Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
When you’re wondering when the genocide in Gaza will end…
Well, here’s Israel’s plan.
Yep, as we all know udah hampir lima bulan ini Israel terus-terusan melancarkan genosida brutal ke masyarakat Gaza, Palestina. Dari puluhan ribu korban yang mereka udah bunuh, nggak ada tuh itikad rasa kemanusiaan Israel buat warga Gaza yang terus mereka bikin menderita. Malahan yang ada, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu justru baru-baru ini ngumumin rencana mereka buat ngelakuin demiliterisasi total Gaza, merombak sistem administrasi sipil dan pendidikan Gaza, serta menutup perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.
ANJIMMMM??? Tell me everything.
You got it. Jadi rencana pendudukan Israel di wilayah Gaza ini disampein Netanyahu pada hari Kamis kemarin di depan anggota kabinet keamanan Israel. Pas itu, aki-aki ini menjawab berbagai kritik dari dalam dan luar Israel soal nggak adanya rencana konkret untuk Gaza setelah Israel berhasil memporak poranda Gaza serta melakukan genosida atas puluhan ribu masyarakat Palestina di sana. Kayak, udah nih, warganya udah abis, infrastruktur udah abis, terus u mau apa di sana? Jadi pas itu, mulai ada muncul tuh terkait rencana jangka panjang yang bakal Israel lakukan buat Gaza.
Apa aja tuh?
Ada banyak nih, guys. Kita bahas satu-satu yah. First of all, Israel udah mulai ngerencanain buat menutup perbatasan Gaza-Mesir yang ada di wilayah selatan Gaza. Jadi yang perlu kamu tahu, Gaza ini adalah wilayah yang punya batas ngga hanya dengan Israel, tapi juga dengan Mesir. Meaning, berbagai lalu lintas dan bantuan bisa masuk lewat situ. Nah tapiiii Israel mau menutup akses Mesir tadi dengan sengaja supaya biar cuma Israel yang punya kendali penuh atas akses keluar dan masuk ke wilayah Gaza. Kata Netanyahu mah, “Israel will have security control over the entire area west of Jordan,” yang berarti termasuk seluruh wilayah West Bank dan Gaza.
Sakjiw.
Wait until you heard kalo Netanyahu juga ada rencana buat bikin demiliterisasi total di wilayah Gaza. Buat yang nggak tau, demiliterisasi tuh semacam proses pemusnahan seluruh alutsista yang memiliki fungsi persenjataan, alat komunikasi, dan elektronika tempur. Jadi ya ambisinya Netanyahu, Gaza bakal dibikin samsek nggak punya kekuatan keamanan gitu, guys. Udah segala rakyatnya digenosida, alutsistanya juga bakal dimusnahin.
Emang udah hilang sisi kemanusiaan Israel mah.
Valid banget sih ini. Terus nggak cuma itu doang, guys. Netanyahu dan komplotannya juga udah berencana buat merombak administrasi sipil, termasuk menghentikan pendanaan yang disalurkan Qatar ke Gaza. Rencana ini tuh termasuk upaya Israel buat mengubah sistem pendidikan Gaza yang mereka nilai udah mempromosikan antisemitisme dan kebencian terhadap Israel. Rencana ini Netanyahu bilang sebagai ‘deradikalisasi’ terhadap sistem pendidikan Palestina.
Sounds like….
1942? We know. Mana kamu tau nggak kalo Israel juga bakal melarang lembaga PBB yang membantu pengungsi di Palestina UNRWA buat beroperasi di wilayah Gaza. Katanya sih, Israel bakal mengganti UNRWA di Gaza dengan lembaga bantuan kemanusiaan yang lebih bertanggung jawab. Hal ini terjadi setelah ada dugaan keterlibatan pegawai UNRWA atas surprise attack Hamas ke Israel pada awal Oktober lalu.
I have no words….
Well, nggak cuma kamu yang mikir kek gini. Soalnya partner in crime-nya Israel sendiri, which is AS aja nggak setuju sama keterlibatan lebih jauh Israel di wilayah Palestina. Hal ini disampein langsung sama Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken yang pada akhir Januari kemarin bilang kalo pihaknya nggak mendukung rencana Israel buat bikin Gaza seolah jadi wilayah milik Israel. In his words, Blinken ada ngomong gini, “When it comes to the permanent status of Gaza going forward, we’ve been clear, we remain clear, about not encroaching on its territory.”
Tumben bener ni AS.
Ya kan? Kalo AS aja udah menolak, tentunya negara-negara lain juga bisa lebih tegas menyampaikan penolakannya. Misalnya Mesir yang secara tegas menolak gagasan Israel untuk menutup perbatasannya dengan Gaza. Segala tuduhan penyelundupan senjata yang selama ini Israel klaim telah terjadi di perbatasan antara Gaza-Mesir dinilai sama sekali nggak terbukti sama pemerintah Mesir. Nggak cuma itu, protes keras soal resolusi Israel atas Gaza ini juga dateng dari Uni Emirat Arab yang bilang bahwa segala upaya Israel ke Gaza justru nggak membantu upaya pembangunan kembali Gaza setelah Israel bombardir.
So, impact-nya ke Palestina sekarang gimana?
Based on resolusi Israel tadi, it means genosida Israel ke masyarakat Palestina belum akan berakhir sebelum mereka literally menduduki Gaza dong. Terus kemarin banget nih, Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh sampe mengundurkan diri, guys. Yep beliau bilang kalo dirinya tergerak untuk mundur setelah eskalasi genosida dan kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pas ngumumin keputusan resign-nya, Shtayyeh juga nge-mention soal upaya Israel untuk membuat Palestina nggak berdaulat secara politik. In his words, Shtayyeh ada bilang gini, “Efforts to make the (Palestinian Authority) an administrative and security authority without political influence, and the PA will continue to struggle to embody the state on the land of Palestine despite the occupation.”
Sad 🙁 anything else I should know?
Well, apapun yang tengah terjadi di Israel sekarang ini, genosida mereka terhadap masyarakat Gaza masih terus berlanjut, guys. Jumlah korban masyarakat Gaza yang dibunuh Israel sejak awal Oktober kemarin hampir menembus 30 ribu korban jiwa. Soalnya Senin kemarin, Kementerian Kesehatan Gaza baru aja merilis laporan yang menyebutkan jumlah korban tewas dari genosida yang Israel lakukan di Gaza mencapai 29.782 orang. Selain itu, ada lebih dari 70 ribu masyarakat Gaza lainnya luka-luka atas berbagai serangan Israel di sana.