Ruangguru Donasikan Semua Pemasukan Dari Program Kartu Prakerja Ke BNPB, Kampanye PBB “Save our Future” Untuk Pendidikan, Apple Mengalami kenaikan Saham hingga 10%, Masker Canggih Buatan Jepang

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

Who’s saying “We’re not taking the money!”

Sumber foto: detik.com

Ruangguru. 
 
Eh, gimana? 
Yep. kemarin, startup edutech Ruangguru baru aja ngumumin bahwa mereka bakal nyumbangin semua pemasukan yang didapat oleh Skill Academy by Ruangguru dari Program Kartu Prakerja ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan pandemi Covid-19.
Wait. I need some background.
Ok. Jadi guys, Ruangguru ini punya platform, namanya Skill Academy by Ruangguru yang merupakan satu dari delapan mitra digital di Program Kartu Prakerja milik pemerintah.
 
Bentar, Kartu Prakerja itu…?
Program pelatihan aka pengembangan potensi berupa bantuan biaya buat para pencari kerja, mereka yang kena PHK, sampe yang dirumahkan karena pandemi. FYI gengs, program ini emang udah dicanangkan sama Pak Jokowi sejak Pilpres 2019 lalu, cuma karena ada pendemi, semua kelas yang tadinya mau dibuat offline, jadi online.
 
I see… go on.
Nah jadi sistemnya kartu prakerja ini, kalo kamu udah terdaftar, kamu kemudian bakal dapet sejumlah dana yang bisa dipake buat mengakses kelas-kelas yang ada di program kartu prakerja, dan sebagiannya sebagai insentif. Kelasnya ini macem-macem, mulai dari komputer sampe bahasa asing. Adapun mitra penyedia kelas-kelas ini jumlahnya ada delapan, salah satunya si Skill Academy by Ruangguru tadi…
 
Oh…
Nah beberapa waktu lalu, adanya Skill Academy sebagai salah satu mitra di Program Kartu Prakerja sempet bikin rame, secara CEO-nya Ruangguru, Belva Devara saat itu menjabat juga sebagai Staf Khusus Milenialnya Presiden Jokowi. Hal ini disebut-sebut sebagai praktek conflict of interest, dan ga lama kemudian, Belva kemudian mengundurkan diri dari posisinya di stafsus.
I see. Terus?
Nah terus yaudah, Skill Academy kemudian lanjut jadi salah satu mitra di program Kartu Prakerja yang udah berjalan sampe tiga gelombang, dengan lebih dari 310ribuan peserta yang udah memanfaatkan kelasnya. Terkait hal ini, Ruangguru bilang bahwa mereka belum nagih pembayaran apapun ke pemerintah, dan setelah pembayaran diterima dan dipotong pajak, dana ini akan disumbangin semuanya ke BNPB.
Whoaaa…
Yep. Selain itu, seluruh biaya yang selama ini dikeluarkan untuk Program Kartu Prakerja kayak biaya produksi, tunjangan instruktur pelatihan, pembangunan infrastruktur online, layanan konsumen, dan aspek kepentingan usaha lainnya juga jadi tanggungjawabnya Ruangguru.
Tapi emang tujuannya apa si?
Kata Belva sih, lagi masa sulit pandemi Covid-19 ini, Ruangguru pengen ikut berkontribusi membantu masyarakat Indonesia. Karenanya, Ruangguru memutuskan untuk menyumbangkan seluruh pemasukan Skill Academy, dari awal program Kartu Prakerja sampe sekarang, kepada negara lewat BNPB. Belva juga bilang bahwa pihaknya udah mengirim surat ke BNPB untuk menyampaikan hal ini.
 
Clap, clap, clap…

Who’s just sending another warning?

Sumber foto: CNN.com
The UN aka PBB.
 
Warning on what?
On generational catastrophe (we thought that the translation is way too rough to be read this early in the morning so we’ll just put it as it is).
 
I know what catastrophe means.
OK.  Nah, menurut Sekjen PBB Antonio Guterres, ancaman generational catastrophe ini tengah dihadapi hampir semua negara di seluruh dunia karena sekolah-sekolah yang tutup selama pandemi.
And??
And, menurut catatan PBB, sampe pertengahan Juli kemarin, ada 160 negara yang menutup sekolahnya. Hal ini berpengaruh terhadap lebih dari satu milyar pelajar di seluruh dunia, di mana setidaknya ada 40 juta anak yang jadinya nggak bisa mengikuti pendidikan pre-school. Padahal, menurut Guterres, pendidikan pre-school ini sangat sangat penting bagi perkembangan intelektual anak.
 
Oh no…
Yep, lebih jauh Guterres menjelaskan bahwa pas nggak ada pandemi aja, kita udah menghadapi krisis pendidikan. Nah sekarang ditambah lagi ada pandemi, kita juga jadi menghadapi generational catasthrophe yang menyebabkan terbuang sia-sianya potensi para pelajar, mundurnya progress pendidikan yang udah tercapai, sampe makin lebarnya jurang kesenjangan sosial.
🙁
Guterres juga bilang bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan anak-anak makin rentan atas resiko malnutrisi, pernikahan anak, hingga kesenjangan gender.
Terus gimana?
Yha jadinya kemarin, PBB baru aja meluncurkan kampanye “Save our Future” yang fokus ke empat hal, yaitu mengajak agar sekolah-sekolah untuk dibuka kembali, memprioritaskan pendidikan ketika mengambil keputusan, menargetkan para pelajar yang susah dijangkau, dan fokus ke kreativitas dan inovasi dalam metode mengajar.
Go on…
PBB juga menyebut bahwa kalau transmisi lokal Covid-19 udah bisa dikontrol, upaya agar sekolah bisa dibuka kembali harus menjadi prioritas utama.  Selain itu, diperlukan juga adanya konsultasi dengan orang tua murid, pengasuh, guru dan anak sebelum kebijakan diambil.
 
Catch Me Up! on school reopening.
Well, it has been a heating up debate everywhere. Di Amerika Serikat, guru-guru banyak yang demo karena pemerintah belum punya aturan yang jelas soal gimana kalo ada pelajar yang positif Covid-19, secara sekarang anak-anak di sana udah back to school. Meanwhile, di Indonesia, kebijakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) juga memunculkan perdebatan mengingat keterbatasan akses internet dan biaya pulsa yang belum tentu semua keluarga bisa afford. Selain itu, banyak juga terjadi perbedaan pendapat di level pemerintah terkait pembukaan sekolah yang ada di zona hijau.

Who’s singing “baby I am worth it!”

Sumber foto: Redmond pie
Easy peasy, Fifth Harmony.

Wrong.
 
Eh? Terus siapa dong?
 
Apple as the fruit?
Nope, apple as the company. Jadi over the weekend kemarin, perusahaan teknologi Apple resmi jadi perusahaan publik paling berharga aka the most valuable company di muka bumi. Apple berhasil menyalip perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco yang tadinya ada di posisi pertama.
 
The most valuable? What does that mean?
Well, pastinya punya harga saham yang tinggi dan meraup keuntungan yang besar. Intinya making a lot of $$$ lah. Nah soal saham ini, hari Jumat lalu, saham Apple naik sampe 10% ga lama setelah mereka mengumumkan pendapatannya. Trend ini berlanjut di Hari Senin kemarin, ketika sahamnya Apple naik lagi 2,5%.
Oh gitu…
Yep, angka ini bikin valuasi aka nilai perusahaan Apple mencapai US$1.86 trilyun. Meanwhile, harga minyak yang terjun bebas gara-gara pandemi bikin nilai perusahaan Saudi Aramco justru menurun, dari sebelumnya US$2 trilyun jadi US$1,76 trilyun.
 
Berarti Apple lagi laku?
Yep, turns out that walaupun lagi pandemi, keuntungan Apple pada periode April sampai Juni 2020 mengalami peningkatan sebesar 11% dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Diprediksi juga, trend ini bakal berlangsung lama.
 
Kenapa?
Well, karena kondisi penjualannya yang bagus-bagus aja padahal daya beli masyarakat lagi menurun. Menurut para pengamat, hal ini tentunya bakal bikin Apple makin dipercaya sama para investornya. More trust, meaning more $$$.

For when you’ve been shouting “HAH? APAAA?” behind your mask…

Sumber foto: cnn.com
You better not miss this ‘smart mask’!
Di saat pandemi kayak sekarang, masker wajah adalah hal yang wajib, tapi kamu pasti setuju bahwa kadang, pake masker bikin komunikasi kita jadi sedikit terganggu karena kehalangan masker. Nah, kalo kayak gini, solusinya bukan gapake masker atau pake masker di dagu guys (NO NO!) tapi, meet: smart masks.
Jadi smart mask ini adalah masker buatan startup di Jepang yang di-design untuk mempermudah kita berkomunikasi sekaligus jaga jarak.  Jadi, di maskernya itu ada app yang bisa ngetranskrip, membesarkan volume, sampe men-translate apa yang kita ucapkan ke dalam delapan bahasa.  Adapun pilihan bahasanya adalah Bahasa Jepang, China, Korea, Vietnam, Inggris, Spanyol, Perancis, dan Indonesia.
FYI, meski canggih banget, tapi smart mask ini nggak melindungi kita dari Covid-19 karena dibuat dari bahan plastik dan silikon. Jadi, kita teteup harus pake masker wajah dari kain dulu, baru pake smart mask-nya.  Oh iya, smart mask ini juga bisa terkoneksi ke smartphone kita melalui bluetooth, dan jaraknya bisa sampai 10 meter!
 
Shuddup and take my money!

“Jangan tanyakan kapan pandemi akan berakhir.”

Gitu kata Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito saat ngasih keterangan pers terkait perkembangan Covid-19 di Indonesia kemarin. Kata Prof Wiku, durasi terjadinya wabah global itu beragam, ada yang setahun, dan ada juga yang puluhan tahun, jadi daripada nanya kapan pandeminya bakal berakhir, lebih baik nurut sama protokol kesehatan ajha…
 
We’re saying goodbye to our 2021 plans..

Angel’s stories

1. Rumahku terlindungi karena ada kucing. Jadi, di rumahku ada 9 kucing, walau yang punyaku cuma 3 sisanya kucing kampung yang suka ikut makan, tidur dan bermain dengan kucing-kucing ku. Pada suatu malam, tepatnya dini hari pukul 2, semua kucing itu mengeong seperti ketika ingin minta makan, berisik. Dan pas aku keluar untuk menenangkan, ternyata hampir ada maling yang mau ambil motor dirumahku. Untung aja ada kucing yg selalu mengeong ketika ada manusia. Alhamdulillah bisa jadi alarm kalau ada maling. I love cats!
-Cat boy-
 
2. Di awal tahun ini, aku sempet kehilangan KTP di salah satu mall di Jakarta. Udah coba nelurusin jalan yang aku lewati dan nanya ke pak satpam tapi hasilnya nihil, ya udah coba ikhlas dan ngurusin KTP yang hilang ke kantor polisi untuk bikin baru. Beberapa hari kemudian, tiba tiba ada yang nge-DM aku di Instagram kalau dia dapet jarkoman di grup angkatannya terkait KTP-ku :’) Alhamdulillah ternyata masih disimpen juga sama penjaga kios di mall tersebut, ga jadi ribet ngurus KTP deh. Kalau aku ga di DM masnya, aku ga akan tau kalau KTPku ternyata masih disimpan di mall tsb, terima kasih ya kamu!
-Buah Nanas-
 
3. Dulu aku pikir semakin kita bersedekah semakin berkurang harta kita. Tapi, untungnya mindset seperti itu berubah ketika aku bertemu kakek-kakek kurang mampu duduk di jembatan layang yang menghubungkan Detos dan Margo. Pas ngeliat kakek itu, aku langsung inget orang tua aku yang juga udah tua. Tanpa pikir panjang aku masukkan pecahan uang sepuluh ribuan ke mangkok kakek itu. Sisa uangku tinggal 10 ribu saat itu, dan aku pikir itu cukup untuk ongkos pulang. Siang itu aku langsung ke rumah tante untuk silaturrahim. Daan pas pulangnya, aku malah dikasih uang 100 ribu. Jadi, 10 ribu yang aku kasih ke kakek2 tadi berlipat jadi 100 ribu. Dengan kata lain setiap sedekah kita itu akan berbalik ke kita dengan jumlah 10x lebih besar. So, jangan takut bersedekah yaa:) —Sending much love from another world.
-Ciputat-
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. Come, share us your versions of angels!)

Catch Me Up! Recommendations

This exclusive interview is all you need to watch today. Just click. 

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.