Good morning
Welcome to Monday. Yep, we're almost halfway through 2024 now, and we hope that you're still on track to pursue all your resolutions. Now, before you start scrolling, grab your coffee because you'll need some focus to make sense of things, like...
Ormas Keagamaan is now allowed to manage mining sites...
Benar-benar late game yang mencengangkan, bukan?
Secara, berbagai keputusan penuh kontroversi justru muncul di akhir pemerintahannya Presiden Joko Widodo nih, guys. Salah satunya, yang over the weekend kemaren diomongin banget sama netizen seluruh Indonesia. Yep, Presiden Joko Widodo baru aja mengizinkan organisasi masyarakat aka ormas keagamaan buat mengelola lahan tambang. And as you can expect, keputusan ini menuai pro dan kontra dari masyarakat, bahkan dinilai bertentangan dengan Undang-Undang. More on those, scroll down.
Tell. Me. Everything.
Sure. Jadi gini ceritanya, guys. As we all know ngurusin tambang tuh kan ribet ya, regulasinya juga njelimet, alat-alatnya rumit, efek lingkungannya parah, makanya cuma pihak tertentu aja yang diizinkan buat ngurusin si tambang ini yang emang bisa memenuhi requirement-nya tadi. Iya, dalam hal ini, pemerintah tuh memprioritaskan BUMN dan BUMD aja yang bisa mengelola usaha pertambangan, guys. Bahkan kalau swasta mau jump in, ya harus lewat proses lelang dulu. Itu kalau menurut UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Okey….
Nah the thing is, setahun setelah UU itu berlaku, tepatnya di April 2021 kemaren, dalam satu kesempatan di hadapan para umat ormas Islam terbesar dan tertua di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama, Presiden Jokowi tiba-tiba ngomong dia mau nawarin konsesi yang bisa santri-santri itu pake buat usaha tambang, guys. Either itu usaha nikel, batubara, bauksit, tembaga, dll. Maksudnya, ya biar ekonomi ummat bisa bergerak dan berdaya gitu lah.
Terus...
Statement di atas kemudian diperkuat lagi dengan statement-nya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia April tahun ini. Dalam keterangannya kemaren, Bang Bahlil bilang udah seharusnya para tokoh agama dapat perhatian dari pemerintah since mereka juga punya peran penting dalam perjuangan Indonesia melawan penjajah. In his words, Pak Bahlil bilang, “Logikanya begini, kalian punya hati enggak sih? NU, Muhammadiyah, tokoh-tokoh gereja, pura Hindu, di saat Indonesia belum merdeka, emang siapa yang memerdekakan bangsa ini? Di saat agresi militer tahun '48 yang membuat fatwa jihad, emang siapa? Konglomerat? Emang perusahaan? Yang buat tokoh-tokoh agama. Lalu di saat Indonesia sudah merdeka, masa enggak boleh kita memberikan mereka perhatian?”
Memberi perhatian dengan cara…..
Ngasih mereka izin kelola tambang. Yep, tawaran Pak Jokowi soal konsesi tadi beneran direalisasikan lewat Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2024. Adapun dalam pasal 83A ayat (1). legit di-mention begini: Dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, WIUPK dapat dilakukan penawaran secara prioritas kepada Badan Usaha yang dimiliki oleh organisasi kemasyarakatan keagamaan”.
HMMM…..
Lebih jauh, di ayat (2) dan seterusnya, dijelasin berbagai detail teknis terkait hal ini. Kayak di ayat (2) misalnya, di situ mengatur wilayah yang bisa dipake ormas keagamaan ngelola tambang adalah wilayah bekas Perjanjian karya Pengusahaan Batubara aka PKP2B. Terus di ayat (3) dan (4) juga dijelaskan dalam ngurusin si tambang, ormas keagamaannya di sini harus mayoritas dan bertindak sebagai pengendali. Pengelolaan tambangnya bahkan nggak boleh dipindahtangankan tanpa persetujuan Menteri. Oya, PP ini legit udah di-sign sama Presiden sejak 30 Mei lalu, guys, jadi udah berlaku.
Asikkk dapat jatah dong…
NU can relate. Balik lagi ke Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Jumat kemaren Bang Bahlil janji bakal segera nge-sign Izin Usaha Pertambangan aka IUP untuk selanjutnya dikasih ke PBNU, guys. Hal itu dilakukan karena rasa bangganya Bang Bahlil lahir dari seorang ibu yang notabene Kader NU. Makanya, doi janji bakal kasih konsesi batu bara yang cadangannya yang gede gedee ke PBNU. Harapannya, ya biar organisasi itu bisa makin optimal.
Pertanyaan w, emang bisa ormas keagamaan ngurusin batubara?
Nah soal itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar jelasin, guys. Menurut Bu Siti, setiap organisasi tuh punya sayap organisasi atau sayap bisnis. Nah lewat sayap bisnis ini, itu ormas diyakini bisa jalanin pengelolaan tambang dengan profesional. Jadi logika Bu Siti tuh kayak, “Daripada ni ormas tiap hari struggle sebar proposal sana-sini, ya mending dikasih bisnis aja sekalian."
Ok. So how does everyone react to this?
Ya gitu, ormas keagamaan sih menyambut positif ya keputusan ini. Termasuk Majelis Ulama Indonesia. Disampaikan oleh Waketum mereka, Anwar Abbas, keputusan ini tuh jadi semacam terobosan dari pemerintah yang harus diapresiasi. Secara, kata Pak Anwar, ormas ormas ini tuh udah berbuat banyak buat bangsa dan negara. Jadi, Alhamdulillah sekarang dikasih kesempatan ngelola tambang, gitu. Meanwhile, nggak kayak NU yang udah dijanjiin batubara, PP Muhammadiyah menyebut belum ada pembicaraan apapun (boro boro penawaran) dari pemerintah terkait pengelolaan tambang ini.
While we’re talking about tawar-menawar….
Kalau menurut Jaringan Advokasi Tambang aka JATAM, ormas keagamaan ini better pikir-pikir dulu kalau dapat tawaran mengelola tambang. Iya, disampaikan oleh koordinatornya JATAM, Melky Nahar, korban tambang tuh sebenarnya justru kebanyakan berasal dari ormas keagamaaan juga. Let’s say kayak kasus Wadas misalnya. JATAM menyebut korban Wadas tuh banyakan ya jemaah NU, guys. Nah dengan mereka jump in ke industri tambang, sama aja mereka jadi bagian dari ketidakadilan yang dialami teman-teman seperjuangan di ormas.
Problematic ya…..
Wait until you hear about: Peraturan Pemerintah yang ngizinin ormas keagamaan ngelola tambang dinilai JATAM bertabrakan sama UU Minerba yang tadi kita jelasin di atas, guys. Secara, dalam UU itu, ormas keagamaan tuh nggak masuk dalam daftar pihak-pihak yang bisa menerima penawaran izin tambang. In that sense, JATAM ngeliatnya Presiden Jokowi sengaja ngotak-ngatik regulasi biar kesannya “sesuai sama peraturan yang ada." Lah, tapi undang-undangnya nggak gitu pak??!!!”
Kayak nggak tahu Pak Joko aja deh….
Indeed. Gara-gara keputusan ini juga, berbagai konflik dikhawatirkan bakal muncul, gengs. Hal ini disampaikan oleh Aliansi Masyarakat Adat Indonesia aka AMAN. Disampaikan oleh Direktur Advokasi, Kebijakan Hukum, dan HAM mereka, Muhammad Arman, bakal ada konflik horizontal yang terjadi antara ormas keagamaan VS masyarakat adat, guys. Padahal, masyarakat adat udah punya battle-nya sendiri melawan perusahaan dan aparat demi mempertahankan tanah mereka.
Makin rumit yha...
Iya kan? Terus kebayang kan kalau ormas keagamaan masuk lagi ke lingkaran itu, yang ada malah jadi konflik SARA. Nanti konfliknya bisa meluas sampe bawa-bawa nama suku, bawa-bawa nama agama, ribet lah. Chaos. Nah makanya, biar situasi nggak makin runyam, kalau kata AMAN, pemerintah mending beresin dulu konflik-konflik agraria yang ada sekarang. Di mana munculnya, ya gara-gara tambang juga. Bahkan, JATAM mendesak supaya Peraturan Pemerintah ini dicabut aja. And you know the answer, rite? Pemerintah tetap jalan terus dengan keputusannya.
Alrite. Anything else?
Jadi ya gitu intinya, guys. Sampai hari ini, masih banyak pihak yang mempersoalkan peraturannya Presiden Jokowi yang satu ini. Tak terkecuali orang-orang di DPR. Anggota Komisi VII dari Fraksi PKS, Mulyanto, menilai pengelolaan tambang khususnya batubara sekarang tuh udah kayak benang kusut, guys. Mulai dari tambang ilegal, backing-an aparat, Satgas yang dibentuk juga nggak ber-progress, dll. Terus sekarang ditambah lagi sama si ormas, di mana dinilai jadi alat transaksi politik dengan kelompok tertentu. Kayak, ketara banget “bagi-bagi kue” nya In that sense, Pak Mul bilang, “Presiden gagal menentukan skala prioritas kebijakan pengelolaan minerba.”
When ceasefire in Gaza is still an issue…
After Biden unveils the Israeli proposal to end the Gaza war.
Guys, Alhamdulillah nih kayaknya aksi genosida di Gaza akan segera berakhir. Hal ini kemungkinan akan segera terjadi setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menawarkan proposal tiga fase gencatan senjata di Gaza, Palestina, yang approved by Israel dan dinilai "positif" oleh Hamas. Hal ini disampein langsung sama Presiden Biden pada Jumat kemarin yang menyangkut seruan ceasefire, pembebasan sandera, serta rekonstruksi Gaza.
Really? Tell me everything.
You got it. Jadi kamu pasti udah ngerti kan kalo belakangan ini Israel bareng partner in crime mereka US tuh lagi banyak banget menuai kecaman dari komunitas internasional, termasuk negara-negara sekutu mereka sendiri. Semua gara-gara tindakan Israel yang membunuh warga Gaza dengan indiscriminately, di mana yang terbaru adalah aksi militer Israel yang membakar hidup-hidup puluhan pengungsi yang ada di Rafah, Gaza. Selain menambah korban genosida Israel di Gaza jadi lebih dari 36 ribu, tindakan ini juga ditentang negara-negara Arab, Asia, bahkan sampe Eropa yang mana merupakan sekutu dari Israel sekaligus US.
Udah gila emang Israel.
Nah aftermath pembakaran hidup-hidup ratusan pengungsi Rafah ini terjadi, Presiden Biden tuh bener-bener diem tutup mulut soal Rafah. Nggak ada sekatapun yang doi sampaikan di depan umum. Mentok paling cuma kaki-tangan doi dan pihak White House aja yang ngasih statement atas nama pemerintah US. Sampe akhirnya Jumat kemarin, doi akhirnya keluar goa dan muncul lagi ke hadapan publik dengan nyampein proposal tiga fase ceasefire Gaza yang udah approved by Israel dan US.
Serius???
Yha serius dong. Dalam pidato Jumat kemarin, Presiden BIden ngasih penjelasan detail soal tiga fase ceasefire di Gaza, guys. Jadi fase pertama bakal dimulai dengan adanya ceasefire selama enam pekan yang diikuti dengan penarikan pasukan Israel di seluruh wilayah berpenduduk Gaza. Dalam fase ini, Presiden Biden juga nge-mention soal penukaran sandera dari kedua pihak, diizinkannya seluruh pengungsi Gaza buat balik ke rumah dan lingkungannya masing-masing, serta peningkatan masif bantuan kemanusiaan menjadi 600 truk dalam satu hari.
It sounds good...
Indeed. Terlebih selama fase pertama itu, Israel dan Hamas diharapkan bakal serius menuju fase kedua di mana disebut Presiden Biden sebagai, “A permanent end to hostilities." Soalnya ya di fase ini, seluruh sandera dari kedua pihak bakal dibebaskan sekaligus penarikan mundur seluruh tentara Israel di wilayah Gaza. Cuma ya again, orang nomor satu di US tersebut juga bilang kalo negosisasi menuju fase kedua bisa jadi bakal memakan waktu lebih dari enam pekan mengingat Israel masih terus pada prinsipnya buat menghapuskan Hamas dan memastikan kelompok ini nggak membahayakan negaranya di masa datang.
Hhmmmm, tell me about the last phase dulu deh.
With pleasure. Soalnya di fase terakhir ini, Presiden Biden bilang bahwa Gaza bakal dibangun ulang setalah porak poranda akibat genosida yang Israel lakukan selama delapan bulan ini. Nah begitu masuk fase ketiga, US dan berbagai komunitas internasional lainnya bakal mulai membangun kembali rumah, sekolah, dan rumah sakit yang sekarang ini udah rata dengan tanah. Not forget to mention, fase terakhir ini juga menyangkut pengembalian jenazah sandera ke pihak keluarga.
Israel fixed setuju nih sama proposal ini?
Well, meskipun Presiden Biden bilang kalo tiga fase ini udah di-approve sama Israel, tapi suara masih belum bulat di dalam pemerintahan Israel sendiri. Soalnya ya Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir masih menolak mentah-mentah soal proposal ceasefire di Gaza yang diungkap Presiden Biden. Kata mereka berdua sih, selama Hamas belum dihancurkan yha belum ada kesepakatan apapun soal Gaza. Bar-barnya lagi, Itamar Ben-Gvir yang juga jadi salah satu pemimpin koalisi mayoritas di parlemen Israel bahkan sampe mengancam bakal membubarkan pemerintahan kalo sampe usulan tersebut beneran diterima.
Any statement from Netanyahu?
Well, agak-agak nggak jelas emang posisi Israel bener-bener mendukung upaya ceasefire ini atau justru masih pengen ngelanjutin genosida di Gaza. Soalnya nggak lama setelah Presiden Biden ngasih statement, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga langsung ngeluarin statement kalo pihaknya nggak bakal menyetujui ceasefire sebelum tujuan Israel buat musnahin Hamas tercapai. Cuma kalo kata Kepala Penasihat Kebijakan Luar Negeri Israel, Ophir Falk sih bilangnya Netanyahu terpaksa buat menyetujui proposal gencatan senjata ini demi dibebaskannya para sandera Israel. Lagian belakangan ini desakan masyarakat Israel untuk segera dilakukannya ceasefire di Gaza demi kembalinya para sandera juga masih terus berkobar, guys.
Lah?? Terus kalo dari Hamas gimana?
Pihak Hamas sih kabarnya udah menerima proposal ceasefire ini, guys. Beberapa sumber anonim dari Hamas sih bilang kalo mereka menyambut positif upaya ceasefire di Gaza. Hal ini kemudian lanjut di-confirm langsung oleh pihak Hamas yang ngeluarin statement berbunyi, “Hamas confirms its readiness to deal positively and in a constructive manner with any proposal that is based on the permanent ceasefire and the full withdrawal (of Israeli forces) from the Gaza Strip, the reconstruction, and the return of the displaced to their places, along with the fulfillment of a genuine prisoner swap deal if the occupation clearly announces commitment to such deal."
Hope humanity wins, anything else?
Meskipun pemerintah Israel masih nggak jelas banget bakal beneran dukung upaya ceasefire yang udah di-spill Biden atau nggak, cuma ya so far beberapa pihak termasuk Presiden Israel, Isaac Herzog sih bilang bakal mendukung upaya ceasefire dari Biden dibebaskannya para sandera Israel. In his words, Presiden Isaac bilang gini, “There is no greater commandment than redeeming captives and hostages - especially when it comes to Israeli citizens who the State of Israel was not able to defend and protect."
When you think your neighbour is super annoying...
South Korea be like: Hold my soju...
Yep, karena tetangga mereka aka Korea Utara tuh lebih ngeselin dari tetangga kamu yang suka bakar sampah tiap pagi, guys. Jadi kamu harus tahu nih belakangan ini, Korsel kerap dikirimin ‘surprising gift’ sama Korut berupa ratusan kantong sampah dan kotoran manusia lewat balon udara.
Ewww, tell me everything.
Sure. To give you some context, ofc kamu pasti tau dong kalo Korsel dan Korut tuh masih aja terus berkonflik dari kapan tau. Secara teknis sih, kedua negara ini masih dihitung dalam situasi perang meskipun udah ada perjanjian gencatan senjata pada tahun 1953 lalu. Sejak itu, perang dingin Korsel-Korut masih terus berlanjut dari generasi ke generasi. You name it lah, mulai dari uji coba rudal Korut yang beberapa kali berada di deket wilayah perbatasan sama Korsel, sampe statement-statement nyeleneh Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong-un soal Korsel dan rencana rekonsiliasi kedua negara.
Terus-terus....
Nah, salah satu ulah nyebelinnya Korut yang belakangan ini sering dilakukan adalah dengan ngirimin ‘surprising gift’ berupa ratusan balon udara dengan membawa macem-macem sampah sampe kotoran manusia. Iyesss, udah dari Rabu kemarin, delapan dari sembilan provinsi di Korsel melaporkan banyaknya balon-balon berisi sampah yang turun di wilayah mereka. Setelah dihitung-hitung, total ada sekitar 600 balon dari Korut berisi kotoran yang jatuh ke wilayah Korsel.
What the heck…
Shock kan? Gitu juga yang dialami orang-orang Korsel pas tau isi serta sumber dari balon-balon menjijikan ini. Awalnya tuh pas Selasa malam kemarin, pemerintah Korsel sempet ngasih peringatan buat warganya di ibukota Seoul dan wilayah-wilayah perbatasan buat stay di rumah aja dan nggak usah keluar malem dulu. Usut punya usut, warning ini muncul gara-gara ada ratusan balon yang terbang dari Korut menuju Korsel. Dari situ, polisi dan militer Korsel lanjut menganalisis kandungan dari isi sampah-sampah tersebut dan melarang masyarakat umum untuk mendekati.
Terus hasilnya gimana?
Well, sementara sih, pihak terkait Korsel nggak nemuin zat-zat berbahaya dari sampah-sampah tadi. Menteri Pertahanan Korsel, Shin Won-sik juga langsung mengeluarkan statement yang bilang bahwa pemerintah Korut bener-bener nggak ada kerjaan sampe-sampe ngelakuin tindakan remeh dan nggak bermutu. Hal yang sama juga disampein militer Korsel yang bilang kalo tindakan ini udah melanggar hukum internasional. Dalam keterangannya, Militer Korsel lanjut bilang, “North Korea is entirely liable for what happens due to the balloons and we sternly warn North Korea to immediately stop this inhumane and crass action."
WKWKWKW terus kata Korut apa?
Lu jual gue beli bro. Gitu kali ya kira-kira. Karena sebelum Korut menerbangkan balon kotoran ini ke Korsel, Wakil Menteri Pertahanan Korut, Kim Kang Il sempet ngasih statement kalo Korut udah bener-bener cape sama kiriman balon dari Korsel yang berisi selebaran anti pemerintah Korut. Yep. Ternyata guys, udah biasa juga tuh Korsel ngirimin berbagai selebaran anti Kim jong-Il dan barang-barang macem kaset K-pop dan K-drama yang dilarang banget di Korut lewat balon udara. Makanya Kim Kang Il bilang kalo ratusan balon ini balasan dari ulah Korsel nerbangin balon ke wilayah Korut.
Lah emang iya?
Faktanya ternyata bener, guys. Statement pejabat Korut tadi emang beneran dilakukan sama sekelompok aktivis di Korsel yang dalam beberapa tahun ini aktif banget ngirimin selebaran anti Kim Jong-un sekaligus barang-barang remeh yang dilarang di Korut macem uang tunai Korsel dan makanan-makanan ringan gitu. Makanya begitu tau ratusan balon berisi sampah dan kotoran manusia berhasil turun di wilayah Korsel, adik Kim Jong-un sekaligus pejabat senior Korut bernama Kim Yo Jong bilang akan lebih banyak lagi mengirim “sincere presents” ke Korsel.
Complicated ugha.
Indeed. Jadi sebenarnya, pemerintah Korsel sendiri sebenernya udah melarang diterbangkannya selebaran anti Korut dari Desember 2020 lalu. Pas itu, Parlemen Korsel akhirnya mengesahkan undang-undang yang bakal menghukum para pembuat dan penyebar selebaran anti Korut. Cuma yha gitu, banyak masyarakat Korsel yang justru menentang undang-undang ini karena dinilai bakal membungkam freedom of speech and human rights.
Got it. Anything else I should know?
Well, bukan kali ini aja pengiriman sampah lewat balon jadi topik yang rame antar kedua negara. Tercatat, baik Korsel dan Korut tuh sama-sama melancarkan propaganda lewat balon-balon udara sejak tahun 1950-an. Propaganda ini masih aja terus berlanjut sampe sekarang di mana pada 2016 lalu, Korut juga sempet kembali ngelakuin hal serupa. Pas itu, Korut ada ngirimin macem-macem sampah mulai dari tisu toilet, puntung rokok, etc. Kejadian ini sempet bikin marah Korsel yang menyebut Korut udah mengirim “hazardous biochemical substances” ke negaranya.
Who's saying 'Lo gue. end"?
Shiloh Jolie,
to her own dad, Brad Pitt.
Anak kalau udah eneg sama kelakuan bapaknya ya begitu, guys. Nggak mau lagi dihubung-hubungkan, dan disangkut pautkan in any way possible.
Yep, everybody meet: Shiloh Jolie-Pitt. Dari namanya aja kamu udah tahu dong Shiloh anaknya siapa. Iya, doi anaknya Angelina Jolie dan Brad Pitt yang akhir bulan kemaren baru aja berulang tahun ke-18. The thing is, di momen ulang tahunnya kemaren, Neng Shiloh diketahui melapor ke pengadilan untuk menghapus embel-embel Pitt di belakang namanya. Jadi maunya namanya Shiloh Jolie aja.
Keputusan ini diambilnya seiring dengan proses perceraian mommy-daddy-nya yang sampai hari ini masih berlangsung. Yep, to freshen you up, Mbak Jolie menggugat cerai Brad Pitt karena sang suami dilaporkan mencekik salah satu anak mereka di sebuah penerbangan pada 2016 lalu. Berkas perceraian pun muncul dari situ bersamaan dengan dugaan tindakan abusive-nya Bang Pitt. Child and Family Services Department di LA pun ikut menyelidiki laporan ini dan hasilnya, Brad Pitt dibebaskan dari semua tuduhan, dan tuntutan pidananya juga dianulir.
Proses perceraian pasangan fenomenal ini emang super berlarut-larut, guys. Masalah hak asuh anak turut jadi highlight di kasus ini. Tapi yang pasti, at least anak-anaknya udah nggak mau disangkutin lagi sama bapaknya, guys. Adapun selain Shiloh, di 2022 lalu Zahara Marley Jolie juga udah duluan menghapus nama Pitt di belakang namanya. Masih belum diketahui apakah pengajuannya Shiloh bakal disetujui, dan sampai berita ini ditulis, baik pihak Angelina Jolie dan Brad Pitt belum mengeluarkan keterangannya terkait laporannya Shiloh.
Apakah keempat anak lainnya bakal nyusul? Let's see....
"Politik memang begitu"
Gitu guys kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan saat ngomentarin soal kemungkinan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep maju di Pilkada 2024. Hal ini seusai Mahkamah Agung (MA) mengabulkan gugatan batas minimal usia calon kepala daerah. Menurut Zulhas, ya gpp kalo Mas Kaesang maju di Pilkada 2024, karena politik emang begitu.
When you try to make sense of everything...
Announcement
No one bought us coffee today :(
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
New to meal prepping? Read this.