Hello
My... my.... what a day it was yesterday! This is actually what we really love about politics--It's unpredictable. We know you're eager to catch up on everything about Jakarta's governor candidates, and that's why we're here. Start scrolling!
Now, to Pilgub Jakarta updates!
Meet: Ridwan Kamil-Suswono
Yoi. Dari zaman kapan bilang otw, Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya nyampe juga ke Jakarta, guys (padahal naik Whoooosh 30 menit doang kang, wkwkwk). Kemaren banget nih, Kang Emil udah resmi dideklarasikan sebagai Bakal Calon Gubernur Jakarta bareng sama Suswono sebagai Bacawagub-nya. RK-Suswono ini pasangan yang menarik, guys. Saking menariknya, sampe diusung 12 partai KIM Plus. Nah, karena 12 partai udah ke RK semua, pencalonan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta jadi terancam batal digantikan calon gubernur independen yang disebut sebagai calon boneka!
Hold on. I need some background.
You got it. For starters, everybody meet: KIM Plus. Yep, kamu pasti tahu Koalisi Indonesia Maju aka KIM ya. Koalisi partai yang udah kebentuk dari jaman Pemilu 2024 lalu yang mendukung Prabowo-Gibran. Dari jaman Pemilu, ini koalisi emang udah ‘gemuk’, guys. You know lah, isinya ada: Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, dan sejumlah partai non parlemen kayak PSI, PBB, Partai Gelora, sampai Partai Garuda. Nah, menjelang Pilkada Serentak 2024 November mendatang, KIM ini akhirnya ‘expand’ dengan ketambahan sejumlah member baru. Mulai dari PKS, PKB, dan NasDem.
Wait. Itu tiga partai bukannya yang kemaren dukung Pak Anies di Pilkada???
Well, politics is just being politics sih, guys. Di Pilgub Jakarta, sebelumnya ketiga partai ini udah sempat menyatakan dukungannya untuk Anies Baswedan kan. Tapi akhirnya balik kanan dan gabung ke KIM, jadilah KIM Plus. Nggak tanggung-tanggung, koalisi yang udah gemuk ini sekarang tambah gemuk tau. Ada 12 total member partainya! Jadi gini formasinya: Dari partai yang tadi mimin sebutin, PBB out di sini. Terus ketambahan PPP dan Perindo. Kebayang yah?
Ok kebayang. Itu ramean dukung siapa jadinya?
As expected, KIM Plus mengusung eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sebagai Bakal Calon Gubernur Jakarta. Bersamaan dengan itu, KIM Plus juga mengusung kader PKS yang juga eks Menteri Pertanian era Presiden SBY, Suswono sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta mendampingi Kang Emil. Jadi ya gitu. Dalam keterangannya kemaren, both Kang Emil dan Pak Suswono sih menyebut mereka commit bakal sefrekuensi dengan pemerintah pusat kalau ntar kepilih jadi Gubernur dan Wagub Jakarta.
Kok kayak nyindir seseorang yha...
WE KNOW RITEEEE. Let’s talk about: Anies Rasyid Baswedan. Udah rahasia umum lah yha kalau semasa menjabat jadi Gubernur Jakarta dulu, Pak Anies tuh emang kerap berseberangan sama pemerintah pusat, guys. Yang menarik adalah, di sini kondisinya tuh Pak Anies kan juga menyatakan bakal maju juga ya di Pilgub Jakarta. Tapi sekarang terancam batal nih. Ya gara-gara nggak ada sponsornya. Alias nggak cukup partai yang mendukung doi maju sebagai calon gubernur. (Ya iyalah, di RK aja udah 12 partai).
Kalo PDIP kumaha?
Well, kayak yang sering kita bahas, PDI Perjuangan kan emang sinyal-sinyalnya bakal dukung Pak Anies ya di Pilgub ini. Tapi PDI Perjuangan doang nggak cukup, guys. Karena berdasarkan UU yang berlaku, partai politik pendukung Gubernur/Wakil Gubernur itu at least harus meraih suara minimal banget 20% di Pileg DPRD masing-masing. Atau setara dengan 22 kursi kalau di Jakarta. Nah PDI Perjuangan, di Pileg Februari lalu cuma dapatnya 15 kursi doang. Ya mana cukup. Menyikapi hal ini, jubirnya Pak Anies, Sahrin Hamid bilang pihaknya masih optimis since masih ada waktu sampai pendaftaran Cagub 27-29 Agustus mendatang.
In case Pak Anies nggak jadi, lawan RK siapa dong?
Now, everybody meet: Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Mereka ini pasangan independen yang beberapa waktu lalu udah ditetapkan passed oleh KPU DKI Jakarta untuk maju sebagai Cagub dan Cawagub Jakarta. Kenapa bisa passed? Karena emang berdasarkan aturannya, calon independen tuh bisa aja maju di Pilkada dengan syarat punya dukungan dari warga. Di Jakarta sendiri, calon independen harus mengumpulkan minimal 7,5% dukungan dari total jumlah warga dan dibuktikan dengan KTP. Adapun di case ini, Pongrekun-Kun Wardana disebut udah mengumpulkan 677.468 KTP dari total 8,25 juta warga Jakarta. Udah lebih dari 7,5% kan tuh.
Tapi??? Ada tapinya nggak nih?
Oh jelas ehehehe. TAPIIII, KTP yang mereka kumpulkan tuh diduga nggak organic, guys. Alias dicatut sembarang aja gitu. Kayak, “Kamu nggak kenal siapa ini Dharma Pongrekun-Kun Wardana tapi tiba-tiba identitasmu tercatat sebagai pendukung mereka." Gokil kan? Pencurian data kah ini? Menkominfo Budi Arie Setiadi sih bilangnya, “Kalau udah sesuai sama UU yang berlaku, ya silakan saja.” (CAPEK NGGAK PUNYA MENKOMINFO BEGINI???!!!) Calm down, everyone. Lanjut dulu. Pencatutan sepihak ini of course bikin tanda tanya dong. Kayak banyak “Jangan-jangan” nya gitu lo. Kalau dari pov para pengamat sih pada bilang, "Jangan-jangan Pongrekun ini emang calon boneka! Disiapkan supaya Ridwan Kamil makin nyaman melaju jadi Gubernur Jakarta.”
Calon Boneka???
Yep, pengamat politik dari UIN Jakarta, Zaki Mubarok sih bilangnya gitu ya, guys. Menurut Bang Zaki, Pak Dharma Pongrekun ini emang sengaja diloloskan sebagai pelengkap aja. Supaya Pilgub Jakarta kesannya demokratis banget gitu, ga lawan kotak kosong. Padahal mah, dari awal juga udah di-design buat kalah. FYI, Calon Boneka ini udah pernah kejadian di Pilwakot Solo 2020 lalu, di mana Bagyo Wahyono dihadirkan untuk melawan Gibran, eh ujung-ujungnya tetap Mas Gibran yang menang.
It sounds pathetic….
YAKAN??? Tapi menanggapi segala tudingan Calon Boneka ini, Pak Dharma sih chill aja ygy. In his words, dia bilangnya, “Ya nggak apa-apa, nggak apa-apa (Re: dianggap calon boneka). Apapun yang terjadi, sekali lagi tadi saya berpikirlah dan berimanlah bahwa segala sesuatu kehidupan kita Tuhan sudah menentukan,” katanya gitu. On the other side, Ridwan Kamil pun menganggap Pak Dharma ini bukan kaleng-kaleng, guys. Secara, pensiunan polisi, jenderal bintang tiga gitu lo. Komjen terakhir pangkatnya. In that sense, menurut Kang Emil yha… "Pak Dharma adalah lawan yang luar biasa,” katanya gitu.
Dibikin becandaan aja ni negara. Wrap it up, deh…
Jadi ya gitu intinya, guys. Anyways, buat kamu warga Jakarta khususnya yang sering lewat markasnya Partai Keadilan Sejahtera di Pasar Minggu sana, ngeh nggak kalau ada sesuatu yang hilang di sana? Yep, baliho segede gaban yang isinya ada Anies-Sohibul Iman sekarang udah dicopot, guys. Ya karena PKS-nya kan udah dukung RK ya, calon dari PKS pun udah bukan Sohibul Iman lagi tapi Suswono. Speaking of which, dalam keterangannya kemaren Pak Suswono sih bilang PKS masih terus aktif komunikasi sama Pak Anies dan juga Pak Sohibul ya. Baik-baik aja semua katanya.
Now, some new updates on Bangladesh...
They now have an interim leader.
Yep, kalo kamu rajin buka email kita (harus rajin!!) kamu pasti udah ngikutin nih kerusuhan yang lagi terjadi di Bangladesh. Long story short, mereka rusuh satu negara gara-gara pemerintahnya dianggap diskriminatif. Warga marah, turun ke jalan sampai rusuh, ratusan orang meninggal, terus kondisi makin ga kondusif, perdana menterinya lengser dan kabur ke India, aaaaand now they have a new leader.
WOW, tell me everything!
Well, you can always catch up! here. Anyway, setelah selama lebih dari sebulan rusuh, kemarin waktu setempat akhirnya Bangladesh punya pemerintahan transisi, guys. Adapun pemimpin pemerintahannya adalah Muhamad Yunus, seorang penerima nobel perdamaian yang terkenal banget di Asia Selatan sana karena kerja-kerja sosialnya yang bener-bener mengangkat derajat warga miskin.
Hah ada orang begitu?
Ada guys, Jadi Pak Yunus ini memulai karirnya sebagai sebagai entrepreneur dan banker. Beliau lahir dan besar di area kumuh di Chittagong, Bangladesh dan meraih pendidikan S1-nya di University of Dhaka, di ibu kota Bangladesh. Doi kemudian lanjut sampe PhD di Vanderbilt University Amerika Serikat pake beasiswa Fulbright, di mana beliau mendalami soal ilmu ekonomi. Pas balik ke negaranya, Pak Yunus ni ngajar di kampung halamannya, Chittagong University soal teori-teori ekonomi. Tapi ngeliat warganya miskin banget, doi merasa udah ga nyambung nih, yang diajarin sama realitanya…
Go on…
Akhirnya, Pak Yunus mulai ngasih pinjeman dari tabungannya sendiri untuk warga di Chittagong yang paling miskin. Dari sinilah beliau akhirnya mendirikan Grameen Bank yang memberikan pinjaman kecil buat warga miskin. Banknya itu banyak dipake buat membiayai pembelian rumah, pendidikan hingga ngemodalin UMKM buat warga miskin. Beliau juga mendirikan Yunus Center yang membantu warga untuk mendirikan bisnis sosial. Ga tanggung-tanggung guys, Grameen Bank sejauh ini udah menyalurkan lebih dari US$37 miliar hutang tanpa agunan pada lebih dari 10 juta orang miskin. Ide bisnis kayak gini langsung berkembang di seluruh dunia, dan atas inisiatifnya inilah, pada tahun 2006 beliau meraih anugerah Nobel Perdamaian.
Mantap...
Nah di pemerintahan perdana menteri yang kemarin, yang kabur ke India itu, Pak Yunus ini banyak banget kena kasus guys, yang semuanya diduga karena kepentingan politik aja. Terakhir, doi didakwa atas pelanggaran aturan ketenagakerjaan yang membuat dirinya harus mendekam di penjara selama enam bulan. Lagi-lagi, Pak Yunus menegaskan bahwa beliau ga bersalah.
OK now about his government.
Yep, on that. Jadi kan udah tuh PM sebelumnya, namanya Hasina udah berhasil dilengserkan. Kemudian oleh presiden yang menjabat saat ini, Mohammed Shahabuddin, Pak Yunus ditunjuk untuk memimpin pemerintahan transisi. Hal ini juga merupakan salah satu tuntutan para mahasiswa yang meminta doi dijadikan interim leader. Karena desakan inilah, Pak Yunus akhirnya menerima posisi tersebut.
Nice. What will he do?
A lot. Dalam keterangannya beberapa waktu lalu, Pak Yunus menegaskan bahwa dirinya akan melakukan investigasi yang berimbang dan kredibel untuk kematian 450 orang yang jadi korban selama protes untuk melengserkan Hasina berlangsung. Beliau juga berkomitmen bakal menggelar pemilu yang jurdil, memastikan ekspor tekstil Bangladesh kembali lancar (karena sempet disrupted due to the protests) dan finally, dia juga mau mengupayakan rekonsiliasi dengan bagian dari pemerintahan sebelumnya dengan lancar.
OK.
Terus... yang menarik, Pak Yunus juga bilang dirinya pemerintahannya bakal terus membantu pengungsi Rohingya yang saat ini tinggal di Bangladesh. Beliau bilang, pemerintahannya bakal berusaha untuk terus memberi bantuan pada pengungsi Rohingya while at the same time mencari upaya untuk balik ke negaranya di Myanmar dengan rasa aman dan terlindungi oleh hukum. FYI guys, saat ini Bangladesh emang menampung sekitar satu juta warga Rohingya.
Alrite. Anything else?
Well, sebagai bukan orang politik, Pak Yunus diyakini banyak pengamat bakal menghadapi banyak tantangan dalam mewujudkan berbagai cita-citanya tadi. Ditambah, warga udah ngga percaya sama institusi negara yang lain kayak lembaga hukum dan polisi. Meski begitu, Pak Yunus diyakini bisa memimpin negaranya untuk membangkitkan ekonomi yang sempat berantakan gara-gara kerusuhan akibat protes atas PM sebelumnya.
When you need to work at the last minute.....
Bahlil Lahadalia dkk can relate.
Soalnya, kemaren banget nih, ada pergantian menteri di Kabinet Indonesia Maju. Mulai dari Bahlil Lahadalia, Rosan Roeslani, sampai Supratman Andi Agtas dan sejumlah tokoh lainnya dilantik sebagai menteri dan kepala lembaga di pemerintahan yang tinggal dua bulan lagi ini. Hal ini of course jadi pertanyaan dong. “Last minute banget??? Ada apaan sih?” Scroll down to find out.
Tell me.
Jadi guys, as we all know Presiden Terpilih Prabowo Subianto kan bakal resmi dilantik 20 Oktober mendatang ya. Itu artinya, Pemerintahan Presiden Joko Widodo segenap dengan menteri-menteri yang bertugas di Kabinet Indonesia Maju bakal berakhir dong. Yep, tinggal dua bulan lagi nih waktu mereka, guys. Tapi bukan pemerintah Indonesia kalau nggak kasih plot twist ehehehe. Yep, di dua bulan terakhir masa jabatan, Presiden Jokowi kemaren malah melakukan reshuffle kabinet, gengs.
Gimme all the details….
You got it. Jadi gini sekarang strukturnya, guys: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, yang sebelumnya dijabat Arifin Tasrif, sekarang diganti Bahlil Lahadalia. Bahlil Lahadalia, as we all know kan sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi ya. Nah karena udah jadi Menteri ESDM, maka Menteri Investasi sekarang diisi oleh Rosan Roeslani, guys. Pak Rosan sendiri merupakan Mantan Dubes AS yang zaman Pilpres kemaren jadi Ketua Tim Kampanyenya Prabowo-Gibran.
I think I know where this is going….
Wait until you hear about: Salah satu menteri kadernya PDI Perjuangan, which is Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, juga di-reshuffle. Yep, jabatan Menkumham sekarang diisi oleh Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Supratman Andi Agtas. Pak Supratman sendiri kemaren bilangnya udah ngajuin resign sebagai anggota DPR dari minggu lalu, jadi doi tinggal nunggu approval Pimpinan DPR katanya.
So, how did everyone react to this?
Ya bertanya-tanya. Kayak, “Buat apa sih reshuffle segala?? Tinggal Oktober ini juga. Nanggung nggak sih??” gitu kan. Now, let’s hear that from: PDI Perjuangan yang kadernya ikut di-reshuffle di last minute ini. Arifin Tasrif pun juga merupakan menteri yang dilantik based on rekomendasinya PDI Perjuangan btw. Adapun menurut PDI Perjuangan, reshuffle kali ini adalah bentuk “Konsolidasi kekuasaan”.
What does that supposed to mean?
Gini gini. Disampaikan oleh Jubir PDI Perjuangan, Chico Hakim, reshuffle kali ini tuh kuat banget motif politiknya, guys. Iya, secara sekarang kan lagi masa transisi pemerintahan ya. In that sense, dengan reshuffle ini, PDI Perjuangan ngeliatnya Pak Jokowi tuh curi start duluan gitu lo, jadi pas ntar menterinya Prabowo udah dilantik, ada semacam “Ewuh pakewuh” alias sopan santun lemah lembut antara menterinya Jokowi dengan Prabowo. Kayak dijaga duluan gitu lah intinya ini kementerian. Selain itu, PDI Perjuangan juga menilai Presiden Jokowi emang sengaja mau ngelepeh PDI Perjuangan demi berbagai agenda yang dia udah susun. Contohnya, ya biar Pak Presiden itu bisa tetap eksis di daerah dan partai-partai tetap nurut sama dia.
…..
Speechless ya? Belum selesai, beb. Ada lagi nih gebrakannya Pak Jokowi. Di akhir masa jabatannya ini, Presiden Joko Widodo bahkan membentuk yang namanya Kantor Komunikasi Kepresidenan. Well, in a nutshell, kantor ini sih intinya buat nge-running komunikasi seputar info-info kebijakan strategis dan program prioritas presiden. Jadi kemaren, Pak Jokowi udah melantik Jubir Kampanye Prabowo-Gibran (Again), Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden. Selain itu, masih di kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga melantik Kepala BPOM baru, which is Trauna Ikrar dan Prof. Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional.
Got it. Anything else I should know?
Yak, balik lagi ke Bahlil Lahadalia. Bang Bahlil ini kemaren produktif banget tau, guys. Iya, pagi dilantik jadi Menteri ESDM, malamnya, doi lanjut lagi mendaftar sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar. A bird told us Bang Bahlil ini calon kuat penerus tahtanya Pak Airlangga, guys. Since doi juga udah didukung hampir seluruh DPD Golkar di seluruh provinsi di Indonesia. Tapi meskipun begitu, dia masih harus berkompetisi melawan kader senior Golkar lainnya, which is Ridwan Hisjam. Penentuan siapa ketua umum Golkar bakal dilakukan di Munas Partai Golkar hari ini. Stick around for more updates tomorrow!
When the fish are high...
From the stranded coke.
Yep, coke yang kita maksud di sini adalah kokain guys. Jadi sekitar awal bulan ini, telah terjadi Badai Debby yang menghantam Florida, khususnya pantai di Miami dan Kay West. Nah seiring dengan badainya yang udah berlalu, selain kerusakan bangunan, badai ini juga membawa barang haram ke bibir pantai: Yep, kokain. Kronologisnya, minggu lalu tuh ada seorang warga yang ngabarin polisi bahwa mereka menemukan kokain yang banyak "terdampar" di pantai. Coke ini most likely terbawa arus laut karena Badai Debby tadi. Terus polisi segara menuju lokasi penemuan dan ternyata guys, ga tanggung-tanggung kokainnya mencapai 45 kilogram! Adapun paket-paket ini dibungkus dalam bentuk kotak segede batu bata, terus dilindungi sama plastik yang anti air. Pihak bea cukai sana memprediksi bahwa value dari paket-paket kokain ini mencapai US$1 juta.
FYI guys, ini bukan pertama kalinya paket-paket narkoba ditemukan "terdampar" di pantai US, terutama di negara bagian yang terletak di selatan. Sebelumnya, seorang wisatawan yang lagi chill di pantai di Florida juga menemukan 31 kilo narkoba yang dibungkus pake plastik anti air. Menurut pak polisi, cara ini emang biasa dilakukan para drug smugglers dengan udah memperhitungkan di mana barang-barang haram ini bisa "dijaring" sama kawannya sesama smugglers yang ada di US. Tapi ya gitu, banyak yang ketangkep petugas.
"Kami tak punya kawan lagi,"
Hiks... gitu guys kata Ketua DPP PDIP, Said Abdullah saat menyikapi soal sikap 10 partai yang mendukung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur di Jakarta. Dengan semuanya merapat ke Rawon, maka praktis cuma PDIP yang sampe sekarang belum mengusung cagub. Tapi ya mereka gabisa gimana-gimana juga karena jumlah kursinya ngga cukup buat mengusung calon sendiri. Pak Said bilang, mereka masih ada waktu buat usaha-usaha, tapi ya kalo emang koalisinya Kang Emil udah terkonsolidasi, terus PDIP eventually sendiri, ya apa boleh buat?
When we used to have a better democracy than this....
Announcement
Thanks to Lexy and Chef for buying us coffee today :)
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
If you want to be more comfortable at home, avoid these mistakes.