Pro & Kontra Kebijakan Vasektomi Jawa Barat, Prosesi Konklaf ke-267 Vatikan Digelar 7 Mei 2025, Pembatalan Mendadak Mutasi Letjen Kunto Arief, Kota Paling Bahagia di Dunia : Kopenhagen

Admin
UTC
14 kali dilihat
0 kali dibagikan

Hello 
Monday is here again. We hope the (long) weekend got you all geared up to start chasing your goals and dreams again. Today on the news, we've got you all the updates on the vasectomy, the Papal conclave, to... the happiest city. Let's go!

First stop: the pros and cons of Dedi Mulyadi's vasectomy proposal..

.. as a requirement for bansos.
Dedi Mulyadi is so literally on your trending. Yep, dari mulai bikin kebijakan yang mau masukin anak-anak bandel ke barak militer, ribut sama bocil soal reunian, dan kini, Gubernur Jawa Barat tersebut mencetuskan rencana kebijakan vasektomi atau KB buat laki-laki sebagai syarat buat nerima bantuan sosial a.k.a bansos.

What? Tell me about it.
OK OK. Jadi guys, kamu harus tahu dulu nih bahwa vasektomi adalah prosedur kontrasepsi (pengendalian kelahiran) permanen ke cowok yang dilakukan dengan cara memutus penyaluran sperma ke air mani. Dengan begini, cowok tersebut ngga lagi menghasilkan sperma yang bisa membuahi sel telur di perempuan. That means that they cannot make babies anymore.

And the problem is???

The babies. Dan kenapa harus diwajibin padahal bansos kan udah hak warga dari negara??? Anyway, rencana kebijakan vasektomi ini tujuannya buat ngendaliin angka kelahiran sekaligus nurunin angka kemiskinan di Jawa Barat. Jadi, Kang Demul ngusulin biar vasektomi jadi syarat buat jadi penerima bansos. Karena bansos inikan identik dengan penerimanya yang berasal dari kalangan kurang mampu. To support his initiative, Kang Demul bilang bahwa orang tua yang punya anak banyak biasanya miskin dan kondisi ekonominya memprihatinkan.

OK...

Selain itu, Kang Demul juga nyontohin soal ada aja tuh, warga kurang mampu yang minta bantuan buat biaya lahiran dengan nominal hingga Rp25 juta. Dengan adanya vasektomi, Kang Demul berharap para ayah atau suami bisa ikut program KB sebagai bentuk tanggung jawab ke diri sendiri sama keluarganya. Usulan vasektomi ini juga diikuti sama rencana pemberian insentif ke pesertanya sebesar Rp500 ribu.

Well, did anyone say anything about this?
Yep, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat. Menurut keterangannya pada Kamis (1/5), Ketua MUI Jawa Barat, KH Rahmat Syafei, vasektomi hukumnya haram. Hal itu didasarkan dari Itjima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia IV di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jabar pada 2012 lalu, yang menyatakan vasektomi sebagai tindakan yang bertentangan sama syariat agama. Meski begitu, vasektomi mungkin dilakukan asalkan ada kondisi-kondisi tertentu misalnya risiko kesehatan. Selain itu, vasektomi juga bisa dilakukan asalkan enggak menyebabkan kemandulan permanen atau membahayakan buat orang yang melakukannya.

....
Menanggapi statement MUI, Kang Demul pada Minggu (4/5) menegaskan bahwa usulannya enggak mutlak dan banyak alternatif lain buat laki-laki supaya tetap bisa ikut program KB. Lebih lanjut, Kang Demul juga menekankan bahwa semua balik lagi ke individu atau warganya buat ngedukung atau enggak pilihan buat bertanggung jawab sama diri dan keluarganya. Selain menekan angka kemiskinan, Kang Demul juga menyinggung kalau usulan ini sejalan sama program nasional dari Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana. Menurut beliau pengendalian jumlah anak bisa jadi salah satu cara yang legal buat mengatasi masalah sosial kayak kemiskinan.

I believe this has caught the central government's attention...

Yes, para pejabat di pusat langsung rame, guys. Misalnya, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar a.k.a Cak Imin, menyoroti soal enggak adanya aturan terkait harus vasektomi dulu baru dapet bansos, sehingga Kang Demul enggak boleh bikin aturan sendiri soal syarat bansos buat warga masyarakat. Meanwhile, Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf a.k.a Gus Ipul menegaskan bahwa emang ide KB-nya bagus, tapi tetep harus dipelajari dulu lebih jauh. Dalam keterangannya pada Sabtu (3/5), sejauh ini Gus Ipul melihat usulan Kang Demul sebatas gagasan dan sifatnya imbauan saja buat warga karena berkaitan sama HAM, budaya, dan juga agama seseorang.

Now, from the perspective of human rights...

Nah menurut Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro, semua hal yang dilakukan individu atas tubuhnya sendiri adalah bagian dari HAM. Sehingga usulan vasektomi untuk laki-laki demi syarat bansos sudah terhitung sebagai pelanggaran HAM. Meanwhile, menurut Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, wacana penerimaan bansos dengan vasektomi adalah bentuk perilaku diskriminatif ke kelompok masyarakat miskin. Selain itu, Elisa melihat kalau alasan Dedi buat menekan angka kelahiran itu enggak berdasarkan data yang ditemukan di lapangan, gaes.

Hah? Gimana tuh?
Yep, jadi selama beberapa tahun terakhir angka kelahiran di Indonesia makin menurun, gaes. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kalau angka kelahiran total (Total Fertility Rate) Indonesia mencapai 2,18 di tahun 2020. Angka itu menurun dibandingkan angka kelahiran total sepuluh tahun sebelumnya, yaitu 2,41 di 2010. Menurunnya tren angka kelahiran di Indonesia terus terjadi, berbarengan sama menurunnya angka pernikahan dalam beberapa tahun terakhir. Dari angka pernikahan sebanyak 2,02 juta pernikahan di 2018, menurun jadi 1,48 juta pernikahan di 2024. Kalo menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) beberapa faktor kayak pendidikan, kondisi finansial, sampai tempat tinggal melatarbelakangi terus menurunnya tren pernikahan di Indonesia.

I see. Anything else?
Yes, kalo menurut dokter spesialis urologi, vasektomi tuh metode kontrasepsi laki-laki yang sangat efektif buat mencegah kehamilan. Menurut Prof.dr. Ponco Birowo dari FK UI, KB vasektomi itu mudah, efektif, dan terjangkau dengan tingkat keberhasilan mencapai 99%. Tapi, realitasnya partisipasi laki-laki untuk mengikuti program vasektomi di Indonesia masih sangat rendah yaitu berkisar 1-3% saja. Jumlah itu kalah jauh sama metode tubektomi atau kontrasepsi permanen ke perempuan yang angka partisipasinya mencapai 15-20%, gaes. Tapi, dr. Ponco yang ngedukung usulan vasektomi for bansos ini negesin bahwa pilihan sama konsekuensinya balik lagi ke masing-masing individu...

When the world is gearing up for the conclave!

All the preparations.
Setelah mengakhiri novemdiales atau sembilan hari masa berkabung resmi atas kepergian Paus Franciskus pada Senin (5/5), perhatian dunia beralih ke prosesi konklaf yang sakral. Yep, lewat kongregasi umum yang digelar tertutup diputuskan tanggal pelaksanaan prosesi konklaf ke-267 digelar pada Rabu (7/5). Konklaf ini adalah suatu metode pemilihan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma aka Paus yang udah dilakuin hampir tanpa perubahan selama 800 tahun.

Tell me more about it.
Okay, hingga saat ini belum jelas berapa jumlah kardinal yang bakal menghadiri konklaf. Menurut keterangannya pada Senin (28/4), Jubir Vatikan Matteo Bruni menyatakan bahwa lebih dari 180 kardinal sudah tiba di Roma dan mengikuti pertemuan di pagi hari. Dalam pertemuan itu, para kardinal membahas soal berbagai pertanyaan tentang masa depan Gereja juga tantangan yang dihadapi Gereja di dunia masa kini.

And what are those?

Well, sejauh ini, para kardinal divided into two perspectives. Sebagian pengen ngelanjutin fokus perjuangan Paus Fransiskus yang konsen ke orang-orang terpinggirkan dan menentang perang, sedangkan kelompok konservatif pengen fokus ke persatuan sama mengembalikan gereja ke doktrin-doktrin inti dari Santo Yohanes Paulus II sama Paus Benediktus XVI.

Okay, go on...
Selajutnya, prosesi konklaf ini bakal diatur oleh seorang Camerlengo yang memang menjabat sebagai kepala urusan rumah tangga di Vatikan, guys. Jadi setelah Paus meninggal, Camerlengo inilah yang ngurusin urusan rumah tangga di Vatikan, mulai dari mengawasi proses pemakaman, mengatur penggunaan palu upacara buat ngancurin cincin Paus, menyegel pintu ruang kerja sama kamar tidur paus pakai pita merah, hingga konklaf. Adapun Camerlengo saat ini adalah Kardinal Kevin Farrell dari Amerika Serikat yang udah menjabat jadi Camerlengo sejak 2019.

So, he's been busy...

Yep, seperti mempersiapkan hajatan besar, pada Jumat (2/5) sejumlah pekerja dan petugas pemadam kebakaran di Vatikan kerja buat mengurus banyak hal termasuk tungku sama cerobong asap. Dua hal itu memegang peranan penting dalam prosesi konklaf karena jadi alat komunikasi sama warga di luar kapel soal jalannya pemilihan Paus yang tertutup dari dunia luar. Selain itu, para pekerja juga mempersiapkan akomodasi buat para kardinal yang akan memberikan suara mereka selama pemilihan Paus yang baru. Tak hanya memastikan meja kayu dan kursi tertata rapi, tapi juga akan dibuat jalan landai menuju ke tempat duduk utama kardinal buat para kardinal yang menggunakan kursi roda. Meanwhile, pada minggu-minggu menjelang prosesi konklaf, para penjahit di Vatikan bakal mulai bekerja membuat tiga jubah kepausan dalam tiga ukuran, yaitu kecil, sedang, sampai besar.

Gimana dimulainya prosesi konklaf itu?
Alright, pertama sebelum konklaf resmi dimulai bakal ada perayaan Ekaristi yang dikenal dengan Misa Pro Eligendo Papa yang dipimpin sama dekan Dewan Kardinal Giovanni Battista Re. Baru setelahnya diteriakkan 'extra omnes' yang berarti semua orang yang enggak terlibat konklaf bakal diminta keluar dari Kapel Sistina, hingga menyisakan 135 kardinal bakal terpisah dari dunia luar sampai mereka selesai menentukan pengganti Paus yang baru. Pada sore harinya, prosesi konklaf akan dimulai di Kapel Sistina. Selanjutnya, para kardinal bakal mendengarkan Dekan Kardinal dan mengambil sumpah sebelum memberikan suara pertama mereka.

Kaya gimana proses pemilihan suaranya?
Kalo kamu udah nonton film 'Conclave' proses yang akan mimin jelasin selanjutnya mungkin bakal bisa bikin kamu keingetan sama scene-scene-nya sih. Pertama, ada sembilan nama kardinal yang bakal dipilih acak buat memimpin sama mengatur jalannya pemungutan suara. Tiga orang berfungsi sebagai scrutineer atau pengawas pemungutan suara, tiga kardinal jadi pengumpul suara, dan tiga kardinal lagi bakal merevisinya. Nah, nantinya para kardinal bakal nulis nama pilihan mereka di surat suara yang bakal dikumpulin dan dibakar setelah dibacain semua (FYI, mereka juga bisa nulis namanya sendiri).

OK, go on...

Adapun namanya tuh mereka tulis di surat suara kan, dan setelah diitung, surat suara itu bakal dibakar. Nah proses pembakaran surat suara ini yang bakal menghasilkan asap yang jadi simbol atas pemilihan paus baru. Karena kalau asapnya putih, artinya udah ada yang kepilih. Tapi kalau hitam, berarti masih belum ada. Adapun terpilihnya seorang paus adalah ketika satu kandidat berhasil mendapatkan 2/3 suara total. FYI, konklaf ini ga ada batas waktunya ya guys, kalo belum ada kandidat, mereka bisa terus melakukan pemilihan.

I see...
So, dari total 135 anggota Dewan Kardinal yang memenuhi syarat buat kasih suara mereka di konklaf, 108 orang di antaranya dilantik jadi kardinal sama Paus Fransiskus. Jadi, bisa dibilang 80% suara yang diberikan dalam proses Konklaf berasal dari para kardinal yang diangkat sama mendiang Paus Fransiskus, gaes. Yang menarik, selama masa Kepausannya, Paus Fransiskus udah menunjuk lebih dari  20 Kardinal dari negara-negara berkembang yang sebelumnya enggak pernah punya kardinal, kayak Mongolia, Laos, Papua Nugini, dan juga Mali.

Siapa aja kandidat paling kuat buat gantiin Paus Fransiskus?
Saat ini ada empat nama yang jadi kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus. Pertama, Kardinal Pietro Parolin (70) yang udah jadi Sekretaris Negara Vatikan sejak 2013. Kedua, Kardinal Luis Antonio Tagle (67) dari Filipina yang dianggap punya kedekatan visi progresif sama kaya Paus Fransiskus. Terus yang ketiga ada Kardinal Peter Turkson (76) dari Ghana yang terkenal lantang soal isu sosial global dan mempertahankan posisi tradisional Gereja. Dan yang keempat adalah Kardinal Fridolin Ambongo Besungu (64) dari Republik Demokratik Kongo yang konservatif garis keras.

Terus...terus...
Okay, lanjut lagi ke what's after new pope has chosen, ya. So, nanti kandidat paus terpilih bakal dipanggil sama Dekan Kardinal buat ditanyain kesediaannya menerima jabatan sebagai Paus. Kalau jawabannya iya, maka Paus baru itu bakal diminta memilih nama Kepausan yang akan dipakai selama mengemban tugas. Fun fact, meski Paus dipandang sebagai penerus Santo Petrus, nama Petrus enggak pernah dipilih jadi nama Kepausan. Meski enggak ada aturan tertulis soal itu, tradisi Gereja Katolik menetapkan Petrus sebagai nama Paus pertama. That's why para penerusnya bakal memilih nama-nama Kepausan yang lainnya, kayak Linus, Anakletus, Klemens, atau Evaristus. Pokoknya bebas, guys.

Then, what's next?
Well, setelah ditanyai kesediaan dan diminta pilih nama Kepausan, Paus yang baru bakal di bawa ke 'Room of Tears' yang letaknya deketan sama Kapel Sistina. Nah, di ruangan itulah Paus baru bakal diminta mengenakan jubah putih sama sandal merah barunya. Barulah setelahnya Paus baru bakal diperkenalkan dari balkon utama Basilika Santo Petrus ke kerumunan orang yang berkumpul di lapangan Vatikan.

Wiiii...

Dalam penampilan publik pertamanya, Paus yang baru bakal diumumkan dengan kata-kata "Annuntio vobis gaudium magnum: Habemus Papam!" atau yang berarti 'Saya umumkan pada anda dengan penuh sukacita bahwa kita memiliki seorang Paus'. Barulah setelahnya, Paus yang baru bakal memberi Berkat Apostolik Urbi et Orbi yang berarti "Untuk Kota [Roma] dan untuk Dunia" dari Loggia Basilika Santo Petrus.

I see. Anything else?
Yes, sembari mengikuti dan membayangkan prosesi konklaf di Vatikan yang akan resmi dimulai Rabu (7/5), kamu harus tahu nih bahwa Indonesia juga punya perwakilan di konklaf, loh. Adalah Kardinal Ignatius Suharyo yang udah berangkat kemarin ke Italia, untuk lanjut ke Vatikan. Menurut Sekjen Keuskupan Agung Jakarta, Romo Adi Prasojo, Kardinal Ignatius udah mendarat di Bandara Fiumicino Roma pada Minggu (4/5) jam 08.15 waktu setempat. Ketika sampai di Roma, Kardinal Ignatius disambut sama Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, Trias Kuncahyono dan sejumlah rohaniwan yang lagi bertugas dan studi di Roma.

Now, on pembatalan mendadak mutasi Letjen Kunto Arief...

Is it related to his father?
Setelah ramai-ramai soal UU TNI, publik kembali menyoroti soal proses pembatalan mutasi mendadak tujuh orang perwira tinggi TNI, termasuk Letjen Kunto Arief Wibowo. Bukan orang sembarangan, Letjen Kunto Arief adalah putra dari Wakil Presiden ke-6 RI, Jenderal (Purn.) Try Sutrisno. Pembatalan mutasi Letjen Kunto Arief di last minutes ini menimbulkan spekulasi publik kalau keputusan ini ada kaitannya sama keterlibatan sang ayah dalam Deklarasi Forum Purnawirawan TNI-Polri yang mengusulkan pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming.

HAH?
Yep, berkembangnya spekulasi publik ini enggak lepas dari ralat keputusan yang terkesan mendadak. Proses mutasi di tubuh tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tertanggal 29 April 2025. Dalam surat keputusan itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto merotasi dan melakukan mutasi pada 237 pati TNI, yang terdiri dari 109 TNI AD, 64 TNI AL, dan 64 TNI AU. Nah, sehari setelahnya Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerbitkan SK Nomor 554a/IV/2025 yang isinya meralat SK 554 dengan membatalkan mutasi dari tujuh perwira tinggi TNI, which are: Letjen Kunto Arief Wibowo, Laksda Hersan, Laksda Krisno Utama, Laksda Rudhi Aviantara, Laksma Phundi Rusbandi, Laksma Benny Febri, juga Laksma Maulana.

And, we're gonna highlight on...
Letjen Kunto Arief Wibowo, yang baru menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. Jadi doi nih anaknya pak Try Sutrisno yang bakal dimutasi jadi Staf Khusus Kepala Staf TNI AD. Adapun jabatan lamanya bakal diisi sama Laksda Hersan, yang notabene adalah mantan ajudan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

I see how things got fishy...

Betul. Menariknya proses mutasi ini terjadi enggak lama sejak ramai usulan dan gugatan Forum Purnawirawan TNI buat mencopot Gibran Rakabuming Raka dari jabatannya sebagai Wapres. Nah, salah satu jenderal Purnawirawan yang ikut bersuara soal usulan itu adalah ayah dari Letjen Kunto Arief, gaes. Kalo kata Kepala Laboratorium Indonesia 2025 (LAB 25), Jaleswari Pramodhawardani, ralat cepat mutasi Pati TNI ini jelas memicu spekulasi politis yang bikin publik jadi bertanya-tanya.

Gimana tuh maksudnya?
Iya, gaes, jadi di Indonesia sendiri relasi sipil-militer tuh sensitif banget. Menurut Jaleswari, hal ini bikin susah buat menganalisis kebijakan internal di tubuh TNI sendiri. Karena seperti banyak orang tahu, kebijakan strategis TNI sering dipengaruhi sama faktor kekuasaan. Alhasil, masyarakat jadi menghubung-hubungkan kebijakan mutasi sama kepentingan. Selanjutnya, Jaleswari menegaskan perlu ada keterangan resmi dari TNI terkait perubahan tiba-tiba ini supaya spekulasi publik enggak makin liar.

Jadi, ada hubungannya sama wakil Presiden enggak sih?
Jadi banyak yang mikir gitu sih guys, soalnya dinamika mutasi- eh, gajadi deh-nya itu terjadi dalam waktu singkat dan terkesan terburu-buru. Preseden ini juga mempertegas dugaan bahwa ada campur tangan politik dalam struktur kemiliteran di Indonesia. Di sisi lain, Presiden disebut sedang menunjukkan otoritasnya sebagai orang nomor satu di Indonesia. Nggak heran, isu 'matahari kembar' yang sempat kencang berhembus beberapa waktu lalu muncul lagi dengan adanya pembatalan mutasi para perwira tinggi TNI di penghujung April ini.

Fair enough...

Nah, kalo menurut pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, pembatalan mutasi Letjen Kunto Arief berkaitan sama evaluasi dari Presiden Prabowo atas keputusan mutasi dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Selebihnya Khairul juga ngejelasin ada istilah 'lima menit terakhir menentukan' dalam dunia militer.

Jelasin dong soal itu...
OK. Jadi, istilah ini tuh ngegambarin kalau TNI menerapkan apa yang disebut fleksibilitas dalam pengambilan keputusan strategis mereka. Keputusan yang diambil di menit-menit terakhir itu sifatnya dinamis dan penuh sama pertimbangan, seperti kebutuhan organisasi, keamanan, sampai evaluasi dari panglima tertinggi, yaitu Presiden. Nah, menurut Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, pembatalan mutasi Letjen Kunto Arief ini nunjukkin sikap Prabowo yang tegas soal posisi presiden sebenarnya. Secara politik, Presiden Prabowo kelihatannya enggak menginginkan adanya pergantian jabatan dan menginginkan Letjen Kunto Arief tetap menjabat sebagai Pangkogabwilhan I.

Does TNI have a say?
Yep, jadi pada Sabtu (3/5), Mayjen Kristomei Sianturi menyampaikan  bahwa proses mutasi itu udah melewati sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) secara profesional. Lebih lanjut, dijelaskan kalau pimpinan TNI enggak pernah menimbang isu politik atau isu di luar organisasi buat memilih pengganti, termasuk ketika menunjuk Laksda Hersan sebagai pengganti Letjen Kunto Arief.

Tapi kenapa tiba-tiba dimutasi dong?

Well, sekali lagi Mayjen Kristomei menyebut kalo mutasi jabatan di lingkup TNI terjadi secara rutin dan didasari kebutuhan organisasi, tour of duty, juga pembinaan karier personel. Lebih lanjut, Mayjen Kristomei juga menyatakan bahwa pembatalan mutasi dilakukan karena ada beberapa perwira tinggi yang masih punya tugas dan kewajiban yang belum selesai. Jadi, kalau satu posisi dalam tubuh TNI belum bisa digeser, rotasi buat personil yang lain otomatis enggak bisa dilakukan, gaes.

I see. Anything else?
Yes, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI-P, TB Hasanuddin, ikut prihatin sama diralatnya keputusan mutasi pati TNI ini. Hal ini disebutnya mencerminkan kalau memang ada pengaruh politik dalam proses mutasi yang berjalan di tubuh TNI. Lebih lanjut, Kang TB menegaskan kalau mutasi prajurit aktif enggak seharusnya dipengaruhi sama opini masyarakat sipil atau tekanan politik. Bahkan, doi juga mengkritik kepemimpinan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang enggak tegas dan konsisten menjaga marwah institusi. Seharusnya sejak awal usulan mutasi ditolak daripada harus diralat setelahnya, karena bakal berdampak ke kepercayaan publik sama netralitas TNI.

Where is the world's happiest citiy?

De Røde Hvide
Apa sih yang kebayang di kepala kamu kalua bahas kota paling bahagia di dunia? Mungkin bisa tanya sama warga Kopenhagen di Denmark, nih, gaesss. Soalnya menurut Indeks Kota Bahagia 2025 yang baru-baru aja dirilis sama Institute for Quality of Life's yang basisnya ada di London, Kopenhagen adalah kota paling bahagia di dunia. Ada beberepa kriteria yang diliat dalam membuat assessment ini, yakni warganya, tata kelola, lingkungan, ekonomi, kesehatan, hingga akses mobilitas. Selain itu, kota-kota paling bahagia di dunia punya komitmen buat menumbuhkan kebahagiaan, di mana pendidikan, kebijakan inklusif, ekonomi, mobilitas, perlindungan lingkungan, akses ke area hijau, juga inovasi enggak cuma jadi komponen penting dari kebijakan resmi tapi terlihat dari solusi yang diterapin sama pemerintahnya. Nah, Kopenhagen memperoleh skor paling tinggi, khususnya unggul di kategori warga negara sama lingkungan. Dari 200 kota teratas yang dipertimbangkan dan diakui, dibagi jadi tiga kelompok, yaitu emas (31 kota teratas), perak (kota ke-31 sampai 100), dan perunggu (kota ke-101 sampai 200). Selain Kopenhagen di Denmark, ada beberapa kota paling bahagia di dunia lainnya, di antaranya: Zurich (Swiss), Singapura, Aarhus (Denmark), Seoul (Korea Selatan), Stockholm (Swedia), Taipei (Taiwan), Munich (Jerman), Rotterdam (Belanda), Vancouver (Kanada), Wina (Austria), Paris (Prancis), Helsinki (Finlandia), Aalborg (Denmark), Berlin (Jerman), New York City (AS), Dresden (Jerman). Brussels (Belgia), juga Jenewa (Swiss).
Kok ga ada kota di Indonesia yang masuk yha...

"Target kita adalah zero accident,"

Gitu guys kata kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana ketika menyampaikan pesan dari Pak Prabowo terkait Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola oleh lembaganya. Adapun hal tersebut disampaikan ke jajaran BGN pas mereka datang ke kediaman pribadinya Pak Prabowo di Hambalang, Bogor, Sabtu (3/5). Dalam kesempatan itu juga, Pak Prabowo dkk mengingatkan bahwa MBG adalah program strategik untuk investasi SDM masa depan bangsa.
When lunch suddenly feels like driving on a highway...

Announcement

Thanks to Someone for buying us coffee today :)

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here.  Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

Now, still on the world's happiest city...

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.