Good morning
Hi there! It's Thursday, the pre-weekend day! And, if you're a liiiittle free later today, go there. We've got a cool event with tons of freebies and you'll walkaway from there by being a US election expert. We promiseee!! Now onto the news...
Who's gonna add more team to the lineup?
DPR RI
Yuhuuuuu raise your hand kalau kamu kangen sama gebrakannya bapak ibu DPR RI??!!! Now, put your hands down. Well, baru lewat satu bulan sejak drama Putusan MK, sekarang nih, DPR RI rame lagi gara-gara rencana menambah komisi baru di dalam struktur mereka. Apa urgensinya ya? Scroll down to find out!
Hold on, I have no idea what that ‘komisi’ means….
Easy. We'll walk you through this ok. Gini gini, sebagai lembaga pembuat Undang-Undang, DPR RI tuh kan ngurusin SEMUA HAL yang terjadi di negeri ini ya. You name it: Politik, keamanan, HAM, kesehatan, pariwisata, ekonomi, pendidikan, agama, budaya, dsb. Pokoknya A-Z ada semua dah. By default, kalau DPR mau bikin Undang-Undang terkait satu isu nih, draf Rancangan Undang-Undang-nya bakal dikerjain dulu sama para anggota di kelompok kecil yang tergabung dalam satu komisi, guys. Abis beres di situ, baru peraturannya dibawa ke rapat paripurna, dibahas rame-rame dan akhirnya disahkan sebagai UU.
I am reading….
Komisi ini ada pembagiannya, guys. Siapa kerja di komisi berapa juga dibagi. Adapun sampai saat ini, dari 575 anggota DPR RI. ada sebanyak 11 Komisi yang terbentuk di DPR RI. 11 komisi ini kemudian punya fokus kerjanya masing-masing. Kayak Komisi I misalnya, itu fokus ke isu-isu luar negeri, intelijen, sampai komunikasi dan informatika. Terus kalau Komisi II tuh mereka fokus ke isu-isu dalam negeri, kayak pemilu juga di sini. Pokoknya beda-beda deh sampai Komisi XI.
Paham. Lanjut….
Nah yang harus kamu tahu adalah, hari Selasa kemaren nih (24/9/2024). Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut ada kemungkinan jumlah komisi di DPR itu bakal ditambah di pemerintahan mendatang, guys. Muncul pertanyaan dong, “Why? Perlu banget bun?” Nah, menjawab hal ini, Mbak Puan bilang penambahan jumlah komisi itu bakal dilakukan since jumlah kementerian di era kepemimpinan Pak Prabowo ntar juga disebut bakal bertambah. “Untuk bisa kemudian memperkuat kemitraan antara pemerintah dengan Legislatif,” cenah.
Is that it? Fix ya?
Belum selesai, beb. Update-nya, disampaikan oleh Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar, sampai saat ini di DPR tuh masih lobi-lobi antarfraksi terkait penambahan komisi ini. Selain itu, Cak Imin juga bilang penambahan komisi baru ini bakal dibahas lebih lanjut di DPR periode mendatang. Nggak bisa di periode ini, guys. Since periode ini juga tinggal menghitung hari kan, alias bakal kelar bentar lagi banget. That being said, Cak Imin bilang, “Ya mungkin dengan pelantikan DPR baru lah yang akan menyusun perubahan itu."
So how did everyone react to this?
Well, bagi partai politik di DPR sendiri, ada yang setuju, ada juga yang nggak setuju. Pro kontra lah. Partai Amanat Nasional aka PAN sendiri sih setuju sama rencana penambahan komisi ini, guys. Iya, Sekrertaris Fraksi PAN di DPR, Eko Hendro Purnomo alias Mas Eko “Patrio” menyebut penambahan komisi ini penting banget biar anggota Dewan tuh nggak keteteran kerjanya, guys. Kayak, “Masa kementeriannya nambah tapi komisi di DPR tetap segitu. Keteteran dong," gitu lah kira-kira.
I wanna hear from the contra side….
Ada dari Partai Demokrat nih. Disampaikan oleh Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat. Herman Khaeron, ya nggak perlu DPR nambah komisi lagi meskipun jumlah kementerian ntar nambah. Secara, dari pov Bang Herman, nambah jumlah komisi means nambah anggaran negara, guys. Buat sekretariat di DPR misalnya, dan kebutuhan lainnya. That being said, Bang Herman menilai komisi yang ada sekarang 11 itu udah cukup banget kok mengawasi jalannya pemerintahan. Kayak 1 komisi megang 4-5 kementerian tuh masih possible banget katanya.
Got it. Anything else I should know?
Well, you know what's gonna happen when it comes to “nambah”, rite? Yep, apalagi kalau bukan… Makin banyak komisi, makin banyak opportunities buat bagi-bagi jatah kekuasaan:)))). Hal itu yang disampaikan peneliti dari Forum Masyarakat Pedulki Parlemen Indonesia aka Formappi, Lucius Karus. Lucius ngeliatnya gini sih, "Ya salah satu yang diinginkan oleh DPR melalui penambahan komisi ini tentu saja soal peluang semakin banyaknya lahan yang bisa dibagi-bagi antarfraksi," katanya. Not to mention jatah pimpinan komisinya ntar bakal drama lagi, terus punya power di kementerian yang jadi mitra.
What's legal now in Thailand?
Same sex marriage.
Yesss guys, baru aja pada hari Selasa (24/09/2024) lalu, pemerintah Thailand mengesahkan undang-undang yang membolehkan pernikahan sesama jenis. Undang-undang ini juga udah di-acc sama Raja Thailand, King Maha Vajiralongkorn dan bakal segera berlaku dalam waktu 120 hari.
Wowww, tell me more!
Well, dengan disahkannya aturan ini, maka kelompok LGBTQ di Thailand bakal bisa mendaftarkan pernikahan mereka sejak 22 Januari tahun depan. Adapun keputusan ini menjadikan Thailand sebagai negara ketiga di Asia yang melegalkan same-sex marriage setelah Taiwan dan Nepal.
OK...
Adapun undang-undangnya ini memberikan hak hukum, finansial, dan medis secara penuh kepada seluruh pasangan sesama jenis. Aturannya juga mengatur soal adopsi dan warisan buat keluarga sesama jenis nantinya. Terus ga cuma pernikahan guys, tapi aturan ini juga mengatur penggunaan kata "perempuan" dan "laki-laki" atau "suami" dan "istri" dalam undang-undang sipil dan komersilnya dan diganti dengan kata-kata yang gender neutral seperti "individual".
Welp...
Terkait kebijakan baru ini, Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra nge-post di akun X-nya: "Congratulations on everyone's love. #LoveWins." Perdana menteri sebelumnya, Srettha Thavisin, yang juga aktif mengkampanyekan undang-undang ini juga menyampaikan dukungannya dengan bilang bahwa telah terjadi "perubahan signifikan" untuk Thailand di mana kesetaraan dan persamaan derajat udah konkrit banget nih diberlakukan di negaranya. Terus juga, in her words: "Gender diversity will eventually be fully accepted. Congratulations," gitu ceunah.
So, where are going we from here?
Warga Thailand sih, khususnya yang LGBTQ and its allies are celebrating now, dan mensyukuri pengesahan UU ini. Untuk merayakan, panitia Bangkok Pride yang kerap menggelar Pride Parade udah mengumumkan di akun Facebook bahwa mereka bakal bantuin pasangan same sex yang mau ngurus pernikahan mereka di Bulan Januari nanti.
Alrighty, anything else?
Well guys, secara sosial, masyarakat Thailand emang dinilai inklusif dan memiliki penerimaan yang baik terhadap kelompok LGBTQ. Tapi tetep aja, untuk bisa meloloskan UU same-sex marriage ini ga gampang dan kelompok LGBTQ di sana masih kerap mengalami diskriminasi. However, in Asian scale, bisa dibilang penerimaan terhadap kelompok ini mulai muncul, seiring dengan disahkannya same-sex marriage di tiga negara tadi. Terus di negara tetangga lainnya yakni Singapura, pemerintahannya juga udah mencabut larangan hubungan sesama jenis di tahun 2022.
When ITB is back with another gebrakan....
Mahasiswa disuruh kerja part time.
Yep. You read it right. We repeat, kemaren banget nih, Institut Teknologi Bandung aka ITB announced mahasiswa yang dapat beasiswa berupa keringanan UKT WAJIB kerja part time. Highlight di sini WAJIB. Karena kalau enggak nurut nih, beasiswa yang bersangkutan disebut bakal dievaluasi!
Lah, si maksa???
Emang ada-ada aja ini kampus satu ini ygy. Yep, setelah beberapa waktu lalu bikin heboh dengan bayar UKT pake pinjol-nya itu, sekarang seantero ITB dan yang berkepentingan jadi heboh lagi gara-gara email yang dikirim kemaren pagi dan dikirim langsung oleh Direktorat Pendidikan ITB. Adapun bunyinya, menyebut: “Mahasiswa sekalian, ITB membuat kebijakan kepada seluruh mahasiswa ITB yang menerima beasiswa UKT, yaitu beasiswa dalam bentuk pengurangan UKT, diwajibkan melakukan kerja paruh waktu untuk ITB."
Lah, tiba-tiba disuruh part time???
Well, in case you need more context, biaya UKT di ITB tuh kan beberapa waktu terakhir jadi sorotan banget ygy. Makanya sampe itu kampus bikin sebuah program namanya Financial Aids System, guys. Semacam bantuan keuangan gitu lah in general. HOWEVER, there is something in return yang harus dilakukan mahasiswa yang ikutan program ini. Iya, kemaren banget nih, Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB, Naomi Haswanto, menyebut program ini dirancang biar mahasiswanya bisa BERKONTRIBUSI pada pengembangan kampus”. Salah satu kontribusinya, ya dengan kerja part time buat kampus, guys.
HMMMM???
Masih dari keterangan Mbak Naomi, goals-nya ITB tuh emang itu: “Mendidik mahasiswa supaya nggak cuma unggul di akademik, tapi juga punya karakter yang kuat, punya daya juang, adaptif, berintegritas, serta rendah hati”. (Ok????). In that sense, program kerja part time yang dimaksud di sini, disebutkan dua jam per minggu ya, entah itu jadi asdos kek, jadi asisten lab, di UKM, dll, tujuannya ya biar mahasiswa bisa dapat pengalaman kerja yang relevan, guys.
…….
Masalahnya lagi, guys. Ini kan ditujukan buat para penerima beasiswa ya, yang si program Financial Aids System tadi. Ada form yang harus diisi lewat link buat daftar. The thing is, kalau nggak mau sign up tuh, disebutkan keringanan UKT yang diterima bakal dievaluasi sama pihak kampus, guys. Mbak Naomi juga menyebut, kalau mahasiswa menolak, nggak ngisi link tersebut let’s say, mahasiswa bakal menerima ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Rektor ITB, guys.
Terus mahasiswa sana responsnya gimana?
Ya nggak terima lah. Kemaren banget nih, Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB sendiri udah melakukan audiensi dengan Direktur Pendidikan ITB, Dr. Techn. Ir. Arif Hariyanto. Adapun dalam audiensi tersebut, stance KM ITB di sini jelas: ngasih keringanan UKT tanpa minta imbalan ke mahasiswa. Dan kerja part time yang dilakukan sifatnya harus sukarela: tanpa paksaan, dan tanpa konsekuensi hak keringanan UKT mahasiswanya.
Ya Gusti mau kuliah aja pusing. Now wrap it up….
We know rite. Pihak ITB sendiri kemaren menyebut kerja part time kayak gini, dengan sifat BERKONTRIBUSI untuk kampus tuh sebelumnya udah diterapkan di beberapa universitas, guys. Termasuk National University of Singapore aka NUS. NUS tuh juga gitu katanya, ada beasiswa terus mahasiswanya diminta give back in the name of kesetaraan. Tapi, KM ITB ngeliat case-nya di sini jelas beda. NUS kasih beasiswa lengkap, termasuk sampai ke tempat tinggal juga di-provide. Lah ITB, UKT berdasarkan kemampuan ekonomi itu jelas hak. Dan bahkan diatur dalam Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024.
Kosan di Cisitu aja kita cari yang paling murah….
Now, finally a series we're all gonna get excited about...
Legally Blonde prequel!!!
Yep, raise your hand if you're a 90s baby who grew up watching Legally Blonde! Siapa yang jadi suka pink gara-gara karakter Elle Woods? Dan siapa di sini yang jadi belajar bend and snap pas liat gebetan?? Now hands down. Karena saat ini, pemeran karakter utamanya, yakni Reese Witherspoon and team lagi ngerjain project untuk bikin prequel-nya Legally Blonde! Jadi guys, kalo dalam filmnya yang kesatu dan kedua Elle udah kuliah di Harvard dan jadi lawyer hebat, maka Elle Woods di prequel ini bakal jadi anak SMA "biasa aja" yang lagi belajar banyak melalui pengalaman dan kisah-kisah menarik yang bikin dia bisa berakhir di Harvard Law School. Nah untuk menyukseskan project ini, Witherspoon baru aja ngumumin di IG-nya kemarin bahwa tim produksi mereka lagi nyari pemeran buat Elle Woods muda. In her words: “We are starting the casting process and we are making it open, SO excited to see all of your fabulous takes on everyone’s favorite Gemini vegetarian.”
Well, guys adapun prequel Legally Blonde ini bakal berbentuk series yang ditayangkan di Prime Video. Series ini ditulis oleh Mindy Kalling dan Witherspoon sendiri bakal jadi executive producer.
"Jangan beri perhatian berlebihan"
Gitu guys kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang bilang pada para pengusaha tambang supaya ngga ngasih "perhatian berlebihan" kepada para stafnya di bawah ketika ngurus perizinan. Kata Bang Bahlil, kalo diberi perhatian berlebih, nanti aparat penegak hukum di ESDM bakal ada lebih banyak lagi. Terus nanti proses izin jadi lebih lama karena jadinya pengusaha selalu perlu bantuan konsultan untuk mempermudah dan mempercepat perizinan.
Also goes to your situationship, bro...
Announcement
Thanks to Bapao, Pandu, and Someone for buying us coffee today :)
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
Been feeling sick too often lately? It's probably... these.