Pusat Data Nasional Diretas, Julian Assange Bebas Dari Penjara, Kasus Anak Tewas di Padang, Bytedance Melakukan PHK ke 300 Karyawannya

Admin
UTC
14 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

Hi and welcome to Wednesday. It’s midweek again, and we’ve almost concluded June. Crazy how the time flies, rite? We hope you’ve been having a good year, and if not, remember to take a breath and remember all the small things that make you smile. We’re good. 

 

Here's your A-Z recap on: PDN Cyber Attack.....

Bikin server down, sampe minta tebusan USD 8 Juta!

Gimana yha. Maunya sih semua serba online, serba digital, memanfaatkan betapa canggihnya sebuah teknologi bernama internet. Tapi pertanyaannya, “Apakah kita siap? Apakah kita mampu?” Soalnya, sekalipun udah online, udah pake internet, bahkan udah terintegrasi semua, tetap adaaa aja kendalanya. Yep, apalagi kalau bukan di-hackguys. Ini yang baru-baru ini terjadi sama Pusat Data Nasional aka PDN. Akibatnya, server sejumlah lembaga negara jadi down, guys. Aktivitas warga pun jadi terhambat..


Background pls. 

You got it. To give you some background, kita mau ajak kamu kenalan sama yang namanya Pusat Data Nasional. Dalam rangka menjalankan pemerintahan yang berbasis elektronik, maka sejak 2022 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika aka Kominfo membangun sebuah ekosistem di mana semua data khususnya punya pemerintah itu disimpan di satu tempat aja, gengs. Tujuannya ya biar efisien aja. Aksesnya pun juga jadi lebih mudah. Sehingga dalam analisis dan pengambilan keputusan, pemerintah gampang aja nyari datanya di Pusat Data Nasional ini. Termasuk data kita juga adanya di Pusat Data Nasional ini, guys.


HMMM…..

We know what you think. Soal keamanannya kan? Ya kan? Well, sejak diluncurkan dua tahun lalu, pemerintah make sure bahwa keamanan data warga udah ditingkatkan dalam sistem PDN ini, guys. Nggak cuma itu, keamanan data juga udah di-handle sama satu lagi lembaga negara namanya Badan Siber dan Sandi Nasional. Nah, sekarang pertanyaannya, beneran aman nggak tuh data kita di situ? Secara kalau ngeliat yang udah-udah, Kominfo berkali-kali kan mengalami kebocoran data. Kayak, trust issue nggak sih???


BANGET.

Feeling kamu ternyata nggak meleset. Iya, sejak 17 Juni lalu, Badan Siber dan Sandi Nasional aka BSSN confirmed bahwa PDN yang sekarang dipakai, which is PDN Sementara, 2 di-hack! You heard it right. Jubir BSSN, Ariandi Saputra jelasinnya gini nih: “Tanggal 17 Juni lalu, malem-malem, BSSN men-detect si hacker ini berusaha masuk dan matiin sistem keamanan di PDN Sementara 2 ini." Puncaknya, di tanggal 20 Juni lalu, berbagai server punya pemerintah lumpuh dan nggak bisa beroperasi lagi.


Why am I not surprised….?

We all do. But, wait until you hear that si hacker ini bahkan minta tebusan senilai USD 8 juta! Yep, senilai Rp131 Miliar lah kalau dirupiahin. Gila nggak tuh? Lantas, apakah pemerintah bakal tunduk dan kemudian nurutin permintaan si hacker yang sungguh unknown ini? Menkominfo Budi Arie Setiadi sih bilang NEVER. EVER, gengs. “Pemerintah tidak akan bayar,” katanya gitu.


TERUS DATA KITA GIMANA HEY????

Inhale, exhale… Data kita nggak aman, guys :(. Iya, dikonfirmasi langsung oleh Ketua BSSN, Letjen Hinsa Siburian, data dalam PDN ini diserangnya kan pake ransomwareguys. Udah dienkripsi katanya. Nah kalau udah dienkripsi, ya kelar udah. Nggak aman itu, guys. Lebih jauh, nggak diketahui pasti sih apakah data terebut udah disalahgunakan atau gimana. Tapi yang pasti, saat ini BSSN udah menanggulanginya dengan pengamanan sementara. 


I heard Imigrasi jadi nge-down parah ya….

You heard it right. Gara-gara PDN di-hack, diketahui sebanyak 210 instansi di pusat dan daerah servernya jadi pada down. Yang paling parah, ya salah satunya server Ditjen Imigrasiguys. Jadi lumpuh total nggak bisa beroperasi sama sekali dalam beberapa hari kemaren. In that sense, dari yang tadinya layanan imigrasi tuh sat set digitalized, kemaren harus dicek manual deh. Dan itu lamaaaa banget. Makanya di sejumlah bandara, termasuk Bandara Internasional Soekarno Hatta, antrian imigrasinya sampe mengular panjaaaaaang banget. 


Hadeh….

Pusing kan? Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim, pihaknya minta maaf atas gangguan yang terjadi ini. Dalam keterangannya kemaren, Pak Silmy bahkan bilang, “Tapi percayalah, kami bahkan tidak tidur, kami masih bekerja dan kemarin sempat minta ijin istirahat dua jam untuk mencari solusi agar sistem pelayanan masyarakat bisa kembali normal. Kemarin meski manual, sudah mulai bisa terurai dan tidak jadi antrian panjang lagi."


Apologies accepted. Lanjut....

Nggak sampai di situ, dikonfirmasi langsung oleh Menkumham Yasonna Laoly, Imigrasi kemaren bahkan sampai harus mengalihkan layanannya dengan pake server-nya Amazon dulu, guys. Jadi ya gitu, setelah tiga harian down, akhirnya per Minggu kemaren, layanan imigrasi baik di Bandara Soetta, terus di Kualanamu, Ngurah Rai sampai Pelabuhan Batam Center semua udah pulih dan beroperasi seperti biasa. 


So, where are we going from here? 

Dari sini, Polri bareng sama BSSN, Kominfo, dan pihak lainnya masih terus menyelidiki kasus ini lebih dalam lagi, guys. Dalam keterangannya kemaren, Kapolri Jenderal Listyo Prabowo juga menyebut saat ini pihaknya masih terus mengumpulkan berbagai informasi terkait serangan ini. Meanwhile, BSSN disebut bakal melakukan forensik di sini, gengs.


Kerja yang bener plis….

Itu juga yang dipermasalahkan para anggota DPR RI. Dalam keterangannya kemaren, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin, tuh mempertanyakan: "BSSN tuh selama ini kerjanya ngapain? Kok bisa data sepenting itu bisa ke-hack?" gitu lo. Lebih lanjut, TB Hasan juga menilai BSSN di sini nggak profesional dalam tugasnya menjaga keamanan siber nasional. That being said, BSSN harus dievaluasi total. Termasuk, orang-orang didalamnya juga harus yang ngerti sama keamanan data begini. 


Loh emang selama ini gimana? 

Well, kamu harus tahu bahwa BSSN, yang dulunya Lembaga Sandi Negara, selama ini orang-orangnya didominasi oleh para personel TNI dan anggota Polri, guys. Karena dulu fokusnya juga di sandi-sandian kan. Nah sekarang, tuntutan BSSN itu lebih luas lagi. Jadi, lebih ke keamanan siber. That being said, menurut TB Hasan harusnya sekarang itu BSSN diisi sama pakar IT dan profesional yang bergerak di IT. Pokoknya yang ngerti sama cyber security, IT-IT-an, gitu gitu deh. 


He got the point….

The same thoughts are also spoken by pengamat IT dari Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha. Menurutnya, dalam rangka meningkatkan keamanan siber, tata manajemen IT-nya tuh harus dibenerin dulu, guys. Termasuk tata keamanan IT-nya juga. Dan hal ini nggak bisa dilakukan kalau pimpinannya nggak ngerti IT. Nggak tanggung-tanggung, Pratama bahkan menilai pemerintah di sini tuh nggak sadar kalau serangan siber, hack-hack-an begini, merupakan bentuk ancaman nyata bagi pemerintah dan masyarakat. 


Emang bener begitu? 

Makanya, dari sini, Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid menilai peristiwa ini tuh harusnya jadi ‘Tamparan’ buat pemerintah bahwa keamanan siber kita emang perlu ditingkatkan, guys. Karena ya resikonya, data masyarakat seluruh Indonesia bisa bocor ini. Yakan? Dari sini, Bu Meutya lantas menyebut pemerintah tuh perlu mengeluarkan regulasi lanjutan terkait keamanan siber. Secara sekarang tuh yang ada baru UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi. Tapi, turunan dari UU itu belom ada. Menurut Bu Meutia itu dulu yang harus dikerjain. Biar keamanan siber, termasuk perlindangan data pribadi kita juga makin komprehensif. 


Got it. Anything else I should know?

Btw, dari tadi ngomongin PDN, FYI aje nih, Pusat Data Nasional ini emang ambisinya Presiden Joko Widodo yang mau data punyanya Indonesia itu terpusat di Indonesia aja, nggak usah pake yang dari luar negeri lagi. Adapun menurut Pak Jokowi, pusat data nasional yang dikembangkan di Indonesia bakal kasih banyak manfaat, khususnya buat start up di Indonesia. Nggak sampe di situ, PDN juga diharapkan bisa menarik berbagai company gede kayak Microsoft, Amazon, Alibaba, sampai Google bisa invest di sini. Biar mereka juga mengembangkan pusat datanya di Indonesia aja. Meaning, ekonomi digital kita juga bisa makin berkembang pesat. 


Idea-nya sih menarik yha… Tapi implementasinya…..

 

Who’s finally got some fresh air?

Everbody meet: WikiLeaks founder, Julian Assange.

Yoi. Wartawan Australia sekaligus WikiLeaks founder, Julian Assange akhirnya menghirup udara bebas setelah setelah mendekam lebih dari lima tahun di penjara Belmarsh, Inggris. Assange akhirnya bisa bebas setelah doi akhirnya mengaku bersalah atas tuduhan kejahatan terkait pelanggaran terbesar pemerintah US yakni membocorkan hampir setengah juta dokumen militer rahasia yang berkaitan dengan perang AS di Irak dan Afghanistan.


Hold on I need some background.

Sure. Jadi buat yang belum familiar sama Julian Assange, doi ini merupakan pendiri situs pembocor dokumen rahasia WikiLeaks, guys. Pria berusia 52 tahun ini pada 2010 lalu sempet dicari sama otoritas US dengan tuduhan spionase lewat ratusan ribu dokumen militer rahasia yang di-upload tanpa filter ke platform WikiLeaks miliknya. Beberapa dokumen rahasia yang dimaksud salah satunya merupakan rekaman video serangan helikopter US yang terjadi pada 2007 lalu. 


Berani banget.

Iya lagi. Kata Assange sih, pihaknya bisa berani menyebarkan dokumen-dokumen rahasia ini yha karena merupakan bukti kuat dari kejahatan perang US waktu itu. Cuma dari sisi pemerintah US menilai dokumen rahasia yang disebarin WikiLeaks ini tuh bisa membahayakan sumber-sumber anonim militer US. Makanya pas itu Assange sempet dapet sampe 18 dakwaan atas dugaan perannya dalam upaya spionase dan diancam hukuman sampe 175 tahun penjara.


Buset lama amat.

Cuma yha gitu, karena Assange ini warga negara Aussie dan lebih sering menetap di Eropa, doi ya nggak lah menyerahkan diri gitu aja ke pemerintah US. Selain itu, Assange juga ngerasa kasus yang lagi menimpanya ini tuh bermotif politik serta melanggar Konvensi Eropa soal HAM sekaligus kebebasan pers. So, entah gimana caranya, pada Agustus 2010 tiba-tiba aja ada tuduhan pelecehan seksual yang dialamatkan ke dirinya dari pemerintah Swedia. Meskipun Assange nggak mengakui tuduhan ini dan menyebut kasus ini sebagai “smear campaign” tapi yha at the end, doi menyerahkan diri juga ke pihak berwenang Inggris.


Jadi doi dipenjara kasus pelecehan seksual?

Iyesss. Cuma ya Assange ini nggak lama-lama banget ada di penjara, guys. Sekitar tahun 2012 lalu doi akhirnya dibebaskan dengan jaminan setelah menang banding. Nah, karena dirinya masih terus dicari pihak US, Assange terus melarikan diri deh tuh ke Kedutaan Besar Ekuador di Inggris. Kurleb ada sekitar tujuh tahun Assange ada di Kedubes Ekuador buat meminta suaka politik sekaligus terus mem-publish beberapa dokumen penting termasuk ribuan email dari Komite Nasional Demokrat serta email pribadi ketua kampanye Hillary Clinton, John Podesta pada malam sebelum pemilu US.


Respect for his bravery.

Banget. But, ya again, Assange cuma bertahan sekitar tujuh tahun aja nih di Kedubes Ekuador. Soalnya lambat laun, hubungan Assange dan pihak Ekuador juga makin merenggang aja nih. Terus pemerintah Ekuador juga makin dapet tekanan deh tuh buat nggak ikut campur antara urusan pemerintah US dengan Assange. So, makanya pada 2019 lalu, Assange akhirnya ditangkap oleh kepolisian Inggris based on surat perintah ekstradisi dari Departemen Kehakiman US. Sejak itu Assange dikurung di sel berukuran tiga kali dua meter di penjara Belmarsh, Inggris yang punya keamanan maksimum.


Jadi diekstradisi ke US tuh?

Nggak, guys. Selama lima tahun di Belmarsh, Assange dan pendukungnya terus berupaya biar founder WikiLeaks ini nggak dipindah ke US. Relasi mereka bahkan sampe ke pihak PBB di mana UN special rapporteur on torture dan Amnesty International termasuk pihak yang menghentikan upaya ekstradisi Assange ke US. Sampe akhirnya pada bulan Mei kemarin, Pengadilan Tinggi London, Inggris memutuskan kalo Assange punya hak buat mengajukan banding nih. Di situlah akhirnya Assange mengaku bersalah atas tuduhan spionase dan akhirnya memungkinkan dirinya menghindari hukuman penjara di US.


Lah kok bisa?

Yha soalnya masa tahanan Assange di penjara Belmarsh tuh udah sama dengan tuntutan jaksa yakni hukuman 62 bulan penjara. So, akhirnya Senin kemarin Assange bebas deh tuh dan langsung otw pulang ke Aussie, guys. Cuma yha meskipun udah bebas, Assange tetep harus menjalankan sidang pembelaan yang dijadwalkan bakal berlangsung pada Rabu ini di Kepulauan Mariana Utara yang masih jadi bagian dari distrik US. FYI, dalam pengakuan bersalahnya, Assange juga sempet nge-mention kalo dirinya menolak menginjakan kaki di Amerika. So, jadilah sidang pembelaan berlangsung di wilayah Mariana Utara yang secara geografis juga lebih deket sama Aussie.


Got it. Now wrap it up please.

Well, kebebasan Assange disambut hangat sama eks Presiden Ekuador, Lenin Moreno yang bilang kalo dirinya ikut seneng atas keputusan hakim yang membatalkan penyerahan Assange ke pemerintah US. Hal yang sama juga diungkapin Presiden Kolombia, Gustavo Petro yang bilang, “Assange’s eternal imprisonment and torture was an attack on press freedom on a global scale.”

 

Now, let’s get you up to speed on: Kasus Anak Tewas di Padang….

 

Yang diduga dianiaya polisi. 

Sedih banget asli. Awal bulan lalu, tepatnya tanggal 9 Juni 2024 seorang anak SMP berusia 13 tahun atas nama Afif Maulana ditemukan tewas mengapung di Sungai Batang Kuranji, Padang, Sumatra Barat. Banyak spekulasi mengenai kematian Afif. Ada yang bilang dia jatuh dia lompat ke sungai, ada juga yang bilang dia disiksa polisi sampai tewas. 


Hold on. I need some background. 

You got it. Jadi kematian Afif Maulana ini diawali dari warga yang pertama kali ngeliat mayat Afif mengapung di bawah jembatan di Sungai Batang Kuranji, Padang, hari Minggu tanggal 9 Juni lalu. Saat ditemukan, terdapat luka lebam dan memar di sekujur tubuh Afif. Khususnya di bagian perut dan punggungnya. Nggak sampai di situ, dari hasil autopsi, diketahui paru-parunya Afif ini robek dan sebanyak enam tulang rusuknya pun patah. 


Kasian….

Banget! Kasus ini kemudian menyita perhatian berbagai pihak. Salah satunya, Lembaga Bantuan Hukum aka LBH Padang. Nggak tanggung-tanggung, LBH Padang bahkan nurunin timnya untuk melakukan investigasi terkait kematian Afif. Adapun menurut hasil investigasi mereka, Afif tewas karena disiksa sama oknum polisi! 


WHAT???

Jadi dalam investigasinya, LBH Padang tuh sempat wawancara ke salah satu temennya Afif yang pada saat itu ada di TKP, namanya Adit. Saksi kunci kan jatohnya. Dari situ, maka LBH Padang menyimpulkan kronologinya tuh begini: Hari Minggu, Afif dan Adit mau motoran rame-rame dari Jembatan Kuranji mau ke arah utara. Nah di situ, mereka didatangi petugas kepolisian Polda Sumatra Barat yang lagi patroli, gengs. 


Terus terus?

Setelah itu, polisi itu bahkan disebut nendang itu motor sampe Afif dan Adit jatuh kepelanting Lumayan jauh jarak mereka waktu jatuh, dua meteran lah. Nah pas Adit berdiri, yang dia liat Afif udah dikerumunin rame banget polisi. Itu anggota polisi bahkan megang rotan. Setelah itu, Afif-nya udah nggak keliatan lagi.


Sheeezzzhhh,,,,

Belum selesai. Nasib Adit gimana? Dijelaskan oleh LBH Padang, Adit dan teman-temannya ini disuruh jalan jongkok, ditendang di bagian muka, guling-guling di jalanan sampe muntah, disetrum, dan diancam kalo mereka sampe cepu maka bakal ditindak di kantor polisi. Mereka juga disuruh bikin perjanjian untuk nggak ngulangin kesalahan yang sama. Abis itu baru mereka bisa pulang ke rumah masing-masing.


Loh emang mereka salah apa?

 Well, kalau kata polisi sih, Afif, Adit, dan temen-temennya ini terlibat tawuranguys. Yep, disampaikan oleh Wakapolresta Padang, AKBP Rully Indra Wijayanto, anak-anak ini kedapatan lagi pada konvoi mau tawuran gitu sampe bawa senjata tajam, guys. Pas banget ketemu sama polisi yang lagi patroli di daerah itu. Nah, ngeliat ada polisi, AKBP Rully ini bilangnya si Afif ngide loncat ke sungai biar nggak ketangkep. Pake ngajak si Adit segala, katanya. Tapi Adit-nya nggak mau, Adit lebih memilih nyerahin diri aja ke polisi gitu. 


……

Sama kayak LBH Padang yang dapat kesaksian dari Adit, polisi juga dapat kronologi begini dari si Adit ini, guys. That being said, hal ini lantas menepis dugaan Afif dianiaya oleh anggota kepolisian. Kapolda Sumatra Barat, Irjen Suharyono bilangnya gini: “Ini sudah ada kesaksian Aditia bahwa memang almarhum Afif Maulana berencana masuk ke sungai. Menceburkan diri ke sungai. Ini cerita sebenarnya karena kesaksian yang kita ambil dari kawan yang ikut serta dalam tawuran itu."


Hah???

Lebih jauh, Irjen Suharyono menyebut nggak ada bukti dan saksi yang menyatakan Afif tewas dianiaya polisi. Tiba-tiba kasusnya viral aja. In that sense, Polda Sumatra Barat disebut bakal nyari orang yang viralin kasus ini, gengs. Polisi bakal nyari itu orang buat dimintai keterangannya dan diuji informasinya bener nggak Afif tewas karena dianiaya polisi? Kalau iya, buktinya ada enggak? Gitu 


……

We know, we know. Emang banyak …-nya kasus ini, guys. Menyikapi statement Kapolda di atas, LBH Padang nggak terima dong. Direktur LBH Padang, Indira Suryani tetap stick sama pendiriannya bahwa Afif dan temen-temennya disiksa kemaren. Secara, bukti dokumentasi berupa foto-foto jelas menunjukkan adanya penyiksaan, guys. Bu Indira bahkan bilang dalam proses penegakan hukum, nggak ada prosedur penyiksaan baik kepada orang dewasa maupun anak-anak. Bahkan hukum mengharamkan adanya tindakan penyiksaan dan kekerasan terhadap siapa pun. That being said, LBH Padang bilangnya “Kami meminta Kapolda Sumbar setia kepada fakta-fakta tersebut,” kata Bu Indira. 


Terus terus? 

Terus, menyikapi sikap Kapolda yang mau cari orang yang viralin kasus ini, menurut LBH Padang itu juga nggak make senseguys. Secara, menurut dia, yang namanya polisi tuh harusnya fokus cari pelaku. Bukan malah melakukan kriminalisasi dan membungkam keadilan buat korban dan juga keluarganya. Kalau begini kan, yang ada orang makin curiga “Jangan-jangan emang bener polisi menganiaya Afif sampai tewas." 


Terus w harus percaya yang mana ini? 

Your call, guys. Tapi yang jelas, saat ini kasus ini masih terus diselidiki sama pihak kepolisian. Dalam keterangannya kemaren, Irjen Suharyono juga menyebut dia bakal bertanggung jawab penuh atas kasus ini, dan terus memantau perkembangannya. Terkait dugaan Afif dianiaya polisi, pihaknya juga udah melakukan pendalaman soal itu. Yep, Polda Sumatra Barat udah memeriksa sebanyak 30 anggota. Dan kalau ada yang terbukti nih, Irjen Suharyono janji bakal menindak tegas polisi tersebut.


As you should sih….

We know rite. Soalnya tuh gini, ada indikasi pelanggaran HAM di sini kalau emang terbukti polisi menganiaya Afif sampai tewas. Hal ini disampaikan langsung oleh Komisioner Komnas HAM, Hari Setiawan. Dalam keterangannya kemaren, Pak Hari bilang polisi tuh harusnya nggak pake kekerasan begitu, guys. Jatohnya ya ada kesewenang-wenangan yang dilakukan aparat. In his words, Pak Hari bahkan menyebut, “Kami sangat menyayangkan apabila memang kejadian itu dilakukan oleh polisi, maka polda maupun Polri harus mengusut tuntas secara seadil adilnya dan kami akan terus memantau dan mengawasi kasus ini."


Kita semua KAWAL kasus ini. Anything else?

Yep, pokoknya semua orang, termasuk kita nih, wajib banget mengawal kasus ini sampe tuntas, guys. Sejumlah lembaga negara, termasuk Kompolnas, KPAI, KemenPPA, dsb juga disebut bakal collab memantau perkembangan kasus ini. Karena ya, janggal banget jujur. Ibunya Afif, Bu Anggun namanya, sendiri nggak terima anaknya dibilang tawuran. Bu Anggun bahkan bilang itu anak masih lugu, kalau udah pulang sekolah ya udah di rumah aja, diem di kamar. Jadi kalau kata polisi Afif ikut tawuran sampe loncat ke sungai, rada nggak masuk akal gitu. Kompolnas sendiri udah minta klarifikasi ke Polda Sumatra Barat sih. Pihak Kompolnas bahkan dalam waktu dekat mau berangkat ke Padang, katanya. Jadi, just wait and see update-annya kayak apa yah.

 

When there’s a storm in Tokopedia…

After they laid off hundreds of their employees.

Perusahaan induk Tiktok Shop yang belum lama ini mengakuisisi Tokopedia, Bytedance tengah dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja aka PHK ke sekitar 300 karyawannyaguys. Hal ini dikonfirmasi langsung sama Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker, Indah Anggoro Putri yang mulai ikut catch up nih setelah isu PHK massal karyawan Tokopedia ini ramai di medsos. Kata Ibu Indah, pihaknya udah berkomunikasi dengan Tokopedia agar perusahaan ini tetap memenuhi seluruh hak ratusan karyawan yang terdampak.


On the other hand, Vice President of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak mengonfirmasi bahwa kabar PHK ini tuh bener adanya. Mbak Nuraini menyebut alasan dilakukan PHK kepada karyawannya karena adanya tumpang tindih peran dalam perusahaan. Apalagi mengingat Tiktok Shop yang belum lama ini merger dengan Tokopedia, makanya pihak perusahaan perlu meninjau setiap unit buat ciptain lokapasar yang lebih kuat di Indonesia. In his words, Mbak Nuraini bilang, “Sebagai hasilnya, kami harus melakukan penyesuaian yang diperlukan pada struktur organisasi sebagai bagian dari strategi perusahaan agar terus tumbuh.”

 

“Siapa bilang tidak mungkin?”

Gitu guys kata politisi PDIP yang juga asal DKI Jakarta Bang Eriko Sotarduga pas ditanya soal kemungkinan partainya menduetkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sama Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Kata Bang Eriko, emang kemungkinannya kecil banget, tapi ngga mustahil kok kalo aturannya digugat ke MK. Fyi, jadi aturannya tuh mantan gubernur ga bisa maju lagi sebagai cawagub di Pilkada selanjutnya. Tapi ya kalo digugat terus dikabulkan ya bisa… meski kemungkinannya kecil banget.

When MK always has an answer for everything…

 

Announcement

Thanks to Chev for buying us coffee today :)


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

Been feeling very hot lately? Read this

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.