Rohidin Mersyah Jadi Tersangka KPK Diduga Memeras Satuan Kerja Pemprov Bengkulu, Kebakaran Besar Area Perumahan Kumuh di Manila, Polisi Tembak Polisi di Solok Sumbar, Vape Membuat Kecepatan Aliran Darah Turun

Admin
UTC
17 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

Hope your week started off well! Remember that we will not be in your inbox tomorrow (Pilkada, rite?), but we will give you allll the updates on our socials. So, make sure you have your focus on our X and Instagram account. See you on Thursday! 

 

First stop, let's get you updated on: Gubernur Bengkulu's case....

Definisi cagub nggak modal, nyusahin orang pula.

Guys, repeat after us: Kalau nggak punya duit, nggak usah sok-sok pengen ikutan Pilkada, pls. Daripada u maksa ikut Pilkada tapi duitnya hasil meras. Terus yang diperas duit siapa? Duit anak buah sendiri. Kayak "Hah??? The audacity???Yep, we’re talking about Gubernur yang sekarang nyalonin diri lagi di Pilgub Bengkulu, Rohidin Mersyah. Hari Minggu kemarin, (24/11), Rohidin ditetapkan sebagai tersangka KPK gara-gara diduga memeras orang-orang di satuan kerja Pemprov Bengkulu untuk kepentingan Pilkada sampai Rp7 miliar! More on those, scroll down….


Wait. I need some background. 

You got it. For starters, everybody meet: Rohidin Mersyah, politisi Partai Golkar yang udah menjabat sebagai Gubernur Bengkulu sejak 2018 lalu. Adapun di Pilkada kali ini, Rohidini maju lagi sebagai petahana di Pilgub Bengkulu, guys. Bareng seorang pengusaha bernama Meriani, Rohidin maju diusung Golkar, PKS, PPP, dan juga Hanura. Di sini mereka duel, ngelawan mantan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan yang berpasangan dengan Bupati Bengkulu Utara, Mian.


Okay…

Now, let’s zoom in to: Rohidin Mersyah dan apa yang dia lakukan di Pilgub kali ini. Kita bahas pelan-pelan ya. Gini gini, sejak Juli kemarin, Rohidin udah bilang dia butuh dukungan dana dalam Pilkada kali ini. Yep, you read it right. Di September-Oktober lalu, Rohidin tuh disebut terang-terangan ngomong ke kepala dinas dan kepala biro di lingkungan Pemerintah Bengkulu buat nyetorin duit gitu. Duitnya buat apa? Ya buat Rohidin ikutan Pilkada. Nggak tanggung-tanggung, penyetoran duit ini bahkan juga ada ancamannya, guys. Namanya apa coba kalau bukan memeras? 


Ancamannya apa?

Ya apalagi kalo bukan mau mutusin karier orang? Jadi kayak, “Kalau u nggak kasih w duit, siap-siap w gantiin posisi u sebagai kepala dinas." Serem kan?? Si kepala dinas itu akhirnya nggak punya pilihan lain selain nurutin maunya Rohidin, guys. Kayak Kepala Dinas PUPR tuh, nyetorin duit sampe Rp500 juta, terus Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan juga nyetor Rp200 juta. Kepala biro juga pada nyetor pokoknya, sampe Rp1,4 M, yang semua disetor ke ajudannya Rohidin, Evriansyah aka Anca.


Gokilll…

Hold your thoughts karena nggak cuma minta nyetor dana, Rohidin ini juga minta cairin dana gengs. Yep, gini gini. Kayak kepala dinas lainnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu kan juga dimintai duit ya sama Rohidin. Dapet tuh Rp2,9 M! Tapi nggak cuma itu, Kadisdikbud ini juga diminta cairin honor pegawai dan guru tidak tetap. Ya biar guru-guru itu juga bisa milih dia ntar pas nyoblos, makanya disebut harus cair sebelum Rabu besok, guys. Adapun menurut anggaran, honor ini senilai Rp1 juta per orangnya.


Terus gimana dong tuh?

Nah, once kabar ini udah sampai ke telinganya dinding-dinding Gedung KPK, KPK pun gercep dong terbang ke Bengkulu dan mengungkap kasus ini. Jadi dari hari Sabtu malem (23/11) sampai subuhnya tuh, penyidik KPK kemudian menangkap para kepala dinas yang nyetor duit tadi itu. Semuanya ditangkap sampe di titik penyidik menangkap si Raja Terakhir, Rohidin Mersyah.


I am reading….

Nah, di sini gongnya nih, guys. Penyidik KPK tuh sempat drama kejar-kejaran sama Rohidin. Iya, disampaikan oleh Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, pada saat mau ditangkap tuh, Rohidin udah mau kabur ke Padang, guys. Dikejar sampe tiga jam akhirnya baru dapet. Terus pas udah dapet, drama lagi. Soalnya di Minggu (24/11) pagi lalu itu, simpatisannya Rohidin udah rame banget mengepung Polres Bengkulu (Remember doi cagub petahana ygy). Terus tau gimana ngakalinnya? Yak, Rohidin dipakein pakaian polisi lalu lintas dong. Nah udah tuh, Rohidin pun langsung diterbangkan ke Jakarta malam itu juga dan langsung ditetapkan sebagai tersangka.


Finally...

Yep. Rohidin barengan sama ajudannya, Evriansyah aka Anca tadi, dan Sekda Prov. Bengkulu, atas nama Isnan Fajri akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Adapun barang buktinya di sini tuh berupa uang tunai Rp7 M dalam mata uang yang bermacem-macem. Rupiah ada, dollar US ada, dollar SG juga ada. Dengan adanya bukti ini, kemudian jadi masalah di mana sekarang tuh udah critical moment menuju Pilkada, guys. Udah masa tenang bahkan.


HMMM….

Yep. Disampaikan oleh kuasa hukumnya Rohidin, Aizan Dahlan, dalam keterangannya kemaren (24/11) pada saat ditangkap kemaren itu kliennya lagi kampanye, guys. Aizan bahkan bilang “Apakah benar proses hukum? Atau lebih kental proses politik?" In that sense, menjawab hal ini, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dengn tegas bilang, “Apakah ada nuansa politis? Saya kira tidak,” cenah. Jadi ya gitu, Rohidin dan kedua tersangka lainnya saat ini lagi ditahan selama 20 hari di Rutan KPK, Jakarta.


Berarti, Pilkada ntar piye? 

Nah soal itu. Ketua KPU Mochamad Afifudin make sure Rohidin-Meriani tetap bisa ikutan Pilgub Bengkulu meskipun kasus hukum lagi berjalan. Karena Undang-Undangnya gitu, guys. Meskipun ntar Rohidin kepilih nih, dia tetap bisa dilantik. Karena secara aturan, gubernur dan wakil gubernur tuh cuma bisa diberhentikan kalo statusnya udah terpidana yang dinyatakan secara inkrah oleh pengadilan. Jadi masyarakat tetap bisa milih Rohidin besok, guys.


Got it. Anything else I should know?

 FYI, karena Rohidin sekarang lagi tahan di KPK, maka Kementerian Dalam Negeri akhirnya menunjuk Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, sebagai Plt Gubernur. Dalam keterangannya kemarin, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya berharap segala pelayanan publik di lingkungan Pemprov Bengkulu nggak akan terganggu sih ya. Tapi Bengkulu tuh emang gitu tau. Sejauh ini, udah ada 4 Gubernur Bengkulu yang terjerat kasus korupsi, Selain Rohidin Mehsyar, gubernur sebelum Rohidin, alias Ridwan Mukti tuh juga. Pokoknya berturut-turut gubernur mereka problematik semua dah. Ada juga Agusrin Maryono Najammudin dan Junaidi Hamzah. 

 

When houses are burned...

In Manila, the Philippines.

Iya guys, hari Minggu (24/11) lalu, kebakaran besar terjadi di area perumahan kumuh dan liar yang terletak di Manila, Filipina. Ga tanggung-tanggung, totalnya sampe ada 1.000 rumah yang habis dilalap api!


Whaaat? How did that happen?

Well, menurut keterangan dari BNPB-nya Manila dan tangkapan drone, jadi memang apinya mulai muncul pada pukul 08:00 pagi dan terus menjalar ke rumah-rumah padat sekitarnya hingga pukul 16:00 sore. Api juga makin cepat menjalar karena angin kencang yang juga menerpa area tersebut.


OMG :(

Iya sad banget. So far sih polisi masih menginvestigasi penyebab kebakaran, tapi diyakini hal ini ngga jauh-jauh dari korslet listrik atau tabung gas bocor. Ditambah lagi letak rumah yang sangat berdempetan dan padat membuat api makin susah ditaklukkan. So far, pengungsi akibat bencana ini udah mencapai 8.000 jiwa.


Banyak banget :(

Iya, kamu harus tahu bahwa memang area kebakaran tadi, namanya Isla Puting Bato, terletak di distrik Tondo dan merupakan area kumuh terbesar di Manila. Area itu ditinggali oleh sekitar 650ribu warga, yang mayoritas tinggal di gubuk-gubuk semi permanen yang memenuhi jalanan. FYI guys, rata-rata orang yang tinggal di sini tuh mereka yang kerja di pelabuhan yang letaknya gajauh dari situ. 


Ya ampuuun...

Nah guys, untuk memadamkan api ini, pemerintah Filipina udah menurunkan satuan pemadam kebakaran baik dari darat, laut maupun udara. Yep, dari udara, pemerintah menurunkan dua helikopter untuk mengambil air dari pelabuhan dan menyiramkannya ke lokasi kebakaran. Tapi ya gitu, karena apinya besar banget dan penyebarannya cepat banget, ditambah lokasi yang padat bikin upaya ini ngga maksimal.


How 'bout the government now?

Well, selain menyiapkan penampungan sementara buat para korban, pemerintah Kota Filipina juga ngasih duit cash buat warga. Walikota Filipina Maria Sheilah "Honey" Lacuna-Pangan mendorong warganya untuk segera daftarin diri supaya dapet bantuan dan tolong sabar aja. Bantuannya bakal dateng kok dan pemerintah bakal memastikan kebutuhan warga bisa terpenuhi.

 

When polisi tembak polisi happened again....

This time in Solok, Sumatra Barat.

Guys, kamu masih inget kan sama kasus Bharada Richard Eliezer yang nembak Brigadir Yosua Hutabarat? Kasusnya Ferdy Sambo ituu!!! Nah baru-baru ini, tepatnya Jumat (22/11), kejadian lagi polisi tembak polisi, gengs. Yep, salah satu personel Polres Solok, Sumatra Barat, AKP Dadang Iskandar namanya, menembak AKP Ryanto Ulil sampe tewas. Apa motifnya? Benarkah AKP Dadang mentalnya nggak stabil? Scroll down to find out.


Tell. Me. Everything. 

You got it. Jadi guys, kejadian ini terjadi di Polres Solok, Sumatra Barat ya, di halamannya Mapolres to be exact. Ada dua personel yang terlibat di sini, guys. Kepala Bagian Operasional-nya itu polres, AKP Dadang Iskandar, menembak Kasat Reskrim mereka, AKP Ryanto Ulil Anshari. Pelurunya tuh langsung kena ke kepala. That being said, AKP Ulil pun diketahui sempat dibawa ke rumah sakit, tapi sayang nyawanya nggak tertolong. AKP Ulil dinyatakan meninggal dunia hari itu juga, Jumat (22/11). Gelar kehormatan anumerta pun diberikan sehingga pangkatnya naik jadi Kompol (Anumerta) Ryanto Ulil Anshari.


Alasannya nembak kenapa?

Let’s hear it from: Keterangan Kapolda Sumatra Barat, Irjen Suharyono. Dalam keterangannya kemaren, Irjen Suharyono bilang dua polisi ini lagi bersitegang, guys. Gara-garanya, AKP Ulil tuh sekarang lagi mendalami kasus dugaan tambang ilegal yang ditentang sama AKP Dadang. Nah tapi ternyata nggak sampe situ aja!. AKP Dadang juga mengincar Kapolres Solok, AKBP Arief Mukti. Iya, dia beneran datang tuh ke rumah dinas Pak Kapolres yang cuma 200-an meter dari Polres. AKBP Arief pas banget lagi ada di situ. So, he’s fine.


Something wrong with si Dadang-Dadang itu nggak sih?

Nah itu dia. Disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sumatra Barat, Kombes Dwi Sulistyawan, AKP Dadang itu punya keterbelakangan mental, guys. Makanya penyidik kudu punya approach yang beda waktu proses pemeriksaan. Dia bahkan nggak diborgol. Jadi duduk biasa aja gitu. Eh tapi besokannya, setelah pemeriksaan tes urin, pemeriksaan darah, sampai pemeriksaan helai rambut, hasilnya negatif. Si Dadang baik-baik aja ternyata.


HMMM, so what now? 

Well, Kapolda Irjen Suharyono sih kemaren make sure AKP Dadang bakal dikasih sanksi, guys. Either sanksi etik ataupun sanksi administrasi. Nggak cuma itu, Pak Kapolda juga mengungkap akan diberhentikan secara tidak hormat aka PTDH. Of course nggak cuma itu dong, while AKP Dadang sekarang lagi mendekam di Rutan Polda Sumbar, doi terancam pasal berlapis di sini, guys. Mulai dari pasal penganiayaan yang berakibat kematian, pembunuhan, sampai pembunuhan berencana. Hukumannya? Terancam hukuman mati.


.......

Terus soal tambang ilegal tadi. Polda Sumatra Barat menyebut tambang ilegal ini berada di Batang Bangko, Kecamatan Sungai Pagu, Solok Selatan. Adapun setelah kejadian tembakan ini, area tambang pun akhirnya ditutup dan sekarang udah disegel sama polisi, guys. Lebih jauh soal tambang ilegal, hal ini juga jadi perhatian bapak ibu wakil rakyat di DPR RI. Yep, rombongan Komisi III bahkan kemaren terbang tuh ke Padang ketemu Kapolda dan ngomongin soal tambang ilegal ini.


Gimana gimana?

Well, disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni yang mimpin langsung rombongan, beliau udah ketemu langsung sama pelaku, guys. Pelaku tambang ilegal itu, tapi confidential sih. Terus ya udah, mereka juga menggelar rapat sama pihak Polda Sumatra Barat beserta seluruh jajaran Polresnya. Pokoknya tambang ilegal ini harus diberantas. In his words: “Tindak semua yang terkait dengan illegal mining, apa pun namanya, siapa pun yang backing, tindak tegas. Kapan waktunya? Ya secepatnya, secepat-cepatnya. Entah mungkin Kapolda sore ini mau disikat, entah kapan, tergantung Pak Kapolda. Kita hanya minta untuk memberantas terkait dengan apa yang terjadi."


Terus terus? 

Selain menyikat bersih tambang ilegal, yang harus diperhatikan juga adalah: Penggunaan senjata api bagi para polisi. Kayak, apakah emang semua polisi eligible buat megang senjata ya? Takutnya next time ada lagi nih kejadian begini. In that sense,  harus ada evaluasi dong. Nah, menyikapi hal ini, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho bilangnya Polri open kok kalau mau evaluasi terkait penggunaan senpi. Tapi yang pasti, sampai hari ini, anggota Polri yang pake senjata api tuh udah berdasarkan SOP, guys. Udah lulus administrasi dan juga psikologi, cenah.


Iya deh iya. Anything else I should know

FYI, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangannya kemaren udah memerintahkan supaya kasus ini diusut sampai tuntas ygy. Penanganannya pun udah under supervision-nya Bareskrim Polri. Nggak tanggung-tanggung, Jenderal Listyo juga memerintahkan supaya pelaku di sini ditindak tegas. “Apalagi kalau kemudian motifnya ternyata dilakukan terhadap hal-hal yang selama ini kita anggap mencederai institusi. Saya minta siapapun, apapun pangkatnya, tindak tegas, jangan ragu-ragu," katanya gitu. 

 

When you always believe that "Vaping is better than smoking".....

No no no, honey.

Siapa di sini yang maih punya mindset kalau nge-vape tuh lebih bagus dari rokok tembakau? Kayak, “Ah, cuma vape ini." Siapa?? Pls, ini salah ygy. 


Meskipun vaping tuh katanya nggak mengandung pemicu kanker kayak yang terkandung di rokok tembakau, tapi tetep aja vaping tuh bahaya buat tubuh, guys. Secara, namanya nge-vape tuh kan kamu menghasilkan uap ya. Uap itu yang kemudian sedikit banyak kamu hirup juga kan? Nah, kamu pikir uap itu isinya air doang? Enggak dong. Banyak zat berbahaya di sana kayak nikel, timbal, propilen glikol, gliserin, dsb. 


Dari situ, berdasarkan hasil penelitian… jeng jeng… satu penelitian yang di-present di Radiological Society of North America di Chicago kemaren menampilkan bahwa orang yang nge-vape atau ngerokok tuh kecepatan aliran darahnya terus menurun, guys. Fungsi pembuluh darah juga terus berkurang, makin susah menghirup oksigen, saturasi makin turun juga, hingga berpengaruh terhadap saluran pernafasan. Banyaklah masalah pernapasan gara-gara nge-vape.


 Well, vape ini sendiri kan pertama kali diperkenalkan biar ngebantu orang quit smoking, ya. Tapi dari hasil risetnya FDA, ternyata nggak juga, guys! Ketipu aja sama flavor-flavor lucu dari liquid itu. Padahal mah, bahaya juga.

 

"Ini tidak sesuai dengan janji beliau, yang katanya pensiun akan kembali ke kampung dan tenang di sana, momong cucu,"

Gitu guys komentar kzl dari politisi PDIP TB Hasanuddin yang nyindir pilihan sikap Presiden ke-7 RI, Pak Jokowi yang aktif kampanye di Pilkada serentak 2024, terutama di Jawa Tengah dan Jakarta. Kata Kang TB, Jokowi nih ngga menepati janjinya yang bilang bahwa beliau bakal balik ke Solo kalo udah ngga lagi jadi presiden. Tapi ternyata, doi malah sibuk kampanye.

When your retired father is suddenly into gardening...

 

Announcement

Thanks to Mr. Sunflower, Ricchan, and Rin for buying us coffee today :) 


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

Want to sleep better without interruptions? Read this.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.