Ratusan Gajah di Thailand Dievakuasi

Catch Me Up!
UTC
18 kali dilihat
1 kali dibagikan

Now, some updates from our animal friends in Southeast Asia...

 

From flood to contracting bird flu...

Yep guys, kali ini kita mau ngajak kamu ke negara tetangga, yaitu Thailand dan Vietnam, dan kita bakal zoom in on: their animals. Jadi saat ini, para gajah yang tinggal di Elephant Nature Park, deket Chiang Mai jadi harus dievakuasi karena banjir besar yang melanda wilayah konservasi mereka. Ngga tanggung-tanggung, gajah yang perlu dievakuasi mencapai lebih dari seratus ekor!


Wowww banyak banget...

Iya guys, segitu belum semua karena sanctuary-nya emang besar banget. Jadi kata pendiri Elephant Nature Park, namanya Saengduean “Lek” Chailert, upaya evakuasinya sendiri merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan karena dia dan stafnya ngga hanya harus meng-organize perpindahan banyak gajah, tapi mereka juga berkejaran dengan waktu. Hal ini karena permukaan air yang meningkat dengan cepat sehingga para pawang gajah aka mahout dituntut untuk bisa memindahkan gajah-gajahnya dengan cepat.


:(

Terus ya guys, hingga berita ini ditulis masih ada 13 ekor gajah yang belum dievakuasi dan masih berada di penangkaran. Selain itu, ada juga dua ekor gajah yang meninggal dan dua ekor gajah hilang. Adapun sanctuary ini emang merupakan tempat rehabilitasi untuk mainly gajah, makanya banyak gajah yang kondisinya ngga baik-baik aja, kayak ada yang buta, cedera, hingga sakit. Hal ini bikin upaya evakuasi makin menyulitkan pihak pengelola.


Terus pemerintah gimana?

Well, Pak Lek sih udah meminta bantuan pada pemerintah untuk membantu memindahkan para hewan ke dataran yang lebih tinggi, dan pihak Taman Nasional Thailand juga udah menurunkan belasan petugas untuk melakukan evakuasi. Tapi sejauh ini belum berhasil karena emang aksesnya ke sanctuary tadi terputus gara-gara banjir. FYI guys, selain gajah, sanctuary ini juga merehabilitasi sekitar 5.000 rescued animals, kayak anjing, kucing, kuda, babi, hingga kelinci.


Now on Vietnam...

Di mana ada cerita sedih juga nih, di mana ada puluhan ekor harimau meninggal dunia karena kena flu burung. Yep, jadi sekitar minggu lalu, para petugas di Vuon Xoai zoo di Kota Bien Hoa dikejutkan dengan matinya 20 ekor harimau, satu ekor panther dan beberapa bayi harimau yang beratnya antara 10-120 kg. 


Hah kok bisa??

Well, ternyata penyebabnya adalah mereka kena flu burung. Jadi para cats tadi dikasih makan ayam mentah yang dibeli dari peternakan lokal, dan sampel yang didapat dari bangkai harimaunya menemukan bahwa mereka emang positif flu burung aka virus H5N1. Selain di Vuon Xoai Zoo, kematian yang sama juga terjadi di kebun binatang lain yang terletak di provinsi Long An, di mana korban yang meninggal mencapai 27 ekor harimau dan tiga ekor singa. Penyebabnya sama guys, flu burung juga.


Emang bahaya yah flu burung tuh?

Well, iya sih. Jadi virus ini udah pasti mematikan kalo buat burung, ayam dan jenis poultry lainnya. Terus seiring berjalannya waktu, virus ini mulai menulari hewan lain kayak anjing, kucing, kuda laut, hingga beruang. Especially in cats, virus ini bisa menyerang otak dan menyebabkan penggumpalan darah yang berakhir kematian. Pihak zoo sendiri bilang bahwa kematian terjadi cuma sekitar 2-3 hari sejak mereka terkena virus. Pokoknya harimau jadi lemes, ga mau makan, terus meninggal.


:(

Terkait outbreak ini, saat ini ada lebih dari 20 ekor harimau yang lagi diisolasi untuk dimonitor lebih ketat. Terus, 20 orang petugas zoo juga udah dites dan hasilnya negatif flu burung. Finally, untuk para jasad harimau tadi juga udah dimakamkan di tempat yang aman di area taman safari.


Alrighty. Anything else?

Well guys, total kematian akibat flu burung di Vietnam yang mencapai 47 ekor harimau, tiga singa, dan satu panther ini dinilai oleh SVP PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) Jason Baker sebagai kejadian tragis yang menunjukkan betapa bahayanya memelihara hewan liar dalam kandang. Menurutnya, eksploitasi hewan liar kayak gini bisa meningkatkan resiko kesehatan global buat manusia juga, dan sangat beresiko menyebabkan munculnya pandemi lagi. 

© 2024 Catch Me Up!. All Rights Reserved.