Rekor Tertinggi Kasus Infeksi Bakteri Pemakan Daging

Catch Me Up!
UTC
16 kali dilihat
0 kali dibagikan

When things are worrying in Japan...

Everbody, meet: A newly discovered meat-eating bacteria

Rasa-rasanya kasus infeksi mematikan tuh muncul terus yah after pandemi Covid-19 kemarin. Kayak yang baru-baru ini terjadi di Jepang, di mana mereka baru aja mencapai rekor tertinggi kasus infeksi bakteri pemakan daging, guys. Yep, everbody meet: kasus streptococcal toxic shock syndrome aka STSS yang baru aja mencatat 977 kasus dengan death ratio hingga 30 persen.


WHAT?? Tell me everything.

Sure. Jadi to give you some context, kamu perlu tau dulu nih kalo kasus bakteri pemakan daging ini tuh sebenernya udah mewabah di Jepang at least sejak tahun 1999 lalu. Jadi, STSS merupakan infeksi bakteri yang menyebar ke jaringan dalam dan aliran darah gitu, guys. Sebagian besar kasus infeksi ini melibatkan bakteri Streptococcus Grup A yang awalnya berdampak demam dan infeksi tenggorokan pada anak. 


Lah terus kok bisa jadi pemakan daging?

Nah dalam beberapa kasus, bakteri ini berkembang makin invasif dengan ngehasilin racun yang memungkinkan bakterinya masuk sampe aliran darah, guys. Kalo udah gitu, bakteri Streptococcus Grup A bisa nyebabin penyakit serius macem syok toksik dan lebih parahnya juga dapat berkembang menjadi bakteri ‘pemakan daging’ yang menyebabkan matinya anggota tubuh kayak tangan dan kaki.


Geez, serem amat...

Saking seriusnya penyakit ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit US belum lama ini merilis studi di mana dari sepuluh pasien yang terserang bakteri STSS, tiga di antaranya kemungkinan besar akan meninggal dunia. Gede banget kan tuh mortality rate-nya kasus ini. 


Go on...

Well, jadi kan di tahun 2023, jumlah jumlah kasusnya udah meningkat secara mengejutkan, di mana Jepang mencatat jumlah kematian akibat kasus bakteri STSS mencapai 97 orang. Jumlah ini dilaporkan jadi jumlah kematian tertinggi kedua pada kasus bakteri pemakan daging dalam enam tahun terakhir. Tapi ternyataaaa... kasus bakteri ini masih terus berlanjut di tahun ini dengan dilaporkan terdapat 941 kasus infeksi awal bakteri STSS yang merenggut 77 orang dari Januari sampe Maret kemarin.


Kok bisa tiba-tiba banyak gitu kenaikannya?

Well, itu juga yang sampe sekarang jadi pertanyaan pihak pemerintah Jepang sama berbagai lembaga riset kesehatan internasional. Karena so far, belum ada yang tahu nih kenapa tiba-tiba jumlah kasusnya di Jepang bisa senaik itu. Cuma kalo kata Profesor Kedokteran Wanita Tokyo, Ken Kauchi menyebut kalo infeksi bakteri STSS di Jepang meningkat setelah melemahnya sistem kekebalan tubuh usai terserang Covid-19.


Covid-19 lagi.

Yhaaa gitu deh. But again, statement dari Prof Ken tadi tuh masih sekedar asumsi aja, guys. Belum ada riset lebih lanjut soal kenapa kok tiba-tiba banget wabah infeksi bakteri STSS ini mulai berkembang kembali tepat setelah pandemi Covid-19 selese. Bisa jadi kekebalan tubuh yang terus menurun sama kayak yang dibilang Prof Ken, atau bisa jadi lain juga sih, guys.


Got it. Now wrap it up pls.

Meskipun dilaporkan mematikan dengan death ratio hingga 30 persen, cuma Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit US juga nambahin kalo faktor penyakit lain juga bikin persentase pasien meninggal lebih besar. Jadi penyakit bawaan di luar infeksi bakteri STSS macem kanker atau diabetes tuh juga makin menambah risiko seorang pasien meninggal dunia akibat infeksi bakteri pemakan daging ini.

© 2024 Catch Me Up!. All Rights Reserved.