When the Prabowo-Jokowi relationship needs to be studied....
Sampai orang dekatnya Prabowo masuk kabinet!
Yoi. Presiden Joko Widodo sama Presiden Terplih Prabowo Subianto tuh emang bestie banget ygy. Mau bukti? Yhaaa hubungan keduanya lima tahun ke belakang udah jadi bukti yang kuat nggak sih? Wkwkwkwk. Yang terbaru, di detik-detik terakhir masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo baru aja melantik orang terdekatnya Prabowo sebagai Wakil Menteri nih, guys. Kebetulan apa kebetulan yhaaaa…..
Interesting. Tell me everything.
Leggo. Jadi, tiga bulan menjelang lengser sebagai Presiden, Presiden Joko Widodo tuh masih aja aktif melantik sejumlah pejabat di pemerintahannya, gengs. Contohnya Kamis kemaren, di mana Pak Jokowi melantik tiga wakil menteri di tiga kementerian berbeda. Ada Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, dan Wakil Menteri Investasi/BKPM, Yuliot Tanjung.
Wow okay.....
Yang harus kamu tahu adalah, background dari para wakil menteri baru ini ygy, Kita bahas satu-satu deh ya. Well, Yuliot sendiri sih emang ASN yah. Doi dikenal sebagai orang lama lah di Kementerian Investasi, di mana udah berkarier di kementerian itu sejak tahun ‘98 lalu. Tapi kita nggak mau bahas soal Yuliot nih, guys. Let’s zoom in to: Thomas Djiwandono dan Sudaryono. In case kamu nggak asing sama nama belakangnya Tommy, you guessed it right. Doi emang anak dari pasangan Soedrajad Djiwandono dan Biantriningsih Miderawati Djiwandono. Bu Biantriningsih sendiri itu kakaknya Prabowo kan yah. Jadi singkatnya, ya Thomas Djiwandono ini keponakannya Prabowo. Dia ini yang kemaren dilantik jadi Wakil Menteri Keuangan RI, gengs.
Gils….
Nggak cuma Tommy, sekarang kita move ke Sudaryono. Sudaryono emang nggak punya hubungan keluarga sama Prabowo, guys. Tapi yang harus kamu tahu adalah, di tahun 2010-2014 kemaren, doi dikenal sebagai asisten pribadinya Prabowo Subianto. Selain itu, Sudaryono juga menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra di Jawa Tengah. A bird told us awalnya doi mau diusung sebagai bakal calon Gubernur Jawa Tengah, eh udah keburu diangkat sebagai wakil menteri eheheheh.
Jadi kesimpulannya…..
Orang-orang Prabowo sekarang ada di pemerintahannya Presiden Joko Widodo, di masa transisi pemerintahan ini. Well, banyak pihak menilai fenomena ini emang bagian dari ide “Keberlanjutan” yang selama ini Pak Prabowo dan Mas Gibran bawa yekan. Hal ini dinilai penting biar transisi dari pemerintahan Joko Widodo ke Prabowo Subainto tuh jadi smooth gitu lo. Contohnya Pak Tommy yang diangkat jadi Wamenkeu. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, kemaren sih bilangnya Pak Tommy ini emang ditugaskan buat menyiapkan dan mengawal persiapan RAPBN Tahun 2025. “Ini bagian dari keberlanjutan,” ceunah.
Right. Keberlanjutan.
Wait until you hear about: Pelantikan orang dekatnya Prabowo di sini justru keliatan kayak kompromi politik antara Jokowi-Prabowo, guys. Iya, pengamat politik Ujang Komarudin sih ngeliatnya gitu ya. In his words, Pak Ujang bahkan bilang, “Ya tentu pemerintahan nanti berjalan dengan mulus, berjalan dengan baik, berjalan dengan aman, sehingga nanti pun ketika Pak Jokowi punya keinginan, punya titipan gitu kepada pemerintahan Prabowo yang baru, bisa saja diakomodir oleh Pak Prabowo."
Nggak bahaya ta?
Well, kalau kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sih ya sah-sah aja. gengs. Namanya juga masa transisi pemerintahan kan yah. Tapi yang harus di-highlight di sini adalah, yang penting para wakil menteri itu bisa profesional. Nggak peduli apakah mereka background-nya deket sama Prabowo, yang penting kompetensi mereka sebagai wakil menteri harus bisa dipertanggungjawabkan ke rakyat. Yang penting bisa kerja lah intinya.
Setuju. Anything else?
Anyways, talking about Prabowo dan orang-orang dekatnya di kabinet, satu hal yang pasti terlintas di otak kamu adalah: “Wadawww apakah akan ada dinasti politik di negeri wakanda, saudara saudara???” (Eh, bukannya emang udah ada ya? *iykyk.) Anyways, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Silifester Matutina menyebut tudingan dinasti politik itu ngada-ngada banget. Secara, Pak Tommy dan Pak Sudaryono tuh dinilai punya track record yang bagus, guys, dan emang dibutuhkan di posisinya masing-masing. Jadi ya nggak ada tuh dinasti politik. Silfester bahkan bilang, “Mending yang bilang dinasti politik tuh move on deh. Kalah Pilpres sampe 16% emang nggak enak sih,” ceunah.
Ganjar-Mahfud be like, “Hah????”