All you need to know about the influenza outbreak in Japan...
that reached a record high in 25 years.
Yep, guys, another outbreak is happening in Japan right now. Wabah influenza baru aja mencatat rekor tertinggi setelah kasus tertigngi terakhir di tahun 1999 lalu. Lonjakan kasus penyebaran flu yang dipicu virus Influenza A ini diduga ada kaitannya sama peningkatan mobilitas selama musim liburan hingga ketersediaan antivirus utama di berbagai fasilitas kesehatan Jepang.
Tell me more.
Okay. Jadi emang sejak akhir Desember lalu, media Jepang Nikkei, melaporkan kalau kasus influenza di Jepang mencatat rekor tertinggi. Data dari Institut Penyakit Menular Nasional menunjukkan bahwa ada sekitar 9,52 juta kasus flu tercatat antara 2 September 2024 sampai 26 Januari 2025. Adapun wabah flu musiman ini banyak terjadi di kawasan padat penduduk sekaligus punya angka lalu lintas wisatawan yang tinggi kauak Tokyo, Hokkaido, Osaka dan Fukuoka. Peak cases-nya ketika aktris terkenal Taiwan, Barbie Hsu meninggal dunia ketika liburan Imlek ke Jepang...
RIP Shancai :(
Yep, kasus flu di Jepang makin disoroti setelah kabar duka dari aktris Barbie Hsu yang meninggal dunia di Jepang pada Minggu (2/2) akibat infeksi flu yang berkembang jadi komplikasi pneumonia. Furthermore, kabar kematian publik figur ini makin menambah kekhawatiran soal komplikasi flu yang simpang siur di Jepang. Ditambah lagi, kasus flu burung di sana juga lagi meningkat yang menyebabkan lebih dari lima juta burung dimusnahkan pihak berwenang di bulan Januari 2025.
Go on...
Alright. Balik lagi ke kasus meninggalnya Barbie Hsu, kamu mungkin came across beberapa pemberitaan yang menyebut bahwa mendiang harus pindah-pindah tempat dirawat karena dia ga mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan. Nah ternyata hal ini valid, guys. Memang banyak klinik maupun apotek di Jepang yang kekurangan obat flu, sehingga untuk merespons kesangkaan ini, berbagai perusahaan farmasi besar di Jepang sedang berlomba-lomba untuk memproduksi lebih banyak obat.
Emang bahaya banget ya? Kan flu doang?
Ga gitu, guys. Menurut dokter spesialis paru dr. Erlang Samoedro Sp.P (K), infeksi flu memang bisa berkembang jadi komplikasi yang fatal. Apalagi kalo penyakit ini diderita oleh orang yang punya komorbid penyakit kronik atau imunitasnya sedang menurun. Dalam keterangannya pada Jumat (7/2), Dokter Erlang juga bilang kalau infeksi virus Influenza bisa menunjukkan gejala flu biasa disertai infeksi sekunder. Nah, infeksi lanjutan bakal lebih parah kalau imunitas seseorang emang sedang nggak prima. Not only pneumonia, virus influenza juga bisa memicu kambuhnya beberapa penyakit kronis seperti jantung atau paru kronik, asma, diabetes, hingga penyakit autoimun.
Terus apa dampak wabahnya?
Of course, setelah makin luas, sistem kesehatan di Jepang sempat kewalahan menerima lonjakan pasien rawat inap. Misalnya, beberapa fasilitas medis yang kekurangan tempat tidur sampai perawatan medis di rumah buat pasien dengan gejala ringan. Selain itu, wabah flu ini juga berpengaruh ke sektor pariwisata Jepang. Pemerintah Jepang mengimbau masyarakat dan wisatawan buat meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus dengan menerapkan prokes. Other than that, para turis yang akan bepergian ke Jepang disarankan memantau dan mengukur kesehatan sendiri.
I see. Anything else?
Finally, pokoknya kamu harus hati-hati guys, karena meski kayak flu biasa, namun yang perlu diperhatikan adalah eskalasi kondisi kesehatan yang bisa menurun drastis jika nggak ditangani dengan baik. Masyarakat yang mengalami gejala influenza diimbau untuk nggak ragu mencari perawatan medis. These are the symptom of influenza you should know: demam tinggi secara mendadak, batuk berkepanjangan, nyeri otot dan kelelahan ekstrem, hingga sesak napas. Jika ada di antara kalian yang punya rencana pergi ke Jepang dalam waktu dekat, please reconsider postponing the plan until the situation is safer.