yang di Teuku Umar, Jakarta Pusat atau rumah pensiunnya Pepo yang di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, rumah Pak Jokowi ini disebut yang paling luas, guys. Tapi balik lagi ke aturannya tadi, kalau rumahnya nggak di Jakarta, yang jadi patokan tuh justru nilai tanahnya. Nah, dari keterangannya Pak Setya Utama, rumah pensiunnya Pak Jokowi ini udah sesuai sama anggaran yang ada. Jadi nggak ada perluasan. Nggak diketahui pasti sih anggaran buat rumah pensiunnya Pak Jokowi ini sebenarnya berapa. Kepala desanya kemaren cuma bilang tanah di sekitar situ dijual seharga Rp10-12 juta per meter perseginya.


Dikali 12 ribu, belom pajaknya, mayan juga ye….

We know riteee. But wait until you hear about: Rumah ini nantinya bisa diwariskan, gengs. Iya, gini gini. Masih dari keterangan Pak Setya Utama, rumah ini nantinya kalau udah jadi bisa langsung ditempati sama Pak Jokowi dan keluarga. Dan langsung jadi hak milik. Nah karena hak milik, ya bisa banget diwariskan ke ahli warisnya nanti. Adapun rumah pensiun Pak Jokowi ini diproyeksikan bakal kelar di tahun 2025 mendatang. Jadi tunggu aja. Siapa tau kita diundang housewarming-nya iya kan...


Alright. Anything else I should know? 

Well, satu hal yang harus kamu tahu adalah: ‘Jokowi effect’ tuh nggak cuma berlaku di politik aja tau. Tapi di sektor ekonomi dan properti juga. Secara, sejak kabar Presiden Jokowi mau bangun rumah di Desa Blusukan itu beredar luas, harga tanah sektar juga diketahui ikutan naik, guys. Dari yang awalnya Rp10-12 juta, sekarang harganya udah di angka Rp17 juta per meternya.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.