Rakernas PDI-P di Ancol, Pembunuhan Vina & Eki Cirebon, Maskapai Singapore Airlines Turbulensi Parah, Kondisi Danau di Indonesia Sangat Mengkhawatirkan

Admin
UTC
8 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning


Hello! Here we are again on yet another beautiful Monday! Today we got you all the updates from those who didn't rest this past weekend (read: PDIP), updates on the Vina case, Singapore Airlines to The Lakes. Nope, not the one from Folklore album. Scroll down....

 

First stop, let's talk about: Si Banteng.....

Alias PDI Perjuangan

Who was being productive on the weekend. Yep, saat kita semua asyik menikmati akhir pekan dengan leyeh-leyeh, binge watching Baby Reindeer, atau nyalon, kader dari partai banteng PDI Perjuangan justru qerja-qerja-qerja dengan berkumpul di Ancol untuk menggelar Rakernas. Here, we got you all the "PDIP post-election moves..."


Tell me.

Ok. Selalu menarik kalau ngomongin PDI Perjuangan tuh. Kayak, "Apa lagi nih yang bakal dilakukan si banteng?" Secara, dari 2004 silam, partai ini udah mencuri perhatian dengan drama Megawati VS SBY, rite? Terus sepuluh tahun kemudian, bersama Joko Widodo, PDI Perjuangan justru melejit jadi ruling party sampai hari ini. Nggak sampai di situ, di Pemilu 2024 ini, hubungan partai dengan Presiden Joko Widodo kembali disorot setelah anaknya Pak Jokowi, yang juga kader PDI Perjuangan, Gibran Rakabuming Raka, jadi cawapres di kubu sebelah, dan menang pula!


Berasa dikhianati nggak sih? :( 

Indeed. Makanya dalam Rakernas PDI Perjuangan yang digelar di Ancol weekend kemaren, Ketua DPP mereka sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia. Yep, sambil nangis tuh doi minta maaf atas kelakuan kader partainya yang nggak menjunjung tinggi etika politik, nggak disiplin, bertentangan sama ideologi partai, sampai melanggar konstitusi dan demokrasi. That being said, Mbak Puan bilang Rakernas ini bakal merekomendasikan proses sistem rekrutmen yang lebih proper, biar nggak ada lagi kader partainya yang melanggar kayak yang terjadi di Pemilu 2024 ini.


HMMMM…..

Masih ngomongin Pemilu 2024, dalam pidatonya kemaren, Mbak Puan juga menyebut, “Pemilu 2024 merupakan pemilu yang paling buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia." Ada banyak hal yang di-highlight kemaren, guys. Mulai dari penyalahgunaan kekuasaan, intervensi aparat penegak hukum, penyalahgunaan sumber daya negara, sampai masifnya politik uang. That being said, dalam Rakernas kemaren, akhirnya direkomendasikan kualitas demokrasi harus ditingkatkan di mana sistem pemilu harus ditinjau ulang, guys.


Sounds like banteng ngamuk...

Indeed. Nggak cuma Mbak Puan, ibunya, yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri juga masih bitter sama Pemilu kemaren, guys. Hal ini obvious dari pidato politiknya kemaren. Dalam pidatonya, Bu Mega sempat bahas-bahas MK kan, di mana menurut Bu Mega, Keputusan MK soal pencalonan Gibran tuh udah mematikan etika dan moral. In her words, Bu Mega bilang, “Ambisi kekuasaan sukses mematikan etika, moral, dan hati nurani hingga tumpang tindih kewenangannya."


Wowww...

Lebih jauh, dalam pidatonya kemaren, Bu Mega bahkan bilang Pemilu 2024 ini udah direkayasaguys. Jadi abu-abu, katanya. Lengkap dengan berbagai dugaan kecurangan yang udah diakui sejumlah pihak, mulai dari masyarakat sipil sampai ahli hukum. Not to mention KPU dan Bawaslu juga diam, cenah. So, Bu Mega be like, “Masa nggak boleh bersuara, saya boleh dong bersuara."


Semua kan demi kekuasaan bu….

Correct. Bu Mega juga setuju, guys. Namanya politik ya tetap perlu kekuasaan, katanya. Tapi kata blio, yang terpenting tuh bukan kekuasaannya, tapi gimana kita bisa mendapatkan kekuasaan itu, gitu. “Itu yang membedakan kita dengan yang lainnya," pungkasnya. Strategi dan caranya itu lo.


What is that supposed to mean? Fix jadi oposisi kah

Nah soal itu, jujur belom tahu, guys. Soalnya kalau kata Bu Mega, negara kita tuh nggak mengenal adanya oposisi atau pun koalisi, since sistem pemerintahan kita juga presidensial. Yang jelas, kata Bu Mega, PDI Perjuangan itu adalah partai yang punya keteguhan dan keberanian. Instruksi Bu Mega bahkan jelas, untuk kadernya supaya berada di luar comfort zone.


Sama aja oposisi itu mah….

Well, Bu Mega sih bilang pihaknya masih terus mencermati situasi dan kondisi dengan seksama ya. Di mana mereka bakal terus dengerin semua aspirasi, terutama di akar rumput. Lebih jauh, Presiden RI ke-5 itu juga menyebut proses check and balances adalah proses yang penting dalam negara demokrasi, guys. “Demokrasi memang memerlukan kontrol dan penyeimbang," katanya. That being said, Ketum PDI Perjuangan itu kemaren minta seluruh kadernya untuk terus maju, nggak pantang mundur.


Wow bold….

Update lain yang ngga kalah penting, dalam Rakernas kemaren, Bu Mega tetap diminta buat memimpin partai itu sebagai ketua umum Periode 2025-2030. Yep, in case you need a better context, Bu Mega tuh udah memimpin partai ini sejak awal berdiri, di tahun ‘98 lalu ya. Terus baru-baru ini, muncul isu Mbak Puan Maharani bakal menggantikan posisinya sebagai Ketum, guys. Terus Mbak Puannya juga nanggepinnya, “Berdoa saja, Insya Allah." Kayak, “Insya Allah jadi Ketum kah, mbak?”


Gimana nih, Mbak?

Enggak, guys. Dalam pembacaan rekomendasinya kemaren, Mbak Puan bilang seluruh DPD PDI Perjuangan se-Indonesia sepakat minta Megawati Soekarnoputri untuk diangkat dan ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan. Penetapan Ketua Umumnya sendiri disebut bakal terjadi pada Kongres yang bakal digelar di tahun depan. Let’s see apakah tetap Bu Mega ketua umumnya atau ada plot twist lain ntar. We don't know yet.


Is that it? Bahas apa lagi mereka kemaren? 

So far sih itu-itu aja, guys. At least yang kita tahu ya. Soalnya, dalam Rakernas kemaren, diketahui ada satu agenda tertutup di mana Bu Mega selaku ketua umum kasih arahan ke kader-kadernya. Jadi cuma buat internal aja gitu. Cuma ya, Mas Ganjar Pranowo kemaren akhirnya nge-spill tipis-tipis tuh apa yang dibahas di agenda tertutup itu.


Spill it, mas!! 

Adapun kata Mas Ganjar, arahannya tuh lebih ke persiapan menjelang Pilkada, guys. Termasuk gimana kejadian di Pilpres dan Pileg nggak keulang lagi di Pilkada Serentak, dan potensi kerja sama PDI Perjuangan dengan partai lain menjelang Pilkada. Sejauh ini sih, partai-partai yang bareng sama PDI Perjuangan di Pilpres kemaren mulai dari PPP, Perindo, sampai Hanura, menyatakan mereka bakal terus stay sama PDI Perjuangan di Pilkada mendatang. Gitchu dehh.


Got it. Now wrap it up….

Let’s go back to poin yang tadi kita jelasin di awal ya, di mana PDI Perjuangan tuh sekarang dinilai masih renggang hubungannya sama Presiden Joko Widodo, guys. Nah, yang harus kamu tahu adalah, Presiden Jokowi bahkan nggak diundang di Rakernas kali ini. Yep, disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, yang diundang di Rakernas ini tuh emang internal partai, sahabat partai, cendekiawan, akademisi, dan orang-orang yang betul-betul berjuang menegakkan demokrasi yang adil, jujur, dan konstitusional. Di luar itu, ya skip.


Nyalain sendiri apinya deh…… 🔥🔥🔥

 

Now here are your updates on: Pembunuhan Vina dan Eki Cirebon…

Di mana Polda Jabar mengklaim udah menangkap semua DPO.

Yep, selama sekitar sebulan ini timeline kamu diramaikan oleh film horor kontroversial Vina: Sebelum 7 Hari itu nggak sih? Iyesss, film yang diangkat dari kisah nyata soal kasus pembunuhan dua remaja dari Cirebon, Jawa Barat bernama Vina Dewi dan pacarnya Muhammad Rizky alias Eki pada 2016 lalu jadi viral lagi setelah ada banyak plot twist dari segi kronologi sampe para pelaku. Update-nya, Polda Jawa Barat baru aja menangkap pelaku yang udah buron dari delapan tahun yang lalu.


Hold on I need some background.

Sure. Jadi to give you some context, kita bakal kembali ke Agustus 2016 lalu di mana jenazah Vina dan Eki ditemukan di sekitar fly over Kepongpongan di Cirebon. Pas itu, sepasang remaja ini diperkirakan jadi korban kecelakaan tunggal, guys. Cuma sekitar enam hari dari penemuan jenazah ini, Kapolres Cirebon Kota yang saat itu dijabat AKBP Indra Jafar mulai menduga kalo Vina dan Eki bukan korban kecelakaan melainkan pembunuhan.


Kok bisa?

Gini-gini. Jadi sejak Vina dan Eki ditemukan meninggal dunia, temen-temen kedua korban akhirnya pada cerita nih soal kronologi terakhir mereka ketemu Vina dan Eki. Jadi dari konferensi pers AKBP Indra delapan tahun yang lalu, pas itu Vina dan Eki lagi bareng sama temen-temennya yang lain buat muter-muter motoran gitu di sekitar Kota Cirebon. Everything’s fine sampe akhirnya mereka lewat sekitar SMP Negeri 11 Kota Cirebon dan ketemu sama geng motor. Di situ temen-temen Vina dan Eki berhasil kabur, cuma mereka berdua berhasil ditangkep.


I am reading...

Nah dari situ diketahui kalo Vina dan Eki justru pada dipukuli nih sama para geng motor tersebut. Mereka berdua literally dikeroyok sampe luka parah dan meninggal dunia, guys. Parahnya lagi nih, para geng motor ini tuh juga sempet memperkosa Vina secara bergantian sebelum akhirnya Vina juga meninggal dunia. Nah buat mengelabui polisi, anggota geng motor ini akhirnya membuang kedua korban ke bawah jembatan layang biar dikira mereka jadi korban kecelakaan tunggal.


Geez tega bener :(( 

Banget. Dari situ pihak kepolisian berhasil menangkap delapan dari sebelas pelaku yang diyakini terlibat dalam tindak pembunuhan dan pemerkosaan. Delapan orang ini bernama Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramadhani, Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Sudirman, dan Saka Tatal yang divonis hukuman penjara seumur hidup kecuali Saka Tatal yang dapet hukuman delapan tahun penjara karena statusnya pas itu masih di bawah umur.


Terus yang tiga lagi ke mana?

Nah itu dia, guys. Selama delapan tahun ini tuh, tiga orang buron yang ikut membunuh Vina dan Eki bernama Pegi, Andi, serta Dani tuh masih bebas-bebas aja. Sampe akhirnya film horor Vina: Sebelum 7 Hari viral, baru deh polisi akhirnya mulai gerak lagi nih buat nyari sisa para buron pembunuh dan pemerkosa Vina. Everybody meet: Pegi Setiawan alias Perong yang akhirnya ditangkap di Bandung, Jawa Barat pada Selasa kemarin.


Lah???

Well, pertanyaan yang sama juga banyak banget ditanyain sama netizen, guysLiterally semuanya pada nanyain, ini bener Pegi Setiawan pelaku atau bukan? Kok harus nunggu viral dulu baru ditangkap? Polisi nggak asal nangkep pelaku kan? Nah segala pertanyaan ini juga langsung ditanggepin sama Hotman Paris selaku salah satu kuasa hukum Vina yang bilang, "Ada baiknya Polda Jawa Barat memerintahkan agar dilakukan konferensi pers secara terbuka, yang menghadirkan secara fisik orang DPO yang tertangkap, agar masyarakat bisa menilai kalau itu asli Pegi atau Perong."


Terus di-follow up tuh?

Yoi. Jadi kemarin banget nih, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan bilang kalo Pegi ini adalah tersangka terakhir dari kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina. Kata Kombes Pol Surawan sih, para pelaku tuh pada punya keterangan yang beda-beda. Makanya polisi sempet menyebut pelaku ada sebelas orang. In his words, Kombes Pol Surawan bilang, “Setelah dilakukan pendalaman, dua nama yang disebutkan selama ini (Andi dan Dani) itu hanya asal sebut (oleh tersangka).”


Serius nih?

We still don't know, guys. Soalnya sejak Pegi tiba-tiba ditangkap polisi Selasa kemarin, Ibu dan kuasa hukum Pegi tuh masih percaya kalo polisi udah salah tangkap orang. Dari keterangannya Ibunya Pegi sih bilangnya pas waktu kejadian Vina dan Eki meninggal Agustus 2016, Pegi lagi ada di Bandung dari Juli sampe Desember 2016. Hal ini juga diamini kuasa hukum Pegi bernama Sugianti yang bilang kalo polisi udah sempet menggerebek rumah Pegi pada 2016. Cuma pas itu polisi cuma ngamanin dua motor dan nggak lanjut buat nangkep Pegi yang emang lagi di Bandung buat kerja jadi buruh bangunan.


I heard Pegi sampe bilang ini fitnah dan rela mati segala?

You heard it right. Jadi pas konferensi pers kemarin, ada momen ketika Pegi dikasih kesempatan buat ditanyain sama wartawan, gitu. Nah pas doi dikasih kesempatan gitu, Pegi justru jadi agak emosional gitu dengan bilang kalo dirinya udah difitnah udah membunuh Vina. Padahal kalo kata Pegi pas itu, dirinya bilang nggak pernah ngelakuin pembunuhan dan pemerkosaan tersebut. Sambil teriak-teriak, Pegi juga bilang, “Tidak, tidak ini fitnah, saya rela mati.”


Complicated, anything else?

Well, menanggapi isu soal Pegi merupakan korban salah tangkap, Kombes Pol Surawan pada konferensi pers kemarin yakin kalo pelaku yang ditangkap yha udah tepat. Beliau berkaca pada berkas-berkas kayak identitas dari KK dan Ijazah yang meyakinkan kalo pelaku merupakan buron yang dicari. Dalam keterangannya Kombes Pol Surawan bilang, “Kami tetep berpegang atau berpatokan pada fakta penyidikan, jadi kita tidak berasumsi apapun di medsos terhadap penyelidikan yang kita lakukan. Kita berpedoman kepada fakta bukan asumsi."

 

Here’s your full recap on: the recent Singapore Airlines turbulence incident…

 

Yang menewaskan satu penumpang dan melukai ratusan lainnya.

Guys, udah pada tahu kan ya soal turbulensi parah pesawat maskapai Singapore Airlines rute London - Singapura. Iyesss, beberapa foto dan video aftermath kejadian ini udah viral banget di sosmed dalam beberapa hari terakhir. Bayangin aja, turbulensi parah plus mendadak yang terjadi pada penerbangan SQ321 bikin para penumpang bolak-balik terlempar ke atas kabin bareng sama barang-barang yang ada di dalam pesawat.


Geez, tell me everything.

Sure. Jadi, everything started ketika pesawat Boeing 777 milik maskapai Singapore Airlines berangkat dari London, Inggris pada hari Senin lalu. Pesawat bertujuan ke Singapura ini membawa 211 penumpang dan dijadwalkan bakal sampai ke Bandara Changi keesokan harinya. Awalnya semuanya fine-fine aja nih sampe ketika pesawat berada di sekitar wilayah udara Thailand, pesawat ini dilaporkan mengalami turbulensi parah.


Separah apa emang?

Pernah kebayang nggak tiba-tiba aja ada pesawat komersil yang turun 1.800 meter dalam waktu cuma tiga menit? Nah itu dia yang terjadi pada pesawat Singapore Airlines penerbangan SQ321 kemarin, guys. Dari laporan yang didapat, ada beberapa kali deh tuh pesawat ini naik turun akibat turbulensi parah dan akhirnya memutuskan buat mendarat darurat di bandara Suvarnabhumi Bangkok, Thailand.


OMG :(

FYI, pesawat ini tuh berangkat dari London sekitar pukul 10.38 British Summer Time (BST) dan mengalami turbulensi parah sekitar pukul 08.00 BST alias waktu penumpang masih pada breakfastguysSo kebayang dong tuh gimana chaos-nya para penumpang dan crew pesawat ketika tiba-tiba aja pesawat turun tajam dan bikin mereka bolak-balik terlempar ke atas kabin bareng sama segala piring, gelas, sampe air panas.


OMG. 

Nah setelah kejadian ini, at least ada sekitar 104 penumpang pesawat Singapore Airlines yang dilaporkan terluka dengan 55 orang di antaranya perlu mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit. Samitivej Srinakarin Hospital di Bangkok yang menerima paling banyak korban turbulensi pesawat bilang kalo para korban menderita masalah pada tulang belakang, cedera tengkorak otak, hingga cedera bagian otot dan jaringan lunak lainnya. Selain itu, insiden ini juga sampe menewaskan satu penumpang asal Inggris berumur 73 tahun.


Noooo :( 

Selain korban tewas, ada juga ratusan penumpang yang terluka akibat dari insiden ini. Kalo merujuk dari perjanjian internasional Konvensi Montreal tahun 1999, disebutkan juga bahwa para penumpang yang menderita cedera selama penerbangan tuh berhak memperoleh biaya tanggungan pemulihan sampe USD170 ribu. Salah satu penumpang naas pesawat maskapai Singapore Airlines yang nggak mau disebutkan namanya juga udah bilang kalo pihaknya udah menerima USD740 dari pihak maskapai sebagai permintaan maaf. 


Anyone said something about seat belt?

Itu dia, guys. Beberapa asumsi bilang kalo para korban yang bolak-balik terlempar sampe ke atas kabin tuh pada nggak pake seat belt. Soalnya kalo misal mereka pada pake seat belt nih, ofc badan mereka bakal tetep ketahan berada di kursi dan risiko buat terlempar juga bakal berkurang. Nah sampe sekarang ini, dari maskapai dan pihak berwenang di Singapura masih terus menyelidiki penyebab insiden sekaligus perkara seat belt yang mungkin nggak digunakan dengan baik sama para penumpang.


Tapi kan mereka juga pada breakfast yha?

Iyesss. Makanya nggak lama dari insiden ini, pihak maskapai Singapore Airlines akhirnya ngelakuin revisi SOP yang bakal memperketat aturan penggunaan seat belt. Dalam aturan terbarunya, pihak maskapai nggak akan nge-serve makanan dan minuman ketika lampu tanda pada seat belt nyala. Selain itu, ketika lampu seat belt menyala, para anggota kru pesawat juga bakal balik ke tempat duduk mereka sendiri buat ikut pake seat belt.


Got it. Anything else I should know? 

FYI, turbulensi parah kayak yang dialami pesawat maskapai Singapore Airlines ini tuh jarang banget terjadi. Dari data penerbangan di US, cuma ada sekitar 163 kasus cedera yang terjadi pada perjalanan udara pada rentang tahun 2009 sampe 2022. Terus dari studi yang dilakukan sama para peneliti di University of Chicago, disebutin bahwa pemanasan global yang sekarang tengah terjadi tuh bisa mempengaruhi kecepatan angin dan dimungkinkan berpengaruh pada turbulensi yang terjadi di pesawat. Cuma buat mastiin hal ini bener terjadi pada penerbangan SQ321 atau nggak, kita yha masih perlu nunggu statement dari pihak berwenang.

 

When lakes are your fav place to go for healing.....

Please have some responsibility.

Iya, guys. Soalnya nih, keadaan danau di Indonesia tuh udah sangat mengkhawatirkan. Bahkan karenanya, Presiden Joko Widodo kemudian menerbitkan Perpres Nomor 60 Tahun 2021 tentang Penyelamatan Danau Prioritas Nasional. Kenapa sampe diprioritaskan, pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sih bilangnya ya karena, kondisi ribuan danau di Indonesia udah kritis, guys


Luasnya berkurang, volumenya berkurang, kualitas airnya menurun, dan keanekaragaman hayati di sana juga menurun. Hal ini ofc bahaya banget dong. 


Secara, danau tuh punya fungsi yang penting dalam kehidupan masyarakat. Kayak, sumber air minum dari situ, sumber pertanian juga dari situ, transportasi dari situ, sampai sumber energi pun juga di situ.  That being said, di World Water Forum yang digelar di Bali weekend kemaren, kita diingatkan lagi nih untuk sama-sama jaga danau, guys. Terutama yang masuk ke dalam prioritas pemerintah. 


Adapun dalam Perpres Nomor 60 Tahun 2021, ada sebanyak 15 danau yang jadi prioritas, diantaranya: Danau Toba di Sumatra Utara, Danau Batur di Bali, Danau Maninjau di Sumatra Barat., Danau Tondano di Sulawesi Utara, Danau Sentarum di Kalimantan Barat, sampai Danau Sentani di Papua. 

 

"Saya nggak gitu paham,"


Gitu guys kata Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pas diminta tanggapan soal namanya yang masuk dalam bursa calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) yang bakal diusung sama PDIP. Nah tapi kata Pak Ahok sih, dirinya ngga pernah ngebahas soal pilkada sama Bu Mega, lagian doi ngga gitu paham soal Sumut juga. 


When it's still Monday and your coworkers are already asking you about Excel...

 

Announcement

Thanks to "she's going to Taiwan" for buying us coffee today :)


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

Avoid cholestrol, read this.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.