Rakernas PDI-P di Ancol

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

First stop, let's talk about: Si Banteng.....

Alias PDI Perjuangan

Who was being productive on the weekend. Yep, saat kita semua asyik menikmati akhir pekan dengan leyeh-leyeh, binge watching Baby Reindeer, atau nyalon, kader dari partai banteng PDI Perjuangan justru qerja-qerja-qerja dengan berkumpul di Ancol untuk menggelar Rakernas. Here, we got you all the "PDIP post-election moves..."


Tell me.

Ok. Selalu menarik kalau ngomongin PDI Perjuangan tuh. Kayak, "Apa lagi nih yang bakal dilakukan si banteng?" Secara, dari 2004 silam, partai ini udah mencuri perhatian dengan drama Megawati VS SBY, rite? Terus sepuluh tahun kemudian, bersama Joko Widodo, PDI Perjuangan justru melejit jadi ruling party sampai hari ini. Nggak sampai di situ, di Pemilu 2024 ini, hubungan partai dengan Presiden Joko Widodo kembali disorot setelah anaknya Pak Jokowi, yang juga kader PDI Perjuangan, Gibran Rakabuming Raka, jadi cawapres di kubu sebelah, dan menang pula!


Berasa dikhianati nggak sih? :( 

Indeed. Makanya dalam Rakernas PDI Perjuangan yang digelar di Ancol weekend kemaren, Ketua DPP mereka sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia. Yep, sambil nangis tuh doi minta maaf atas kelakuan kader partainya yang nggak menjunjung tinggi etika politik, nggak disiplin, bertentangan sama ideologi partai, sampai melanggar konstitusi dan demokrasi. That being said, Mbak Puan bilang Rakernas ini bakal merekomendasikan proses sistem rekrutmen yang lebih proper, biar nggak ada lagi kader partainya yang melanggar kayak yang terjadi di Pemilu 2024 ini.


HMMMM…..

Masih ngomongin Pemilu 2024, dalam pidatonya kemaren, Mbak Puan juga menyebut, “Pemilu 2024 merupakan pemilu yang paling buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia." Ada banyak hal yang di-highlight kemaren, guys. Mulai dari penyalahgunaan kekuasaan, intervensi aparat penegak hukum, penyalahgunaan sumber daya negara, sampai masifnya politik uang. That being said, dalam Rakernas kemaren, akhirnya direkomendasikan kualitas demokrasi harus ditingkatkan di mana sistem pemilu harus ditinjau ulang, guys.


Sounds like banteng ngamuk...

Indeed. Nggak cuma Mbak Puan, ibunya, yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri juga masih bitter sama Pemilu kemaren, guys. Hal ini obvious dari pidato politiknya kemaren. Dalam pidatonya, Bu Mega sempat bahas-bahas MK kan, di mana menurut Bu Mega, Keputusan MK soal pencalonan Gibran tuh udah mematikan etika dan moral. In her words, Bu Mega bilang, “Ambisi kekuasaan sukses mematikan etika, moral, dan hati nurani hingga tumpang tindih kewenangannya."


Wowww...

Lebih jauh, dalam pidatonya kemaren, Bu Mega bahkan bilang Pemilu 2024 ini udah direkayasaguys. Jadi abu-abu, katanya. Lengkap dengan berbagai dugaan kecurangan yang udah diakui sejumlah pihak, mulai dari masyarakat sipil sampai ahli hukum. Not to mention KPU dan Bawaslu juga diam, cenah. So, Bu Mega be like, “Masa nggak boleh bersuara, saya boleh dong bersuara."


Semua kan demi kekuasaan bu….

Correct. Bu Mega juga setuju, guys. Namanya politik ya tetap perlu kekuasaan, katanya. Tapi kata blio, yang terpenting tuh bukan kekuasaannya, tapi gimana kita bisa mendapatkan kekuasaan itu, gitu. “Itu yang membedakan kita dengan yang lainnya," pungkasnya. Strategi dan caranya itu lo.


What is that supposed to mean? Fix jadi oposisi kah

Nah soal itu, jujur belom tahu, guys. Soalnya kalau kata Bu Mega, negara kita tuh nggak mengenal adanya oposisi atau pun koalisi, since sistem pemerintahan kita juga presidensial. Yang jelas, kata Bu Mega, PDI Perjuangan itu adalah partai yang punya keteguhan dan keberanian. Instruksi Bu Mega bahkan jelas, untuk kadernya supaya berada di luar comfort zone.


Sama aja oposisi itu mah….

Well, Bu Mega sih bilang pihaknya masih terus mencermati situasi dan kondisi dengan seksama ya. Di mana mereka bakal terus dengerin semua aspirasi, terutama di akar rumput. Lebih jauh, Presiden RI ke-5 itu juga menyebut proses check and balances adalah proses yang penting dalam negara demokrasi, guys. “Demokrasi memang memerlukan kontrol dan penyeimbang," katanya. That being said, Ketum PDI Perjuangan itu kemaren minta seluruh kadernya untuk terus maju, nggak pantang mundur.


Wow bold….

Update lain yang ngga kalah penting, dalam Rakernas kemaren, Bu Mega tetap diminta buat memimpin partai itu sebagai ketua umum Periode 2025-2030. Yep, in case you need a better context, Bu Mega tuh udah memimpin partai ini sejak awal berdiri, di tahun ‘98 lalu ya. Terus baru-baru ini, muncul isu Mbak Puan Maharani bakal menggantikan posisinya sebagai Ketum, guys. Terus Mbak Puannya juga nanggepinnya, “Berdoa saja, Insya Allah." Kayak, “Insya Allah jadi Ketum kah, mbak?”


Gimana nih, Mbak?

Enggak, guys. Dalam pembacaan rekomendasinya kemaren, Mbak Puan bilang seluruh DPD PDI Perjuangan se-Indonesia sepakat minta Megawati Soekarnoputri untuk diangkat dan ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan. Penetapan Ketua Umumnya sendiri disebut bakal terjadi pada Kongres yang bakal digelar di tahun depan. Let’s see apakah tetap Bu Mega ketua umumnya atau ada plot twist lain ntar. We don't know yet.


Is that it? Bahas apa lagi mereka kemaren? 

So far sih itu-itu aja, guys. At least yang kita tahu ya. Soalnya, dalam Rakernas kemaren, diketahui ada satu agenda tertutup di mana Bu Mega selaku ketua umum kasih arahan ke kader-kadernya. Jadi cuma buat internal aja gitu. Cuma ya, Mas Ganjar Pranowo kemaren akhirnya nge-spill tipis-tipis tuh apa yang dibahas di agenda tertutup itu.


Spill it, mas!! 

Adapun kata Mas Ganjar, arahannya tuh lebih ke persiapan menjelang Pilkada, guys. Termasuk gimana kejadian di Pilpres dan Pileg nggak keulang lagi di Pilkada Serentak, dan potensi kerja sama PDI Perjuangan dengan partai lain menjelang Pilkada. Sejauh ini sih, partai-partai yang bareng sama PDI Perjuangan di Pilpres kemaren mulai dari PPP, Perindo, sampai Hanura, menyatakan mereka bakal terus stay sama PDI Perjuangan di Pilkada mendatang. Gitchu dehh.


Got it. Now wrap it up….

Let’s go back to poin yang tadi kita jelasin di awal ya, di mana PDI Perjuangan tuh sekarang dinilai masih renggang hubungannya sama Presiden Joko Widodo, guys. Nah, yang harus kamu tahu adalah, Presiden Jokowi bahkan nggak diundang di Rakernas kali ini. Yep, disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, yang diundang di Rakernas ini tuh emang internal partai, sahabat partai, cendekiawan, akademisi, dan orang-orang yang betul-betul berjuang menegakkan demokrasi yang adil, jujur, dan konstitusional. Di luar itu, ya skip.


Nyalain sendiri apinya deh…… 🔥🔥🔥

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.