Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol Resmi Ditangkap

Catch Me Up!
UTC
6 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, let's go to South Korea...

And its turbulent politics

Yes guys, drama perpolitikan Korea Selatan ini emang lebih seru daripada drama series-nya. Karena baru aja kemarin (15/01), Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol resmi ditangkap oleh Corruption Investigation Office (CIO) . Penangkapan ini jadi babak baru setelah pengumuman darurat militer selama enam jam di Korea Selatan yang diumumkannya pada 3 Desember gagal.


Whaaaat??

Adapun penangkapan Presiden Yoon ini berlangsung alot, karena ada dua kali percobaan penangkapan gagal sebelum akhirnya ratusan penyidik CIO Korsel dan Polisi berhasil bernegosiasi agar Presiden mau diperiksa dan ditahan. Percobaan pertama penangkapan Mr. Yoon dilakukan setelah Pengadilan Korsel mengeluarkan surat perintah penangkapan pada Selasa (31/12). At that time, Mr. Yoon menolak penahanan dan memilih bertahan di kediamannya sebagai bentuk perlawanan pada pihak berwenang.


Terus yang kedua?

Percobaan kedua penangkapan juga kembali gagal dilakukan pada Jumat (3/1), ketika itu pihak penyidik kalah jumlah dengan pasukan pengawal Presiden yang jumlahnya sekitar 200 orang. Pada upaya penangkapan ketiga di Rabu (15/1), Presiden Yoon akhirnya bisa dibawa ke kantor pusat CIO di Gwacheon, Gyeonggi-do, untuk menjalani pemeriksaan.


Drama drama drama...

Rite? Kalo mau ditarik lebih jauh, drama-drama ini dimulai sejak Presiden Yoon secara ujug-ujug memberlakukan status darurat militer di negaranya pada 3 Desember tahun lalu. Hal ini of course mengezoetkan banget dong, secara negara lagi baik-baik aja, dan statusnya ngeri banget karena membolehkan pemerintah untuk menggunakan kekuatan militer di dalam negeri. Status ini kemudian dicabut cuma dalam waktu beberapa jam aja, tapi warga Korsel yang keburu trust issue sama Yoon mendorong doi turun dan dimakzulkan.


OK go on...

Sejak saat itu, doi udah berminggu-minggu bertahan di kediamannya yang dikelilingi paspampres. Beliau secara sengaja menghindari penangkapan dan menolak diperiksa dan menolak hadir dalam sidang pemakzulannya pada Selasa (14/1). CIO sendiri menangkap Yoon untuk

diinterogasi terkait dugaan pemberontakan pada penerapan status darurat militernya Desember lalu.


Terus gimana jalannya pemeriksaan?

Well, menurut keterangan seorang pejabat di CIO, setelah ditangkap, Presiden Yoon memilih bungkam dan menolak menjawab pertanyaan dari penyidik. Moreover, beliau juga nggak mengizinkan sesi tanya jawab yang nggak kooperatif itu untuk direkam. Later, presiden Yoon diperkirakan akan dipindahkan ke pusat penahanan terdekat dan ditahan selama semalam di sel isolasi. CIO sendiri punya waktu 48 jam untuk menginterogasi Yoon, dan setelahnya mereka harus menetapkan apakah Yoon mau dibebaskan atau ditangkap. 


Lama juga ya dramanya... dari Desember.

Yep, kenyataannya banyak juga yang bertanya-tanya soal ini. Hal ini karena meski udah dimakzulkan sejak 14 Desember lalu, bukan berarti Presiden Yoon bisa langsung ditangkep, guys. Beliau masih dilindungi sama paspampres yang terdiri dari tentara bersenjata yang siap pasang badan buat menghalangi upaya penangkapan Presiden Yoon di Jumat (3/1). But, para penyidik CIO dan polisi nggak putus asa dan menghimpun 1.000 personel buat menangkap Presiden Yoon di Rabu (15/1). Penangkapan ketiga dipersiapkan lebih matang, ada tangga untuk memanjat ke kediaman kepresidenan yang pintu masuknya dipasangi kawat penjagaan.


So, what now?

Setelah penangkapannya pada Rabu (15/1), presiden Yoon merilis sebuah pesan video yang menyatakan kalo penangkapannya oleh para penyidik CIO itu ilegal dan melanggar hukum. Beliau juga nambahin kalo pilihannya bersedia diperiksa sama tim penyidik antikorupsi sebagai upaya mencegah bentrok dan kekerasan yang lebih masif. Penangkapan Presiden Yoon berdasarkan surat perintah yang berlaku sampai 48 jam atau 2 hari. Sehingga, CIO perlu mengajukan surat perintah penangkapan lain dalam jangka waktu yang ada untuk tetap bisa menahan Presiden Yoon.


Alright. Anything else?

Yes. Selain penjagaan paspampres, penangkapan presiden Yoon berjalan alot karena adanya polarisasi kekuatan di Korsel. Jadi emang masih ada yang mendukung Presiden Yoon, dan ada yang udah anti. Because of that, ada sejumlah pendukung presiden Yoon yang rela berkemah berhari-hari di luar kediaman resmi Presiden di Hannam-dong, Seoul. Polisi Korsel juga harus super hati-hati dalam menghadapi polarisasi ini, karena salah-salah malah terjadi arogansi yang bisa memicu ekskalasi konflik dan konfrontasi.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.